Grizella yang sangat menantikan ulang tahun ke 6 nya di hari itu, malah menjadi hari dimana adik yang sangat ia sayangi meninggal dunia, menjadikan papa dan mama Grizella tidak lagi menyayanginya, bahkan mereka membenci Grizella, hanya karna satu kesalah pahaman yang tidak ia perbuat.
Sampai dimana Grizella yang sedang di hukum oleh keluarganya dengan di tinggalkan di gubuk kecil yang ada di tengah hutan.
Disana, Grizella bertemu dengan Clarissa, yang akan mengubah semua kepribadian buruk Grizella saat ini.
Tetapi, Clarissa yang sudah membangun kepribadian Grizella menjadi lebih kuat dan sudah banyak berjasa padanya, malah pergi meninggalkan Grizella untuk selamanya.
Clarissa meninggalkan banyak kenangan, jasa, dan organisasi mafia yang sudah ia bangun.
Karna Clarissa sang pemimpin sudah tidak lagi memimpin organisasi itu, Grizella lah yang menjadi orang kepercayaan Clarissa untuk menggantikannya, menjadi the next Queen.
ikuti kelanjutan ceritanya yukk (つ≧▽≦)つ
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deby Dindarika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13 Seven
Dengan cepat Jaygar mengangkat tubuh Grizella ala bridal style menuju UKS untuk mengobati lutut Grizella yang sepertinya terluka.
"OMG!"
"Aaaaaa ...."
"Bisa-bisanya si cupu di gendong cogan!"
"GUE JUGA MAU!!"
Pekikan wanita yang berada di kantin kembali terdengar kala Jaygar menggendong Grizella.
"Maksud Lo apa?" tanya nyalang Jack yang menatap tajam kearah Clara, tidak hanya Jack, keempat lelaki di belakangnya pun ikut menatap tajam Clara, membuat nyali Clara dan anteknya seketika menciut.
"D-dia ngebasahin sepatu aku kak." adu Clara seperti bukan dia yang salah.
"Gak peduli, kita liat Lo sengaja buat Chloe jatuh!" geram Ganendra menyudutkan Clara, ia melihat jika Clara memang sengaja ingin membuat Grizella terjatuh.
'Chloe?'
"M-maaf kak, a-aku gak sengaja," ucap Clara dengan suara yang di imut-imut meminta maaf kepada mereka karna dia tidak sengaja, jelas jelas mereka melihat Clara dengan sengaja menselonjorkan kakinya dan membuat Grizella terjatuh.
"Adek lu kan? Tuh dia jatoh, lu gak mau nyamperin dia ke UKS?" ucap salah satu murid berandal tadi ke orang disebelahnya.
"Gak peduli," jawab ketus seseorang yang diberi pertanyaan itu.
"Ih Abang, itu Grizella terluka loh," ucap Syakira so peduli.
"Biarin aja," balas Ken, memberitahu Syakira untuk tidak menghiraukannya
'Chloe? Kenapa mereka memanggilnya Chloe?' gumam dalam hati ken--kakak Grizella.
"Cabut," ucap datar Steven, mengajak mereka berempat pergi dari sana untuk menyusul Jaygar dan Grizella yang pergi ke UKS.
'Iisshh, kenapa mereka perhatian sama si Grizella sih. Pokoknya, gue harus rebut semua kebahagiaan Grizella, termasuk mereka,' ucap Syakira dalam hati, kesal karna masih ada yang memperdulikan Grizella.
Syakira berambisi akan merebut semua kebahagiaan Grizella, termasuk laki-laki yang kini terlihat begitu perhatian kepada Grizella.
Maxim, Claudia, Ken, mereka sudah tidak peduli kepada Grizella, semua perhatian dan kasih sayang mereka hanya untuk Syakira, tidak ada lagi Grizella.
Padahal, Syakira hanya akan merebut semua harta mereka.
Jaygar menurunkan sedikit kaus kaki panjang Grizella, agar memudahkannya mengobati lutut Grizella yang sedikit memar.
Jaygar yang sedang mengobati Grizella di ranjang UKS pun masih terlihat khawatir, bagaimana tidak, gadis yang selama ini ia jaga mendapatkan perlakuan seperti tadi di depan mata kepalanya sendiri.
