SALAH RANJANG (Pria Buta)

^^H A P P Y R E A D I N G^^

🌹🌹🌹🌹🌹

Setelah bertemu dengan Robert teman di masa lalu nya sekaligus pria yang menghancurkan kehidupan nya Gibran tidak bisa tidur fokus, dia banyak melamun karena merasa aneh dengan kedatangan Robert kembali ke hidup nya.

Gibran perlu tau alasan Robert kembali menganggu nya, dan dia sangat yakin jika alasannya itu pasti karena Robert ingin kembali menghancurkan nya lagi, bahkan mungkin ingin mengambil milik nya lagi.

Yaitu Hana, Gibran tau sifat Robert yang selalu iri dengan nya, sejak SMA pria itu memang selalu memperlihatkan ketidaksukaan nya pada nya, dan sekarang Gibran takut istrinya juga akan di ambil oleh pria kejam itu.

"Apa sebenarnya yang membuat Robert kembali mengusik ku." gumam Gibran.

Gibran mengeluarkan ponselnya lalu menelpon seseorang, sebelum nya dia sudah di ajarkan beberapa cara menggunakan ponsel baru nya, dan ya Gibran mudah paham sehingga bisa langsung bisa meski di ajarkan beberapa kali.

"Hallo."

"Iya tuan."

"Cari tau alasan Robert kembali ke kota A."

"Maaf tuan, tapi tuan Robert selama dua tahun ini memang tinggal di kota A."

Gibran kaget bukan main, yang dia dengar beberapa tahun yang lalu tepatnya setelah Sandra mantan istrinya yang menikah siri dengan Robert pria itu langsung pergi ke luar negeri.

Meninggalkan Sandra yang kala itu sedang mengandung anak Robert.

begitulah yang Gibran dengar dari Arr sang Asisten nya.

"Apa kau memiliki info yang lebih dalam lagi mengenai Robert?."

"Ada tuan."

"Katakan pada ku."

"Tuan Robert sedang dekat dengan nona Arselia tuan."

Apa!!

Gibran kembali kaget, selama dia buta dia memang lebih fokus pada perusahaan nya dan di bantu oleh Arr.

tapi untuk perihal musuh-musuh nya yang selalu ingin menyingkirkan nya Gibran tak pernah mengambil pusing masalah itu, dia selalu mengabaikan semuanya karena jika melawan pun percuma di saat kondisinya masih memiliki kekurangan.

Dan untuk Arselia? dia memang tidak pernah mengetahui seperti apa watak adiknya, yang Gibran tau ibunya memang membawa dua adik tirinya, Bagas dan Arselia hanya saja Gibran selalu acuh tak acuh pada keduanya karena Gibran selalu iri dengan perlakuan ibu nya yang seolah lebih menyayangi adik-adik nya di bandingkan dengan dirinya yang seolah di anggap seperti musuh, bukan anak.

"Cari tau yang lebih dalam lagi, kalau perlu awas Arselia jangan sampai dia masuk ke dalam jebakan Robert." kata Gibran, setelah itu dia mematikan ponselnya sepihak.

Gibran meremas ponselnya dia akan melemparkannya tapi dia langsung menggelengkan kepalanya, di ponselnya itu ada sticker pemberian sang istri, dan Gibran tidak mau membuang barang-barang pemberian Hana karena meski harganya tidak seberapa tapi Hana memberikan sticker itu dengan wajah yang penuh cinta nya.

"Dia benar-benar sudah gila, untuk apa dia mendekati adik ku, apa jangan-jangan turun nya saham kemarin juga ada kaitan nya dengan Arselia?." gumam Gibran.

Beberapa Minggu lalu saham nya memang turun drastis, tapi beruntung Gibran dan Arr masih bisa membuat semuanya aman kembali dengan kerja keras nya itu.

Tapi meski demikian Gibran juga mendapatkan banyak kerugian dari turun saham nya kemarin.

"Aku tidak akan membiarkan dia mempermainkan kehidupan adik ku." lanjut Gibran lalu kembali masuk ke dalam kamar nya.

Di kamar Gibran melihat Hana yang sedang tertidur dengan setengah tubuhnya yang di tutupi selimut.

