Menceritakan konflik antar aku dan kakak sepupuku Dia selalu menginginkan segala sesuatu yang ku punya maupun yang aku kerjakan.
Dari kecil dia tidak mau kalah denganku, karena dia dimanjakan orang tuanya.
Aku dan keluargaku mengalah bukan karena takut , tapi menghargai kekeluargaan yang sangat dekat.
kak sandra bahkan mengakui pacarku sebagai pacarnya, padahal sebelumnya dia juga sudah mengambil pekerjaanku sebagai pengajar paud di kelurahanku.
Tapi dia itu teryata ....
Kenapa kak sandra selalu iri padaku? Padahal aku merasa bisa saja.
bahkan hanya pelayan toko..
Ini adalah tulisan pertama ottor ya temans... dukung ottor terus jangan lupa like dan comentnya ottor tunggu. Terimakasih untuk semua temans ottor sudah mampir di tulisan ottor ini 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R Devi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31.
"Mengapa kalian semua mengizinkan Dini untuk menikah !? umurnya masih kecil dari sandra !! Sandra yang harusnya menikah terlebih dahulu...
Apalagi dengan Rizal... Rizal itu pacarnya Sandra....." ucap ayah kak sandra tiba- tiba masuk saja ke dalam rumah
Astagfirullah....
Dirumah masih ada semua keluarga besar ayah dan ibu yang tadi ikut menjamu kedatangan keluarga bang rizal .
Semua saling pandang, terkhir melihat ke arahku. aku juga syok dengan kedatangan kak sandra dan kedua orang tuanya.
Padahal semenjak ayah kak sandra menamparku kami tidak pernah bertemu lagi, apalagi kak sandra, terakhir dia hanya menelfonku tengah malam hari itu, dan tidak ada lagi dia menelfon atau menemuiku.
" Apa urusannya dengan mu kalau Dini lebih dahulu menikah !. kamu urus saja keluargamu ! tidak perlu mengurus keluargaku !!" . Ucap ayah emosi melihat kedatangan mereka.
" Karena dia sudah merebut Rizal dari Sandra !!". teriak ayah kak sandra.
" Dini tidak pernah merebutnya dari siapapun, karena memang rizal itu pacar Dini .. sandra yang telah berusaha merebut Rizal dari Dini..." ucap ayah tidak terima " Kamu tanya saja sama anakmu, mengapa dia mengaku jadi pacarnya rizal, rizal saja tidak mengenal dia.. ". balas ayah lagi.
" Aku yang pacarnya..."
" Duduk dulu, kita bicarakan srcara baik- baik ". potong kakek ayah dari ayah.
" Apa masalahnya ini !?". tanya om umar .
" Rizal itu pacarnya sandra, dan berani- beraninya Dini menerima lamaran orang tua rizal.. tidak tahu diri.. pelayan toko sepertimu tidak cocok untuk menjadi menantu haji faisal, apalagi cuma lulusan smk, tidak seperti sandra yang sudah sarjana!" . ucap ayah kak sandra masih menghinaku
" Dini itu masih kecil dari sandra, harusnya sandra yang terlebih dahulu menikah.. bukannya kamu dini.. ". ucap mak sam.
" Aku tidak terima kalau Dini melangkahi sandra dengan menikah terlebih dahulu, apalagi dengan calonnya sandra... ". tambah ayah kak sandra.
Banyak lagi hinaan dan cacian yang mereka ucapkan, hingga panas telingaku mendengarnya..
" Cukup.... kami tidak tahu permasalahannya, tolong jelaskan, jangan hanya menghina saja isi pembicaraan kalian...!!!". teriak kakek abahnya ibu.
" Rizal itu pacarnya sandra... kami yang akan mendatangi haji faisal itu terlebih dahulu, dan Dini tiba- tiba merebutnya saat sandra tidak dirumah, dan meminta untuk segera dilamar oleh orang tua rizal, padahal sandra sedang ada acara ke pulau ****** , kegatelan kamu dini...." . ucap ayah kak sandra melotot padaku.
" Tidak benar kek. aku dan bang rizal sudah kenal beberapa bulan yang lalu , sedangkan kak sandra itu baru kenal dengan bang rizal menjelang lebaran kemaren. itupun pas mengantarku pulang kerja dari pasar". jelasku.
" Bohong dia.. Aku adalah pacarnya bang rizal.. aku bahkan sering ke kosannya vang rizal. tanya saja sama dia.. ". tantang kak sandra.
Panjang peerebatan antara ayah dan ayah kak sandra, bahkan sampai azan magrib masih saja berdebat, kak sandra dan ayahnya gigih agar aku melepaskan bang rizal.
" Pokoknya kamu harus serahkan cincin tunangan itu padaku.. kamu tidak pantas memakainya.." .ucap kak Sandra sambil berjalan kearahku.
" Tidak mau...". jawabku, aku memasukkan kedua tanganku kadalam saku gamis yang ku pakai.
Aku tidak mau melepaskan cincin itu,apalagi memberikannya pada kak sandra.
Kak sandra memaksa menarik tanganku, ibu menolong melepaskan tangan kak sandra dari tanganku keras dan mendorongnya menjauh dariku.
" Dini.... Apa kamu ingin aku tampar lagi....". ucap ayah kak sandra berdiri, karena tidak terima anaknya didorong ibu.
" APA.... ". kaget kakek om dan pamanku.
