kehidupan rumah tangga yang dijalani nya jauh dari kata bahagia saat Hafiz meminta untuk menikah lagi dengan perempuan yang menjadi dosen di kampus nya.
pantas awal pertemuan mereka kanza dosen baru di kampus itu seperti membenci nya,
Yasmin meminta hafiz untuk menceraikan nya jika ingin menikah dengan kanza, namun hafiz menolak.
di situ Yasmin berontak dengan tidak menuruti perintah Hafiz dan bergaya sesuka hati, pergi kemana pun ia mau Tanpa menghiraukan Hafiz yang sudah menyakiti nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siluet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
semakin penasaran.
kahfi menatap Yasmin yang membungkuk mengucapkan Terima kasih padanya.
"Tante kita gak di tawarin mampir?"
ucap Riko nyengir karena riko merasa lebih nyaman dengan sebutan itu.
"ya nih...haus!" ucap mayang menimpali membuat Kahfi menggeleng kan kepalanya.
anak dua ini memang menyusahkan,pantas Hani menitipkan mereka berdua pada Mami nya ternyata selain usil mereka senang berulah.
"oh gitu... ya udah! ayo mampir pak Kahfi!"
ucap Yasmin terbata karena sebenarnya ia tidak mengaharapkan hal itu.
akan lebih banyak pertanyaan nanti nya, namun apa daya ia tidak ingin terlihat pelit di hadapan Riko dan Mayang juga Kahfi yang sudah menolong nya.
dengan senang hati Riko dan Mayang keluar dari mobil, Kahfi membuang nafas memijat keningnya kemudian keluar dari mobil mengikuti langkah Yasmin.
"assalamualaikum....bi!"
ucap Yasmin memberikan salam menghampiri toko yang sedang ramai pembeli.
"walaikumsalam.... Yasmin!"
ucap bibi kemudian menilik Kahfi juga dua keponakan nya.
"ibu dimana?"
ucap Yasmin kemudian Marisa keluar dari dalam.
"Yasmin.... sayang!" ucap Marisa langsung memeluk dan mencium pipi Yasmin bergantian.
Marisa tahu dari salah satu pegawai nya bahwa semalam Hafiz datang ke tempat kediaman nya untuk mencari Yasmin.
semalaman Marisa tidak bisa tidur karena memikirkan keberadaan putri nya itu, nomor Yasmin tak bisa dihubungi.
Kahfi mengamati interaksi keduanya, terlihat Marisa tengah mencemaskan keadaan putri nya itu.
"kamu baik baik saja!"
ucap Marisa memperhatikan penampilan Yasmin.
"baik Bu....!"
ucap Yasmin senyum, kemudian Marisa Menoleh pada Kahfi dan kedua ponakan nya itu.
"ini dosen Yasmin Bu...ini Riko dan mayang, mampir boleh kan bu!"
ucap Yasmin senyum terpaksa.
Yasmin tahu bagaimana raut wajah Marisa yang tak menyukai hal itu.
"kamu gak mau kan jadi bahan guncingan orang Yas ... sebaiknya kamu bercerai dengan Hafiz jika keadaan nya seperti itu...ibu juga tidak akan mempermasalahkan nanti nya jika kamu kesini membawa teman lelaki!"
ucap Marisa kala Lutfhi sering mendatangi nya.
jika ada lelaki lain yang lebih baik dari Hafiz yang bisa membahagiakan Yasmin kenapa tidak, bertahan hanya akan membuat Sakit.
seperti hal nya sekarang Marisa lebih memilih untuk berpisah dari Rama dari pada harus menerima Rama membagi cinta nya.
"ibu tak sekuat mereka yang ikhlas di poligami, ibu tak sepandai mereka yang mampu menyimpan luka hati karena terbagi...ibu gak sesabar mereka yang menerima untuk di madu"
ucap Marisa kala itu saat mengetahui jika Hafiz tak jauh beda dengan suaminya. kahfi mengahampiri Marisa dan memberi salam di ikuti oleh Riko juga Mayang.
"kamu ajak mereka ke rumah Yas?"
ucap Marisa tersenyum karena walau bagaimanapun mereka tamu.
"gak usah bu...di sini saja!"
ucap kahfi menunjuk tempat duduk di mana biasa pembeli menunggu.
"gak lama kok Bu ..kita mau ke pantai!"
ucap kahfi paham seperti nya situasi sedang tidak baik.
Yasmin senyum Kemudian mengambil beberapa botol minuman dan makanan lalu menyuguhkan kan nya pada mereka.
tak lama Kahfi memutuskan untuk beranjak, untung nya kedua anak itu menurut. jadi Kahfi bisa bergegas pergi.
"terima kasih pak Kahfi?!"
ucap Yasmin tersenyum datar.