Gibran duduk di tempat tidur lalu di tatapnya wajah istrinya yang seperti nya sangat kelelahan setelah jalan-jalan nya di pantai tadi, ralat lebih tepatnya setelah bertemu Robert di pantai tadi Gibran tidak bisa mengendalikan emosi nya hingga menyerang Hana.

Ya, permainan panas yang membuat Hana menjerit-jerit, Gibran meluapkan semua emosi nya pada wanita nya.

dia sadar telah bermain kasar maka dari itu Gibran merasa bersalah saat melihat beberapa titik di tubuh Hana yang memerah akibat ulah nya itu.

Tangan Gibran terulur untuk mengusap kepala Hana, dan pergerakan itu membuat Hana yang sedang tertidur langsung membuka mata nya.

"Belum tidur?." kata itu keluar dari bibir yang sedikit bengkak karena gigitan Gibran saat kehilangan akal tadi.

Hana ingin bangun tapi tangan nya di tahan oleh Gibran.

"Jangan bangun, tetap tidur." kata Gibran.

Hana melihat suaminya yang terlihat sedih itu, membuat nya tidak tahan dan langsung mendudukkan bokong nya.

"Ada apa?." tanya Hana lembut.

Gibran terdiam sebentar lalu menatap Hana, dan lagi-lagi dia merasa bersalah karena telah bermain kasar pada istrinya.

"Sayang.." panggil Hana lagi.

Gibran menatap Hana lagi lalu tanpa kata dia menarik Hana ke pelukan nya.

membuat Hana yang ada di dalam dekapan suaminya itu menjadi bingung dan bertanya-tanya.

"Maaf." ucap Gibran sambil mengeratkan pelukannya.

Dan sekarang Hana paham kenapa suaminya sampai sesedih ini.

Hana tadi memang kaget karena tidak biasanya Gibran bermain kasar, bahkan di bokong nya di mendapatkan tiga pukulan yang membuat Hana sedikit ketakutan tadi.

Perlahan Hana melepaskan pelukannya lalu menatap suaminya dengan wajah ceria nya.

"Tidak apa, aku suka permainan kita tadi itu menantang." kata Hana.

"Tapi aku bermain kasar." Gibran semakin merasa bersalah mengingat kebodohan nya tadi.

"Kasar juga enak ko." sahut Hana konyol.

Meski kenyataan nya tidak seperti itu, tapi Hana paham alasan suaminya melakukan hal itu.

dia tau suaminya pasti ketakutan setelah melihat pria bernama Robert itu.

"Aku tidak akan melakukan nya lagi." kata Gibran lagi.

Hana mengangguk sambil tersenyum.

"Aku percaya." balas Hana.

Setelah itu keduanya sama-sama terdiam, sampai akhirnya..

"Jangan meninggalkan aku." ucap Gibran menatap Hana.

"Tidak ada alasan untuk aku pergi, aku akan selalu bersamamu." balas Hana.

"Meski aku miskin?." tanya Gibran lagi.

Dan Hana kembali mengangguk kecil.

"Ya, Jika kamu miskin maka aku akan mengajak mu untuk hidup di rumah ku, aku punya sedikit tabungan dan itu cukup untuk membeli rumah kecil yang nyaman, kita bisa hidup nyaman membuat keluarga kecil yang bahagia, kita bisa memulai usaha kecil-kecilan misal membuat usaha bakso." sahut Hana dengan senyuman nya yang membuat Gibran terharu.

Secinta itu kah Hana pada nya sehingga rela hidup susah bersama nya?..

dia benar-benar tersanjung dengan apa yang Hana ucapkan pada nya.

"Terimakasih.." tanpa sadar air mata Gibran keluar.

Membuat Hana replek mengusap nya dengan satu jari nya.

"Sama-sama, jangan kecewakan aku." balas Hana.

"Tidak akan, aku akan selalu menjadi pria pertama yang mencinta mu dan mempercayai mu, I love you.." ucap Gibran lagi.

Hana tersenyum.

"I love you too, my husband." balas Hana lagi.

Dan setelah itu keduanya tertidur sambil berpelukan, baik Gibran dan Hana memiliki cinta yang kuat untuk ingin selalu bersama.

meski keduanya di persatukan karena memiliki pengalaman yang sama, tapi meski demikian tidak akan ada yang tau dengan takdir keduanya ke depan nya.

Hana & Gibran.

________

🌹🌹🌹🌹🌹

Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️