Wulandari adalah gadis desa biasa yang mencoba mengais rejeki di ibukota sebagai seorang pengasuh anak.
Siapa sangka, majikannya adalah seorang pengusaha muda tampan yang memimpin sebuah perusahaan besar di ibukota yang memiliki seorang anak laki-laki.
Wulan seperti terjebak dalam cinta yang rumit, bagaimana mungkin dia begitu lancang mencintai tuannya yang bahkan masih memiliki seorang istri.
Begitu banyak hal rahasia yang tak terduga.
Wulan bimbang apakah harus memperjuangkan cintanya ataukah cukup tahu diri untuk mundur.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GendAyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.18
Pagi pagi sekali Jason bersama Wulan dan Rayyan berangkat ke bandara untuk penerbangan pagi.
Jason tidak ingin terlambat untuk bertemu klien penting siang itu juga.
Setibanya di kota X, indah sekertaris jason sudah menunggu, dia berangkat lebih dulu untuk menyiapkan segala sesuatunya.
"Selamat pagi pak" ucap indah menyambut bossnya itu di bandara.
Jason hanya mengangguk,sedangkan Wulan sedari tadi terpana melihat sekertaris tuannya itu.
Indah, wanita 30tahun bertubuh tinggi semampai dengan rambut panjang berwarna kecoklatan yang di buat bergelombang.
Wajahnya cantik dengan raut wajah yang tegas namun sering dihiasi dengan senyum yang menawan.
"Sesuai perintah bapak saya sudah melakukan reservasi dihotel H atas nama bapak untuk dua kamar" lapor indah dengan detil.
"Ya terimakasih indah" ucap Jason sambil menggendong Rayyan menuju mobil yang sudah menunggu, Wulan mengekor di belakangnya.
" Untuk meeting dengan direktur JADE .corp akan dilaksanakan pukul 11.00 siang ini pak"
"Hmm oke"jawab jason.
***
"Ini kamar kamu" kata indah pada Wulan sesampainya mereka di hotel.Kamar tipe suite room itu terlihat terlalu megah untuk Wulan.
Dia tidak menyangka akan diberikan kamar yang sama seperti yang dipakai tuannya.
Kamar itu sangat besar dengan interior mewah, terdapat sofa lebih tepatnya ruang tamu didalamnya.
Ranjangnya ukuran king size, terlalu besar untuk dirinya sendiri.
"Ini nggak salah mbak?" Tanya Wulan pada indah.
"Kenapa?" Tanya indah sambil tertawa kecil melihat mata Wulan yang tampak membulat, begitu lucu baginya.
"Ini sesuai permintaan pak Jason, pak Jason itu orangnya baik jadi seharusnya kamu senang dong" kata indah lagi. Diberikannya kartu kunci elektrik pada Wulan sebelum akhirnya berlalu meninggalkan Wulan yang masih bengong.
"Mbak ulan main yuk" suara Rayyan mengagetkan Wulan.
"Oh iya,sebentar mbak taruh koper dulu"
"Kita main dikamar aku aja yuk" ajak Rayyan sambil menggandeng tangan Wulan.
Perlakuan Rayyan pada Wulan semakin baik, sikapnyapun menjadi manis akhir-akhir ini.
Jason bersiap untuk keluar bersamaan saat Wulan dan Rayyan masuk ke dalam kamarnya.
"Maaf tuan" kata Wulan sambil menunduk.
"Hmm ada apa?" Tanya Jason menoleh kearahnya.
"Itu,kamar saya apa tidak salah tuan? Itu terlalu besar dan terlalu bagus buat saya" ucap Wulan.
"Kamu tidak suka?"
"Bu...bukan begitu tuan,tapi itu kamarnya terlalu besar dan mewah"
"Hmm...apa kamu mau tidur disini juga bersama kami"
"Bu...bukan begitu tuan. Maaf saya tidak bermaksud begitu" Wulan menjelaskan dengan salah tingkah.
Jason hanya tersenyum geli sambil meninggalkan Wulan yang masih merah padam salah tingkah.
**
Waktu menunjukkan pukul lima sore,ketika meeting dengan direktur JADE.corp berakhir dengan lancar.
Direktur perusahaan itu adalah seorang pria paruh baya,mungkin seusia dengan ayahnya jika masih hidup.
"Saya bermaksud ingin mengundang anda untuk makan malam bersama keluarga kami nanti malam,pak Jason. putri saya juga akan ikut,dia baru menyelesaikan pendidikannya diluar negri" ucap direktur dengan senyum bangga.
"Terimakasih pak,tapi..."
"Kami tidak menerima penolakan pak Jason" ucap pria paruh baya itu memotong ucapan Jason yang belum selesai.
Jason hanya tersenyum kecut, dia tahu benar kemana arah makan malam yang dimaksud koleganya itu.
Karena ini bukan kali pertama baginya.
Mereka akan menawarkan makan malam seolah menyodorkan putri putri mereka.
"Untuk makan malam nanti bagaimana pak,sekertaris direktur menghubungi saya untuk memastikan kehadiran bapak" ucap indah saat mereka sudah berada dalam perjalanan pulang menuju hotel.
"Kamu tahu sendiri ndah apa maksud tujuan makan malam ini, dan saya paling benci akan hal itu" ucap Jason jengah.
"Saya mengerti pak, tetapi saya perlu konfirmasi bapak untuk menjawab pertanyaan sekertaris direktur" ucap indah dengan sopan.
Jason menghela nafas dalam-dalam sambil memejamkan mata.sejurus kemudian dia tersenyum seolah mendapat sebuah Ilham dari Tuhan.
"Katakan pada direktur saya akan datang, dan saya mau kamu lakukan beberapa hal lagi ndah" kata Jason dengan senyum mengembang.
"Tentu pak" kata indah dengan anggukan.
Sementara itu Wulan sedang meninabobokan Rayyan yang tampak mengantuk setelah mandi sore,saat Jason tiba.
"Dia sudah tidur?" Tanya Jason pada Wulan yang tengah menepuk nepuk punggung rayyan.
"Sudah tuan" jawab Wulan.
"Bagus,setelah ini kamu akan dijemput oleh indah. Dia akan mengantarkan kamu ke salon. Kamu temani saya makan malam nanti malam" ucap Jason dengan datar.
"AP...APA TUAN?" Seperti petir di siang bolong,Wulan terbelalak dan terkejut mendengar perkataan Jason yang justru terlihat tenang seolah tidak terjadi apa-apa.
cape deh dengan kebodohannya
Harusnya dia menerima Raymond sebagai suami dan takdir yang terbaik baginya, bukan malah napsu ingin memiliki Jason yang tdk mencintainya
Perempuan kufur nikmat /Awkward/
aq penasaran lho ending nyaaa...? 🤔