NovelToon NovelToon
Istriku, Dokter Pribadiku

Istriku, Dokter Pribadiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Istri ideal
Popularitas:29.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ana Al Qassam

~ Zifara Meisha Rabbah ~

" Hidup ini harus berdasarkan keyakinan bukan? bagaimana bisa aku yang seorang putri seorang Pendakwah kondang tak memakai hijab??? tidak hanya satu kali dua kali Ummi dan Abi mengingatkanku namun aku tetap merasa belum yakin akan sebuah hijab.

sehingga suatu hari Abi menjodohkanku dengan salah satu jamaahnya dari kesatuan tempat militer di mana Abi berceramah. Dari sanalah aku mengenal Ahmad Sulaiman Al Faroby. Dia mulai membuatku berubah namun dengan proses tak mudah tentunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Al Qassam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kanebo Kering

Nampak Sulaiman berjalan masuk tempat makan itu. Dia memesan Nasi pecel bunga turi. Dia melirik Zifa yang berjalan pelan masuk ke dalam. Dia sebenarnya tidak terbiasa makan di tempat seperti ini. Namun makanannya bukanlah hal baru.

" Mau pesan apa nona Dokter??! Kenapa lama sekali berjalan dari sana kemari," ujar Sulaiman.

" Entahlah ... Tatapan mereka membuatku risih lihatlah ... " lirih Zifa tanpa ingin membuat orang tersinggung. Sulaiman melirik benar saja ada beberapa pemuda menatap Zifa. Tanpa banyak kata dia memesan 1 porsi menu yang sama.

" Bu ... Saya beli sama piringnya ya! Di total saja ... Saya harus buru- buru gapapa ya ??? Mendadak kabarnya," ucap Sulaiman membuat Zifa melotot dan mencubit pinggang sulaiman.

" Kamu tidak waras ya?!!! Jangan bikin malu di tempat orang," Bisik Zifa

" Kamu ingin terus di tatap mereka di tempat ini! Sudahlah. Tugasmu memberi ruang makanan ini agar tidak tumpah," jawabnya dengan lempeng lagi.

Dasar Ya Kanebo kering!!!!

Zifa kemudian mengangguk saja. Dia diam seribu bahasa malas juga berdebat. Sejatinya dia juga risih dengan tatapan mereka.

" 80.000 ribu den ... " ucap si ibuuu. Lengkap minum dan sendok - sendoknya. Sulaiman mengeluarkan uang lembaran merah.

" Kembaliannya untuk ibu. Terima kasih ... Maaf saya terpaksa beli piring dan lainnya," ujar Sulaiman. Sang ibu penjual hanya tersenyum tingkah unik pembelinya itu.

Zifa dan Sulaiman pun pergi dari sana. Zifa menarih makanan itu di kursi penumpang dengan sejajar agar tak tumpah. Sulaiman mengarahkan mobilnya ke alun - alun kota. Dia memarkirkan mobilnya rapi dan meminta Zifa membawa piring tadi keluar. Sulaiman membawanya ke tempat nyaman yang ada di sana.

" Makanlah di sini! Setidaknya di sini lebih baik daripada tempat tadi," ucap Sulaiman padanya. Zifa mengangguk jujur perutnya keroncongan sekali.

" Aku makan dulu ... Perutku sudah sakit???!!" serunya malu - malu. Sulaiman tersenyum kecil mendengar itu.

" Makanlah ... " jawabnya kemudian.

Zifa menikmati suasana malam di alun - alun kota dengan sepiring nasi pecel bunga turi, minum air mineral. Zifa menikmati hal ini.

" Ada yang mau di beli? Banyak jajanan rakyat sebelah sana!" tawar Sulaiman. Dia bukan pelit jika tentang uang. Apapun boleh asalkan dalam batas wajar. Dia memang orang kaya tapi itu orang tuanya bukan sulaiman.

" Apa?!" tanya Zifa menatap Sulaiman.

" Entahlah ... Sepertinya anak muda menggandrungi makanan itu. Seharusnya kamu lebih paham bukankah kamu masih muda," jawab Sulaiman sekenanya.

Sebenarnya canggung jika hanya berdua seperti ini. Tapi mereka harus beradaptasi bukan untuk saling mengenal satu sama lain. Tanpa banyak kata Sulaiman pergi dari sana dengan berpesan sesuatu.

" Tunggulah di sini! Aku segera kembali ... " ucap Sulaiman. Zifa mengangguk saja menurut tanpa banyak kata.

Saat sulaiman pergi telponnya berdering dan itu dari Diandra. Zifa mengangkatnya namun belum dia bicaraa temannya itu sudah nerocos layaknya kereta api tanpa memiliki rem.

" Jahat kamu ya ZIF!!!! Kamu bilang belum memiliki kekasih!!!??? Tapi apa ... Itu kanebo kering udah bikin kamu nurut tanpa banyak perdebatan???!!! Katakan ... Aku kesal sekali karena tidak dengar darimu sendiri!!!" rengek Diandra. Zifa jadi menggelengkan kepalanya.

" Apa yang harus aku jelaskan Diandra? Kami di jodohkan. Sudah begitu saja ... Aku baru bertemu dengannya beberapa waktu lalu saat dia pulang bertugas. Kebetulan sebelumnya kami pernah bertemu di Batalyon tempatnya dinas. Karena dia jamaah Abi. Udah gitu saja menariknya dari mana???? Masih bagusan kisah kalian Di .. Udah deh jangan ribet. Besok aku bayar tagihannya yang tadi," jawab Zifa dan sekaligus terkejut kala Sulaiman datang dengan membawa siomay dan Es teh. Mirip kayak remaja sedang kasmaran.

" Belum bayar yang tadi???" tanya sulaiman.

