Menceritakan kisah Raditya Sukma yang terjerat dengan Seorang CEO cantik bernama Amelia Artmaja.
Sebagai manusia terkuat dibumi ini.Raditia terpaksa patuh pada Amelia. dan berperan sebagai pengawalnya. tidak hanya itu, Raditia juga terjerat hubungan dengan beberapa wanita selama menjadi pengawal amelia. Hinga pada akhirnya, dia memutuskan menikahi setiap wanita yang memiliki ikatan cinta denganya..
So jika kalian penasaran langsung cekidot ceritanya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SATO_WOW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TARUHAN
Didalam rumah yang Rivaldi sewa..
Dalam rumah sewa Rivaldi memandang Claudia Sambil tersenyum.
Pada saat ini, kedua tangan dan kaki Claudia terikat. Dia hanya bisa berdiri menyedihkan di sudut dan menatap Rivaldi dengan mata marah.
"Rivaldi! Jika kamu berani menyentuh tubuhku, aku takan ragu mengigit lidahku untuk mati," ancam Claudia.
"Membosankan! Ayolah nikmati saja," ujar Rivaldi, melepas pakaiannya sambil tersenyum.
"Salahmu sendiri selalu menolakku! Jika sejak awal kamu mau jadi pacarku, maka aku takan segila ini!" bentaknya
Setelah itu Rivaldi mengangkat wajah Claudia dan hendak menciumnya.
"Selamat malam! Penjaga keamanan datang!" teriaknya seseorang diluar pintu.
"Hahh??" Rivaldi mengerutkan kening dan berbalik.
Dia mengintip dari celah jendela dalam rumah.
Terlihat seorang pemuda mengenakan pakaian satpam berdiri di dekat pintu.
"Tunggu! Di mana pengawalku?" gumamnya.
Pada saat ini, Raditia langsung mendobrak pintu dan menerobos masuk.
"Siapa kau?!" tanya Rivaldi, wajahnya tak sabar.
Sebelum Rivaldi melanjutkan berbicara, dia mendengar suara pengawalnya.
"Tuan muda! Hati hati," ucapnya susah payah.
Rivaldi tertegun sejenak, melihat bawahannya yang sudah babak belur di halaman rumah.
Bahkan kedua tangan dan kaki pengawal itu sudah di patahkan.
Rivaldi memandang Raditia dengan ketakutan dan memutuskan berdamai.
"Tuan kuat. begini, jadi bagaimana jika kita selesaikan dengan uang?" tanya Raditia
"Kamu mau berapa? 100 juta? 1 miliar? Akan aku berikan sekarang! Sebutkan saja nomer rekening mu," ujarnya
Melihat Raditia tidak merespon, Rivaldi melirik Claudia dan melirik lagi ke Raditia.
"Ahh! Aku mengerti. Kamu juga bisa menikmati gadis itu, tapi biarkan aku menjebol p*rawannya dulu, setelahnya, kamu bebas bermain denganya, bagaimana?" sarannya
Begitu Claudia melihat Raditia, Rasanya seperti penyelamat yang hebat.
"Jangan dengarkan dia! Bukankah aku pasangan kencanmu?!" teriak Claudia.
"Oh, Bukankah katamu tadi salah orang." Sanagah Raditia, Tersenyum.
Raditia merasa perlu melakukan sedikit balas dendam. Biarkan gadis pembohong ini menderita sedikit.
Claudia memutar matanya.
"Sepertinya aku memang salah mengenali orang." Seru Raditia, berbalik untuk pergi.
"Jangan pergi! Aku memang Claudia Bellandra dan ayahku yang menyuruh kencan denganmu!" teriak Claudia, D*danya bergoyang hebat.
"Aku akan kencan denganmu! Tolong bantu aku menghajar bajingan Rivaldi ini!" tambahnya.
"Beneran?" tanya Raditia main main.
"Kencan terlalu membosankan! Aku ingin lebih," ujarnya
Claudia merasa kesal mendengar ini.
Namun, dia tak berdaya dan hanya bisa mengandalkan bantuan Raditia saat ini.
"Aku akan membiarkanmu mencium bibirku!" tegasnya, setelah berpikir cukup lama.
"ini baru menarik!" seru Raditia
"Baiklah, aku akan menghajar bajingan ini," ujarnya.
Raditia menatap Rivaldi disebelahnya dan berkata "Bocah! Sudah dengarkan? Dia mengizinkanku menciumnya! Jadi maaf!"
Rivaldi mundur selangkah dengan gemetar, dan mengeluarkan ponselnya pada saat yang sama.
"Ka-kau jangan beringas! Aku anak orang kaya dari keluarga Bawono di jakarta! Jika aku menelpon ayahku, kamu akan mati!" ancamnya.
PLAK!
Namun, Raditia tidak peduli
BRAK!
Sebuah bantingan keras.
Rivaldi ditampar keras hingga beberapa gigi rontok. Kemudian di lempar ke halaman dan menabrak pengawalnya yang terbaring disana.
"Arggh!" pengawal itu berteriak
"Panggil ayahmu nanti! Aku masih tinggal di bandung dan aku akan menunggunya." ujar Raditia dingin.
