Beda Agama adalah LDR paling jauh.
Ghea terpaksa berpisah dengan Tristan, meskipun mereka saling mencintai, namun keyakinan dan Iman mereka berbeda membuat hubungan mereka tak bisa bersatu.
Fadhil seorang dosen di universitas swasta yang berusia 35tahun akan menikah dengan Yasmin kekasihnya yang seorang model ternama berusia 30tahun.
Mereka sudah berpacaran selama 10 tahun. Tapi Penantian Fadhil selama 10tahun berakhir menyedihkan, tak disangka Yasmin pengantinnya kabur dengan pria lain.
Namun pihak keluarga Fadhil menginginkan pengantin pengganti karna tidak ingin menanggung malu, Ghevana atau biasa dipanggil Ghea yang masih berusia 18tahun terpaksa menggantikan Yasmin sang Kakak yang kabur dengan pria lain.
Bagaimanakah kehidupan Rumah tangga Ghea dan Fadhil?
Akankan perbedaan usia 17tahun membuat mereka saling mencintai dan mengerti?
Dan bagaimana dengan Tristan saat mengetahui Ghea sudsh menikah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SERPIHAN HATI TRISTAN
Tristan terus memandangi rumah Ghea dari dalam kamarnya, rumah Ghea terlihat jelas dari dalam kamarnya, sesekali ia melihat ke balkon kamar Ghea, dulu Tristan sering melihat Ghea disana, namun sekarang sudah tidak lagi, Kamar Ghea selalu gelap karna tidak berpenghuni.
Monica merasa sedih melihat anak bungsunya itu, cinta beda agama memang menyakitkan. Monica tidak bisa menyalahkan siapapun, memang takdir cinta mereka harus seperti ini, Keyakinan mereka berbeda, mau tidak mau mereka harus berpisah meskipun Monica sendiri sangat menyayangi Ghea dan sangat menginginkan Ghea untuk Tristan.
Mungkin ini yang dirasakan Tristan, Sakit tapi tidak berdarah. Bukan Ghea yang menyakitinya, bukan orang sekitar pula yang menyakitinya, namun benteng besar dihadapan mereka yang tidak bisa mereka runtuhkan.
Mereka mempunyai keyakinan masing-masing, dan mempunyai prinsip tidak ingin merebut dari tuhannya masing-masing.
"Tristan..." Panggil Monica dengan lembut.
"Iya Ma.." jawab Tristan tanpa mengalihkan pandangannya dari rumah Ghea disebrang sana.
"Istirahatlah, Maafkan Papa yang sudah memarahimu."
Monica merasa kasihan sekali terhadap Tristan, disaat hatinya hancur mengetahui Ghea sudah menikah, Daniel Suami Monica atau Papa dari Tristan malah memarahi Tristan soal keputusannya untuk kembali ke Indonesia.
"Tristan gak mikirin omelan Papa Ma.. Ini memang resiko Tristan." Lirih Tristan.
"Tristan..." Monica mengusap lembut punggung Tristan.
"Kenapa Tristan dan Ghea harus berbeda Ma.. Sungguh ini sakit sekali Ma.. Disaat Tristan pulang dengan tujuan hanya ingin memeluk Ghea, tapi Ghea sudah jadi milik orang lain. Sangat sakit Ma..."
Monica memeluk Tristan dan terus mengusap punggungnya.
"Tristan sangat mencintai Ghea Ma, Sangat.. Siapa yang bisa Tristan Salahkan? Bahkan Tristan harus berpura-pura menerima takdir ini didepan Ghea agar Ghea bahagia." Tristan menangis sesenggukan dipelukan Monica.
"Tristan.. Ini bukan salah siapa-siapa. Memang takdir cinta kamu dan Ghea harus seperti ini."
"Tapi ini sakit Ma.."
Dari balik pintu kamar, Daniel mendengar semuanya.
"Anakku, kelak kau akan semakin dewasa dengan kejadian ini. Maafkan Papa yang tidak bisa mengerti dirimu." Batin Daniel.
