Kemunculan Pewaris Tersembunyi adalah, sebuah karya yang menceritakan perjalanan hidup seorang pemuda yatim piatu yang telah hidup lebih dari 10 tahun menjalani hidup dalam kemiskinan dengan adik perempuannya tanpa kedua orang tua. orang tua pemuda itu meninggal akibat kecelakaan pesawat.
untuk kisah lengkapnya silahkan baca ( Kemunculan Pewaris Tersembunyi )
!!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elang Malam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 (Liontin Batu Giok)
Mata mikel sudah berkaca-kaca.lalu mikel mengambil sebuah liontin batu giok berbentuk kepala naga yang ada di dalam kotak itu dan menciumnya.
“Ayah,,, sekarang saya sudah mengerti,alasan ayah dulu menyuruh saya belajar untuk menjaga dan merawat liontin ini ”.
Dulu ketika ayah mikel masih hidup,dia selalu menyuruh mikel belajar merawat liontin giok dan menganggapnya sebagai barang kesayangannya sendiri. Tujuan ayah mikel sebenarnya adalah mengajarkan mikel merawat dan menjaga keluarganya sama seperti merawat benda kesayangannya sendiri.
“Saya akan menjaga keluarga kita seperti yang ayah perintahkan”.ucap mikel sambil memasukkan kembali foto dan liontin batu giok itu ke dalam kotak kayu dan menyimpannya kembali dalam lemari.
Dari luar terdengar suara Karin yang memanggil mikel.
Mikel langsung keluar dari kamarnya,dan menemui Karin dan Selina yang masih duduk di kursi kayu sedang asik berbincang-bincang.
“Kak mikel,kak selin katanya mau pulang” ucap Karin yang sepertinya tidak rela berpisah dengan Selina.
“Karin,kapan-kapan kita kan bisa ketemu lagi,kak selin bakalan janji sama Karin,kakak akan sering-sering main kesini.jika Karin rindu sama kakak,Karin kan dapat langsung menghubungi kakak”.Selina berucap dan membujuk Karin sambil memeluknya.
Setelah berpamitan dengan Karin dan mikel,Selina langsung pergi meninggalkan tempat tinggal mikel dan Karin.
Keesokan paginya,mikel sudah tiba di proyek pembangunan rumah sakit.mikel saat ini tepat berdiri di gerbang masuk proyek pembangunan rumah sakit.
“Sudah jam sembilan lewat,kenapa tempat ini terasa sepi sekali”.gumam mikel yang terus memandangi area sekitar proyek,namun mikel tidak menemukan seorangpun di sekitar area proyek itu.
Mikel berjalan menuju pos keamanan proyek yang berada di samping gerbang itu.
“pak Ferdi,kenapa sepi sekali , apa para pekerja belum datang juga pak?”. Ucap mikel bertanya kepada pak Ferdi yang berada di dalam pos keamanan sedang duduk di kursi membelakangi mikel.
Sekitar satu menit mikel menunggu jawaban dari pak Ferdi,namun pak Ferdi tidak kunjung juga menjawab pertanyaan mikel.
Karena tidak ada jawaban dari pak Ferdi,mikel mengulangi pertanyaannya kepada pak Ferdi yang masih diam tanpa gerak dari tempat duduknya itu.
Namun hasilnya tetap saja sama,tidak ada jawaban dari pak Ferdi.
“Apa pak Ferdi sedang ketiduran ya”.gumam mikel dalam hatinya.
Karena penasaran,mikel memutuskan masuk ke dalam pos keamanan itu untuk memastikan keadaan pak Ferdi yang sebenarnya.
Ketika mikel tiba di pintu masuk pos keamanan itu.mikel terkejut dan langsung membelalakkan matanya seketika,setelah melihat tangan pak Ferdi dalam keadaan di ikat dan mulutnya disumpal oleh lakban.
Mikel bergegas menghampiri pak Ferdi, melepaskan lakban yang menyumpal mulutnya dan melepaskan ikatan yang melilit tangan pak Ferdi.
“Pak Ferdi,coba ceritakan kepada saya.sebenarnya apa yang telah terjadi disini?”.ucap mikel setelah melepaskan lakban itu dari mulut pak Ferdi.
“Tuan mikel, saya juga tidak tahu kejadian sebenarnya”.jawab pak Ferdi setelah bernapas lega lantaran lakban yang menyumpal mulutnya itu sudah di copot mikel.
“ketika saya berjaga seperti biasa di pos keamanan pagi ini.tiba-tiba kelompok geng macan lebih dari lima puluh orang mendatangi proyek,mereka langsung mengikat tangan dan menyumpal mulut saya,mereka juga mengusir para pekerja proyek”.tambah pak Ferdi menjelaskan kejadian itu kepada mikel.
