Seorang wanita cantik bernama Shen Yue berumur dua puluh lima tahun. Ia adalah seorang kultivator tingkat menengah, hidupnya sangat sempurna.
Tiga tahun lalu ia menikah dengan seorang pangeran, yang sangat tampan dan sangat menyayanginya, apapun yang di inginkan Shen Yue, pasti akan di berikan oleh suaminya.
Betapa sempurnanya hidup Shen Yue. Tapi suatu saat ia bertemu dengan seorang anak laki-laki yang berumur sekitar tiga tahun, hatinya mulai resah, apa lagi bayangan anak kecil itu selalu menganggu pikirannya.
Lebih mengejutkannya lagi, setelah ia membantu seorang tabib, tabib itu mengatakan jika ingatan Shen Yue di segel.
Shen Yue semakin resah, apa yang terjadi sebenarnya? Apakah cinta pangeran untuk dirinya tulus atau sebuah kebohongan.
Halo para reader's, Ayok mampir! pasti seru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
"Apa yang di lakukan istri ku? " tanya Pangeran Han, Pangeran Han tak pernah melihat tingkah istrinya yang merugikan orang lain.Tapi tiba-tiba saja bibinya datang dan mengadu bahwa istrinya telah merugikan adik sepupunya.
"Tadi Si'er pergi berbelanja dengannya. Tapi di sana Si'er di permalukan oleh istri mu, perhiasan Si'er di curi dan istri mu justru tak percaya dan membela orang lain dan mempermalukan Si'er di hadapan orang banyak, Bibi merasa kecewa," Nyonya Tian berbicara sambil terisak.
Pangeran Han terdiam, ia sangat menghormati bibinya. Tapi ucapan bibinya kali ini sulit di percaya, karena istrinya tak pernah membuat ulah, istrinya bersikap bagitu sempurna, di mata Pangeran Han istrinya itu tak pernah mambuat kesalahan apapun.
"Kasihan putriku yang malang, harus menanggung malu di hadapan orang-orang, bagai mana reputasinya?" Nyonya Tian terus bicara sambil terisak.
Pangeran Han menatap adik sepupunya yang sejak tadi menunduk, Pangeran Han juga merasa kasihan padanya, "Bibi jangan khawatir, aku akan bertanya pada istri ku," ujar Pangeran Han.
Shen Yue berjalan masuk, Zie Su mengekor di belakang, langkah Shen Yue sedikit berbeda, seakan ia lebih semangat lagi.
Nyonya Tian dan Tian Si melihat tatapan Shen Yue yang berbeda, mereka juga tak tahu kenapa. Tapi kali ini Shen Yue seperti berbeda.
"Apa yang ingin di tanyakan padaku? " ujar Shen Yue lalu duduk di kursi, ekspresi wajahnya terlihat begitu tenang. Tapi Pangeran Han merasa istrinya begitu berbeda. Tapi jika di perhatikan tak ada yang berubah dari istrinya itu.
Shen Yue bisa mendengar dengan jelas ucapan mereka, karena Shen Yue seorang kultivator tingkat menengah akhir, ia bisa mendengar dengan jelas apa yang di ucapan Pangeran Han dan bibinya tadi, apalagi Shen Yue sengaja tak segera masuk karena ingin mendengar ucapan dari suaminya.
"Yu'er," Pangeran Han merasa heran dengan sikap istrinya yang sedikit berbeda, istrinya tak pernah duduk berjauh dengannya. Tapi kali ini istrinya duduk di kursi yang berbeda.
Shen Yue tersenyum pada suaminya, "Aku terlambat pulang, karena tadi ada urusan di luar."
"Urusan apa? hingga pulang setelah matahari terbenam," ujar Nyonya Tian terlihat tak senang.
Shen Yue hanya menanggapi ucapan Nyonya Tian dengan senyuman, Shen Yue menatap suaminya, "Aku tadi mendengar jika suamiku ingin bertanya padaku, apa yang ingin suami ku tanya kan? " tanya Shen Yue dengan ekspresi wajahnya yang begitu tenang.
"Apa tadi istri ku berbelanja dengan adik sepupu? lalu apa yang terjadi di sana? " tanya Pangeran Han.
Shen Yue tersenyum tipis, rasa kesal pada suaminya kini semakin bertambah. Tapi ia tutupi dengan senyuman.
