Queen Azura adalah seorang gadis tangguh dan tidak pernah takut pada apapun. tumbuh sebagai anak Yatin piatu membuatnya menjadi anak yang kuat. Azura juga merupakan gadis berhati dingin dan pendiam. Dia tidak terlalu suka berinteraksi dengan orang yang tidak dikenalnya terlebih jika orang itu tidak dia sukai. memiliki wajah sangar terkadang membuatnya ditakuti banyak orang, yah tentu saja Azura adalah mantan petinju wanita. dia selalu memenangkan kejuaraan tinju selama ini. Azura hanya memiliki 1 sahabat, sedangkan kekasih Azura tentu saja tidak memilikinya. dengan wajah menakutkan seperti itu memang siapa yang mau menjadi kekasihnya. Selama hidupnya Azura belum pernah merasakan yang namanya cinta dan dia juga tidak begitu tertarik dengan yang namanya cinta. Karena bagi Azura cinta hanya membuat seseorang menjadi lemah.
Bagaimana kisah Azura si perempuan tangguh yang tidak mengenal arti cinta, Justru bertransmigrasi ke tubuh seorang wanita yang selalu mengejar cinta suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nitaastri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
"Pa, seandainya mama minta maaf sama Nadine. Apa Nadine mau maafin mama?" Tanya Karen tiba-tiba.
"Mama mau minta maaf?" Michael tentu saja merasa heran dan terkejut dengan perkataan istrinya itu. Setelah sadar dari koma 4 hari yang lalu istrinya ini menjadi sangat aneh. Lebih banyak melamun entah apa yang di lamunkan oleh istrinya itu.
"Mama serius pa, mama nyesel pa. Apa mungkin apa yang terjadi sama Mama sekarang ini teguran karena mama sudah jahat banget sama anak kandung mama sendiri hiks." Karen menangis, selama 4 hari ini dia terus merenungi semua yang terjadi pada keluarganya. Hingga perbuatan jahatnya pada putri kandungnya tiba-tiba terlintas di benaknya.
"Nadine pasti maafin mama. Nadine selama ini sayang sama Mama dan papa tau itu. Mama ingat kan dulu Nadine selalu masakin mama masakan kesukaan mama walaupun akhirnya mama nggak makan itu semua. Tapi Nadine nggak pernah nyerah dia tetap masak lagi dan lagi. mama juga ingat nggak dulu waktu mama sakit dan papa masih di luar kota yang rawat mama siapa. Nadine nggak pernah benci sama Mama dan papa tau itu. Kalau Nadine benci sama Mama, Nadine nggak akan mau peduli lagi sama Mama. Tapi buktinya Nadine selalu pedulikan sama Mama." Mendengar penjelasan Michael membuat Karen makin terisak. Dia mengingat semua itu, dan ingatan itu makin melukai hati Karen. Betapa berdosanya dia pada putri cantiknya itu.
"Mama jahat banget pa, mama sering lukain Nadine. Mama sering banget pukul dia, mama juga sering banget kurung dia di gudang sampe nggak ngizinin dia makan. Mama juga selalu buang tiap makanan yang Nadine kasih buat mama dan itu pasti buat Nadine sedih banget. huhuhu. Mama.." Karen semakin menangis terisak, dia tidak sanggup membayangkan semua perbuatan jahatnya itu.
"Apa Nadine Sudi maafin mama pa? Nadine pasti benci banget sekarang sama Mama setelah semua perbuatan jahat mama ke dia. Mama nyesel pa, mama menyesal." sambung Karen.
"Kenapa mama baru sadar sekarang ma, kenapa mama nggak sadar dari dulu betapa berharganya Nadine buat mama. Setelah semua yang udah kita lakukan sama Nadine papa berharap Nadine masih mau maafin kita." Batin Michael, pria paruh baya itu memandang sendu sang istri. Ternyata penyesalan itu sesakit ini rasanya.
"Pa setelah mama keluar dari rumah sakit, temanin mama ketemu Nadine ya. Mama pengen minta maaf. Mama udah jahat banget sama anak kita pa. Bahkan mama dengan tega biarin Alex nikahin Sofia padahal saat itu Alex udah jadi suami Nadine putri kandung mama sendiri. Selama ini mama juga lebih sayang Sofia yang bukan darah daging mama di bandingkan Nadine yang anak kandung mama. Mama juga selalu nuduh dia yang macam-macam biar Reynard, Felix dan Raka benci sama Nadine. Papa tau saat mama koma kemarin, mama ketemu sama Naomi sama ibu dan ayah. Mereka kecewa sama aku pa, bahkan Naomi bilang dia benci sama Mama karena udah jahat sama Nadine. papa, mama."
"Baru menyesal sekarang kamu Karen. Selama 23 tahun kamu memperlakukan cucu saya dengan begitu buruk. Kenapa baru sekarang kamu menyesal dan mencari cucu saya. Apa karena anak pungut kamu itu sudah berhasil mempermalukan keluarga Winata?" Sarkas nyonya Dian, ibu dari Michael yang tiba-tiba saja memasuki ruangan tempat Karen di rawat. Dia sudah mendengar berita tentang kecelakaan menantunya itu maka dari itu kedua orang tua Michael datang menjenguk Karen dan betapa kagetnya mereka saat mendengar pengakuan Karen itu.
"Ma aku.
