Kelanjutan dari cinta untuk wisyah.
Buku diary ku, Apakah kamu tahu.
Kini kesabaran ku telah diuji kembali setelah aku tahu tentang rahasia kenapa kedua orang tuaku berpisah. Kini aku harus dihadapkan dengan pernikahan yang tidak aku inginkan berkesan pemaksaan.
Pernikahan yang didasari perjodohan karena sahabat yang baru aku kenal dua bulan terakhir. Menikahkan aku dengan pria yang selalu menatap ku dengan tatapan kebencian, tanpa aku tahu apa sebabnya.
Apa karena masa lalu nya yang pernah di khianati oleh wanita, makanya setiap wanita pasti akan ditatap dengan kebencian termaksud diriku.
Sanggupkah aku bertahan atau aku harus berpisah seperti kedua orang tuaku yang tidak bisa mempertahankan rumah tangga nya.
Apakah aku bisa menghapus masa lalunya dengan kesabaran ku ini yang pada akhirnya akan membawa Cinta untuknya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ulfa Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Tanpa Wiyah sadari kalau perbincangan keduanya tadi di dengar oleh Fazri yang dari tadi berada di atas tangga." Kenapa sih bang, kamu tidak bisa menghargai masakan Kakak ipar. Seharusnya kamu menyempatkan waktu walaupun sebentar untuk memakan masakan kakak ipar." Batin Fazri yang masih menatap Kakak iparnya itu. Karena tidak tega dengan Wiyah. Fazri melangkah turun kelantai bawah.
" Kakak ipar, apa abang sudah turun atau belum." Tanya Fazri yang membuat dirinya seolah-olah tidak mengetahui apa yang terjadi barusan. Padahal dengan jelas ia mendengar dan melihatnya apa yang terjadi di lantai bawah walaupun sesaat
Wiyah yang mendengar suara dari Fazri melihat kearah samping. Wiyah bisa melihat kalau adik iparnya itu sudah berada di sampingnya." Tadi kak Fazar sudah turun kebawah. Tapi kak Fazar harus berangkat kerja lebih cepat, karena ada perkejaan yang tidak bisa di tinggalkan." Jawab Wiyah memberikan alasan agar Fazri tidak curiga dengan jawabannya.
" Sebaik itu kakak ipar sampai memberikan alasan demi kamu bang agar aku tidak curiga denganmu." Batin Fazri yang begitu sangat kagum dengan sifat kakak iparnya." Abang memang gitu kak. Kalau lagi ada urusan penting sama pekerjaannya pasti abang akan lupa dengan sarapan paginya dan memilih sarapan di luar." Jelas Fazri yang memberikan alasan yang tepat, agar kakak iparnya itu tidak merasa sedih lagi, hanya karena abangnya tidak menghargainya masakan dari Kakak iparnya itu.
Sedangkan Wiyah hanya mengangguk sambil tersenyum mendengar penjelasan dari Fazri." Iya Fazri, kakak ngerti seperti apa sibuknya kak Fazar sampai membuatnya begitu sangat sibuk seperti pagi ini." Jawab Wiyah mencoba untuk berfikir positif ke Fazar, karena ia tahu bagaimana sibuknya suaminya itu.
Mendengar jawaban dari Wiyah membuat Fazri tersenyum. Fazri senang kalau kakak iparnya itu ternyata begitu sangat mengerti, seperti apa sibuknya Fazar seperti pagi ini. Walaupun Kelakuan abangnya itu membuat Fazri emosi, tapi setelah ia mendengar jawaban dari Wiyah membuat emosi Fazri meredah.
" Pantas kak Fadil begitu sangat menyukai kakak ipar, Ternyata sifat kakak ipar seperti ini, begitu sangat pengertian." Batin, Fazri yang sedikit tau tentang perasaan Fadil yang menyukai kakak iparnya itu, tapi sayang cintanya tidak bisa di lanjutkan karena penyakit yang Fadil derita sekarang.
" Kakak ipar begitu sangat pengertian. Begitu sangat cocok dengan abang yang selalu sibuk. Memang kakak ipar istri idaman dah." Puji Fazri membuat Wiyah tersenyum mendengar pujian dari Fazri.
" Bisah saja kamu Fazri." Ucap Wiyah sambil tersenyum. Wiyah hanya bisa geleng kecil mendengar ucapan dari Fazri barusan." Lebih baik kamu siap-siap berangkat sekolah, takutnya kamu telat nanti." Suruh Wiyah saat melihat kalau Fazri masih mengenakan baju kaosnya dan wajahnya juga masih acak-acakan.
" Baik kakak ipar." Jawab Fazri mengangkat tangannya seperti seorang yang sedang hormat. Setelah itu Fazri melangkah naik kelantai atas untuk bersiap-siap berangkat sekolah.
Sedangkan Wiyah hanya bisa menatap Fazri yang sudah menghilang dari tangga. Wiyah hanya bisa tersenyum mengingat ucapan Fazri barusan.
Karena kelakuan Fazri juga Wiyah sampai lupa dengan kesedihannya tadi.
🌺🌺🌺🌺🌺
Wiyah yang sudah rapi melangkah ke ruangan makan untuk berpamitan kepada bu Neneng. Sesampainya di meja makan, Wiyah bisa melihat kalau Fazri yang sudah rapi dengan seragam putih abu-abu.
Fazri yang melihat kalau kakak iparnya itu yang sudah rapi tampak mengerutkan keningnya bingung.
" Kakak ipar mau kemana." Tanya Fazri menatap kearah Wiyah yang sudah rapi pekaian gamis berwarna ungu dengan jilbab panjang yang senada dengan warna pakaian yang Wiyah pakai.
" Kakak mau kerja Fazri." Jawab Wiyah.
" Kerja." Tanya Fazri bingung membuat Wiyah mengangguk mengiyakan." Emangnya kakak ipar kerja di mana." Tanya Fazri yang mendadak penasaran.
" Kakak kerja di sebuah penitipan anak Fazri." Jawab Wiyah semakin membuat Fazri kebingungan.
" Penitipan anak." Gumam Fazri keheranan." Kalau gitu, sekalian saja kak, aku juga mau berangkat sekolah." Tawar Fazri.
" Ngga usah Fazri, kerjaan kakak dekat aja." Tolak Wiyah halus, karena Wiyah tidak mau menyusahkan adik iparnya itu. Tempat kerjanya juga tidak terlalu jauh, karena dari sini kesana hanya memerlukan waktu dua puluh menit.
" Ngga apa-apa kak, sekalian aja." Jawab Fazri." Kali ini kakak, jangan menolak karena aku hanya ingin melihat di mana sih tempat kerja kakak. Jangan sampai aku bisa mendapatkan calon istri di sana yang memiliki sifat sama seperti kakak ipar." Canda Fazri membuat Wiyah hanya bisa geleng-geleng mendengar candaan Fazri. Padahal usianya mungkin seumuran dengan kedua adik kembarnya tapi sudah memiliki candaan yang membuat Wiyah hanya bisa geleng-geleng karena candaan dari Fazri.
semoga Anknya cewek.....
Fazar psti bahagia bngt....
gmna jga dgn Nadila....