"ya ... saya hanya mengingatkan Lusa sudah kembali ke kampus!"
ucap kahfi seakan menginginkan pertemuan yang akan datang dengan sosok perempuan yang membuat nya semakin penasaran.
"siapa Yasmin yang sebenarnya?"
gumam Kahfi sendiri.
"semalam kamu dimana!"
ucap marisa mengajak Yasmin masuk ke dalam rumah nya.
"dirumah wulan Bu....!"
ucap Yasmin berbohong, padahal Marisa tahu.
ia semalam juga menghubungi wulan dan tak mendapati Yasmin bersama nya.
"Hafiz datang kemari mencari kamu, meski tak menemui ibu! mungkin dia malu!
ibu khawatir Yas... wulan juga bilang kamu gak bersama nya!"
Yasmin menelan Saliva nya mendengar penuturan Marisa..
percuma berbohong, perempuan yang berada di hadapan nya lebih peka.
"untuk apa anak ibu berbohong..!"
ucap Marisa menitik kan air matanya.
"maaf Bu.....!"
ucap Yasmin memeluk Marisa.
"Yasmin gak mau ibu khawatir!"
"ya, tapi sampai kapan kamu berpura pura semua baik baik saja? kemana kamu semalam,ibu telpon kerumah ayah mu juga kamu tidak ada?"
"Yasmin dirumah pria tadi...!"
ucap Yasmin menunduk.
"astagfirullah..... kamu ngapain?"
ucap Marisa menutup mulutnya, tak mengerti dengan jalan pikiran putri nya itu.
"Yasmin.... dengar kan Yasmin Bu...
..........!"
Yasmin menceritakan semuanya kepada Marisa, meski banyak dari kejadian kemarin yang ia tutupi.dari Yasmin pergi karena mendengar Hafiz sedang bercinta dengan Kanza, Yasmin ganti dengan ia yang bertengkar dengan Hafiz.
Yasmin juga berbohong soal Kahfi yang terpaksa membawa nya kerumah karena Yasmin pingsan, Yasmin ganti dengan alasan kalau Mayang itu teman kampus nya..
tak terlihat lah kalau Mayang masih SMP, tubuh nya sama tinggi dengan nya,
"kalau Yasmin ke rumah sela atau wulan bang Hafiz pasti tahu, termasuk rumah Ayah.. awalnya Yasmin mau langsung kesini cuma kemarin hujan nya gak berhenti bu!"
ucap Yasmin.. berbohong, Yasmin khawatir jika ia Jujur itu akan membuat Marisa ikut terluka dan mempengaruhi kesehatan nya.
"Kahfi tahu kamu sudah menikah?"
Yasmin mengangguk, padahal tidak! Yasmin juga tidak tahu apakah harus memberi tahu soal ini pada Kahfi atau biarkan saja waktu yang akan memberi tahu nya.
"lalu sekarang rencana kamu apa?"
ucap marisa mengelus kepala Yasmin.
"Yasmin ingin menyerah!"
ucap Yasmin kemudian terisak di pangkuan Marisa.
"kamu yakin?"
Yasmin mengangguk..
"tolong bantu Yasmin bicara dengan ayah Bu, agar ayah mau membantu Yasmin untuk menggugat cerai bang Hafiz... karena bang Hafiz gak mau menceraikan Yasmin, jadi Yasmin yang akan menggugat cerai!"
ucap Yasmin memejamkan matanya meyakinkan diri nya bahwa ini adalah keputusan terbaik.
"ya sudah...biar nanti ibu yang bicara sama ayahmu!"
ucap Marisa memeluk putri nya itu.
kahfi termenung menatap lautan yang luas dan air laut yang biru, Riko dan Mayang mengajak nya naik perahu.
"dayping... enak kayaknya Om!"
ucap Mayang menyentuh air laut yang hijau.
namun yang di ajak bicara malah diam,
teringat di kolam renang tadi bersama Yasmin, entah kenapa pikiran nya berkelana bersama perempuan yang umurnya selisih tujuh tahun dengan nya.
mata Yasmin yang sayu memenuhi benaknya,
apa yang terjadi dengan nya hingga ia tidak bisa berhenti memikirkan Yasmin.
terbayang senyuman nya, tangisan nya, pelukan nya saat ia hampir terlempar ke jurang... hangat nya tubuh Yasmin saat berada dalam punggung kokohnya... hembusan nafasnya menyapu kulit leher nya hingga membuat Kahfi meremang.
"om......!"
ucap Mayang menepuk pundak kahfi, membuat nya terperanjat kaget.
"astagfirullah.... Mayang!"
ucap kahfi menatap tajam.
"dih .. si om ngelamun ... ngekhayal sama mba Yasmin ya!"
ucap mayang tersenyum menggoda Kahfi.
"Mayang.... jangan ngaco!"
ucap kahfi memalingkan wajahnya kembali fokus melihat pemandangan sekitar.
Yasmin...............
bersambung.