Ikuti setiap bab nya dan jangan lupa tinggalkan dukungannya ♥️
****
Anindira dan Anindita adalah saudari kembar yang terpisah sejak lahir. Keduanya memiliki nasib yang berbeda, Anindira sudah menikah tetapi dirinya selalu di sakiti oleh sang suami dan tidak mendapatkan kebahagiaannya. Sementara Anindita, dirinya hanya bisa menghamburkan uang dan angkuh.
Suatu hari, tanpa sengaja Anindita menggantikan peran Anindira. Dirinya masuk ke dalam kehidupan suami Anindira, dan tidak menyangka betapa hebat saudari kembarnya itu bisa hidup di tengah-tengah manusia Toxic.
Bagaimana kehidupan mereka selanjutnya?
SO STAY STUNE!
NO BOOM LIKE, BACA TERATUR DAN SEMOGA SUKA 😍🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom AL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 4 TWINS A
"Perfect!"
Itulah yang dikatakan seorang wanita seksi saat tengah menatap dirinya dari pantulan cermin, dia memutarkan tubuh indahnya lalu tersenyum lebar.
"Kau memang sempurna, Ayuna. Pantas saja, banyak pria yang tergila-gila padamu karena kecantikan mu yang tidak ada tandingannya." ucap wanita itu berdialog dengan dirinya sendiri.
Dirinya memutuskan untuk turun ke lantai bawah, dia akan mengadakan party bersama teman-temannya malam ini.
"Hei, anak pungut!" teriak seorang pria yang sedang duduk santai di sofa.
Wanita bernama Ayuna itu menghentikan langkahnya, dia menoleh lalu memutar bola matanya. Dirinya hendak melangkah, mencoba tidak menggubris pria itu, tetapi pria tadi kembali membuka suaranya.
"Kau mau kemana?" tanya pria tersebut menegakkan tubuhnya dan berjalan mendekati Ayuna.
"Kemanapun tujuanku apa hubungannya denganmu, wahai Kakak angkatku?" tukas Yuna berani.
Pria itu tersenyum miring. "Kau ingin pergi memakai pakaian ini?"
"Memangnya kenapa? Kau iri? Atau kau merasa terpesona dengan kecantikanku?" Yuna menyindir.
"Cih! Kau terlalu percaya diri, Ayuna. Aku hanya takut, dengan cara berpakaianmu yang seperti ini, suatu saat nanti akan ada pria yang melecehkanmu!''
Plak!
Yuna menampar pipi pria yang berstatus sebagai kakak angkatnya itu.
"Aku hanya memberimu peringatan dan kau malah menamparku?"
"Kau diamlah!" Ayuna menjentikkan jarinya tepat di depan wajah sang kakak. "Kau tidak perlu ikut campur dengan urusanku!" ucapnya pergi begitu saja.
Pria bernama Raiden itu mengelus pipinya yang masih terasa panas. "Tunggu saja tanggal mainnya, Ayuna. Aku pasti akan membalas perbuatan ini."
Di sebuah club malam, Ayuna sudah berada disana bersama dengan kedua temannya. Disana mereka berpesta dan tidak peduli dengan sekitar. Bahkan sedari tadi ponsel Yuna bergetar menandakan ada pesan masuk. Namun, wanita itu tidak mempedulikannya.
Teman pria Yuna — Haikal, memeluk Yuna dari belakang membuat wanita itu terkejut. Lalu setelah dia melihat siapa yang memeluknya, Yuna malah membalikkan badan. Dia melingkarkan kedua tangannya di leher Haikal, pasalnya mereka memang saling mencintai tapi salah satunya belum ada yang berani mengungkapkan perasaan.
"Kenapa tidak bilang kalau kau sudah berada disini?" tanya Haikal menatap wajah cantik Ayuna.
"Maaf, Sayang. Aku tidak sempat memegang ponsel, teman-temanku tidak melepaskan aku dan mereka terus saja mengajakku bergoyang." jawab Yuna, tercium aroma alkohol yang keluar dari mulut wanita itu.
"Kau mabuk?" tanya Haikal mengendus aroma alkohol itu.
"Tidak! Aku hanya minum sedikit, untuk menghilangkan beban yang ada di pikiranku." ucap Yuna tersenyum lebar.
Haikal mengajak Yuna keluar dari club, tak lupa dia membawa tas serta ponsel milik wanita itu. Dia juga berpamitan pada kedua teman Ayuna serta yang lainnya.
"Kau mau bawa aku kemana, Haikal? Party nya belum selesai, kenapa kita pergi?" rancau Yuna mulai tidak terkendali.
"Kau sedang mabuk, Ay. Sebaiknya kita ke apartemenku saja dulu." ujar Haikal membawa Yuna masuk ke dalam mobil.
"Bagaikan petir di siang hari, kini hati hancur kau sakiti, mudahnya engkau menghapus semua kenangan ini... Sakit, sakitnya hatiku, terluka, terluka karenamu..." Yuna menyenandungkan lagu Mengapa Kau Berubah yang dipopulerkan oleh Valdy Nyonk. Dia teringat tentang kedekatan Haikal dan Sonya, teman satu kantor Haikal.
Pria itu hanya menggeleng dan menghela napas berat melihat kelakuan Yuna, wanita itu benar-benar sudah mabuk. Dirinya segera melajukan mobil menuju apartemen.
Bersambung
mudah2 an mereka saling menerima 1 sama lainnya