"Percuma kamu mau menyesali semua perbuatan jahat kamu itu sekarang. Karena sekarang, nama keluarga Winata sudah buruk di mata semua orang dan itu semua karena ulah kalian berdua. Sejak awal mommy sudah tidak menyetujui rencana kalian yang ingin mengadopsi wanita murahan itu. Kalian sendiri juga tau alasannya bukan, karena ibu wanita yang kalian anggap putri itu juga seorang wanita murahan. Michael waktu itu mommy sudah mengingatkan kamu bukan, tapi kamu hanya bilang bahwa Ardi adalah sahabat kamu. Kamu juga sudah berjanji sama dia ingin menjaga putrinya itu. Memang darah itu lebih kental dari air, lihatlah sekarang yang terjadi. Ibu wanita itu adalah orang yang sudah merebut Ardi dari istri dan anak-anaknya. Sebenarnya jika kamu itu cerdas Michael, saat Ardi sahabat kamu itu meninggal yang seharusnya kamu bantu bukan anak itu melainkan anak kandung Ardi dari istri pertamanya. Mata kalian berdua itu memang sudah buta, sampai tidak bisa membedakan wanita baik dan wanita buruk." Ujar nyonya Dian menatap nyalang anak dan menantunya itu.
"Mom tapi saat itu Sofia udah nggak punya keluarga lagi sedangkan anak Ardi dari Hana masih punya ibu terlebih Hana juga dari keluarga kaya raya. Maka dari itu Ardi.
"DIAM KAMU MICHAEL." Bentak tuan Nicholas, ayah Michael itu menatap tajam anak dan menantunya.
"Jika yang menjadi alasan kamu itu karena wanita itu sudah tidak memiliki keluarga, bukankah dulu daddy pernah bilang untuk menyerahkan anak itu ke panti asuhan saja. Dulu daddy juga pernah menyarankan untuk memberikan anak itu sama bi Tuti dan mang Asep kan. Karena mereka juga tidak memiliki anak, tapi kamu justru mengatakan tidak ingin anak angkat sialanmu itu menderita karena di asuh oleh Asep. Lihat sekarang yang terjadi, anak pungut kalian itu menghancurkan rumah tangga cucu kandungku, bahkan dia juga sudah mempermalukan nama keluarga besarku. Dulu Daddy sudah memperingatkan kamu agar tidak sekali-kali kamu menggunakan nama keluarga Winata di belakang nama anak pungutmu itu, tapi kamu tetap mempergunakannya. Kamu bahkan melawan ayah dan ibu kandung kamu sendiri hanya untuk wanita murahan itu. Sekarang setelah semua terjadi seperti ini kalian bilang kalian menyesal? lucu sekali kalian berdua ini." Sarkas tuan Nicholas. Pria tua itu benar-benar merasa kesal dengan putra dan menantunya itu. Sejak dulu dia sudah berkali-kali mengungkapkan pada mereka berdua tapi rasa sayang mereka yang terlalu besar pada Sofia membutakan mata kedua orang tua Nadine itu.
"Dan kalian bahkan memperlakukan putri kandung kalian seperti anak tiri. Bahkan putri kandung kalian harus menjadi pelayan di rumahnya sendiri hanya agar dia bisa makan. Kalian bahkan hanya memberi makanan sisa kalian pada cucuku itu. Seandainya saja cucu perempuanku itu mau ikut denganku dulu, dia tidak akan menderita. Ini juga salahku karena tidak bisa tegas pada kalian berdua." ucap tuan Nicholas
"Dan kamu sejak dulu selalu menuruti semua keinginan istri gilamu itu Michael, kamu bahkan menelantarkan putri kandungmu hanya karena tidak ingin menyakiti istrimu itu. Seharusnya sejak dulu kau ceraikan saja istri jahatmu itu dengan begitu cucu perempuan mommy tidak akan menderita seperti itu. Apa salah Nadine sampai harus di benci, apa karena kematian Naomi? kalau memang ada yang harus di salahkan itu adalah kalian berdua terutama kamu Karen. Kamu sebagai ibu tidak bisa menjaga kandungan kamu dengan baik hingga salah satu anakmu meninggal. Seharusnya saat kamu tau anak dalam kandunganmu sudah jarang bergerak kau harusnya langsung menemui dokter dan memeriksakan dirimu. Tapi kau terlalu keras kepala hingga mengabaikan hal itu, pada akhirnya kedua cucuku hampir meninggal saat itu. Kematian Naomi bukan salah Nadine tapi salah kalian berdua. Terutama kau Karen, karena keras kepalamu itu cucuku Naomi meninggal dan karena keras kepalamu yang enggan menerima keadaan kau juga menyakiti Nadine. Selama ini aku diam dan tidak menyalahkan dirimu karena aku menghargai statusmu sebagai istri putraku. Tapi kini aku tidak bisa diam lagi. tingkah kalian sudah terlalu memuakkan dan menjijikan. Jika aku jadi kau, aku akan merasa malu mengakui diriku sebagai seorang ibu. Kau tau Karen, kau sudah merusak citra seorang ibu dengan tingkah menjijikanmu selama ini. Bahkan seekor harimau saja tidak akan menyakiti anak kandungnya sendiri bahkan walau dia merasa lapar sekali pun. Tapi kau, kau menyakiti putrimu seakan dia bukan terlahir dari rahimmu sendiri."murka Nyonya Dian, dia merasa muak pada kelakuan menantunya itu. Kini di saat cucu perempuannya itu sudah mulai hidup dengan baik, dengan tidak tau dirinya anak dan menantu jahatnya itu ingin kembali mengusik kehidupan Nadine. Oh, nyonya Dian tidak akan pernah membiarkan hal itu, cukup dulu saja dia tidak bisa melindungi cucunya itu tapi sekarang dia akan menjadi orang di garda terdepan untuk melindungi cucu perempuannya satu-satunya itu.
Bersambung