NovelToon NovelToon
Di Jodohkan Dengan Baby Sitter

Di Jodohkan Dengan Baby Sitter

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Menikah Karena Anak
Popularitas:225.6k
Nilai: 4.4
Nama Author: mommy Ziah

"Sekarang kita memang sudah menikah, tapi bukan berarti kamu berhak atas diriku! Semua ini aku lakukan atas kemauan kakek dan Putri ku. Karena bagiku kau tetaplah baby sitter putri ku! Camkan itu!" ucap Revan dingin.

Deg
Sakit itulah yang di rasakan oleh Anin, mendengar ucapan mantan majikannya barusan yang sekarang sudah menjadi suaminya itu. Kalau memang tidak suka dengan perjodohan ini kenapa lelaki itu harus menerimanya.
"Saya tahu tuan, saya sadar diri siapa saya." balas Anin.

Bagaimana dengan kisah mereka berdua? jangan lupa mampir ya ke novel baru Author.. hanya di Novel Toon 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Ziah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 23

"Sayang kamu kenapa?!" tanya seseorang yang baru saja keruangan rawat Revan.

"Siapa yang kasih tahu kamu aku ada di rumah sakit?!" tanya Revan datar. Entah mengapa mengingat ada pakaian lelaki di apartemen Gladies, Revan masih sedikit kesal. Dan gara-gara memikirkan itu dia sampai kecelakaan karena tidak fokus. Kemudian Revan menatap Dian dan Dian menggelengkan kepalanya yang mengerti arti tatapan Revan.

"Tadi aku kerumah kamu, terus kata security kamu masuk rumah sakit karena kecelakaan?!" jawab Gladies.

"Ngapain kamu kerumah?!" tanya Revan.

"Tadi kamu bilang mau jalan-jalan sore ke taman sama Yuna, aku kerumah pengen ikut biar aku bisa lebih dekat dengan Yuna.." Revan lupa kalau di rumah sakit ada kakek Ray, bisa gawat kalau Gladies datang kesini. "Sayang kamu gak apa-apa kan? Itu kaki kamu di perban kaya gitu kenapa?!" tanya Gladies lagi.

"Ini..!" Gladies mengangguk sambil menatap Revan serius. "Kaki saya cidera mungkin akan susah buat jalan kembali." jawab Revan asal. Dia mau lihat reaksi Gladies seperti apa.

"A-apa! Maksud kamu, kamu lumpuh?! Terus kamu nanti jalannya gimana?!"

"Ya pakai kursi roda lah! Kemungkinan sulit untuk bisa jalan kembali." jawabnya berbohong.

"Enggak ini gak mungkin! Kalau Revan lumpuh gimana akau mau menikah sama dia, yang ada setelah menikah dengannya aku di suruh merawat dia terus dong dan aku gak gak bisa hidup bebas karena merawat dia. Memang Revan kaya tapi kalau di suruh mengurus orang lumpuh, ogah." gumam Gladies dalam hati.

"Gladies..!"

"Hah.. Iya!" jawabnya. "Sayang apa kamu bakalan lumpuh selamanya?! Emm maksudnya lumpuh permanen?!" tanya Naya memastikan lagi.

"Iya bisa di bilang begitu! Memangnya kenapa? Entar kalau kita menikah kamu mau kan mengurus aku?!" tanya Revan sembari menatap wajah Gladies.

"I-iya sayang."

"Kalau gitu ayo kita bicarakan soal ini, sekalian ada yang mau aku katakan pada mu soal_-"

"Sayang, kayaknya aku gak bisa lama-lama deh." potong Gladies langsung yang tidak mau membahas soal pernikahan setelah melihat kondisi Revan. "Aku ada keperluan penting banget. Nanti saja kita bicara ,oke." ucapnya.

"Tapi sayang.."

"Maaf sayang aku udah di tunggu. Kamu cepat sembuh ya..!" Gladies langsung berjalan keluar dari ruangan perawatan Revan.

Revan menghela nafasnya, setelah Gladies keluar. Sepertinya apa yang di katakan Kakek benar, tapi dia belum mau mengambil kesimpulan dulu. Dia harus menunggu bukti lain, benar atau tidak Gladies ada main dengan lelaki lain di belakangnya.

Sementara Dian yang masih berada di dalam, tersenyum tipis melihat Gladies pergi begitu saja setelah mengetahui keadaan Bosnya.

"Kenapa bos mengatakan kalau bos lumpuh?!" tanya Dian.

"Saya hanya ngetes saja Yan, gimana reaksi dia kalau tahu saya lumpuh." jawabnya.

"Tapi dari saya lihat, dia seperti menghindar ketika tahu kondisi bos lumpuh." sambung Dian.