Grizella terjatuh dan lututnya memar, membuat kaki mulusnya kini harus di obati dan di tempeli hansaplas.
Jaygar dulu memang sering melihat Grizella terluka karna melawan musuhnya, ia juga sering melihat Grizella bertarung dengan lawan yang badannya sangat jauh berbeda dengan Grizella sendiri.
Sering kali Grizella memakai senjata api maupun senjata tajam ketika bertarung, begitupun dengan lawannya.
Tak jarang Grizella mendapat luka tembakan, luka sayatan ataupun memar di tubuhnya, membuat dirinya terbiasa akan luka luka itu.
Apalagi luka didalam hati akibat perlakuan keluarganya.
Grizella dengan statusnya ini memang tidak luput dari kata 'bertarung'.
Jaygar tahu Grizella sudah terbiasa dengan luka besar yang sering Grizella dapatkan, apalagi luka kecil seperti ini, tidak akan membuat Grizella merasa sakit sedikitpun.
Meskipun begitu, Jaygar tetap khawatir ketika Grizella diperlukan seperti itu oleh wanita tadi, belum lama setelah Jaygar keluar dan 1,5 tahun berada di laboratorium, dia baru melihat Grizella gadis kesayangannya itu terluka kembali di hadapan matanya.
"Aku tidak apa apa Jay," ucap Grizella menenangkan Jaygar yang terlihat khawatir, ini hanyalah luka kecil, seharusnya dia tidak sekhawatir ini, pikir Grizella.
"Hem, aku tau," ucap Jaygar datar ketika Grizella memberitahunya bahwa dia baik baik saja, jaygar tau itu, tapi Jaygar juga tau luka sekecil apapun harus segera diobati.
Jaygar kembali membenarkan kaus kaki Grizella karna dia sudah beres mengobati lutut Grizella yang memar, ia tidak memakaikan kaus kaki itu sampai di atas lutut, karna lututnya memiliki luka disana.
Akan terasa sakit jika di pakaikan lagi kaus kakinya menimpa luka itu, ia hanya memakaikan kaus kaki itu sebatas bawah lutut yang tidak terluka.
Setelah membenarkan kaus kaki Grizella, kini Jaygar menatap lembut mata hazel Grizella yang terlihat sangat indah.
Ditatapnya mata teduh itu dengan lekat, membuat perasaan Jaygar yang tadinya khawatir kini merasa tenang karna menatap mata Grizella yang selalu membuat hatinya lebih baik.
Begitupun Grizella, ditatapnya mata elang Jaygar yang selalu ia rindukan selama ini, rasanya Grizella ingin menangis karna sudah selama itu ia tidak memandang mata yang sedang menatapnya saat ini.
"Kau tak merindukanku?" tanya Grizella dengan mata yang mulai berkaca-kaca
Grizella perlahan turun dari ranjang itu dengan dibantu Jaygar, lalu ia merentangkan tangannya pertanda ingin dipeluk.
Jaygar yang melihat itu pun tau apa maksud Grizella, ia segera memeluk tubuh itu, Jaygar tau Grizella sangat merindukannya, begitupun Jaygar dengan yang lainnya, mereka merindukan Grizella.
Tak lama Steven dan yang lainnya memasuki UKS.
"Lah kok lagi berpelukan? Ikutan dongg," ucap Ganendra tengil ketika melihat Jaygar yang sedang memeluk Grizella.
Ganendra ikut memeluk Grizella, dan disusul yang lainnya.
Mereka berpelukan, cukup lama mereka dalam posisi itu, melepas rindu yang selama ini mereka tahan.
"Udah udah, gue pengap woy," ucap Ganendra yang sekarang sudah mulai merasakan pengap, sebenarnya Ganendra tidak ingin membuat mereka terus bersedih.
"Hiks ... kalian merindukanku?" tanya Grizella yang masih menangis terisak karna terharu.
Jaygar yang melihat Grizella menangis pun mengusap air mata yang jatuh di pipi Grizella.
"Tentu saja kita merindukanmu, Chloe."