"Ya benar," jawab Shen Yue dengan santai, ia juga ingin suaminya bertanya lebih banyak lagi, agar amarahnya semakin besar dan Shen Yue memiliki kesempatan untuk memberontak pada suaminya.
Pangeran Han bukan orang bodoh, ia tahu sesuatu telah terjadi pada istrinya, tatapan istrinya sungguh sangat berbeda, Pangeran Han merasa tak suka saat istrinya menatapnya seperti itu.
"Yue'er? apa ada sesuatu yang terjadi? " tanya Pangeran Han dengan khawatir.
Nyonya Tian dan Tian Si merasa kesal, kenapa tiba-tiba Pangeran Han jadi menghawatirkan Shen Yue, jelas-jelas tadi Pangeran Han begitu peduli padanya dan putrinya.
"Ada apa suami ku? kenapa begitu terlihat khawatir? bukankah Bibi dan Adik sepupu mu sedang bersedih, harusnya suami ku khawatir pada mereka," ujar Shen Yue.
Pangeran Han merasa istrinya sedang kesal padanya, Pangeran Han tak mau membuat istrinya merajuk, meski Shen Yue tak pernah merajuk. Tapi Pangeran Han tak mau membuat istrinya merasa di abaikan hanya demi membela Bibi dan adik sepupu.
"Bibi kembali lah dulu, hari ini aku sedikit lelah, aku sedang ingin bersama istri ku tanpa di ganggu orang lain," ujar Pangeran Han.
"Zhao Han, apa sudah tak peduli lagi pada Si'er dan Bibi? " tanya Nyonya Tian dengan kesal, keponakannya kini semakin berani bersikap seenaknya pada dirinya.
Pangeran Han menatap bibi dan keponakannya itu, "Apa kalian ingin meneruskan masalah ini atau selesai sampai di sini? " tanya Pangeran Han dengan tegas.
Nyonya Tian merasa khawatir mendengar ucapan keponakannya, ia sangat tahu jika keponakannya itu begitu menyayangi istrinya, ia hanya berharap keponakannya memberi wajah padanya di hadapan Shen Yue.
Pangeran Han menatap Zie Su, Zie Su mengangguk lalu berkata, "Tadi pagi Nyonya Tian dan Nona Tian datang berkunjung, Nyonya Tian meminta Nyonya muda untuk menemani Nona Tian berbelanja....Nona Tian tadi membuat keributan di sebuah toko perhiasan, lalu kembali membawa kereta milik Nyonya muda," ujar Zie Su.
Wajah Nyonya Tian memerah, Tian Si juga menunduk, mereka lupa bahwa Zie Su adalah orang kepercayaan Pangeran Han, meski Shen Yue tak mau bicara apapun. Tapi ada Zie Su yang bisa mengatakan kebenarannya.
Pangeran Han menatap bibi dan adik sepupunya, Pangeran Han merasa jika bibi dan adik sepupunya kini berbeda.
Nyonya Tian dan Tian Si keluar dari kediaman Pangeran Han, dengan penuh kemarahan, rencananya gagal total, hanya dengan ucapan Zie Su Pangeran Han langsung percaya, apa lagi jika Shen Yue berbicara bahkan melebih-lebihkan pun akan tetap di percaya.
Nyonya Tian merasa marah pada Shen Yue, karena dia lah keponakannya itu kini berani melawan dan tak mendengarkan ucapannya lagi.
.
"Istrinya ku," ujar Pangeran Han.
Shen Yue menatap Pangeran Han dengan tatapan yang berbeda, tak seperti biasanya.
"Aku percaya pada istri ku, Aku yakin jika bibi dan adik sepupu sengaja membuat keributan, agar kita salah paham," ujar Pangeran Han, Pangeran Han mendekat dan mencium kening istrinya.
Pangeran Han merasa tak nyaman dengan tatapan istrinya, sungguh Pangeran Han merasa khawatir. Tapi ia juga tak tahu apa yang harus ia khawatirkan.
"Pangeran Han, Aku sudah mengingat semuanya," ujar Shen Yue menatap suaminya.
Deg'
Jantung Pangeran Han berdetak sangat cepat.
lanjut thor seru cerita nua 👍👍
ah masih teka teki... lanjut thor...😊