NovelToon NovelToon
Gadis Desa Milik CEO

Gadis Desa Milik CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO
Popularitas:77.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Meitania

Agnes Nugraha gadis remaja yang ceria dari keluarga sederhana memiliki paras yang cantik pertemuannya yang tanpa di sengaja dengan seorang pemuda kota yang ternyata seorang CEO suatu perusahaan besar di kota membuat hidupnya berubah.
Seperti apa? ikuti ya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Meitania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28

Seperti yang sudah di rencanakan semalam, Agnes akhirnya ikut Mama Retno ke arisan. Karena Agnes tak bisa menyetir mobil akhirnya Radit meminta supir untuk mengantarkan dua bidadarinya. Arisan Mama Retno kali ini di adakan di restoran milik salah satu teman Mama Retno yang tak jauh dari perusahaan Radit.

Agnes terlihat santai mengikuti Mama Retno. Mama Retno pun dengan antusias memperkenalkan Agnes pada semua teman-teman sosialitanya. Mama Retno memperkenalkan Agnes dengan bangga pada semua yang datang.

"Dari mana asalnya jeng?" Tanya salah satu teman Mama Retno.

"Dari kota A." Mama Retno menyebutkan tempat tinggal Agnes.

"Hah! Ga salah jeng,,"

"Kenapa ga cari yang di kota aja sih jeng lebih sejajar gitu." Timpal yang lain lagi.

"Iya jeng bagaimana sih? Nanti bikin malu dong kalo ada pertemuan perusahaan secara kan Radit pengusaha papan atas. Kenapa ga sama anaknya jeng Mira saja cocok tuh."

Mama Retno hanya tersenyum dan menggenggam erat tangan Agnes.

"Yang mau menikah itu anak saya jeng. Bukan saya. Cocok ngga cocoknya bukan di lihat dari mana dia datang tapi dari etika yang dia punya. Untuk apa terlahir di kota tapi tingkah lakunya lebih dari orang desa. Begitupun sebaliknya. Jadi apa masalahnya?" Jawab Mama Retno.

Kemudian tanpa basa-basi Mama Retno bangkit dari duduknya di ikuti Agnes. Dengan elegan Mama Retno dan Agnes keluar dari restoran tersebut.

"Eh, jeng Retno mau kemana?" Tanya Putri pemilik restoran tersebut.

"Saya ga ikut lanjut ya jeng Putri arisannya. Untuk yang terakhir sekarang saya sudah tf uangnya." Mama Retno.

"Loh, kenapa Jeng?" Tanya Putri.

"Saya ga suka sama orang yang suka membandingkan kasta. Saya tanpa suami saya bukanlah apa-apa jadi saya rasa saya tidak cocok bergabung di sini." Mama Retno.

"Loh, apa maksudnya ini? Membandingkan kasta bagaimana Jeng? Sepertinya ada yang salah faham mungkin." Putri.

Putri merasa tak enak pasalnya keikut sertaannya Mama Retno di arisan ini karena dirinya yang mengenal Mama Retno. Mama Retno yang menolong keluarganya saat jatuh dan memberikan modal usaha yang Putri kembangkan menjadi restoran tempat mereka arisan.

Oleh karena itu Putri akan merasa tak enak jika Mama Retno keluar dari arisan mereka. Pasalnya pendonor terbesar dari setiap acara pun Mama Retno.

"Tanyakan saja pada mereka Jeng. Dan untuk makanan hari ini juga sudah saya tf ya jeng." Mama Retno.

"Eh, tunggu Jeng."

Namun, belum sempat Putri berbicara lagi Mama Retno dan Agnes sudah pergi meninggalkan restoran tersebut. Putri pun di buat salah tingkah.

"Kalian ada apa? Kenapa Jeng Retno pergi begitu saja?" Putri.

"E lah, udah biar aja. Kita cuma ngasih masukan yang baik kok malah ngambek."

"Masukan apa maksudnya?" Putri.

"Ya itu masa Radit si pengusaha papan atas mau di nikahkan sama gadis desa udik sih malu-maluin. Mendingan juga sama anaknya jeng Mira udah cantik lulusan universitas ternama apalagi coba."

"Astaga! Pantas saja." Gumam Putri.

"Ada apa jeng Putri?" Mira.

"Tidak apa-apa."

Kemudian Putri menghela nafas dalam sebelum melanjutkan ucapannya.

"Temen-temen semua hari ini terakhir kocokan ya dan yang menang tentu saja sudah bisa di pastikan Jeng Mira karena memang Jeng Mira belum dapat hingga kocokan kemarin. Nah, uangnya sudah saya transfer ya Jeng coba di cek." Ujar Putri.

"Dan untuk ke depannya bagaimana apa masih lanjut atau bagaimana? Tapi, untuk Jeng Retno sudah di pastikan tidak lanjut. Dan untuk makanan hari ini beliau sudah membayarnya." Ucap Putri mengakhiri pembicaraannya.