Bahkan dia menginjak keras tangan Rivaldi dan meremukkannya.
Setelah Raditia membuat pingsan Rivaldi dan pengawalnya.
Dia masuk ke dalam rumah lagi, tersenyum dan datang ke sisi Claudia.
Raditia menatapnya agak cabul.
Karena tangan dan kaki Claudia diikat, ini benar benar pose seorang maniac.
Jelas Raditia tidak tahan dengan godaan semacam ini.
"Sial! Harus menikah dulu baru bisa beginian." gumamnya
Claudia menatap tatapan cabul Raditia. Ditambah dia tidak bisa bergerak sama sekali, jadi dia hanya bisa menatapnya dengan ngeri.
"Ka-kamu apa yang akan kamu lakukan? Tanyanya takut takut.
"Jangan berbuat tidak senonoh, oke!" tegasnya
"Cium! Bukankah kamu sudah menjanjikan itu." ujar Raditia, bibirnya juga sudah bersiap menyosor bibir merah merona Claudia.
"Tidakk!!" teriak Claudia, tubuhnya tidak bisa menahan diri untuk tidak mundur di bawah tatapan Raditia ber api api.
Sayangnya ada tembok di belakang Claudia, dan tidak bisa bersembunyi.
"Lepaskan ikatanku dulu!" sarannya
"Tidak, Tidak! Jika aku melepaskanmu, bagaimana jika kamu kabur?" ujar Raditia, mengeleng geleng.
"Aku tidak akan kabur, sumpah!" tegas Claudia, tatapannya begitu meyakinkan.
"Bohong! Sejak awal jumpa, kamu sudah berbohong." seru Raditia, mengelengkan kepalanya.
"Ayo penuhi janjimu sekarang!" sekali lagi, bibir Raditia mendekat
"Tidak!!" Claudia memandang Raditia dengan ketakutan.
"Sungguh! Lepaskan dulu! Aku takan kabur." serunya.
Meskipun Raditia sudah membantunya. Tetapi untuk ciuman, itu masih tidak boleh.
Selama ini Claudia selalu menjaga hal ini untuk suaminya nanti, bagaimana bisa diberikan pada orang lain dengan mudah?
Apalagi kepada seorang satpam.
Jelas batin Claudia menolak.
"Baiklah, akan aku lepaskan." ucap Raditia agak kecewa. Tapi matanya terus melihat tubuh Claudia yang terikat tali.
"Brengsek! Rivaldi ini tau cara bermain. Claudia diikat seperti wanita wanita maniac pada film biru." gumamnya dalam hati
Raditia segera melepas ikatan tali pada kaki Claudia, kemudian paha, perut dan akhirnya pada bagian dada.
"Berani sentuh bagian ini! Mati!!!." ancam Claudia setelah melihat tangan Raditia akan menyentuh dadanya.
"Lepaskan dulu ikatan tangan, biarkan aku sendiri yang melepaskan ikatan bagian ini." sarannya
"Oke, oke" Sahut Raditya, dia tidak ingin terus memaksa Claudia.
Namun tangannya menunjuk ke d*danya akan bertanya, "Ukuranmu D atau E ? Apakah tidak berat membawa yang besar ini setiap hati?"
*parah ni Raditia ges😂
" Brengsek!! Tidak kah ini sopan? Geram Claudia dengan air mata berlinang
"Cepat lepaskan saja! Jangan banyak tanya." serunya tidak sabar.
"Aku beneran penasaran! Jawab dulu, baru akan aku lepaskan." ujar Raditya
Raditia benar benar tidak tahan untuk mengoda Claudia saat ini. Ditambah expresi malu malu diwajahnya. Ini benar benar menggemaskan.
"I-ini hampir mendekati F," jawab Claudia tergagap.
"Sungguh?" seru Raditia. Tanpa sadar tangannya bergerak ke arah D*ada Claudia.
"TIDAK!!" Teriak Claudia lagi.
"Aku akan membunuhmu, Serius!" ancamnya
Raditia tersadar kembali dan segera melepaskan ikatan tali ditangan Claudia
Akhirnya adegan melepas tali ini selesai.
"Sip! Sekarang talinya telah lepas." ucap Raditia. Berjalan sambil tersenyum kearah Claudia.
"Mau ciuman panas atau mesra?" tanyanya
Siapa yang tahu bahwa Claudia bergegas maju dan menendang tepat ke selangkangan Raditia.
"Mati saja!! Bajingan!" geram Claudia marah.
Setelah memarahi, Claudia meraih tas mahalnya dan bergegas keluar rumah sewaan.
Bahkan dia berlari terbirit-birit .
Raditia masih memegangi selangkangannya. Tendangan Claudia benar benar tepat mengenai kedua bolanya dan itu sangat menyakitkan.
"Tunggu! Kamu belum membayar hutangmu, Claudia!" teriak Raditia, berusaha mengejar Claudia yang sampai jalan Braga.
Siapa yang sangka bahwa ketika Raditia sampai dijalan Braga, Claudia lewat di depannya dengan mobil sport merah.
BERSAMBUNG..
*Note: guys biar anthor tambah semangat lagi tolong dibantu like komen subscribenya ya terimakasih..