Mendengar penjelasan pak Ferdi,mikel langsung teringat dengan Selina dan langsung menanyakan keadaanya kepada pak Ferdi.
“Tuan mikel,kebetulan nona Selina dan pak Cipto belum datang.saya rasa nona Selina belum mengetahui keadaan proyek saat ini”.jawab pak Ferdi.
Saat ini mikel sangat khawatir akan keadaan dan keselamatan selina.walau pak Ferdi mengatakan jika Selina belum datang ke lokasi proyek,namun mikel tidak akan tenang sebelum memastikan dan mendengarnya langsung dari mulut Selina jika dia baik-baik saja .
Mikel lalu menghubungi nomor Selina.tidak butuh waktu lama,Selina langsung menjawab panggilan mikel.
“Hai mikel,tumben kamu menelpon.ini saya lagi dalam perjalan menuju proyek.sebentar lagi saya juga sudah sampai.Ucap selina yang berada di seberang telepon.
Mendengar nada bicara Selina yang sepertinya baik-baik saya,mikel langsung merasa lega.
Selina mengatakan jika dia dalam perjalanan,mikel tidak ingin memberitahukan keadaan proyek saat ini kepada Selina lewat telepon,alasannya mikel sangat takut memberitahu berita sebesar itu kepada Selina yang sedang menyetir menuju proyek,bisa-bisa membuat Selina kecelakaan di jalan .
Sekitar lima belas menit kemudian Selina tiba di depan pos keamanan proyek dengan mengendarai mobil BMW.
Karena melihat mikel yang berada di dekat pos keamanan,Selina langsung menghentikan mobilnya dan menghampiri mikel yang sedang berbicara dengan pak Ferdi.
“Pagi mikel,pagi pak Ferdi”.sapa Selina kepada mikel dan pak Ferdi yang sedang berbincang itu.
Melihat Selina yang datang menghampirinya,mikel langsung menghentikan obrolannya dengan pak ferdi.dan langsung menjawab sapaan Selina.
“Mikel,apa ada masalah”.tanya Selina pada mikel yang terlihat tegang seperti orang yang mempunyai masalah besar.
“Pak Ferdi,tolong ceritakan kepada Selina atas kejadian yang telah terjadi di proyek pagi ini ”.ucap mikel memerintah pak Ferdi.
Setelah mendapat perintah dari mikel,pak Ferdi langsung menceritakan kejadian yang telah dialami dan para pekerja proyek pagi ini tanpa melewatkan sedikitpun.
Mendengar penjelasan dari pak Ferdi,wajah Selina langsung memerah terlihat marah.
“Apa maunya anak ini” gumam Selina.kemudian Selina mengeluarkan ponsel dari dalam tas dan langsung menghubungi ayahnya, Adrian Lopez.
Ketika ponsel itu tersambung,Selina langsung berucap pada ayahnya.
“Ayah,tuan muda Andi Gunawan sedang mencoba menyabotase proyek pembangunan rumah sakit yang sedang dikerjakan keluarga Lopes kita pagi ini ”. Ucap selina memberitahu Adrian Lopez dan menceritakan kejadian yang telah terjadi di proyek kepada Adrian Lopez.
Mendengar Selina menyebutkan nama tuan muda Andi Gunawan,mikel langsung terkejut.”apakah tuan muda Andi Gunawan yang telah berada di balik kejadian ini”.gumam mikel dalam hati.
Setelah berbicara dengan adrian,Selina langsung memutuskan panggilan itu dengan ayahnya dan memasukkan kembali ponsel ke dalam tasnya.
“Mikel,ikut aku”.ucap Selina yang langsung menuju mobilnya tanpa menoleh kepada mikel.seperti seorang bos sedang memerintah bawahannya.
Melihat wajah Selina yang terlihat marah itu mikel langsung mengikuti perintah yang telah diperintahkan oleh Selina.mikel sadar dia hanyalah seorang bawahan,bawahan harus patuh terhadap perintah atasannya.
Di saat mikel sudah masuk kedalam mobil Selina,Selina langsung menancap mobil itu keluar dari kawasan proyek dengan kecepatan tinggi,bahkan debu yang berserakan di jalan sekitar proyek itu berterbangan oleh kecepatan mobil Selina yang melaju kencang ke arah pusat kota Andaru.
Di dalam mobil,mikel sangat ketakutan sambil memegangi sabuk pengaman yang sudah melilit tubuhnya dengan kuat.mikel juga tidak berani menyuruh Selina untuk mengurangi kecepatan mobil itu.alasannya mikel tidak berani menatap wajah Selina yang marah ,sudah seperti orang mau mau makan manusia saja.
“Wah,,, ngeri juga ya,orang secantik kamu kalau lagi marah seram juga”.gumam mikel dalam hati.
Sekitar lima belas menit kemudian,Selina dan mikel tiba di sebuah kafe yang ada di pusat kota Andaru.