"Aku terus memikirkan mu, rasanya aku ingin bertanya kepada profesor disana apa kau sudah makan atau belum."
"Mereka bilang kau selalu mengunjungi kita, tapi kita tak pernah melihatmu disana."
"Kita senang, Sekarang kita sudah keluar dan berhasil."
Grizella yang mendengar itu pun semakin ingin menangis, karna dirinya membuat mereka harus menjalani hidup selama 1,5 tahun disana.
"Yups, kita berhasil menjadi vam-" belum selesai berbicara, ucapan Nathaniel dipotong oleh deheman Steven.
Steven yang tidak ingin ucapan Nathaniel didengar orang lain pun segera memotong ucapannya.
"Eh, maaf hehe." Nathaniel yang menyadari itu pun menutup mulutnya dan meminta maaf karna hampir keceplosan.
Jaygar dan Steven sedari tadi hanya diam, tetapi, mata mereka tidak bisa berbohong, tentu saja mereka juga sangat sangat merindukan Grizella, terlihat dari tatapan Jaygar dan steven yang melihat ke arah Grizella dengan tatapan sendu dan penuh kerinduan.
Kring kring kring ....
Bel pertanda istirahat sudah selesai pun berbunyi, menandakan jika semua murid DIAMON HIGH SCHOOL harus segera memasuki kelas untuk kembali mengikuti pelajaran.
"Sebaiknya kita ke kelas masing masing, bel masuk sudah berbunyi" ucap Grizella yang sudah tidak menangis, dan menyuruh mereka semua untuk kembali ke kelas masing-masing.
Mereka pun keluar dari UKS dan berjalan menuju kelasnya masing-masing.
...****************...
Di lain tempat, seorang Pria tampan kini turun dari mobil mewahnya, dengan sepatu pentopel, jas, juga memakai dasi yang selalu dipakai orang kantoran.
Dengan setelan kantorannya itu, dia memasuki gedung tinggi yang ada dihadapannya.
"Selamat datang kembali tuan Haikal," ucap manager membungkukkan badannya dan menyapa Haikal yang baru datang kembali ke perusahaan itu setelah 1,5 tahun berada di Kamboja untuk mengurus perusahaan yang ada disana.
Karyawan yang ikut menyambut Haikal pun membungkukan badannya ketika Haikal mulai berjalan.
"Bagaimana keadaan perusahaan ini selama aku tidak ada?" tanya Haikal kepada sang manager sembari berjalan masuk kedalam gedung tinggi itu dan memasuki lift menuju ruangannya.
"Tentu baik baik saja tuan, tuan Leo mengurus perusahaan ini dengan baik," jawab sang manager, memberitahu Haikal bahwa perusahaan baik baik saja selama Haikal tidak ada.
"Saya pamit tuan," pamit manager dan sedikit membungkukkan badannya saat mereka sudah sampai di depan ruangan Haikal.
Haikal memasuki ruangan yang sudah 1,5 tahun ini ia tinggalkan, ia melihat sekeliling, semua barang masih tetap di posisinya.
Sepertinya Leo tidak menggunakan ruangan itu, pikirnya.
Haikal melihat bingkai foto disebelah papan nama bertuliskan 'Haikal Kafiel Argadhana', bingkai itu menunjukkan foto 7 remaja laki-laki dengan satu gadis di tengah mereka.
"Aku belum menemuimu, Chloe," gumam Haikal yang juga merindukan Grizella.
Haikal Kafiel Argadhana, salah satu pria dari ke-7 manusia yang dijadikan vampir.
Bingo ...
Haikal, Jaygar, Jack, Steven, Fairel, Ganendra dan Nathaniel adalah vampir.
...****************...
...___...
...___...
...___...
...___...
...Haikal Kafiel Argadhana....
...___...
...___...
...Jaygar Wildz Maverick....
...__...
...___...
...Jack Oliver Caspian....
...
...
...___...
...___...
...Steven Calief Vishaka....
...___...
...___...
...Fairel Diefa Arsalan....
...___...
...___...
...Ganendra Damar Aswangga....
...___...
...___...
...Nathaniel Shimura Ivander....