Rosana mempunyai orgen tunggal yang sangat laris, setiap minggu selalu saja ada yang meminta untuk organ nya main di setiap pesta. bahkan sampai luar desa juga meminta organ dia, semua nya menganggap itu hal biasa.
tidak ada yang tau apa yang sebenar nya sudah terjadi?
Halim mengetahui ada yang tidak beres pada istri nya, sehingga dia pun berusaha mencari tau apa yang sudah terjadi. terlebih pemain dari orgen tunggal milik musuh mereka mulai mati satu persatu setelah bicara dengan Rosana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17. Kondangan
Apa lagi sekarang yang perlu Rosana cemas kan karena semua sudah ia miliki dengan mudah nya, ingin apa pun tinggal beli dan tanpa pikir panjang takut uang akan habis. seperti ini lah rasa nya hidup jadi orang kaya raya, satu yang membuat Rosana masih tidak suka, dia tetap harus menyembunyikan semua uang nya agar sang suami tidak tau.
Bila Halim melihat tumpukan uang itu maka sudah pasti dia akan sangat curiga, tidak akan ada alasan nya Rosana lagi bila dia sampai ketahuan punya uang penuh dalam lemari yang selalu ia kunci. sekarang ini saja otak Rosana sudah mulai mencari ide dengan ingin membeli rumah saja yang agak jauh, dia akan menyembunyikan rumah itu tanpa Halim tau.
Di sana lah ia akan menyimpan semua harta harta yang ia dapat dari iblis kuda, Rosana tidak mau mencampur uang hasil pesugihan dengan uang hasil main orgen. uang pesugihan itu ia simpan rapi agar belang nya tidak di ketahui suami serta anak anak nya, cukup dia saja yang tau akan masalah ini.
"Mau kemana kok sudah rapi, Dik?" tanya Halim melihat istri nya dandan.
"Eh, Mas! membuat kaget saja." Rosana cepat mengunci lemari uang nya.
"Lemari yang itu kamu kunci terus, Mas kemarin mau buka tidak bisa." Halim penasaran juga.
"Ngapain Mas mau buka lemari aku, nanti yang ada baju ku Mas buat berantakan! Mas itu kalau ambil baju suka enggak rapi." rutuk Rosana.
Halim tertawa renyah karena memang dia suka di marahi oleh Rosana bila sudah mengambil baju, selalu saja berantakan dan rosana harus menata ulang agar rapi, hal itu adalah hal yang paling Rosana tidak suka.
"Mau kemana tujuan nya?" Halim mendekati istri nya.
"Kan kita sekarang sudah punya uang, boleh ya aku jalan jalan sendiri kayak orang orang gitu loh." izin Rosana.
"Cuma mau jalan jalan begitu saja?" tanya Halim.
"Kekota, Mas!" sahut Rosana cepat.
"Oh pantes bawa tas besar gini, emang kamu mau berapa hari?" Halim heran melihat tas Rosana yang besar.
"Ini tuh baju ganti saja dan nanti pas pulang nya di isi oleh oleh." cengir Rosana.
"Enggak nginap kan?" tanya Halim lagi yang agak keberatan bila Rosana nginap di kota.
"Enggak kok, mau di mana aku nginap." jawab Rosana cepat.
"Hati hati ya, mobil nya sudah dapat?" Halim tau bila Rosana naik travel.
"Udah kok, kamu pergi lah bawa orgen kerumah yang sewa." suruh Rosana karena orgen mereka dapat job untuk acaran sunatan cucu nya Pak Lurah desa tetangga.
Halim pergi dan Rosana mencium tangan suami nya, tak lama dia juga bergegas pergi karena tujuan nya dia adalah bank untuk menyimpan uang uang nya ini. harus membuat rekening dulu atas nama dia, dan yang paling utama dia ingin membeli motor di atas nya Mila agar bisa kemana mana naik motor.
"Aku juga bakal punya motor, memang nya kau saja yang bisa naik motor!" sengit Rosana di dalam mobil.
Selain itu dia juga ingin membeli rumah di kota agar punya untuk warisan anak anak nya kelak, walau bukan rumah setidak nya tanah kosong yang bisa di bagi dua. untuk Sela dan Zulham tentu nya, semua sudah di pikirkan oleh Rosana.