"Setidaknya kamu bisa tetap bersahabat dengan Ghea, bukankah kamu ingin satu kampus dengan Ghea? dari sekarang, biasakanlah merubah perasaanmu dari cinta menjadi sayang yang hanya sebatas sahabat, Tristan." Monica terus memberi nasihat pada Tristan.
Tristan menghela nafas dan mengusap wajahnya, "Tristan slalu berusaha biasa aja didepan Ghea Ma, Tristan gak mau bikin Ghea merasa bersalah. Biarlah Tristan menjaga Ghea sebagai sahabat."
"Maafkan Mama yang merahasiakan ini darimu Tan."
Tristan menggelengkan kepalanya, "Yang penting Ghea bahagia Ma, terlihat sekali Pak Fadhil sangat menyayangi Ghea."
"Kamu benar Tan, Fadhil dan keluarganya begitu menyayangi Ghea. Ghea berada dikeluarga yang tepat. Sekarang sudah waktunya kamu menata hatimu kembali." Monica meninggalkan Tristan setelah anaknya itu merasa tenang.
"Bagaimana Tristan Ma?" tanya Krisna yang masih duduk diruang keluarga bersama Daniel.
"Dia masih shock, tapi dia mencoba tenang didepan Ghea."
"Papa menyesal memarahi Tristan tadi Ma, Papa tidak ingat jika Tristan baru mengetahui soal Ghea." Ucap Daniel.
"Sudahlah Pa, sekarang Tristan hanya butuh support dari kita. Tristan ingin melanjutkan kuliah satu kampus dengan Ghea, kita ikuti saja. Siapa tau dengan begitu Tristan bisa bersikap biasa aja dengan Ghea, menjalin persahabatan seperti dulu lagi."
"Apa sebaiknya tidak ditempat lain Ma, Papa takut Tristan nekat dan jadi pebinor."
"Haishh Papa, Mau Pebinor gimana? sewaktu Ghea belum menikah juga mereka gak bisa bersatu, apa lagi sudah menikah." Sahut Krisna.
"Kamu benar Kris, biar Tristan semakin terbiasa dengan status Ghea sekarang. Baiklah Besok kamu bantu Tristan untuk mengurus kepindahan dan daftar dikampusnya Ghea ya Kris." Titah Daniel.
"Iya Pa.. Serahkan sama Krisna." Jawab Krisna mantap.
***
Ghea dan Fadhil tiba dirumah. Miranti merasa ada yang berbeda dengan Ghea begitu melihat Ghea dengan wajah muram dan senyum yang dipaksakan.
"Ghea pamit kekamar ya Ma, mau ngerjain tugas." ucap Ghea dengan sopan dan beranjak kekamarnya.
"Fad, ada apa dengan Ghea?" Tanya Miranti, dia seorang psikiater, sangat tau gerak gerik tak nyamannya Ghea.
Fadhil duduk bersama Miranti dan Latief juga Fathan dan Alya diruang keluarga, lalu menceritakan kejadian hari ini soal keluarga Ghea.
"Jadi Ghea pulang kerumah Erick?" Tanya Latif.
"Iya Pa.. tapi Ayah Erick sekarang sudah berubah, dia terihat menyesal dan kini menyayangi Ghea." Jawab Fadhil.
"Mama tidak habis pikir, Bundanya Ghea kenapa bisa benci banget sama Ghea, apa Ghea bukan anak mereka?"
"Tidak mungkin kalau Ghea bukan anak Erick Ma, sewaktu Ghea menikah dengan Fadhil, kan Erick sendiri yang menjadi walinya. Jika Erick berbohong maka pernikahan kemarin tidak Sah." Jawab Latif.
"Berarti kamu bertemu Yasmin dong Fad?" Kali ini Fathan yang bertanya.
Semua mata tertuju pada Fadhil dan menunggu jawaban Fadhil.
"Jangan bilang kalau kamu masih ada rasa sama wanita murahan itu Fad. Menantu Mama dari kamu cuma Ghea seorang." Tegas Miranti.
"Bertemu, dia bahkan datang dengan kekasihnya yang membawa dia kabur waktu itu. Tidak ada penyesalan diwajah Yasmin, dan Fadhil juga tidak ada perasaan apa-apa lagi terhadap Yasmin."
