NovelToon NovelToon
Tetesan Air Mata Anggrek

Tetesan Air Mata Anggrek

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Cerai / Mengubah Takdir / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Sebuah Kata

Menceritakan kisah seorang gadis malang bernama Anggrek. Gadis yang tak pernah diharapkan kehadirannya oleh siapapun termasuk ibu kandungnya sendiri.

Bahkan, gadis itu tidak mengetahui dimana keberadaan ayah kandungnya karena sang ibu selalu saja mengatakan jika ayahnya telah meninggal dunia. Bukan hanya keluarganya yang hancur, Anggrek harus menerima pahitnya kehidupan setelah masa depannya direnggut paksa oleh karyawan sang paman.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sebuah Kata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

5 tahun berlalu...

Anggrek tumbuh menjadi gadis cantik yang kini telah melepas masa pendidikan dibangku Sma-nya.

Gadis dengan banyak cerita duka dalam hidupnya itu memilih untuk terus bertahan hidup walau rintangan semakin hari semakin berat ia rasakan.

Tamat dari bangku Sma, Anggrek memilih tinggal bersama saudara jauh dari pihak ibunya yang cukup sayang kepadanya dibandingkan yang lain. Walau, anak-anak dari tantenya itu seringkali mengambil uang tabungan Anggrek. Bagi Anggrek itu bukanlah hal yang besar daripada harus menahan sakit batin dan fisik terus menerus.

Saudara jauh dari ibunya ini berstatus janda beranak dua. Ia, baru saja bercerai dengan suaminya dua bulan sebelum Anggrek tinggal disana. Entah apa alasan pastinya, Anggrek pun tak tau.

Anggrek tinggal dirumah itu sudah satu tahun lebih dan, disana ia cukup bahagia karna bisa hidup lebih tenang daripada harus tinggal dirumah Indra dan Eliana.

Semenjak kejadian di rumah Indra, Anggrek tak pernah lagi menginjakkan kaki kesana. Pasalnya, ketika Anggrek bercerita apa yang ia dapatkan dari perbuatan Manto, namun tak ada satu orang pun yang percaya.

Bahkan, Manto sendiri mengubah cerita yang sebenarnya. Pria, bajingan itu bercerita bahwa, Anggrek lah yang memaksanya. Anggrek memasukan obat tidur kedalam minumannya lalu ia tertidur dan disanalah Anggrek berbuat. Manto, membalikkan fakta yang sebenarnya hingga tamparan bertubi-tubi Anggrek dapatkan dari Susi, Indra dan Eliana.

Disaat keadaan hancur seperti itu hanya Murni yang selalu ada untuknya. Satu tahun Anggrek tinggal di rumah Murni hingga akhirnya ia memutuskan untuk tinggal dirumah saudara Eliana yang lain.

Anggrek sangat bersyukur pada Allah karna masih memberikan orang baik dihidupnya yang pahit.

----------

Pagi ini mentari kembali tersenyum dengan sinar yang tajam. Seorang gadis yang masih terlelap akhirnya terbangun karna sinar itu menusuk matanya.

"Udah bangun, Nggrek?" suara itu yang pertama kali Anggrek dengar.

Anggrek mengucek matanya yang terasa kering, "Tante kok gak bangunin, Anggrek sih?" tanyanya ketika melihat Tuti berada dihadapannya dengan senyum manis.

"Tante lihat kamu capek banget jadi tante biarin aja." ucap Tuti.

Anggrek melirik jam didinding, "Jam sembilan pagi? Adek-adek udah berangkat, tan?" tanya Anggrek kaget.

Tak biasanya ia bangun sesiang ini.

Tuti mengangguk, "Udah dong, Ngrgek, kamu nanti dirumah aja ya! Tante mau kerumah Ratu soalnya, kamu jangan keluar rumah ya, tunggu sampai tante pulang!" ucap Tuti.

Anggrek mengerutkan dahinya tak paham, "Ngapain tante kesana?" tanya Anggrek penasaran.

"Katanya Ratu mau dilamar orang, Nggrek. Kamu jangan keluar rumah ya!" ucapnya lagi, yang hanya dibalas anggukan oleh Anggrek.

Anggrek tak heran jika Ratu akan dilamar orang. Toh, selama sekolah Ratu emang hobbynya gonta-ganti pasangan.

"Siap tan. Btw, tante mau aku masakin apa?" tanya Anggrek.

"Gak usah masak, Nggrek, nanti tante bawa makanan kok."

Anggrek hanya bisa mengangguk paham. Begitu indah dunianya sekarang bisa berleha-leha dengan mudah. Kenapa gak dari dulu aja dia bertemu dengan sosok Tuti? Itulah yang ada dipikiran Anggrek.

"Yaudah, tante berangkat dulu, hati-hati ya." ucap Tuti.

---------

Malamnya, Anggrek dan keluarga kecil Tuti berkumpul diruang keluarga seraya menonton film india kesukaan mereka.

"Gimana, lamaran Ratu tan?" tanya Anggrek penasaran.

"Tidak berjalan baik, Nggrek." ucap Tuti.

"Kok bisa sih tan? Cowoknya gak serius kah?" heran Anggrek.

Tuti menggeleng, "Bukan cowoknya tapi papa si Ratu gak setuju sama dia." ucap Tuti.

"Kok bisa tan?"

"Katanya sih, papa Ratu mau anaknya nikah sama dokter, Nggrek, sedangkan yang ngelamar Ratu itu guru." jelas Tuti.

