Suci,seorang gadis yang hidup didesa,dia tipe anak yang ceria dan pintar. parasnya cantik dan matanya indah. dia bercita -cita ingin menjadi seorang dokter,namun dia terlahir dikeluarga yang kurang mampu,namun itu semua tidak mengikiskan semangatnya untuk meraih cita-citanya.
kehidupan nyata ternyata tidak semulus harapan dan fikirannya,semua terasa berat,berbagai rintangan dan cobaan silih berganti datang,
hingga suatu ketikan ia dipertemukan oleh seorang pemuda yang baik dan kaya. akan kan awal pertemuan itu bisa membuat impiannya nyata??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suci devi Miftakhul janah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 11. Suci Kumaira
Adrian berjalan menuju ruangannya, tiba-tiba ia menabrak seseorang dan orang itu terjatuh. Adrian lalu menolong orang itu yang ternyata karyawannya sendiri yaitu Suci.
"kamu gak apa-apa?" tanya Adrian sambil mengulurkan tangannya
"gak apa-apa pak,maaf tadi saya tidak lihat bapak" ucap Suci sambil menepuk-nepuk pakaiannya dengan tangan.
Suci lalu kembali ke posisinya, karna memang restoran sedang rame. Adrian masih memandang Suci dan masih terdiam ditempatnya. Lalu ia tersadar dan kembali ke ruangannya, hati Adrian berdegup dengan kencang. Ia terus memegang dadanya, ia tak tau perasaan apa ini. Apa memang ia menyukai Suci, seorang wanita yang baru beberapa hari masuk dalam hidupnya.
waktu berlalu begitu cepat,tidak terasa Suci sudah 3 bulan bekerja direstoran itu. Suci diterima menjadi karyawan tetap disana, ia semakin akrab dengan karyawan yang lain. Ia bersyukur semua teman-teman kerjanya menerimanya dengan baik, ia pun juga mendapat teman dekat yaitu mbak Irma.
setiap ada kesempatan libur Suci dan mbak Irma pergi jalan-jalan,entah memang untuk membeli sesuatu atau sekedar jalan-jalan saja menghilangkan penat selama bekerja. Mbak irma pun juga menceritakan banyak tentang dirinya, ternyata mereka sama-sama dari kampung dan Mbak irma juga dari keluarga yang tidak mampu.
Suci Sudah dianggap adik oleh mbak Irma, dan Suci merasakan kasih sayang seorang kakak dari mbak Irma. Ia jadi teringat ayah ibunya dikampung sudah 3 bulan ia tidak pulang, tapi setiap hari jika ada waktu luang ia selalu menelfon ayah ibunya dikampung , mendengar keadaan mereka baik-baik saja dikampung Suci merasa lega suci berjanji jika nanti waktunya tiba ia akan pulang menemui orang tuanya.
hari sudah malam, restoran sudah waktunya tutup. Semua karyawan sudah pulang. Begitu pun Suci dan mbak irma,mereka berjalan bersama. setelah sampai di pertigaan mereka berpisah karna memang kos mereka berbeda.
Suci melanjutkan jalannya,tiba-tiba ada mobil berhenti disebelahnya. Ia kaget lalu melihat mobil itu, mobil itu terasa tidak asing baginya. Lalu keluarlah Adrian dari dalam mobil .
"kamu mau pulang?"tanya adrian agak gugup
"iya pak, bapak ngapai disini?" Suci bertanya balik kepada Adrian
"emmmm tadi mau beli sesuatu buat mama tapi tokonya udah tutup terus ngelihat kamu jalan sendiri, ya sudah aku samperin" ucap Adrian berbohong karna memang ia sengaja mengikuti Suci dari tadi
Suci manggut-manggut, keduanya lalu terdiam beberapa saat. Adrian lalu menawarkan untuk mengantarnya pulang, tadinya Suci tidak mau takut merepotkan dan dia sebenarnya segan dengan bosnya itu.
Akhirnya Suci mau diantar Adrian, diperjalanan pulang Adrian menanyakan latar belakang Suci. Lalu ia bercerita dari mana ia berasal, dan alasan mengapa ia kerja ke jakarta. Adrian hanya manggut-manggut mendegarkan cerita Suci,ada rasa kagum dalam hatinya kepada Wanita itu. Walau ia baru lulus SMA namun pemikirannya sangat dewasa.
Setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai didepan kos. Suci mengucapkan terimakasih karna sudah mengantarnya pulang. Lalu ia masuk kedalam kos, dan Adrian menyalakan mobilnya lalu beranjak pergi.
Sampai dirumah Adrian masih terbayang-bayang oleh Suci,rasa sukanya semakin dalam kepada wanita itu. dan membuat ia senyum-senyum sendiri dari tadi, sampai tidak tau ada ibunya disampingnya.