Demi untuk membalaskan dendam kepada orang - orang yang telah menghancurkan kebahagiaannya, sehingga seorang remaja pria berpetualang untuk mencari sebuah sekte yang akan di jadikan tempatnya mendalami ilmu bela diri.
Akhirnya dia bertemu dengan seorang pendekar serta sekte untuk tempatnya bernaung.
Karena kejeniusannya, dia dengan cepat bisa menjadi seorang pendekar yang kuat.
Akhirnya dia mulai memburu setiap murid sekte yang telah menghancurkan desa dan keluarganya serta setiap murid sekte aliran hitam lainnya.
Hal itu pula yang membuat dirinya juga di buru oleh sekte aliran Hitam
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baryodo Aman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25. Bertemu Anggota Sekte 1000 Racun
Patriak Yao sedang duduk di dalam kereta tersebut dan sedanh berbincang - bincang dengan Pangeran.
Sedangkan tetua Ying Zhao menunggang kuda di sebelah kanan kereta tersebut yang juga bersama dengan kedua murid sektenya.
Setelah sempat beristirahat untuk makan dan juga memberi makan kuda - kuda rombongan tersebut. Akhirnya mereka melanjutkan lagi perjalanan itu.
Dua jam kemudian.
Serangan ratusan anak panah menghujani rombongan mereka.
" Lindungi Pangeran." Ucap Jendral yang memimpin rombongan itu.
" Lindungi Nona Tjia Annchi." Teriak pendekar Chen Fang kepada orang - orangnya juga.
Secara serentak prajurit serta pengawal dari keluarga bangsawan Tjia menghadang serangan anak panah yang datang.
Hal itu membuat beberapa prajurit serta pengawal dari keluarga Tjia terluka karena terkena anak panah tersebut.
Dan yang lebih anehnya lagi, dalam beberapa saat kemudian, mulut mereka sudah mengeluarkan busa dan tubuh mereka langsung terkapar dengan tidak bernyawa lagi.
Melihat apa ya terjadi, jendral serta pendekar tersebut kembali memerintah anak buah mereka masing - masing.
" Prajurit...gunakan perisai kalian untuk menghalagi serangan anak panah tersebut. Anak panah itu mengandung racun. Kalian harus lebih berhati - hati lagi dan lindungi Pangeran dengan nyawa kalian."
Jedral itu berkata mengarahkan seluruh prajuritnya.
Hal yang sama juga yang di perintahkan oleh pendekar Chen kepada seluruh anak buahnya.
Berbeda dengan Ma Guang, remaja itu kini sedang menatap tajam penuh selidik terhadap korban - korban yang berjatuhan.
Seakan dia mengenal dengan racun yang membuat para prajurit dan para pengawal dari bangsawan Tjia mati dengan cepat.
" Apakah mereka kelompok dari sekte 1000 Racun...???." Gumam Ma Guang di dalam hatinya.
Setelah beberapa saat kemudian.
Jumlah orang yang tersisa dari rombongan itu tinggal 28 orang saja.
Itu pun sudah termasuk dengan rombongan dari sekte Bambu Kuning.
Dari atas pepohonan turun satu persatu orang - orang yang menyerang rombongan tersebut.
Setelah semuanya keluar, ada sekitar 100 orang anggota kelompok yang menyerang rombongan pangeran tersebut.
" Ha ha ha ha ha....akhirnya seorang Pangeran dari kerajaan Qi bisa jatuh juga ke dalam genggaman kita." Ucap salah satu pria dengan badan yang kekar serta memegang tongkat yang memiliki golok besar di ujungnya.
Pria itu adalah salah satu tetua pertama dari sekte 1000 Racun, dan memang penyergapan ini sudah di rencanakan oleh sekte tersebut.
" Siapa kamu yang berani menyerang rombongan dari Pangeran Qi Yuan...!!!???." Ucap Jendral kepada pria itu.
" Hei...kamu...jangan terlalu berlagak sombong di hadapanKu, hanya seorang Pendekar Ahli tingkat puncak saja, sudah berlagak di hadapanKu." Ucap pria kekar itu.
" Karena tidak lama lagi kalian akan mati, aku akan memberitahukan siapa sebenarnya diriKu ini." Ucap pria itu dengan sombong.
" Aku adalah Su Pang tetua pertama sekte 1000 Racun." Ucapnya lagi.
Mendengar apa yang baru saja di sampaikan oleh pria tersebut. Patriak langsung keluar dari kereta yang dia naiki bersama dengan Pangeran.
Wajah Ma Guang langsung berubah 180 derajat mendengar apa yang di katakan oleh pria itu.
" Oh, jadi rupanya sekte 1000 Racun sudah mulai berani menyerang rombongan seorang Pangeran dari kerajaan Qi...apakah ini perintah secara tidak resmi dari kerajaan Yan...!!!???."
Patriak Yao langsung menanggapi perkataan pria tersebut serta langsung berjalan kedepan menyambut orang itu.
" Ternyata kita bisa bertemu lagi di tempat ini. Tidak kusangka ada seorang Patriak sekte Bambu Kuning yang tergabung dalam rombongan ini." Ucap pria itu menyambut Patriak Yao dengan wajah merendahkan.
