Talak Di Hari Pertama

"Mbak yakin mau pergi malam-malam begini mbak?" tanya Tari

"Iya tar,mbak nggak mau nambah beban ibu lagi,kamu jaga ibu ya Tar"

"Tapi mbak sedang hamil"

"Tar,mbak yakin mbak bisa hidup di luar sana,mbak punya kerjaan Tar kamu nggak usah takut ya"

"Mbak siapa yang temenin aku lagi mbak,terus gimana ibu" isak Tari

"Tar mbak titip ibu ya,mbak akan sering hubungi kamu,kalau mbak di sini terus mbak takut akan berdampak pada kesehatan ibu Tar,mbak yakin kamu bisa rawat ibu,mbak akan kirim kamu uang nanti setelah gajian ya" bujuk Nayla tapi Tari menggeleng kecil.

"Mbak....."

"Cup..... jangan nangis kamu anak hebat adik kesayangan mbak,kamu pasti bisa Tar,mbak percaya sama kamu jaga ibu ya,mbak pergi dulu bilang sama ibu mbak saya-ng beli-au"ujar Nayla terbata

Tari memeluk kakak perempuan nya ini sejak kecil mereka tidak pernah terpisah,Nayla sosok kakak yang sangat baik untuk Tari mengajar kan hal banyak tapi karena kehamilan nya mereka harus berpisah.

Nayla membawa beberapa pakaian nya lalu segera pergi.

****

"Sial! Awas kamu Zafran aku tidak akan tinggal diam karena kamu sudah menghancurkan rumah tangga ku"marah Baskara

"Ibu dan anak sama-sama binal nya" lanjut Baskara lagi, Baskara yang tidak bisa menahan emosi nya menginjak pedal gas cukup kuat hingga kecepatan mobil nya melaju dengan kencang.

Saat melihat ada yang menyebrang jalan membuat Baskara hilang kendali.

"Aaaaakkkkkkkk brugk"

"Astaga"

*****

"Ini semua salah kamu,kamu seharusnya bisa mendidik anak tiri kamu untuk lebih sopan" marah mama Winda

"Kenapa jadi papa, Zafran juga tidak tau kalau Dena itu istri Baskara ma"

"Alasan! Mana mungkin dia tidak tau,ibu dan anak sama-sama binal nya"

"Ma papa sudah ceraikan Lastri jadi tidak ada lagi sangkut pautnya lagi dengan papa ma"

"Justru kamu menceraikan pelacur itu jadi anak nya malah balas dendam pada Baskara"

"Ma,papa minta maaf tapi papa sudah minta Zafran untuk meninggalkan Dena"

"Baskara juga sudah tidak mau lagi dengan perempuan itu jadi kamu tidak perlu susah-susah minta anak tiri mu itu untuk meninggalkan nya"

"Baskara cerai?"

"Ayah macam apa kamu kabar anak cerai saja tidak tau"

"Bagaimana mungkin papa bisa tau ma,papa sekarang tidak di perusahaan lagi dan masuk ke rumah ini saja juga susah jika tidak ada kamu"

"Jelas lah ini rumah aku dan anak-anak bukan rumah kamu! kamu masih ingat kan pengadilan memutuskan rumah ini untuk ku"

"Ya,papa juga tidak keberatan ma tapi kalau bisa kita kembali demi anak-anak ma"

"Kembali! Apa nggak salah kamu minta kembali, kamu masih ingat kan sudah mengkhianati ku?"

"Aku khilaf ma itu juga karena ayah kamu yang tidak suka dengan ku"

"Jangan ayah ku di jadikan alasan beliau sudah tenang di syurga" marah mama Winda

"Maaf ma"

"Sudah lah pulang saja kamu ke rumah pelacur mu itu"

"Aku sudah bercerai dengan Lastri ma,harus bagaimana lagi aku mengatakan nya pada mu,aku sungguh-sungguh minta maaf"

"Itu urusan mu,aku mau istirahat"

"Ma" panggil pria paruh baya ini tapi tak di hiraukan mama Winda dia segera masuk ke dalam kamar nya.

Mama Winda dan pak Surya menikah tanpa restu orang tua karena pak Surya hanya staf biasa di perusahaan Wijaya hingga kerap kali pak Surya di remeh kan orang tua mama Winda tapi orang tua mama Winda tetap menyayangi putri nya, memberikan perusahaan atas nama Baskara sebagai cucu laki-laki pertama mereka tapi tidak untuk pak Surya yang tidak bisa di terima karena berasal dari orang miskin karena merasa di hina terus menerus pak Surya menikah lagi diam-diam dan mendapatkan satu anak perempuan dari pernikahan nya dengan Lastri janda anak satu yaitu Zafran.

Pada saat perjalanan pernikahan mereka sudah lima tahun Baskara mengetahui pernikahan papa nya dan meminta mama Winda bercerai hingga akhir nya mereka berpisah,pak Surya sudah meminta maaf berkali-kali tapi tetap tak di maafkan hingga dia menceraikan Lastri juga dengan tujuan mama Winda mau menerima nya kembali tapi justru Zafran marah besar dan membalas dendam dengan mengganggu rumah tangga Baskara.