"Sudah pas ya jeng Putri." Mira.

"Loh, kenapa Retno yang membayar? Bukannya seharusnya Mira yang membayar makanan hari ini kan Mira yang menang." Protes salah satu grup arisannya.

"Ya itu namanya rejeki dong jeng." Mira.

"Bukannya biasanya juga Retno yang membayar." Putri.

"Maksudnya?"

"Ya setiap acara apapun Retno lah yang selalu menjadi donatur tetap. Kenapa kok jeng melati kaget. Bukannya Jeng melati juga tidak mengeluarkan uang saat jeng melati menang dulu." Putri.

"Eh, tidak. Saya membayar penuh tagihan resto saat itu ya jeng." melati.

"Loh, kok bisa jeng?" Tanya yang lain.

Tampak Mira gelisah dan berusaha mencari alasan untuk pulang.

"Loh, ini bagaimana Jeng Mira apa maksudnya?" melati.

"Kok Mira?" Tanya yang lain.

"Ya karena saya membayar semua tagihan melalui jeng Mira yang katanya waktu itu dia mengenal dekat dengan pemilik resto dan harga yang jeng Mira kasih itu sudah di potong diskon katanya." Melati.

"Apa??!!"

Kompak semua terkejut mendengar penjelasan Melati. Kekisruhan pun terjadi di resto milik Putri itu. Hingga Putri harus membubarkan acara tersebut dengan bantuan security di resto miliknya.

Sementara Mama Retno dan Agnes pergi ke salah satu mall sebagai permintaan maaf Mama Retno pada Agnes di acara arisan tadi. Mama Retno meminta Agnes membeli apapun yang dia mau. Namun, bukan yang Agnes mau akhirnya yang di beli melainkan paksaan dari Mama Retno.

Bukan karena penampilan Agnes yang tidak oke melainkan Mama Retno menyukai gaya sederhana Agnes dan Mama Retno memutuskan untuk membelikan pakaian dan sepatu sebagai penunjang penampilan Agnes untuk pergi ke kampus.

Setelah berkeliling mereka pun makan siang bersama. Setelah makan siang Mama Retno menawarkan apa Agnes akan ikut pulang bersamanya atau ke kantor Radit terlebih dahulu. Agnes pun memilih ikut pulang bersama Mama Retno karena merasa sudah lelah.

Sampai di rumah Raya baru saja sampai pulang sekolah. Raya tersenyum melihat Kakak iparnya dengan membawa berbagai tentengan paper bag.

"Borong Kak?" Tanya Raya.

"Mama nih maksa." Agnes.

"Hahaha... Mama alergi Kak kalo ga ngeluarin uang." Ledek Raya.

"Itu ada buat kamu sama Meli juga Raya." Mama Retno.

"Wah, serius Ma? Tumben Mama inget sama kita?" Raya.

"Ya karena Kakak kamu ini ga mau belanja kalo kalian ga di beliin juga." Mama Retno.

"Mama..."

"Good job Kakak."

"Sudah, kan Mama sudah bilang kalo itu tidak jadi masalah. Mama lebih senang lagi kalo Meli dan Raya juga Mama belanjakan. Mama senang itu tandanya kamu tidak egois hanya memikirkan diri kamu sendiri sayang. Kamu masih mengingat adik-adik kamu." Mama Retno.

"Makasih ya Ma." Agnes.

"Hus apa sih kamu Kak. Udah jangan berterima kasih terus. Udah sana bersih-bersih nanti Radit pulang kamu bau acem lagi." Goda Mama Retno.

"Ih, Mama..." Rengek Agnes.

"Udah ayo Kak mandi nanti kita cari film yang asik buat kita nonton nanti malam." Raya.

"Jadi nonton kita?" Agnes.

"Jadi dong, tapi di rumah aja ya Kak. Ga apa kan?" Raya.

"Ga apa-apa dong...?

🌹🌹🌹🌹

1
Mom's Azam Milagros
sangat menarik dan bagus tidak membosankan ketika d baca
Zuraida Karfa
Ceritanya menarik💗
Zuraida Karfa
Cerita dilanjut dong
LISA
Aq mampir Kak
Tria Rafiuddin Ahmadi
sangat spesial
Diny Julianti (Dy)
radit bosnya ikbal
Diny Julianti (Dy)
ko nama kk Agnes berubah jadi Ikbal
Nirmala Mala
update yg banyak dong baca nya gantung2
Inda Indah
Rasa nggak mau nunggu lama-lama,menarik sih❤️
Winy Hardiyani
finally up juga sering ya kak selalu setia menanti ceritanya😙😙😙
Nirmala Mala
lagi seru bacanya blm ubded
Haryanti Yanti
apik
Keyla Fatimah Az-zahra
sangat luar biasa
Reza Muna
Luar biasa
disney
radit jatuh cinta pandangan pertama dgn agnes, butuh gerakan satset sebelum di dahului yg lain
disney
karya baru semoga sukses thor..pak bagas naksir agnes ya hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!