"Kamu berani menampar dini??!!". teriak paman amir dan om umar..
" Ya... karena dia tidak mau melepaskan cincin tunangan itu.. cincin itu selayaknya untuk sandra.. dia hanya merampas hak sandra.. dasar pencuri...". ucap ayah kak sandra.
Ayah dan paman amir maju akan memukul ayah kak sandra, karena tidak terima dengan ucapannya yang telah menamparku . tapi kakek menahannya.
Kakek bertanya kenapa aku sampai di tampar ayah kak sandra dan kapan.
Aku menjelaskan seperti kejadian sebenarnya, dengan dibantu putri dan ilham yang juga menjelaskan.
Ayah kak sandra dan mak sam pun membenarkan ucapanku, karena itu yang terjadi karena mereka.
Akhirnya para kakek sepakat untuk memanggil bang rizal kembali kerumah untuk menjelaskannya, agar jelas dan tidak terjadi kesalah pahaman.
Aku menelfon bang rizal menjelaskan kalau keluarga kak sandra datang dan mengatakan kalau kak sandralah pacar bang rizal sebenarnya, dan kak sandra yang pantas untuk bersanding dengan bang rizal. sehingga semua ingin bang rizal sendiri yang menjelaskan.
Aku sebebarnya malu, malu sama kakek dan nenek,paman ,om, serta semua keluarga besar yang hadir tadi siang.
Padahal baru beberapa jam pertemuan keluarga membahas hari pernikahan, tapi sekarang seolah memang aku yang bersalah sebab ayah kak sandra berkoar- koar menyalahkan ku dan keluargaku yang merebut bang rizal dari kak sandra.
Bang rizal setuju untuk datang dan akan menjelaskan yang sebenarnya. agar semua keluarga tahu siapa yang benar, bukan merasa benar sendiri.
Rencananya hanya bang rizal yang di suruh datang, tapi karena orang tuanya belum berangkat maka mereka juga ikut. keluarga bang rizal yang lain sudah berangkat tadi .
Saat bang Rizal dan kedua orang tuanya datang, kak sandra dan ayahnya langsung berdiri menyambut kedatangan mereka.
Seperti tuan rumah yang sedang menyambut tamu.
Kak sandra hendak memegang tangan bang rizal dengan senyum lepas, tapi bang rizal menepis tangan kak sandra dan langsung masuk menuju ke dekat ayah dan duduk dikursi samping ayah.
Begitu juga dengan kedua orang tua bang rizal, mungkin melihat bang rizal menepis tangan kak sandra, maka mereka pun tidak menerima tangan kak sandra yang hendak bersalaman dengan mereka.
Kedua orang tua bang rizal pun tidak menerima uluran tangan ayah kak sandra saat ingin bersalaman, malah langsung duduk di dekat ayah, bertiga dengan bang rizal di kursi tamu yang panjang, dan ibunya bang rizal menuju ruang tengah tempat ibu duduk lesehan bersama nenek, tante dan keluargaku yang lain.
Dikursi tamu duduk kedua kakek ku ayah, ayah bang rizal, om umar, paman amir, ayah kak sandra, sedangkan kak sandra dan ibunya duduk di anak kursi tamu 'kursi kecil tanpa sandaran' .
Semua menarik nafas karena aura di ruangan ini panas, diam, sunyi, dan hanya saling pandang satu sama lain.
" Agar tidak terjadi kesalah pahaman disini, bisakah nak Rizal menjelaskan yang sebenarnya. Supaya disini kita tidak akan salah paham dengan Dini dan Sandra..!".
Akhirnya paman Amir mulai bertanya, maksudnya minta penjelasan, sebenarnya apa yang terjadi. mengapa kak sandra juga mengkleim kalau bang rizal itu juga pacarnya.
" Yang jelas bang rizal itu pacarku, Dini telah merebutnya dariku, aku hanya keluar kota sebentar dan dini sudah memaksa bang rizal untuk melamarnya... apa itu tidak merebut pacar orang namanya..!!" . jelas kak sandra marah sambil melotot padaku.
Aku yang akan membantah perkataan kak sandra dilarang ibu dan ibunya bang rizal dengan cara memegang bahuku. kulihat mereka mengelengkan kepala, kutelan kembali niat ku berkata sambil menelan ludahku.
"Aku tidak mengenal dia, dia selalu mengejarku, ketempat kerjaku dan pernah nekat masuk kekamar kosanku saat aku kerja.
Bahkan aku pernah di jebak kedua orang tuanya, dengan cara mengurungku di rumah mereka, mengatakan pada orang untuk mengrebekku seolah aku dari pagi disana.
Mereka mendatangkan seorang ustad untuk menikahkan ku saat itu juga , untung ada andri pak madi dan anaknya jadi saksi bahwa aku mereka jebak kepada pak haji dan orang yang mengrebekku ". jelas bang Rizal panjang lebar, dengan emosi yang di tahan, nampak bang Rizal selalu mengepalkan tangannya.
" Brengsek kamu Samsul... bikin malu saja.....
.
.
.
Like Dan Coment ya temans...
Follow juga ignya otor ya
@ rd_ devii 🙏🙏
terima kasih sudah mampir ya temans🙏🙏
5f thor..🙏
moga2 tidak salah😁
kalau mmg seting cerita di ranah
minang,ada di salah satu bab yg
agak janggal mengenai panggilan kpdn
variasi