Aku memang mencintaimu suamiku!!
tapi aku bukan wanita bucin,yang rela melakukan apa saja asal tetap bersama kamu,
aku akan memperlakukan kamu, sebagai mana kamu memperlakukan aku,
Arya Dirgantara telah menikah dengan gadis bernama Rianti Amelia Willson,putri dari sahabat papanya,mereka menikah karena dijodohkan oleh orang tua mereka,
selama menikah mereka memang tinggal satu atap,namun mereka tidur di kamar yang berbeda,sesuai keinginan arya yang tidak ingin melihat orang lain masuk ke dalam kamar pribadinya,
Arya tidak menyukai sang istri karena menurutnya istrinya itu adalah wanita manja dan cengeng,
Rianti yang mulai jenuh menghadapi sikap arya memilih mundur, apalagi kehadiran adik sepupu yang bersikap layaknya seorang kekasih arya, selalu mengusik ketenangan seorang rianti,
Hingga suatau hari rahasia Rianti terbongkar, membuat seorang arya dirgantara menyesal,karena telah menyia-nyiakan istrinya itu,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yeni Irawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.3 Bertemu Rianti
Rianti terbangun dari tidur karena merasakan haus, saking ngantuk nya ia sampai lupa membawa air minum ke dalam kamarnya, padahal selama ini ia tidak pernah lupa akan hal itu,
Mata nya menatap jam dinding sudah menunjukkan pukul dua malam, namun sang suami belum juga kembali membuat Rianti menghela nafasnya dengan kasar,
"setidaknya hargai mamaku kak,walau kakak tidak menginginkan pernikahan ini"lirih rianti
" setelah kita tinggal berdua,kakak bebas melakukan apapun "
Rianti turun dari kamarnya,dan bergegas ke dapur untuk mengambil air minum lalu membawanya kembali kedalam kamar,
tiba dikamar rianti memilih duduk di balkon kamar dari pada melanjutkan tidur nya kembali,rasa kantuk nya hilang begitu saja saat mendapati sang suami tidak kembali seperti janjinya,
Rianti khawatir kalau sampai mamanya tau,mamanya pasti akan bersedih melihat pernikahan nya yang belum genap dua puluh empat jam ,sudah di diterpa masalah seperti ini,
saat pagi tiba, rianti bersiap-siap untuk berangkat kuliah, kebetulan hari ini ia ada kelas kuliah pagi, setelah memastikan penampilan nya rianti segara turun ke bawah untuk sarapan bersama sang mama,
"pagi mah" ucap rianti sambil mencium pipi mamanya itu
"apa benar kalau arya tidak pulang ke rumah " tanya mama ratih,membuat rianti bingung mau menjawab apa, mau menutupi nya juga percuma,karena sang mama pasti sudah tau
" tidak perlu kamu menutupi nya dari mama nak, maafkan mama karena menyetujui perjodohan kalian,mama pikir arya seperti orang tuanya sehingga mama mempercayakan anak gadis mama padanya,saat kedua orang tuanya meminta kamu jadi istri arya,
namun Ternyata mama salah,arya sama sekali tidak seperti mereka,mama akan dukung apapun keputusan rianti"
" terimakasih mah" rianti berhambur kepelukan mamanya sambil menitikkan air matanya
" rianti akan memberikan kak arya kesempatan sampai enam bulan kedepan, tapi kalau tidak ada kemajuan rianti akan menandatangani surat persetujuan pemindahan tugas ke sulawesi"
" jadi rianti akan meninggalkan mama?"
" tentu saja mama ikut dengan rianti kesana"
" lalu bagaimana dengan usaha kita yang ada disini,siapa yang akan mengurusnya?"
" masalah itu mama tidak perlu pikirkan, rianti sudah menempatkan orang di setiap cabang untuk mengelola usaha kita,sesekali kita akan datang untuk ngecek nya kemari, sekaligus mengunjugi makam papa"
" baiklah mama ikut saran rianti saja, lakukan apapun yang membuat rianti senang"
" terimakasih mah,saat ini hanya do'a dan support dari mama yang rianti butuhkan"
" tentu sayang,mama pasti akan selalu mendoakan kamu "
Selesai sarapan dan berpamitan pada mama nya,rianti segera berangkat ke kampus menggunakan motor matic agar tidak telat,
Sedangkan di dalam sebuah kamar tepat nya di apartment lily,arya baru saja terbangun dari tidurnya saat matahari sudah tinggi,
Arya segera membersihkan dirinya,dan berlalu dari unit apartement tersebut tanpa membangunkan lily terlebih dahulu,gadis itu masih begitu lelap dalam tidurnya sehinga arya tidak tega untuk membangunkan nya,
Tujuan arya sekarang adalah kediaman Willson, sesuai janjinya semalam hari ini ia akan mengajak rianti untuk tinggal di rumah miliknya sendiri,
Namun saat tiba di sana, pria itu tidak mendapati mama ratih dan juga rianti dimanapun,bahkan ia sudah mencarinya di setiap sudut rumah tersebut
"Tuan muda sedang mencari siapa?" tanya bi Aisyah,saat melihat suami dari majikannya itu sedari tadi seperti mencari seseorang
" ah,iya bi,arya sedang mencari mama dan Rianti, apa bibi tau mereka kemana?"
