NovelToon NovelToon
Indigo X Zombie Apocalypse

Indigo X Zombie Apocalypse

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Zombie / Hari Kiamat / Hantu / Roh Supernatural / Penyelamat
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

Kisah tentang tiga anak indigo yang berjuang demi hidup mereka di dalam kiamat zombie yang tiba tiba melanda dunia. Mereka mengandalkan kemampuan indigo mereka dan para hantu yang melindungi mereka selama mereka bertahan di tempat mereka, sebuah rumah angker di tengah kota.

Tapi pada akhirnya mereka harus meninggalkan rumah angker mereka bersama para hantu yang ikut bersama mereka. Mereka berpetualang di dunia baru yang sudah berubah total dan menghadapi berbagai musuh, mulai dari arwah arwah penasaran gentayangan, zombie zombie yang siap menyantap mereka dan terakhir para penyintas jahat yang mereka temui.

Genre : horror, komedi, drama, survival, fiksi, misteri, petualangan.

Mohon tinggalkan jejak jika berkenan dan kalau suka mohon beri like, terima kasih sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 4

Setelah membaringkan Felis yang tidur di atas sofa yang berada di ruang tengah, Reno dan Dewi duduk berhadap hadapan, namun keduanya nampak tegang.

“Ng...Ren,” tegur Dewi.

“Napa ?” tanya Reno.

“Ini nyokap dan bokap lo ngapain ya ngeliatin muka gue kayak gini ?” tanya Dewi.

Ternyata hantu ayah dan ibu Reno sedang melihat wajah Dewi dari jarak dekat dan mengamatinya, kemudian mereka menoleh melihat Reno dan tersenyum, tapi wajah mereka seakan akan bertanya “siapa” kepada Reno.

“Pa, ma, dia temen sekelas Reno dan yang lagi tidur adenya,” ujar Reno memperkenalkan Dewi dan Felis.

“Salam kenal, om, tante, saya Dewi, temen sekelas Reno,” tambah Dewi.

Ayah Reno langsung melipat tangan di dadanya dan terpejam, kepalanya terlihat mengangguk ngangguk, sedangkan ibu Reno terlihat terkejut walau tetap tersenyum, namun Reno bisa melihat wajah keduanya nampak sedikit kecewa,

“Lah kenapa muka kalian kayak gitu ?” tanya Reno.

Tiba tiba sang ayah menjulurkan tangannya kepada sang ibu yang juga menyambutnya, tangan mereka membentuk lambang “hearts” dan wajah mereka tersenyum lebih lebar dari biasanya.

“Hah....enggak, dia temen biasa,” balas Reno dengan wajah merah.

Terlihat hantu ayah dan ibu Reno sedikit kecewa dan pergi meninggalkan keduanya, mereka duduk bersama nenek Reno di meja makan, namun Reno tetap tegang,

“Oi Wi,” ujar Reno.

“Kenapa Ren ?” tanya Dewi.

“Ini kakek lo ngapain mukanya di deket muka gue, melotot lagi,” ujar Reno menunjuk wajah sang kakek di sebelahnya.

“Hehe dia ngawasin lo supaya ga macem macem ama gue dan Felis,” balas Dewi tersenyum.

“Gue kan udah bilang, gue ga ada niat macem macem, suruh minggir napa, risih tau,” ujar Reno.

Dewi menoleh melihat sang kakek yang langsung menoleh kepada dirinya dan tersenyum, tapi ketika Reno bergerak, wajahnya secepat kilat kembali melihat Reno,

“Ga apa apa kek, dia temen aku,” ujar Dewi.

Sang kakek menoleh melihat Dewi, wajahnya menyiratkan kalau dia bertanya apa hubungan Dewi dengan Reno walau mulutnya tidak bergerak dan tetap tersenyum.

“Dia temen sekelas, duduk nya di depan aku, bukan pacar ku,” jawab Dewi.

Wajah sang kakek langsung terlihat ceria dan tersenyum lebar, kemudian dia berdiri tegak di sebelah Reno dan menjauhkan wajahnya dari wajah Reno. Tapi Reno sedikit kecewa melihatnya,

“Belom apa apa udah ga di restuin, parah,” ujar Reno.

“Hehehe biasa aja kale,” balas Dewi.

Tiba tiba hantu ayah dan ibu Reno datang mengajak hantu kakek Dewi pergi ke meja makan dan duduk bersama mereka. Setelah itu, barulah wajah Reno dan Dewi menjadi serius,

“Yang tadi itu beneran zombie kan ?” tanya Reno.

“Iya, kayak di film....lebih serem dari di film,” jawab Dewi.

“Kok bisa ya ? aneh banget sih, pantes dari tadi gue ngerasa aneh soalnya sepi banget malam ini,” balas Reno.

“Iya bener, ini artinya kita masuk ke kiamat zombie kayak di novel dan film gitu ya, gawat dong,” ujar Dewi.

“Iya gawat, gue ga nyangka hal kayak gini bisa terjadi di dunia nyata,” ujar Reno.

“Ngomong ngomong, rumah lo aman kan ?” tanya Dewi.

“Sini ikut gue,”

Reno mengajak Dewi keluar ke teras, dia langsung menunjuk pintu pagarnya yang nampak seperti benteng dari besi dan tebal.