" Ternyata apa yang di lakukan oleh salah satu muridKu ada benarnya juga. Untuk menghadapi orang - orang seperti kalian harus dengan menghabisinya, agar supaya tidak akan menimbulkan masalah lagi di kemudian hari." Ucap Patriak.
" Orang tua...apakah kamu yakin bisa mengalahkan kami dengan jumlah kalian yang tersisa pada saat ini...!!!???." Ucap pria itu lagi.
Kekuatan dari anggota sekte 1000 racun saat ini lebih banyak dan lebih kuat dari kelompok yang menyerang mereka sebelumnya.
" Lebih baik kalian menyerah dan serahkan Pangeran dan juga ketiga wanita yang ada dari keluarga Tjia tersebut.
" Kami akan menjaga Pangeran dengan baik. Dan untuk ketiga wanita itu, akan aku jadikan istri serta pemuas nafsu birahiKu." Ucap pria itu lagi sambil tertawa penuh dengan kelicikan.
" Bagaimana jika kami tidak mau untuk menyerahkannya...???." Ucap Patriak lagi.
" Kalau begitu, bersiaplah kalian semua untuk mati."
" Seraaaang..."
Teriak pria itu sambil mengerahkan seluruh anak buahnya untuk menyerang.
Akhirnya terjadilah pertempuran di antara kedua kelompok tersebut.
" Hati - hati dengan serangan senjata rahasia serta serbuk beracun milik mereka dan juga senjata mereka mengandung racun." Teriak Ma Guang.
" Bre****k...anak itu tau dengan apa yang kita miliki serta rencanakan." Gumam tetua dari sekte 1000 Racun.
Ma Guang langsung bergerak dengan cepat menyerang setiap anak buah dari kelompok yang menjadi lawannya.
Begitu juga dengan yang lain.
Mereka langsung menyerang dan berusaha untuk menjatuhkan sebanyak mungkin lawan mereka.
Dari pihak kelompok penyerang. Ada 5 orang pendekar raja. Satu pendekar raja tingkat puncak awal, dua pendekar raja tingkat menengah dan dua lagi pendekar raja tingkat awal.
Sedangkan untuk pendekar ahli berjumlah 8 orang.
Dua pendekar ahli puncak, dua tingkat menengah dan empat lagi tingkat awal.
Sisanya adalah pendekar tingkat ke - 5 hingga tingkat ke - 9 tahap awal.
Sedangkan kekuatan yang di miliki oleh rombongan Pangeran hanyalah 1 orang pendekar raja puncak, dua orang pendekar raja awal, 3 orang pendekar ahli puncak, serta 4 orang pendekar ahli menengah serta 5 orang pendekar ahli tingkat awal
Jumlah pendekar ahli di pihak rombongan Ma Guang memang lebih banyak dari kelompok lawan, namun jumlah pendekar raja di pihak lawan lebih banyak dari pihak mereka.
Dan juga konsentrasi mereka dalam melindungi Pangeran dan juga putri dari kepala Bangsawan Tjia akan lebih merugikan posisi kekuatan rombongan mereka.
Sebab kemampuan dari 14 orang yang lain tidak akan mampu untuk menghadapi 87 anggota dari sekte 1000 Racun.
Sekali serangan, 15 orang tersebut sudah mampu membunuh serta melumpuhkan 20 anggota dari pihak penyerang.
Ma Guang juga menyerang anggota terlemah yang berada di dalam jangkauannya.
Dengan jurus Langkah Bayangan serta Pedang Hampa, membuat Ma Guang dalam sekali gerakan bisa menebas dua kepala sekaligus.
Patriak juga langsung membuat mata tombaknya berlumuran darah dari anak buah kelompok lawan.
" Ayo, kita serang mereka." Ucap pemimpin tersebut.
Awalnya dia berharap untuk menguras terlebih dahulu tenaga dari pihak lawan, namun setelah melihat anggotanya yang sudah banyak terbunuh serta telah di lumpuhkan, sehingga pria itu mengajak yang lain untuk menyerang rombongan yang mereka serang itu.
Hanya dalam waktu dua menit saja, anggota kelompok yang menyerang, kini tinggal tersisa 40 orang saja.
Dan orang yang paling berkontribusi mengurangi jumlah mereka adalah seorang pendekar muda.
Ma Guang telah membunuh 10 orang dari mereka dengan sentaja rahasia miliknya, sehingga senjata rahasia miliknya kini tinggal 5 buah lagi.
Dan juga 10 orang lainnya di buat terlepas kepala mereka dari tubuhnya masing - masing.
Seorang pendekar ahli tingkat awal langsung datang menyerang Ma Guang untuk menghentikan perbuatannya itu.
Tubuh Ma Guang pun terdorong ke belakang di saat menangkis serangan milik pendekar tersebut.
" Baiklah kalau begitu, karena kamu sudah menyerang diriku, itu berarti kamu sudah siap untuk mati di tanganKu." Ucap Ma Guang.
" Ha ha ha ha ha ha...Hei bocah, tajam juga lidahmu itu." Ucap pendekar tersebut dengan nada suara yang mengejek.
" Baiklah kalau kamu tidak percayah, aku akan membuktikannya." Ucap remaja itu lagi dengan senyum liciknya.
~Bersambung~