" Eh ... Iya. Belum ... " jawab Zifa sungkan. Sulaiman yang sejatinya memiliki wajah dewasa itu membuat Zifa sungkan.

" Berikan ini pada tunangan bang Devano! Ku harap di tidak merengek - rengek padamu! Panggil apapun padaku tapi jangan samakan dengan kanebo kering!!! Terlalu jelek ... " ucap Sulaiman membuat Zifa menganga dengan ucapan itu.

" Ah, iya ... Iya ... Akan Zifa sampaikan pada Di. Makasih ... Tapi biar Zifa saja yang bayar seharian yang bayarin kamu," jawab Zifa bingung mau panggil apa.

" Bawa saja! Makanlah ini ... Setelah itu kita pulang," jawabnya menikmati Siomay hangat itu. Zifa mematikan ponsel tanpa permisi.

Diandra .... Ngapain sihhhh!!!! Pake Bilang kanebo segala. Mana si Sulaimannya pembawaannya lempeng begini? Sebenarnya dia bercanda apa gak sihhh!

" Berhenti melamun! Cepat makan keburu dingin ... " seloroh Sulaiman.

" Iya ... Terima kasih," jawabnya.

Andaikan bukan putri ustadz ... Aku benar - benar menolak lamaran ini. Aku tidak suka dia membuka rambutnya yang indah itu di depan umum. Semoga aku bisa merubah pandangannya tentang hijab.

" Apakah benar tidak memiliki kekasih?" tanya Zifa dalam keheningan keduanya.

" Tidak! Fokus pada kewajiban sebagai abdi negara. Banyak lamaran datang aku tolak," jawabnya lempeng pake banget.

" Kenapa?" Zifa mulai kepo.

" Mudah saja ... Karena mereka tak berhijab," jawabnya singkat dan tanpa beban.

" Aku juga tidak berhijab ... " jawab Zifa.

" Karena kamu memiliki nasab yang baik. Seburuk apapun maka kamu akan kembali pada nasabmu meskipun aku sendiri tidak tahu prosesnya," jawab Sulaiman.

" Ya ... Mungkin kamu benar! Apa alasan lainnya yang bisa menjadikanku istrimu??? Putra Kyai saja banyak yang mempertanyakan hijabku bagaimana? Mereka membedakan aku dengan keturunan yang lainnya. Tapi aku sungguh tak mempedulikan itu semua," jawab Zifa sedikit curhat.

" Harusnya kamu jelaskan alasanmu! Sehingga kamu bisa menikah dengan keturunan sesama putra Kyai," jawab Sulaiman. Sebab mereka memang beda nasab. Zifa keturunan Kyai sedangkan sulaiman orang biasa namun berilmu.

" Tidak perlu! Aku tidak butuh kepercayaan siapapun. Aku hanya butuh kesabaran Abi mendidikku," senyuman Sulaiman lagi - lagi terbit namun tak kentara.

" Baiklah ... Kita pulang sekarang! Abi dan ummi pasti mencari kita," Ajak Sulaiman. " Maaf ... Tadi aku benar - benar tidak sengaja," ucapnya dengan menatap hal lain.

" Benarkah?!!! Kamu mengambil sesuatu yang ku jaga untuk pertama kalinya. Mau ku timpuk tapi aku mencoba tenang," Jawab Zifa sedikit terkekeh mwnutupi kegugupannya.

" Maaf ya ... Kamu bisa lakukan apapun padaku sebagai gantinya," ujar suLaiman.

" Jangan memaksaku berhijab," jawabnya. Sulaiman hanya mengangguk saja tanpa berkomentar.

Zifara Meisya Rabbah kita lihat??!!! Setelah pernikahan kamu akan menggunakan hijab. Yakinlah bahwa kamu bisa berubah tanpa siapapun memaksa.

1
Dia Amalia
mengada² lh mas Ahmad ne istrinya slow bukan berarti tak cemburu 😂🤣😂
nadya insan
lanjut dong kak part nya
Ana Al Qassam: wait ya kak! tdi terkendala seleksi jadi nunggu seharian/Smile/
total 1 replies
Mulianti Mulianti
ular tambah 1 lagi 😄
Dia Amalia
ada walang sangit nambah daftar kawa mafaza🤣😂😂😂
nadya insan
lanjut kak cerita nya
nadya insan
lanjut kak
Ana Al Qassam: terima kasih sudah mampir kak
total 1 replies
Mulianti Mulianti
gol
Ana Al Qassam: /Chuckle/
total 1 replies
Mika Saja
nenek SM ibu Sam aja ngajarin cucunya biar ambisi jd kaya
Dia Amalia
akhirnya mas Ahmad gool 😂🤣😂😂
Ana Al Qassam: /Grin/
total 1 replies
Dia Amalia
haiii yg yaa mafaza gila mau jd kaya 🤣😂🤣
Dia Amalia
hah itu lh penyakit hati ya gk diberkah Allah mafazaaaaaa gk bisa dipeksoooo😂🤣😂🤣
Sutila Dewi
Biasa
Sutila Dewi
Buruk
Mika Saja
mafaza racun.....harus cepat2 dibasmi ini
Mulianti Mulianti
so sweet
Mulianti Mulianti
dendam amat bu 😄😄😄
Dia Amalia
aaahhh mas Ahmad mau belah duren 🤣😂😂
🌜💖Wanda💕🌛
Luar biasa/Heart//Good//Good//Good/.,... Lanjut....
....
Ana Al Qassam: makasih kak bintangnya/Drool/
total 1 replies
Mika Saja
masih menyelami hati 2 anak manusia ini
Dia Amalia
weeehhh dalam banget mas Ahmad perasaanmu ke adek zifa 😘😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!