ANAK ASUHKU

Keenan memutar kepala dengan cepat dan menatap Jojo.

"Kau tahu, Jo. Sikap seseorang terkadang mudah berubah, namun tidak dengan perasaannya. Luka fisik jelas lebih mudah disembuhkan, namun luka hati tidak semudah itu," jawab Keenan.

"Kau trauma?" tanya Jojo penasaran. Ia sudah pernah mendengar Keenan bercerita tentang perselingkuhan mantan kekasihnya. Gadis itu berpikir jika sampai saat ini Keenan tidak bisa melupakan mantan kekasihnya, artinya masih ada rasa yang tertinggal.

"Jangan menyebutnya seperti itu. Anggap saja aku butuh waktu untuk pulih setelah tersakiti. Bukan trauma," sanggah Keenan.

"Kau mengelak, Kak. Bagaimana jika aku menyebutnya, rasa yang tertinggal?"

"Hei, sama sekali tidak. Aku cuma ... belum siap menjalin hubungan istimewa dengan siapapun. Nggak ada wanita lain!" tegas Keenan.

Laki-laki itu menjelaskan tentang perasaannya terhadap April, ia menganggap wanita itu tidak lebih dari sekadar teman. April wanita yang cantik, baik, juga perhatian. Namun sikap wanita itu sangat berlebihan bagi Keenan hingga membuatnya tidak nyaman.

Keenan berusaha sebaik mungkin menjaga pertemanannya dengan April karena wanita itu adalah putri Aslan. Namun dalam hatinya, Keenan tidak pernah bermaksud untuk memanfaatkan siapapun.

"Bagaimana dengan laki-laki di kampusmu, Leon? Apa dia masih mengganggumu?" tanya Keenan.

"Sesekali, aku terus mengancamnya agar dia tutup mulut. Akan sangat merepotkan jika dia sampai memberitahu orang lain kalau kau mengaku sebagai pacarku, Kak," jelas Jojo.

Keenan hanya menganggukkan kepalanya paham. Mereka menonton televisi hingga siang. Keenan menceritakan kegiatannya setelah menyelesaikan proyek film ini. Ia ingin libur bermain film untuk sementara waktu dan hanya menerima job berupa syuting iklan atau photoshot.

Jojo merasa senang saat bersama Keenan, laki-laki itu selalu bersikap manis dan baik. Meskipun sejak awal dia datang sebagai seorang maid, Keenan tidak pernah menjaga jarak darinya.

🖤🖤🖤

Pukul 3 sore saat Kalingga sampai di rumah, ia mendatangi Jojo di kamar gadis itu.

Tok ... Tok ... Tok ...

Jojo membuka pintu kamarnya saat terdengar ketukan, gadis itu baru bangun tidur siang dan masih belum sepenuhnya sadar saat melihat Kalingga berdiri di depan pintu kamarnya.

"Hei, Jojo," ucap Kalingga dengan senyum mengembang. Raut wajah tak biasa itu menunjukkan jika ia sedang sangat bahagia.

"Hai, Kak. Ada apa?" tanya Jojo. Ia bersandar pada pintu, sebelah tangannya menutup mulutnya karena menguap.

"Kau tidak perlu masak untuk makan malam hari ini, aku akan membeli makanan dari luar untuk kita semua," ujar Kalingga.

"Benarkah? Ada acara apa? Kau terlihat sangat bahagia," ucap Jojo heran.

"Memang, aku sedang sangat senang hari ini," jawab Kalingga. Ia mengulurkan tangan dan mengusap kepala Jojo hingga membuat rambut gadis itu makin berantakan. Saat Jojo menepis tangannya, laki-laki itu malah mencubit pipinya.

"Kak!" seru Jojo. Ia memanyunkan bibirnya. Sejak berdiri bersama Kalingga ia memang belum bisa membuka mata lebar karena masih sangat mengantuk. Namun karena Kalingga mencubit pipinya, kini kesadarannya sudah terkendali sepenuhnya.

"Baik, kembalilah beristirahat," ujar Kalingga. Ia meninggalkan Jojo dan kembali ke kamar. Saat melewati kamar Keenan, kebetulan adiknya akan keluar dari kamar.

"Kak, kau sudah pulang?" tanya Keenan.

"Ya, apa keadaanmu sudah membaik?" tanya balik Kalingga.

"Tentu, Jojo merawatku dengan baik."

"Syukurlah."

Kalingga masuk ke dalam kamarnya, sementara Keenan menatap heran. Apa yang sedang terjadi pada kakaknya? Tidak biasanya Kalingga sebahagia sore ini.

