"Kalau kau mau menjadi laki-laki sukses, jangan pernah hadirkan wanita dalam hidup mu!!! Karena wanita hanya akan membuat hidup mu hancur!!!"
Itulah kata-kata yang terngiang-ngiang dalam otak Dave Winstone. Satu nasehat yang selalu Ayahnya katakan jika Dave ingin menjadi orang sukses.
Dave pun mengikuti saran sang Ayah, di usianya yang menginjak 35 tahun, tak pernah sekalipun Dave menjalin hubungan serius dengan seorang wanita, sampai-sampai banyak yang mengatakan kalau Dave adalah seorang penyuka sesama jenis.
Meski begitu, dia berhasil mewujudkan impiannya menjadi pengusaha muda yang sukses.
Hingga suatu hari dokter salah memberikan hasil diagnosa penyakit, Dave dinyatakan mengidap penyakit kanker otak stadium tiga.
Dave yang bingung akan memberikan semua hartanya kepada siapa, akhirnya memutuskan untuk mengontrak seorang wanita untuk melahirkan keturunannya.
Bagaimana kisah selanjutnya? Mari kita ikuti cerita Pernikahan Kontrak CEO Arogan 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
🍁 Happy Reading 🍁
"Sudah siap?" Tanya Ayah Doddy pada Dhea.
Kini mereka sudah sampai didepan pintu ruang pengucapan janji suci.
Pintu itu sengaja di tutup sampai Dhea datang.
Dhea menarik nafasnya dalam-dalam lalu membuangnya kasar kemudian menganggukkan kepalanya tanda kalau ia sudah siap melanjutkan langkah masuk ke ruang pengucapan janji suci.
Tidak ada kata mundur bagi Dhea. Apapun yang terjadi kedepannya, Dhea sudah siap menghadapinya.
Ayah Doddy menganggukkan kepala-nya pada Alfred sebagai kode pada Alfred untuk membukakan pintu.
"Buka pintu-nya." Alfred yang mengerti kode yang di berikan Ayah Doddy pun menyuruh dua orang penjaga pintu untuk membuka pintu.
Begitu pintu terbuka piano pun berdenting mengalunkan musik khas menyambut pengantin.
Dengan gagah-nya Ayah Doddy menggandeng putri semata wayangnya berjalan setapak demi setapak memasuki ruang pengucapan janji suci.
Dave yang awalnya tak tertarik menoleh ke belakang, tapi akhirnya memutar tubuh-nya kebelakang untuk melihat Dhea, bukan karena penasaran dengan penampilan Dhea melainkan karena merasa lama sekali Dhea sampai di altar.
Mata Dave membulat melihat penampakan Dhea.
Cantik.
Tanpa sadar Dave mengeluarkan satu kata pujian untuk Dhea.
Mata Dave tak berhenti menatap Dhea. Bahkan sampai Dhea sampai di hadapannya, Dave masih menganga terpukau.
"Ekhem.." Ayah Doddy berdehem.
Dan deheman Ayah Doddy berhasil membuat Dave tersadar dari lamunannya.
Dave pun mengulurkan tangannya ke hadapan Dhea.
"Sekarang ku serahkan tanggung jawab ku sebagai seorang Ayah pada mu. Jaga putri ku seperti aku menjaga-nya. Jangan sesekali kamu pakai tangan besar mu itu untuk mengasari putri ku." Ucap Ayah seraya meletakkan tangan Dhea di telapak tangan Dave.
Dave hanya menganggukkan kepalanya.
Dave dan Dhea pun memutar tubuh mereka menghadap pemuka agama yang sudah berada di mimbar. Sedangkan Ayah Doddy pun berjalan menuju tempat duduknya.
Acara pengucapan janji suci pun dimulai.
Pemuka agama pun menuntun Dave untuk mengucapkan janji suci pernikahan pada Dhea, setelah Dave mengucapkan janji suci pernikahan, gantian sekarang giliran pemuka agama menuntun Dhea mengucapkan janji suci pernikahan pada Dave.
Kini Dave dan Dhea pun sudah sama-sama mengucapkan janji suci pernikahan. Pemuka agama pun meminta Dave dan Dhea untuk bertukar cincin sebagai simbol telah sah-nya status mereka sebagai pasangan suami-istri.
Setelah Dave dan Dhea bertukar cincin, pemuka agama pun meminta Dave dan Dhea untuk berciuman.
"Saudara Dave, sekarang Anda bisa mencium istri Anda." Ucap pemuka agama.
Mata Dave dan Dhea kompak membulat sempurna.
"Harus?" Tanya Dave pelan pada pemuka agama.
Pemuka agama menganggukkan kepalanya.
"Tidak usah malu-malu, sekarang Anda dan Saudari Dhea sudah sah menjadi suami-istri." Ucap pemuka agama.
Dave menoleh melihat Dhea. Dhea menggelengkan kepalanya seolah memberi kode pada Dave untuk tidak melakukannya karena Dhea merasa malu jika orangtuanya melihat dirinya dan Dave berciuman.
Dave juga tidak ingin mencium Dhea tapi Dave melirik ke arah tamu undangan.
"Ah.. sial!! Banyak sekali orang penting yang datang!" Gerutu Dave dalam hati.
Cium..
Cium..
Cium..
Cium..
Tamu undangan yang tidak sabar melihat Dave mencium Dhea pun berteriak memprovokasi Dave untuk secepatnya mencium Dhea.
Dan di balik teriakan memprovokasi itu ada andil Alfred di dalam-nya. Alfred mengajak salah satu tamu undangan untuk meneriaki Dave segera mencium Dhea dan akhirnya tamu undangan yang lain pun ikut-ikutan meneriaki Dave.
Dave menghela nafasnya kasar. Mau tak mau ia harus mencium Dhea.
Dave pun mendekati Dhea lalu mendekatkan wajahnya ke telinga Dhea.
"Kamu sikat gigi tadi kan?!" Tanya Dave berbisik.
🍁🍁🍁
Bersambung...
...Jangan lupa FAV dan dukung novel Miss ini dengan memberikan LIKE, HADIAH dan VOTE....
...🙏🙏🙏...
can't hardly stop... U guys so lovely