Perjalanan 2 sahabat yang saling menyayangi namun mati secara tragis, dan kembali di pertemukan di dimensi yang berbeda.
Menikahi seorang pangeran dan menghadapi berbagai intrik politik di dalam istana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 31
"Tapi ayahanda, pangeran ini tidak membutuhkan selir" ucap pangeran kedua
"Pangeran ini juga tidak membutuhkan selir ayahanda, istri sah kami sudah cukup untuk kami" ucap pangeran ketiga
"Itu sudah keputusan zen" tegas kaisar
"Baiklah ayahanda, pangeran ini akan menerima anugerah dari ayahanda, tapi dengan 3 syarat" ucap pangeran kedua dengan senyuman yang mengembang. Matanya mengerling nakal
"Katakan" ucap kaisar tegas
"syarat pertama pangeran ini menginginkan selir yang lebih muda dari istri sah, lebih cantik, pintar memasak, pandai berkebun, pandai menata paviliun, pandai dalam pengobatan dan juga bisa bertarung" ucap pangeran kedua
"pangeran ini juga sama ayahanda, menginginkan selir yang 10x lipat lebih muda, lebih cantik, lebih pintar mengurus keuangan, bisa memasak dan juga pandai menari dan bermain alat musik" ucap pangeran ketiga. Kaisar pun hampir menjatuhkan rahang nya mendengar keinginan dari kedua putra nya itu, sedangkan ai li dan an xia menyeringai puas dengan jawaban suami mereka
"Sepertinya suamimu mencari pelayan untuk menjadi selirnya" bisik An pada Ai Li
"Ya. Dan sepertinya suamimu menginginkan wanita penghibur untuk menjadi selir nya" bisik Ai Li. lalu mereka berdua pun terkekeh
"Katakan syarat kedua" ucap kaisar
"Ketiga selir itu akan di tempatkan di gubuk yang berada di bagian paling belakang istana, tanpa pelayan sama sekali selama 3 tahun, dan harus siap untuk mengurus semua keperluanku mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali, masalah pakaian dan kebersihan kediaman termasuk memandikan kucing kecil kesayanganku akan jadi tanggung jawab ketiga selir" ucap pangeran kedua dengan santai. Sedangkan semua orang menatap horor.
"Kucing kecil dia bilang? Itu dua harimau putih yang sudah berusia remaja. Perempuan bodoh mana yang mau menjadi selir pangeran kedua?" pikir nona A
"Heh tinggal di gubuk dan tanpa pelayan? Aku tak sudi jadi selir nya" pikir nona B
"Mengurus semua paviliun miliknya, sedangkan selir itu sendiri tinggal di gubuk tanpa pelayan? Lebih baik aku menjadi istri bangsawan dari pada jadi selir pangeran kedua" pikir nona C
kaisar hanya mengerutkan dahinya, sambil memijit pelipisnya pusing
"Katakan syarat ketiga" ucap kaisar dengan tenang
"Sebelum memasuki harem ku, selir itu akan diberi racun kalajengking merah, siapa pun yang bertahan dia lah yang akan menjadi selir pangeran ini, tapi jika mereka semua mati, itu tidak masalah. Berarti mereka hanya gadis manja yang tak berguna, dan pangeran ini telah berbaik hati menyingkirkannya dari dunia ini" ucap pangeran kedua dengan tenang.
Seketika aula pun ricuh, para pejabat dan juga para bangsawan yang tadi nya berniat untuk mengajukan putrinya pun tiba-tiba mentalnya jadi ciut, mereka takut jika putri mereka akan meregang nyawa di tangan pangeran kedua mau pun pangeran ketiga.
"Bagaimana menurutmu bangsawan Dong?" tanya kaisar
"Ampun beribu ampun yang mulia, putri hamba tidak pandai melakukan apa pun. Dia hanyalah gadis manja dan tidak pandai memasak maupun mengurus kediaman, apalagi untuk bertarung" ucap bangsawan dong yang sudah ketar-ketir mendengar persyaratan yang di ajukan oleh pangeran kedua.
Tapi berbeda dengan tabib Wen dan juga mentri Song, mereka dengan bangga mengajukan putri mereka.
"Putri hamba memiliki kriteria seperti yang di inginkan oleh pangeran kedua yang mulia" ucap tabib Wen dengan sombong
"Putri hamba juga memiliki kriteria seperti yang diinginkan pangeran ke tiga yang mulia" ucap mentri Song
sedangkan Ai Li dan An Xia hanya terkekeh
"Sepertinya kita memiliki mainan baru" ucap Ai Li.
Sedangkan An Xia hanya mengangguk dengan mata yang berbinar