Keenan mengabaikan rasa penasarannya, laki-laki itu berjalan menuruni anak tangga lalu menghampiri Jojo di dapur.

"Kau lihat kakak?" tanya Keenan. Ia duduk di kursi makan.

"Kak Kalingga? Kenapa?"

"Dia sepertinya sedang bahagia. Kau tahu kenapa?" tanya Keenan.

"Entah, dia melarangku memasak untuk makan malam. Sepertinya memang sedang bahagia," jawab Jojo.

Akhirnya mereka berdua tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing, menebak apa yang sedang terjadi pada laki-laki tertua di rumah ini.

Jojo sedang membuat susu dan Sereal untuk Kaivan, ia juga membuat salad buah untuk semua anak asuhnya. Keenan dengan senang hati membantu, laki-laki itu dengan lihai mengupas buah dan mencucinya.

"Kau dan Kai sekarang makin akrab. Dia sudah tidak pernah mencari masalah denganmu," ucap Keenan.

"Ya, begitulah."

"Bagaimana kau melakukannya?"

"Melakukan apa?" tanya Jojo tidak mengerti.

"Membuat hubungan kalian membaik. Aku jelas sangat mengenal Kai, dia paling sulit diatur, bandel, punya segudang alasan untuk membantah. Dia hampir kehilangan uang jajannya setiap bulan karena Kakak menghukumnya," jelas Keenan. Ia sangat penasaran dengan apa yang sudah Jojo lakukan pada adik bungsunya. Tidak mudah bagi orang lain untuk merebut hati Kai, mungkin karena ia adalah anak bungsu yang kekurangan kasih sayang orang tua, jadi ia sulit dikendalikan.

"Aku tidak perlu berpura-pura untuk peduli jika aku tidak peduli, Kak. Aku melakukannya dengan tulus. Aku berusaha memahami Kai, aku tahu dia hanya kurang perhatian," jelas Jojo.

Keenan duduk di kursi makan sambil mengupas buah. Ia mendengarkan bagaimana gadis itu melalui hari-hari pertamanya saat tinggal di rumah ini dan Kai berusaha keras mendorongnya agar berhenti bekerja.

Keenan memuji kegigihan Jojo untuk tetap tinggal. Meski ia tahu bahwa akan sangat sulit mengurus empat laki-laki sekaligus, Jojo berusaha dengan baik hingga ke empat anak asuhnyanya nyaman dan menerima kehadirannya.

Setelah salad buah siap, Jojo menyiapkan satu mangkok untuk setiap anak asuhnya. Ia memberi Keenan satu mangkok lalu membawa satu mangkok ke kamar Kalingga.

Menjelang malam, Jojo menerima cukup banyak makanan dari kurir yang mengantar di depan pintu rumah. Semua makanan yang sudah dipesan atas nama Kalingga.

Tidak hanya Jojo, Kai dan yang lain pun merasa heran. Apa lagi seharusnya malam ini Kylan akan bekerja lembur namun Kalingga melarangnya karena ada sesuatu. Kylan terpaksa pulang lebih awal dan meninggalkan pekerjaannya. Semua orang penasaran dengan apa yang sedang terjadi.

"Kak, kita akan menghabiskan makanan sebanyak ini?" tanya Jojo. Ia menatap berbagai macam lauk hingga camilan di atas meja makan.

"Apa kita sedang merayakan sesuatu?" tanya Kylan.

"Minggu depan aku akan ke Amerika, Tuan Aslan menawarkan kerjasama untuk mengekspor produk perusahaan kita di tempatnya. Aku akan survei lokasi ke sana," jelas Kalingga.

"Wow, pencapaian yang bagus!" seru Keenan.

"Selamat, Kak. Ini semua hasil kerja kerasmu!" sahut Kylan.

"Tepat saat gerai milik kita dibuka secara besar-besaran, kita juga bisa merambah pasar Internasional. Ini awal yang baik," jelas Kalingga.

Keenan, Kylan dan Kai bangkit dari tempat duduknya, mereka mendekati Kalingga dan memeluk saudara tertuanya. Jojo menatap mereka penuh haru. Bagaimana harmonisnya keluarga ini, saling mendukung, saling bahu membahu untuk melanjutkan hidup agar lebih baik.

"Kau mau?" tanya Kalingga pada Jojo. Laki-laki itu mengulurkan tangan agar gadis itu mendekati merek.

🖤🖤🖤