NovelToon NovelToon
SISTEM PAHLAWAN WANITA

SISTEM PAHLAWAN WANITA

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Epik Petualangan / Dunia Lain / Harem / Penyelamat
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Riizer13

Gala, seorang pemuda hidup sebatang kara yang selalu memegang nasihat orang tua.

"Selalu menolong di dalam langkahmu, jaga perempuan baik-baik, dan bantu orang yang membutuhkan."

Akan tetapi, nasihat orang tuanya tak sengaja membuat Gala celaka di suatu malam, dan hampir terbunuh.

"Akankah aku mati sekarang?" Gala berkata dalam hatinya.

Tiba-tiba....

[Ding! Sistem Pahlawan Wanita terikat!]

Sejak suara itu muncul di kepalanya, takdir Gala berubah sepenuhnya dan penuh keajaiban. Tugas demi tugas yang dikeluarkan sistem, menciptakan sosok Gala yang tak terkalahkan.

Suatu hari, banyak monster dan penjahat dari berbagai dunia berkumpul untuk melawan seseorang.

Gala yang berdiri di depan ribuan wanita hanya tersenyum menghadap mereka semua. "Apakah kalian siap untuk dihancurkan?"

Novel ini hanya fiksi belaka dan khayalan author semata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riizer13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8: Bekerja dengan Fisik Baru

Tubuh Gala berbalik melihat siapa yang ada di balik punggungnya, ternyata wanita itu adalah rekan kerjanya bernama Raina.

Saat Gala menengok, semua karyawan wanita melihat wajah Gala lebih jelas dan semuanya terpaku diam dengan ekspresi tercengang.

Khususnya Raina, teman kerja Gala yang termasuk dekat di pekerjaan. Wanita itu kerap membantu Gala di saat tugas kerja melanda Gala.

"Iya, aku Gala." Gala mengangguk tanpa merasa ada yang salah.

Sementara itu, karyawan-karyawan yang mengenal sosok Gala masih terheran dan tidak percaya. Perubahan penampilan Gala sangat jauh sekali, seperti dia orang yang berbeda.

Berikutnya, Gala diurusin oleh pihak HRD untuk dibuatkan kartu id karyawan baru. Wajah Gala yang ada di kartu id sebelumya berbeda dengan wajahnya sekarang. Wajar jika dibuatkan lagi yang baru.

Meskipun aneh, semua orang terlihat tidak keberatan dengan perubahan Gala, tetap saja mereka berpikir Gala telah melakukan operasi plastik, banyak juga rekannya yang tidak percaya gosip operasi.

"Selamat datang di toko kami." Gala tersenyum melihat banyak pelanggan yang datang ke tokonya.

Ngomong-ngomong, Gala bekerja sebagai salesman di toko main dalam mall. Tugasnya menyambut orang datang, melayani, merekomendasikan, dan mengantar pelanggan hingga ke kasir. Semua itu tidak wajib dilakukan, tapi untuk melayani pelanggan adalah keharusan, terlebih penyambutan.

"Hei, Gala, kamu terus dilirik pelanggan wanita," celetuk Raina yang tiba-tiba berdiri di samping Gala.

Mereka berdua berdiri di dekat pintu masuk toko mainan. Karyawan yang lain sibuk melayani pelanggan masing-masing.

Gala tersenyum sedikit dan mengangguk. "Aku tahu, ada apa?"

"Tidak, aku hanya ingin mengobrol lagi denganmu." Pipi Raina sedikit memerah melihat wajah Gala. Pria di depannya benar-benar tampan.

"Apa yang ingin kamu bicarakan?" Gala mencoba diam-diam mengobrol dengan Raina di depan para pelanggan.

"Umm, aku ingin mengajakmu makan nanti pulang, kamu mau?"

Raina memang sudah sering mengajak Gala makan bersama usai kerja, tapi Gala selalu menolak karena tidak ingin wanita itu pulang larut malam.

Sebenarnya, sosok Raina tidak jelek, bisa dikatakan cantik di standar orang Asia. Sayangnya, Gala memang belum tertarik dengan Raina dan menganggap wanita itu hanya rekan kerja.

