" Jika kau tidak mau mendengar ku. Aku akan mencium mu sekarang juga" ancam Zahra.dia benar benar ingin pulang dan menemui teman temannya. Dia sudah berjanji ingin keluar bersama. Tapi dia juga tidak berani untuk ijin pada Umi Amelia.
" Cium saja jika kau ingin kita di nikah kan sekarang juga." Kata Ustadz Sulaiman melepas tangan Zahra dari lengannya dan kembali melangkah masuk ke dalam.
Zahra mengangkat tangannya meninju Angin. Dia sangat geram dengan sikap ustadz Sulaiman yang ternyata tidak mudah dia kendalikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ke Panti
Ustadz Sulaiman sudah tiba di rumah orang tua Zahra. Zahra sudah menunggunya di luar rumah. Saat melihat mobil Sulaiman dia langsung menghampiri mobilnya membuka pintu dengan malas dan langsung naik.
Melihat Zahra yang sudah duduk Ustadz Sulaiman kembali melajukan Mobilnya ke panti Al Amin.
Zahra hanya diam di mobil. Dia kesal karena harus ke panti padahal kan Niatnya mau ke pantai dengan teman temannya. Sulaiman tidak peduli dengan Zahra yang hanya diam dengan Wajah jutek nya. Baginya lebih baik dia diam. Dia tidak harus pusing mendengar suaranya yang memekakkan telinganya.
Beberapa minit berlalu Mobil Ustadz Sulaiman sudah tiba Di panti, memarkir mobilnya dan langsung turun dari mobil. Sulaiman Berdiri menunggu Zahra yang baru turun menghampiri nya.
Mereka melangkah masuk ke dalam bersama.
"Assalamualaikum " Salam Zahra juga ustadz Sulaiman bersamaan.
"Waalaikumussalam. Kalian sudah tiba" kata Umi Amelia melangkah mendekati mereka berdua.
Zahra dan ustadz Sulaiman menyalami ustazah Amelia juga suaminya kyai Amri.
Umi Amelia sodara Abah Zahra. " Umi sama Ayah sehat" tanya Zahra. dia memang memanggil kyai Amri dengan panggilan 'Ayah'
" Sehat nak. Ustadz Sulaiman Zahra, ayo silakan masuk ke dalam." Kata Umi menjemput mereka masuk ke dalam.
Mereka pun berbincang bincang ringan di dalam. setelah itu Zahra pamit untuk bermain Dengan anak anak di panti.
"Hai... " kata Zahra menyapa anak anak panti.
" Kak Zahra... wah.... kakak baru tiba. " Tanya salah satu dari mereka yang menghampiri Zahra. anak anak bergiliran menyalami Zahra.
"Iya. " jawab Zahra. Zahra Melihat Sulaiman yang berdiri tidak jauh dari mereka.
" Pak Ustadz sini" Panggil Zahra. Panggilan 'pak Ustadz ' itu adalah panggilan Zahra yang seperti meledek Sulaiman.
Sulaiman melangkah mendekati Zahra." Ada apa" tanya ustaz Sulaiman tersenyum lembut dengan anak anak panti yang menyalaminya.
Zahra tertegun. dia terpesona melihat senyuman Sulaiman Yang sangat menawan.
"Ada apa" Ulang Ustadz Sulaiman karena melihat Zahra terdiam menatapnya.
"Tidak jadi deh. lupa, kayaknya aku amnesia sementara " Kata Zahra cengengesan. Sulaiman hanya menggeleng melihat tingkah Zahra.
"Zahra. tolong buat kan Umi Air buat tamu Umi sayang. sebentar lagi mereka tiba." Kata Umi Amelia yang meminta tolong pada Zahra.
" Baik Umi "Zahra melihat sekilas pada ustaz Sulaiman kemudian melangkah masuk ke dalam.
Tidak berapa lama Tamu tamu Umi Amelia semuanya tiba di sana. Mereka adalah Aggam bersama isterinya Aara. juga Andra dan isterinya Kirana.
(Siapa yang pernah baca novel Gadis bercadar pengantin pengganti tuan Kejam. pasti tau siapa yang author sebutkan di atas ini. jadi tidak perlu di jelaskan di sini ya😅)
Mereka semua pun masuk ke dalam. Zahra tiba tiba mencegah lengan Ustadz Sulaiman. Saat yang lain sudah melangkah masuk.
" Assalamualaikum " salam ustadz Sulaiman yang baru dari belakang menyapa kyai Amri Umi Amelia juga ke empat tamu tamunya.
" Waalaikumussalam" jawab Aara Kirana juga Andra sahabat Ustadz Sulaiman.
Mereka pun berbincang bincang ringan. setelah itu Umi Amelia memanggilku mereka semua masuk ke dalam saat Zahra sudah keluar memberitahu jika dia sudah menyiapkan minum untuk tamu tamu Umi Amelia.
Mereka semua melangkah masuk ke dalam. tiba-tiba Zahra mencegah lengan ustadz Sulaiman saat semua melangkah masuk.
Sulaiman langsung melihat pada Zahra. " Ada apa lagi" tanya ustadz Sulaiman.
" Aku mau pulang" Kata Zahra terdengar sedikit ketus.
" Pulang saja jika kau ingin Pulang" Jawab Ustadz Sulaiman yang malas berdebat dengan Zahra.
" Kau jangan becanda. Aku kan kesini karena di suruh sama ibu dan Umi. Ya kita pulang sama sama saja" Ujar Zahra
"Kita Baru tiba di sini Zahra. " kata Usradz Sulaiman kembali ingin melangkah tapi lagi lagi di cegah oleh Zahra.
" Jika kau tidak ingin mendengar ku. Aku akan mencium mu sekarang juga" ancam Zahra.dia benar benar ingin pulang dan menemui teman temannya. Dia sudah berjanji ingin keluar bersama. Tapi dia juga tidak berani untuk ijin pada Umi Amelia.
" Cium saja jika kau mau kita di nikah kan sekarang juga." Kata Ustadz Sulaiman melepas tangan Zahra dan kembali melangkah masuk ke dalam.
Zahra mengangkat tangannya meninju Angin. Dia sangat geram dengan sikap ustadz Sulaiman yang ternyata tidak bisa dia kendalikan.
Sial! ku kira dia seorang ustadz aku bisa mengendalikan nya. ternyata aku salah. dia sulit di goyahkan. bagaimana kira-kira aku bisa menaklukkan nya... jika sampai aku sudah menikah dengan nya. dan dia masih belum bisa ku kendalikan, Bisa bisa aku di kekang oleh nya. bagaimana ini. batin Zahra yang resah. Zahra juga melangkah masuk ke dalam menyusul Ustadz Sulaiman dan yang lainnya.