"Ya, seperti yang kamu lihat. Kaya' nya dia tidak mencintai saya dengan tulus." ucap Revan. "Tapi kita lihat saja nanti," lanjutnya lagi.

"Kamu benar bos, mbak Gladies itu tidak tulus sama bos. Dia hanya menginginkan uang bos saja." gumam Dian dalam hati.

"Loh Yan, kamu sudah disini?!" tanya Kakek Ray yang sudah kembali dari makan malam bersama Anin dan Yuna.

"Iya kek." jawab Dian sembari tersenyum. "Hai princess Yuna, apa kabar cantik..!" sapa Dian.

"Hai om Dian.."

"Malam Anin..!" kali ini Dian menyapa Anin.

"Iya mas Dian.."ucap Anin membalas sapaan dari Dian.

"Mas?! ck! Sok akrab." cibir Revan tapi dengan suara lirih agar mereka tidak mendengarnya.

***

Seminggu telah berlalu, dan Revan sudah di perbolehkan pulang dari rumah sakit. Tubuhnya sudah kembali fit hanya saja kaki nya masih belum sembuh perlu beberapa waktu untuk kakinya bisa pulih. Dan dalam seminggu berada di rumah sakit Anin selalu menemani Revan bersama Yuna. Karena Yuna sama sekali tidak mau pulang, gadis kecil itu ingin selalu bersama papanya.

"Sudah tidak ada lagi yang tinggal barang-barang saya?!" tanya Revan datar pada Anin.

"Tidak tuan, semua sudah saya masukkan ke dalam tas." jawab Anin. Kemudian supir Revan membawa barang-barangnya sementara Anin mendorong kursi roda Revan dengan Yuna yang berjalan di samping mereka. Tadinya Dian yang akan mengantarkan Revan pulang kerumah, tetapi asistennya itu lagi ada meeting yang tidak bisa di tunda. Sedangkan kakek Ray memilih menunggu di rumah, karena kondisi kakek Ray yang akhir-akhir ini kurang sehat.

"Assalamualaikum.. " ucap Anin mengucapkan salam ketika masuk kedalam rumah.

"Waalaikum salam.." jawab Kakek Ray. "Kalian sudah sampai?

"Iya kek." jawab Anin.

"Tuan mau langsung masuk ke kamar atau_-"

"Saya langsung masuk ke kamar saja." Sela Revan langsung. "Kek Revan langsung masuk kamar ya.. Mau istirahat." pamit Revan.

"Iya Van, kamu istirahat saja." sahut kakek Ray.

Anin pun membawa Revan ke kamarnya, karena kamar Revan berada di atas dan Revan belum bisa berjalan, jadi mereka naik lift yang ada di dalam rumah milik Revan tepatnya rumah milik kakek Ray.

"Apa tuan perlu sesuatu?!" tanya Anin ketika sudah berada di dalam kamar.

"Tidak ada."

"Baik tuan, kalau gitu saya mau kebawah, mau nyiapin makan siang dulu. Jika perlu sesuatu panggil saya saja." ucap Anin yang tidak tanggapi oleh Revan. Lelaki itu hanya diam saja. Anin hanya bisa menghela nafasnya saja melihat Revan, entah kapan lelaki itu bisa bersikap baik padanya. Kemudian Anin keluar dari kamar tanpa mengucapkan apapun lagi.

1
awesome moment
hobby bgts menghukum🤔🤔🤔
Zouisar
Luar biasa
Larasati
semoga Anin sesegera hamil biar jadi pengikat untuk mereka jngn sampai ada gangguan dr pelakor
Farida@hidayu🇵🇸
bikin Anin hamil
Abd Kadir Taha
hukumannya nanti diatas ranjang
Kasih Bonda
next thor semangat
Pasrah
di tunggu lanjutannya ttp semangat OK 🌹🥰🌷🥰🌹🥰
Pasrah
akhirnya mereka baikan,smg Anin cepat di kasih momongan biar jadi pengikat mereka berdua
Pasrah
author kenapa Anin gak hamil 2 ya
Pasrah
kenapa jadi seperti ini ceritanya sedih banget bacanya ya 🤣🤣🤣
Farida@hidayu🇵🇸
enggak hamil lagi Anin..
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
alfy
bilang saja lg nunggu suami,,
Pasrah
lanjutkan lagi ya
Pasrah
mending kamu jujur aja kalau udah punya suami biar gak jadi masalah kedepannya dan jadi bumerang buat lho sendiri
Tressa Quinn
Luar biasa
alfy
lanjut thor
harwanti unyil
bener resti jaga temen mu dari para pria yg belum tau anin udh nikah
Pasrah
betul juga pikiran nya Resti itu ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!