Miranti menghela nafas. "Syukurlah. Mama gak mau dengar Ghea sedih karna kamu masih menyimpan perasaan dengan Yasmin."
"Engga Ma.. Mama bisa percaya sama Fadhil."
"Tapi Mama tetap tidak habis pikir, kenapa Bundanya dan Yasmin bersikap seperti itu kepada Ghea."
"Apa dulu Yasmin tidak menceritakan sesuatu padamu soal Ghea Fad?" Tanya Alya.
Fadhil menggelengkan kepalanya. "Yasmin tidak pernah membahas Ghea Mba, yang dia ceritakan hanya mempunyai satu Kakak yaitu Bryan, Ayahnya seorang pengusaha dan dia sangat dekat dengan Bundanya. Kalaupun saat aku melihat Ghea dirumahnya dulu dan aku tanya siapa Ghea, Yasmin hanya menjawab 'Orang yang tidak penting' Slalu begitu jawabannya."
"Sepuluh tahun kamu bersama Yasmin apa tidak bisa tau soal Ghea?" Tanya Latif.
"Pa.. dulu yang Fadhil pacari Yasmin dan akan membina masa depan bersama Yasmin, tidak ada pikiran untuk cari tau siapa Ghea sampai akhirnya Ghea jadi mahasiswa Fadhil, baru Fadhil menyelidiknya."
"Sudahlah, yang penting sekarang Ghea bersama kita, kita harus baik dan terus menyembuhkan rasa traumanya. Dan kamu Fadhil jangan pernah berfikir kembali pada Yasmin, kamu harus menjaga dan melindungi Ghea." Ucap Miranti.
"Tentu saja Ma, pernikahan Fadhil dengan Ghea benar adanya, untuk apa Fadhil meninggalkan Ghea hanya demi Yasmin, itu hal bodoh Ma.." Jawab Fadhil.
Obrolan mereka selesai karna malam sudah semakin larut.
Fadhil menyusul Ghea kedalam kamarnya. Terlihat Ghea sedang mengerjakan tugas kuliah dilaptopnya.
"Sudah mandi sayang?" Tanya Fadhil.
Ghea menoleh sebentar kearah Fadhil lalu kembali fokus pada laptopnya. "Sudah By, Air hangat untuk kamu juga sudah aku siapkan."
Fadhil menghampiri Ghea dan mencium puncak kepalanya, "Terimakasih Sayang." Lalu bergegas kekamar mandi.
Sungguh hari ini sangat melelahkan untuk Ghea, kembali kerumahnya dan bertemu keluarganya kembali, adalah hal yang tidak pernah ada dalam pikirannya.
"Kenapa aku masih aja salah dimata Bunda dan Kak Yasmin? sebenarnya aku salah apa?" Batin Ghea.
Ghea mematikan laptopnya kemudian naik keatas tempat tidur, dirinya yang memang sudah lelah langsung terpejam tanpa menunggu Fadhil selesai membersihkan diri.
Fadhil keluar dengan handuk yang masih melilit dipinggangnya, dia memakai pakaian yang. sudah Ghea siapkan. Ghea menjalankan perannya sebagai seorang istri yang sangat taat, meskipun sibuk dengan kuliahnya tapi tidak membuat Ghea lupa akan kewajibannya.
Perlahan Fadhil mendekat pada Ghea dan menatap wajah teduhnya. "Jangan sedih, aku akan slalu ada bersamamu, menjaga dan melindungimu dari mereka yang membencimu." Gumam Fadhil sambil membelai pipi mulus Ghea.
.
.
Author semangat double Up kalo Like dan koment banyak ya..
Jadi.. jangan lupa di like dan koment walaupun hanya sebatas nulis Up, Please bantu Vote juga.
Kalo Like, Koment, dan Vote nya bertambah, tiap hari Up jam 12 siang dan jam 5 sore.
Trimakasih readersku yang baik hati ❤
.
.
...Dukung Author yuk, dengan Vote, like dan coment agar tetap semangat....