Padahal, Raina banyak ditaksir oleh karyawan pria lainnya, tidak ada satu pun Raina jawab dan respons. Wanita satu ini tidak peduli rekan kerja pria lain.

Jawaban Gala lagi-lagi sama. "Tidak, terlalu malam untuk makan malam bersama."

Raut wajah Raina tampak kecewa mendengar balasan Gala. "Baiklah, aku mengerti."

Gala sempat melihat jejak kesedihan Raina, hatinya sedikit tergerak. Teringat sudah berapa kali dirinya menolak ajakan wanita satu ini.

"Mungkin nanti malam bisa," ujar Gala sambil tersenyum ke arah banyak pelanggan yang datang.

Mendengar ucapan Gala, mimik wajah Raina yang cantik membeku. "Benarkah?!"

"Iya," Gala menjawab singkat.

Mendadak Gala merasakan kelembutan di tangan kanannya, ternyata Raina memeluk lengannya. Kelembutan di dada wanita itu membungkus sebagian tangan Gala.

Dengan sigap Gala menarik tangannya tanpa begitu dipaksa, Raina juga sadar akan perbuatannya dan langsung kembali bekerja menyambut pelanggan.

"Jangan lupa nanti malam, ya?"

Raina tersenyum kepada Gala sebelum pergi melayani pelanggan anak kecil yang bertanya kepadanya.

Beberapa jam kemudian, wajah Gala kelihatan lelah tanpa keringat. Ia terus melayani banyak sekali pelanggan wanita yang bertanya kepadanya.

Dari berbagai umur dan kalangan, wanita-wanita yang berkunjung ke toko mainan langsung menemui Gala dan bertanya soal mainan yang bagus.

"Siapa namamu? Boleh aku minta nomornya?"

Seorang wanita berpakaian modis bermerek terkenal menghampiri Gala penuh percaya diri. Di belakangnya wanita tersebut ada beberapa wanita yang seumuran.

"?"

Tanda tanya melayang di atas kepala Gala. Ia tidak bereaksi terhadap kedatangan wanita ini.

"Apa kamu bisu?" Wanita cantik dengan gaun seksi melihat Gala sedikit heran.

"Tidak," Gala menjawab datar lalu berjalan meninggalkan mereka semua.

Meski Gala seorang karyawan yang harus melayani pelanggan, ia sangat enggan untuk merespons pelanggan yang semacam ini.

Melihat perilaku Gala, wanita-wanita tersebut hanya berdiri diam tak bergerak. Tak lama kekesalan dan kekecewaan muncul di wajah mereka.

"Sialan! Pria sombong!"

Umpatan mereka tidak didengar Gala sama sekali, tidak peduli mereka ingin apa. Gala tetap fokus ke pekerjaannya.

Waktu pulang kerja tiba tanpa terasa, semua karyawan bersiap-siap untuk pulang ke rumah masing-masing.

Pada sekarang ini, Gala masih mengenakan pakaian kerja berdiri di depan pintu karyawan.

"Halo, Gala!"

"Benar-benar ganteng!"

"Tidak aku percaya dia bekerja di sini!"

"Bukankah lebih baik dia menjadi artis media sosial daripada bekerja di sini?!"

"...."

Banyak sekali karyawan yang menyapa dan memuji Gala. Mulai sekarang Gala telah menjadi artis di tempat kerjanya.

"Ayo kita pergi!"

Raina yang selesai bersiap pulang langsung menemui Gala dan mengajaknya makan bersama.

Mereka berjalan berdua menuju ke tempat makan sederhana asli Padang yang merakyat.

Belum mereka sampai di tempat makan, hal tak terduga terjadi.

Bam!

Pukulan keras muncul entah dari mana mengenai punggung Gala. Bukan, pukulan itu harusnya mengenai belakang kepala Raina.

Gala memblokirnya dengan cepat, bahkan orang-orang di sekitar tidak sempat bergerak.