"Tapi Ratunya mau kan tan?"

"Ratunya sih mau, soalnya guru itu tampan, Nggrek."

"Trus pas ditolak tadi, reaksi guru itu gimana tan?" tanya Anggrek dengan keponya.

"Ya gak gimana-mana, Nggrek, lagian dia ke rumah Ratu juga bukan mau ngelamar Ratu tapi mau ngebalikan foto Ratu yang tante kasih kedia waktu itu."

"Lah, kok bisa si pak guru nolak, Ratu tan?"

"Ya bisalah! Orang guru itu maunya cewek yang memakai baju tertutup bukan kek Ratu yang make baju setengah tela**ang." jelas Tuti.

Anggrek tampak menahan tawa mendengar penjelasan dari Tuti. Selain Haikal ternyata ada laki-laki lain yang tidak tertarik dengan keseksian Ratu. Gadis itu harus sadar dengan kehidupan bahwa tidak semua laki-laki bisa ia pancing dengan keindahan tubuhnya itu.

"Tan, emang apa alasan papanya Ratu buat nolak pria itu?"

"Ya dia bilang Ratu lagi diluar kota karna ada sepupu yang nikahan disana."

"Alasan yang tak masuk diakal itu mah, orang semua keluarga kita disini." ucap Anggrek tak habis pikir.

"Makanya tante bilang, bodoh!" ucap Tuti emosi.

******

"Anggreeekkk,,," panggil Tuti.

"Iyaaa,, bentar tan," sahut Anggrek dari dapur dan bergegas menemui Tuti yang kini berdiri didepan pintu dengan pakaian rapi.

"Ada apa tan?" tanyanya ketika berada didepan Tuti.

"Tante mau keluar bentar, kamu dirumah aja ya, jangan keluyuran gak jelas." ucap Tuti.

"Tante mau kemana? Tumben gak ngajak aku?" tanya Anggrek heran.

Biasanya Tuti akan mengajak Anggrek untuk ikut bersama dirinya kemanapun ia pergi.

"Ke rumah Ratu, Nggrek! Membujuk papa Ratu buat merestui hubungan Ratu dan pak guru." ucap Tuti.

Alis mata Anggrek menyatu, "Masih lanjut?" herannya yang dibalas Anggukan oleh Tuti.

"Yaudah, tante pergi dulu ya, jaga adek-adek."ucap Tuti seraya keluar rumah.

Usai kepergian Tuti, Anggrek kembali ke dapur untuk melanjutkan masaknya.

Sepuluh menit berlalu akhirnya masakan Anggrek siap. Kini, Anggrek lanjut mencuci piring setelah itu duduk santai didepan tv.

Satu jam-an Anggrek menonton dan ia merasa bosan dengan siaran yang ditayangkan. Anggrek melihat keluar dan matanya tertuju pada halaman yang tampak dipenuhi dengan rumput-rumput kecil.

Anggrek berjalan kebelakang mengambil kursi kecil lalu membawanya keluar. Anggrek mulai mencabut satu persatu rumput itu.

Tanpa disadari dari kejauhan seseorang tengah memperhatikan Anggrek.

-------

"Anggrek, kamu dimana?" suara Tuti mencari Anggrek yang tak ia temukan didapur.

"Anggrek di kamar tan." seru Anggrek.

Tuti bergegas ke kamar Anggrek dan benar saja gadis itu sedang membaca buku, "Ada apa tan?" tanya Anggrek menyadari kehadiran Tuti.

Tuti berjalan menghampiri gadis itu, "Kamu tadi ngapain aja?" tanyanya.

"Di rumah aja kok tan, kenapa emangnya?" heran Anggrek.

"Kamu serius di rumah aja?" tanyanya ragu.

Anggrek mengangguk, "Iya tante, ada apa sih?"

Tuti duduk disebelah Anggrek, "Kamu tau ibu Nining kan?"

Anggrek memutar bola matanya mengingat nama itu, "Tau tan, bu Nining yang jualan didepan kan tan?"

Tuti mengangguk, "Iya."

"Kenapa sama bu Nining tan?"

"Masa dia minta kamu buat dijodohkan sama pak guru."

"Pak guru?" beonya.

Tuti mengangguk, "Iya, Nggrek! Pak guru calon Ratu yang gagal." jelas Tuti membuat Anggrek terkejut.

"Tante bercanda ya? Gak mungkin dong! Bu Nining gak kenal aku tan, kan aku tau bu Nining karna tante sering nyebut namanya." ucap Anggrek.

"Makanya tante bingung, kamu ada gak keluar rumah hari ini?"

"Pagi tadi ada tan, aku bersihin halaman depan." ucap Anggrek mengingat kegiatannya hari ini.

"Nahkan! Karna itu pasti."

"Jadi gimana tan? Kok jadi aku sih?" bingungnya.

"Kenalan aja dulu, Nggrek! Pak guru orangnya baik kok." ucap Tuti meyakinkan.

1
Inayah Riyadi
jadi males baca
Inayah Riyadi
banyak cramahnya di timbang cerita nya
Sebuah Kata: haloo kak, makasih atas kritikannya
total 1 replies
Arsène Lupin III
Terus terang, aku harus tahu kelanjutan cerita ini sekarang juga.
Phedra
Aksinya keren banget, semangat terus author!
Sebuah Kata: terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!