" oh,, kalau non rianti pergi kuliah den, kalau nyonya ada di belakang sedang berkebun"
"terimakasih bi "
"iya den, Sama -sama"
Arya naik ke lantai dua menuju kamar rianti,di sana pria itu duduk di balkon sambil memandangi kebun bunga milik mertua yang membentang dari depan Sampai ke samping rumah,
Beberapa kali terlihat pria menghembuskan nafasnya dengan kasar, entah apa yang di pikirkan oleh pria itu,
" Bagaimana apa kalian sudah menemukan nya?" tanya arya saat panggilan telepon nya terhubung
"belum tuan muda, sepertinya gadis itu bukan warga jakarta, untuk itu kita tidak pernah bisa menemukan nya" jawab si penerima telpon di seberang sana
" kalau begitu perluas pencarian sampai ke luar kota jakarta"
" baik tuan muda" arya mematikan sambungan telpon tersebut, untuk beberapa saat pria itu memandangi ponsel yang sudah redup tersebut,
" Kenapa begitu susah untuk menemukan kamu,andai kita bertemu walau hanya sekali saja, aku pasti tidak akan pernah setuju dengan pernikahan ini" lirih arya
Ternyata pria itu masih terus mencari keberadaan gadis yang menolongnya malam itu,arya sama sekali belum bisa melupakan kejadian tersebut,
Sepulang kuliah rianti Langsung pulang ke rumah,ia ingin segera pindah ke rumah arya agar mama nya tidak menyaksikan hal-hal seperti ini lagi, cukup dirinya saja yang tau dan merasakannya,
selain mama nya rianti tidak punya siapa-siapa lagi yang bisa mengerti dengan dirinya,
" segeralah berkemas, aku tunggu di bawah" ujar arya saat rianti baru saja masuk kedalam kamarnya
" iya kak" ujar rianti tanpa menoleh pada arya
Rianti hanya membawa beberapa potongan pakaiannya, selebihnya hanya peralatan makeup dan buku -bukunya saja
arya mengernyit kan keningnya saat melihat barang bawaan rianti, bagaimana mungkin istrinya itu mau pindah rumah,hanya membawa sebuah koper berukurang sedang dan juga tas sandang
" hanya itu?" tanya arya dengan keheranan
" iya kak,hanya ini" ujar rianti dengan santainya
Selepas berpamitan pada mamanya rianti, kedua memasuki mobil masing-masing,dengan arya di depan sebagai penunjuk arah,
hati mama sari begitu sendu melepas kepergian Rianti,dirinya begitu khawatir kalau arya bersikap semena -mena pada anak semata wayangnya tersebut,
kini keduanya sudah tiba di sebuah rumah minimalis berlantai dua,arya melenggang masuk kedalam rumah tersebut tanpa berniat untuk membantu rianti,
" ini kamar kamu,dan yang ini kamarku,jangan pernah mencoba untuk masuk kedalam kamar saya tanpa persetujuan saya" ujar arya dengan ketus
" dan satu lagi, jangan pernah mencampuri urusan saya!''
" kak arya tenang saja,saya juga tidak suka mencampuri urusan orang lain,apalagi orang itu asing bagi saya" balas rianti sambil berlalu dari hadapan arya
" cih,, gadis manja seperti kamu bisa apa selain merengek dan menangis" cibir arya namun tidak di gubris oleh rianti
Di dalam kamar rianti menata pakaian yang ia bawa dari rumah orang tuanya di dalam lemari pakaian,begitu juga dengan peralatan makeup dan buku-buku nya di tata dengan rapai pada tempatnya,
Sementara arya memilih pergi dari sana, tujuannya saat ini adalah apartment milik lily, rianti yang melihat itu hanya bisa memandangi mobil arya keluar pekarangan rumah dari balkon kamarnya
" Hanya enam bulan kak, setelah itu kita tidak akan pernah bertemu lagi,dan kalaupun bertemu kita tidak perlu saling bertegur sapa, karena saat itu kita sudah menjadi orang asing
Aku mau kamu ajak tinggal disini juga hanya karena aku menghargai orang tua kamu yang sudah begitu baik pada keluarga ku, melihat sikap kamu yang seperti ini perempuan manapun tidak akan ada yang mau hidup dengan kamu "
Setelah cukup lama berdiri di atas balkon,rianti memilih turun ke bawah dan mencari letak dapur,ia ingin membasahi tenggorokan nya yang terasa begitu kering.
Sesampainya di dapur rianti membuka kulkas untuk mengambil air dingin,gadis itu tersenyum saat melihat kulkas tersebut penuh dengan bahan makanan,
Berhubungan perutnya juga sudah mulai terasa lapar,jadi rianti memutuskan untuk mengolah bahan bahan yang ada di kulkas untuk makan malamnya nanti,
rianti memilih memasak yang simple saja,yaitu ayam goreng dengan cocolan sambal terasi, lengkap dengan lalapan nya ,
Selesai memasak rianti kembali ke dalam kamarnya untuk mandi, setelahnya gadis itu kembali ke dapur untuk menikmati hasil masakannya sendiri, tanpa berniat untuk menunggu arya untuk makan malam bersama.