Pemandangan Gala yang dipukul tertahan beberapa detik, orang-orang yang berjalan di trotoar bisa melihat kejadian itu secara jelas.

"Bajingan!"

Pria yang memukul Gala mengamuk, tangannya yang lain terbang menuju ke punggung Gala lagi.

Bruk!

Dengan hembusan angin yang cepat, sosok pria yang hendak memukul Gala terpelanting keras di trotoar dan terbaring lemah tak berdaya.

Semua orang membisu melihat peristiwa yang terjadi begitu cepat di hadapannya. Mata orang-orang fokus ke tubuh Gala.

Gala menurunkan kembali kakinya santai sehabis menendang kuat. Pupil matanya fokus melihat siapa pelaku yang ingin menyerang Raina.

"Apa mataku terkena debu?! Mengapa ada orang yang terpental?!"

"Tendangannya kuat sekali!"

"Galak sekali pria tampan itu!"

"Apa yang sebenarnya terjadi tadi?!"

"Ada yang salah dengan pria itu ...."

"...."

Kaki Gala bergerak mendekati pria yang menyerangnya barusan. Pria itu pingsan dengan bekas sepatu di bajunya. Kekuatan Gala tidak bisa diremehkan, apalagi dia sudah memiliki fisik super yang tidak masuk akal.

Mata Gala melirik ke sekitar dan meminta tolong beberapa orang di sana untuk memindahkan pria ini ke tepi trotoar.

"Tampaknya pria ini sedang mabuk."

"Benar, tiba-tiba saja menyerang seseorang."

Meninggalkan kerumunan kecil di trotoar dengan sedikit uang ke orang-orang yang membantunya, berbeda keduanya pergi menuju tempat makan.

Sesampainya di rumah makan, Raina dan Gala memesan semua menu yang tersedia.

Akan tetapi, ada yang Raina dikejutkan begitu melihat porsi makan Gala yang tidak masuk akal.

"Aku belum kenyang, aku butuh satu baskom nasi lagi ...." Gala melirik banyak piring yang menumpuk di sampingnya.

"Kamu tidak bercanda, kan?" Raina menatap Gala tak percaya. "Ini sudah tiga kalinya kamu menambah nasi sebaskom, apa perutmu tidak ingin meledak?!"

"Sama sekali tidak, aku masih lapar." Gala menggelengkan kepalanya dengan cepat.

Raina tidak tahu ingin berkata apa, ia tetap akan membayar semua makanan yang dipesan Gala. Baginya makan malam ini adalah tanggung jawabnya, tidak mengapa Gala memakan banyak sekali makanan di atas meja.

Hal yang ditakutkan Raina bukan masalah uang, melainkan kesehatan Gala. Takut jika Gala akan mengalami masalah kesehatan.

Dua jam kemudian, tepat pukul jam setengah 1 malam, keduanya keluar dari tempat makan dan hendak pergi ke kamar kost Gala.

"Kamu yakin ingin ke kamarku?" tanya Gala memastikan niat Raina.

Pipi Raina samar-samar memerah dan dia menjawab sambil sekali mengangguk, "Benar, aku ingin istirahat sebentar sebelum naik motor ke rumah."

1
Dean Adam
Thor Emg Novel Savior Ga Bakal Lanjutkan Lagi Kah?
Dean Adam
P
Mas Alif
kan kata nya gak bisa bahasa jepang
THIRTEEN: Inggris Pak, nanti dijelasin
total 1 replies
Mas Alif
gala ngomong pakek bahasa apa we?
badakpunah
nice
badakpunah
alurnya cerita sama kosa kata bagus thor.


lanjutkan.
Katsumi
lah ini Nobel lu toh 🗿
🛌
lu dari mana authorr gw kangen tau GK tiba² ngilang /Sob//Sob/
🛌: ooh udah kerja ya dikira nya masih SMA loh🫠
THIRTEEN: Kerja euy sekarang mah
total 3 replies
Tara
another sistem story
syyy
mnjdi pman 10pnakn ga dilnjutin?
THIRTEEN: nanti mungkin
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!