...****************...
"Kamu saja yang main ya, Bas." pinta Halim pada Bastian.
"Siap, Om! biar aku yang main hari ini sampai malam." jawab Bastian semangat.
"Pokok nya yang bagus ya, biar banyak peminat kita dan pasti nya nanti gaji kamu naik." janji Halim.
Bastian mengangguk senang karena hari ini dia kembali dapat job, padahal baru kemarin dapat uang delapan ratus ribu dan sekarang bakal dapat segitu lagi. tentu nya pemuda ini merasa sangat senang, bisa mendapatkan uang satu juta enam ratus hanya dalam waktu dekat saja dan kerja nya pun tidak seberapa berat.
Pesta di rumah Pak Lurah sangat ramai karena beliau adalah orang yang di hormati sehingga banyak tamu yang datang, tak ketinggalan orang yang juga sangat terkenal di desa ini, wajah tampan nya itu yang sering di gilai banyak orang meski sudah punya anak dua di rumah.
"Aku merasa seperti orang lagi bila jalan dengan dia." tutur Sam yang ikut Arya kondangan.
"Kalau saja Fatma tadi mau maka tak akan aku pergi dengan kalian." rutuk Arya.
"Kan mereka juga tidak bisa melihat kami, paling kalau kau terus bicara pada kami maka kau akan di anggap gila." sahut Gun sambil tertawa.
"Terima kasih sudah datang, Mas Arya! mari silahkan duduk." Pak Lurah sampai menyambut kedatangan Arya.
"Ah ya terima kasih, Pak." Arya tersenyum malu malu.
"Ini mana pasangan nya, kok datang sendirian saja?" tanya Bu Lurah.
"Fatma sedang sibuk sekali, Bu! sebentar lagi Kakak juga datang kok." sahut Arya melihat lihat Kakak nya.
Akhir nya yang di tunggu tunggu datang juga dan kembali jadi perhatian banyak orang, Arya menepuk jidat nya karena Purnama sedang kembali kemode badas yang melepas hijab. memang kadang kadang ular satu ini ada saja tingkah nya, bisa sholehah dan bisa juga sholehot sehingga sedikit jadi perbincangan.
"Ya Allah, kok dia tidak pakai hijab sih!" Arya menggeram pelan.
"Tidak usah banyak protes kau, Arya! dia sedang tidak baik baik saja, bisa di bantai kau nanti." Sam ganti berbisik.
"Nama nya juga iblis, kadang insaf dan kadang juga kembali sesat." Gun tertawa pelan takut di dengar oleh Purnama.
"Kakak." Arya melambaikan tangan nya agar Purnama datang.
Akhir nya yang di suruh datang pun mendekat dan duduk satu meja dengan adik nya, namun suasana menjadi sangat dingin sekali karena Purnama sedang berwajah datar tanpa ada suara. Pak Lurah dan istri nya saja segera mundur, tidak banyak ucapan yang mereka keluarkan.
"Silahkan di nikmati hidangan nya." Pak Lurah segera pergi.
"Astaga dingin sekali." keluh Sam berpegangan tangan pada Gun.
"Eh aku juga ikut." Arjuna gabung dengan arwah yang ikut kondangan.
"Duduk diam jangan membuat ulah, pakaian mu seperti di kerajaan itu belum juga ganti!" rutuk Arya melihat Arjuna member baru.
Kraaaauk.
Suara kerupuk yang di makan oleh Purnama membuat semua nya menoleh karena kaget, tak sedikit juga orang orang menoleh melihat pada Purnama. namun mereka kembali menunduk setelah tatapan nya Purnama yang sangat tajam, mereka tidak kuat bila menatap terlalu lama dengan wanita cantik berbaju dan juga kaca mata hitam ini.
PURNAMA
Iblis sudah ngirim signal ke kepala rumah tangga.
hati2 Halim keluargamu terancam semua nyawanya, oleh iblis paedofil😅
Lekas sembuh ka nov, mnumin air hangat
hehee,, cepet sehat thorr
jgn nyemilin gorengan melee
wkwkwkw
syerem
wkwkwkwk