“Bagian depan rumah gue aman, liat kan, pagernya besi tebel kaga celah kayak lempengan baja gitu, gue aja kalo masuk bawa motor bukanya susah sampe ngos ngosan, makanya kalo deket males bawa motor,” ujar Reno.

“Wuiiih lo udah siap ya,” balas Dewi.

“Kaga juga, dari gue lahir itu pager udah kayak gitu,” balas Reno.

“Oh gitu, tapi rumah lo ternyata gede ya,” ujar Dewi.

“Tanahnya emang gede, rumah gue yang di belakang ini, ada tiga rumah di sini dan semuanya nyambung, tadi kita udah lewatin kan,” ujar Reno.

“Tapi (menoleh melihat sekeliling) kalau ada yang masuk sini pasti langsung takut, rumah lo angker,” ujar Dewi.

“Hmm banyak yang ngomong sih hehe,” balas Reno.

“Duk....buaak...buak...buak,” terdegar suara pagar Reno di pukul dengan kencang, Reno langsung menaikkan telunjuknya ke mulut memberi isyarat kepada Dewi supaya diam tidak bicara dulu. Dia mengendap ngendap ke pagar dan membuka penutup lubang untuk mengintipnya, “graaaaah,” Reno langsung jatuh karena melihat wajah zombie seseorang yang di kenalnya, yaitu tetangganya yang tinggal di rumah sebelah, Reno yang jatuh merangkak mundur dan Dewi menarik bajunya untuk kembali ke teras.

“Huff...huff...thanks Wi,” ujar Reno.

“Ati ati lo, ke gigit sekali langsung jadi zombie, kata novel ama film sih, benerannya ga tau,” ujar Dewi.

“Ini beneran bukan novel atau film,” ujar Reno.

“Trus sekarang kita harus gimana ?” tanya Dewi.

“Matiin lampu, semuanya, cepet,” jawab Reno.

Keduanya langsung berlari ke dalam rumah, mereka mematikan semua lampu yang menyala, kemudian mereka menyalakan lilin dan mengawasi Felis yang sedang tertidur, tapi ketika menoleh, keduanya langsung tersentak kaget dan supaya tidak teriak, Reno menutup mulut Dewi dengan tangannya dan Dewi menutup mulut Reno dengan tangannya. Mereka kaget karena hantu ayah, ibu, nenek Reno dan kakek Dewi sedang berdiri mengelilingi mereka.

“Pa, ma, nek, kek, jangan ngagetin dong,” bisik Reno.

“Iya bener, ampir copot jantung gue,” tambah Dewi berbisik.

Seperti mengerti kata kata keduanya, para hantu itu mengangguk, kemudian mereka berjalan ke jendela menembus ke teras. Dari dalam, Reno dan Dewi bisa melihat ke empat hantu itu berjalan keluar menembus pagar karena mendengar suara pagar di pukul dengan kencang berkali kali. Reno dan Dewi saling menoleh melihat satu sama lain, keduanya tegang dan tidak mengerti apa yang akan para hantu itu di depan pagar. Tiba tiba suara yang memukul pagar dan suara erangan di depan pagar berhenti, para hantu itu kembali menembus pagar masuk ke dalam dan menembus masuk ke dalam rumah, mereka kembali duduk di meja makan seperti sebelumnya walau dalam keadaan mati lampu dan hanya di terangi lilin.

“Dah beres kayaknya, tapi...gue ga brani ngeliat ke depan,” ujar Reno.

“Sama, kita diem aja disini,” balas Dewi.

Dewi menoleh melihat para hantu yang duduk tenang dengan wajah tanpa ekspresi, kemudian para hantu itu menoleh melihat Dewi dan tersenyum, setelah itu wajah mereka kembali melihat lurus ke depan tanpa ekspresi. Dewi langsung bergeser mendekati Reno dan menempelkan pundaknya,

“Napa lo ?” tanya Reno.

“Ga apa apa, gue takut,” jawab Dewi.

“Sama, gue juga takut,” balas Reno.

“Ama hantu di dalam apa zombie di luar ?” tanya Dewi.

“Zombie di luar....dan masa depan kita,” jawab Reno.

“Sama,” balas Dewi.

Keduanya kembali diam dan saling bersender sambil mengawasi Felis yang tertidur pulas di depan mereka. Sementara itu empat hantu yang duduk di meja makan menoleh melihat keduanya yang duduk membelakangi mereka sambil bersender satu sama lain, “bweee,” mulut mereka langsung tersenyum lebar layaknya bulan sabit dan mata mereka terlihat gelap seperti berlubang.

1
Yulitasari Daniel
tetap sehat Thor agar bisa up terus
Fitri
jangan jangan pak yohan yang jahat
anggita
like👍☝iklan. moga novelnya lancar.
Mobs Jinsei: makasih kak dukungan nya /Pray/
total 1 replies
anggita
reno, dewi, podo" sama" 🤫
anggita
👋😡 pembukaan cerita marah nampar orang.
heyza. 617
bikin cerita kok setengah setengah buruan update
Mobs Jinsei: update tiap malam kak
total 1 replies
Aryanti endah
Luar biasa
Mobs Jinsei: makasih dukungan nya kak /Pray/
total 1 replies
FJ
padahal aku dah berpikir, emang bisa dibuka?
Mobs Jinsei: Tembus kak
total 1 replies
adib
wah genre baru... makasih thoe
Mobs Jinsei: sama sama kak, semoga suka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!