Selesai makan dan membersihkan peralatan makan yang ia gunakan,rianti kembali masuk ke dalam kamarnya,
Sementara di tempat lain,arya dan lily saat ini sedang makan malam di sebuah restoran mewah, sesuai dengan keinginan lily yang katanya ingin makan steak,
"jadi mbak rianti sudah ada di rumah kak arya sekarang?" tanya lily di sela -sela makan mereka
" hmm"
"lily ikut pulang ke rumah kak arya ya? " ujar lily dengan manja
" Untuk apa?"
" pengen kenalan sama mbak rianti aja kak,lagian sekarang dia itukan sudah menjadi istri kak arya,itu artinya dia itu kakak iparku "
"terserah "
selesai makan,keduanya pulang ke rumah milik arya, yang mana disana juga ada rianti,saat keduanya sampai suasana rumah sudah dalam keadaan gelap karena rianti mematikan seluruh lampu rumah dan hanya menyisakan lampu luar saja,
"sepertinya gadis manja itu sudah tidur" ujar arya sambil menghidupkan lampu di ruang tamu
" yah, padahal lily mau mengajak nya kenalan"
" besok kan bisa,tidak harus malam ini juga" ujar arya sambil mengacak rambut adik sepupunya itu
" kalau begitu lily mau istirahat saja" gadis itu berlalu masuk ke dalam kamar ,meninggalkan arya yang masih duduk di ruang tamu
sebelum masuk ke dalam kamar,arya berniat untuk mengambil air minum untuk di bawa ke dalam kamarnya,
melihat tudung saji di atas meja membuat arya ingin tau malam ini istrinya itu makan apa?, sehingga ia membuka tudung tersebut dan kembali menutup setelahnya melihat apa yang ada di bawah tudung saji tersebut,
"kenapa kamu tidur disini? pindah ke kamar tamu sana?" ujar Arya saat lily sudah berbaring di kamar nya,
"gak ah,lily mau tidur disini sama kak arya"
" disini bukan hanya kita berdua, bisa-bisa nanti rianti salah paham pada kita"
" dimana salahnya sih? Kita kan adik kakak,lagi pula kita hanya tidur doang " ujar lily dengan memanyunkan bibirnya
Melihat itu membuat arya hanya bisa pasrah, dan ikut berbaring di sebelah gadis itu,lily langsung memeluk arya dan menempelkan wajahnya di dada bidang pria itu untuk mencari posisinya nyaman,
Keduanya sama-sama terlelap sambil berpelukan,layak nya pasangan suami istri,hal itu sudah biasa mereka lakukan,hanya saja arya masih bisa menahan hasratnya untuk tidak menyentuh lily,
Bagi arya gadis itu adalah adik kecilnya,yang harus ia sayangi dan lindungi,lagi pula saat ini hanya Lily lah yang mengerti akan dirinya,
Pagi harinya,selesai membuat sarapan, rianti berniat untuk mandi dan berganti pakaian terlebih dahulu sebelum sarapan,
rianti begitu shok saat melihat seorang wanita keluar dari dalam kamar arya dengan penampilan acak-acakan, kancing baju bagian atasnya juga terbuka sehingga memperlihatkan aset berharga wanita itu,
" mbak rianti ya" tegur lily dengan memasang senyum semanis mungkin," aku lily mbak adiknya sepupu nya kak arya"
"oh ya, saya rianti,salam kenal ya adik ipar" jawab rianti,sambil memperlihatkan senyuman manisnya juga
hal itu membuat lily begitu kesal,padahal sebelumnya ia sudah membayangkan kalau rianti akan marah dan menjambak rambutnya dengan brutal,dengan begitu arya pasti akan memarahi rianti dan mengusir keluar dari rumah itu,
" sial" lirih lily begitu rianti masuk kedalam kamarnya,lily kembali merapikan penampilannya nya sebelum kembali masuk kedalam kamar arya,
Sebenarnya lily sudah mengintai rianti sejak ia sibuk didapur membuat sarapan,lily sengaja mengacak-acak rambutnya dan membuka kancing kemejanya agar rianti salah paham dengan mengira kalau ia dan arya menghabiskan malam dengan melakukan hubungan badan,
"ambillah kartu ini untuk membeli keperluan kamu, setiap bulannya nanti aku akan mentransfer sejumlah uang kesana untuk kamu" ujar arya sambil menyodorkan kartu ATM pada rianti
" ups,, kartu ATM biasa" kekeh Lily di balik punggung arya
"lain kali tidak perlu memasak untukku"
" hmm, terimakasih " ujar rianti dengan dingin
Setelah nya keduanya keluar dari rumah sambil bergandengan tangan, meninggalkan rianti yang masih menghabiskan sarapan paginya,
" Ternyata adik sepupu rasa istri" lirih rianti dengan ekspresi yang sulit di artikan
"seperti gadis itu ingin bermain-main denganku!
baiklah kalau begitu kita akan bermain bersama" seringai rianti muncul di bibirnya..