Anindiya Dianka Putri
Gadis cantik yang harus rela menelan pil pahit di hari pernikahan nya. Sang calon suami membatalkan pernikahan mereka tepat di hari pernikahan mereka karena dia harus menikahi gadis lain setelah empat tahun mereka menjalin asmara namun semua nya hancur dalam sekejap
Sekuat apakah hati Anin menghadapi semua ini, akan kah kebahagian datang menghampiri serta bisa mengobati luka hati yang sedang dia derita dan apakan Anin mau membuka hati nya kembali setelah pengkhianatan itu.
Hingga datang seseorang di hidupnya, mengacaukan kinerja otak nya, mengenalkan diri dengan status yang berbeda dengan diri Anin.
Bagaimana kelanjutan nya apa mereka bisa menerima status satu sama lain
Cerita hasil karya sendiri....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fashion Show 2(Model Papan Cucian)
Anin menahan nafas nya saat satu persatu baju rancangan nya di tampilkan di depan umum. Ada sekitar 8 rancangan nya yang di tampilkan di acara besar ini. Kini tinggal gaun malam yang terakhir yang akan di pakai oleh Mae.
"Wow kak Nin ini bagus banget gaun nya, cucok markucok kalau kata Bobby mah." Mae menatap kagum pada gaun berbahan kain songket yang di mix dengan kain tenun.
Gaun itu terlihat pas dan indah di tubuh proposianal milik Mae. Anin tersenyum melihat hasil karyanya, menurut nya ini sudah lebih dari cukup. Bisa masuk kedalam event besar ini saja Anin sudah sangat bersyukur, tidak perlu terlalu ambisius dalam menginginkan sesuatu karena ambisimu bisa saja menghancurkan mu secara perlahan.
Suara tepuk tangan dari para audient terdengar sampai keruangan di mana Anin menunggu. Saat ini gadis yang hampir genap berusia 24 tahun itu tengah di landa gundah karena sebentar lagi penilaian yang akan di berikan oleh para juri.
Para model sudah berjejer rapi di atas panggung dengan masih memakai rancangan para desainer yang mereka pakai. Netra Anin menatap memicing pada salah satu model di sana, ternyata ada Uriena di antara para model yang tengah berpose di atas catwalk.
Pantas saja wanita itu bisa menikah dengan Damar, selain cantik dia iuga seorang model yang di perhitungkan oleh para desainer yang ingin menyewa jasanya. Tubuh proposianal , wajah cantik, body aduhai serta karir yang mendukung laki laki mana yang tidak terpikat pada Uriena, termasuk Damar dulu.
"Gaun nya gak enak, badan ku gatal semua gara gara memakai gaun sialan ini."
Suara seorang wanita yang terdengar sedang marah marah pada seorang wanita yang ada di hadapan wanita itu membuat lamunan Anin buyar seketika.
Anin mengalihkan pandangan nya ke arah di mana ada keributan di belakang panggung. ada sekitar tiga orang wanita yang tengah beradu mulut, dua wanita diantara nya Anin kenali. Mereka berdua adalah Lina dan Uriena yang tengah beradu mulut sedangkan wanita yang ada di sebelah mereka tengah menahan isak tangis.
Anin yang melihat Lina sahabatnya itu langsung berjalan menuju ketiga orang itu. Disana mereka sudah menjadi pusat perhatian para model dan desainer desainer lain yang terlihat menonton adegan demi adegan tanpa ingin ikut campur.
"Dengar ya, kalau tidak ada rancangan mereka kamu bukan siapa siapa nona Uriena. Gaun rancangan siapa yang mau kau pakai huh, kalau mereka tahu model yang akan memakai rancangan mereka sombong nya seperti mu mereka juga tidak akan sudi rancangan nya di pakai oleh tubuh mu paham!"
Semakin mendekat Anin mendengar suara Lina yang tengah meluapkan kekesalan nya. Lina yang termasuk penyelenggara dan penanggung jawab di event ini terlihat tengah menahan kesal pada wanita yang terlihat menatap angkuh padanya.
"Gaun nya saja yang murahan, kau tahu selama aku menjadi model aku tidak pernah merasakan gatal gatal di tubuhku karena memakai gaun rancangan seseorang. Desainer nya saja tidak becus memilih bahan dan membuat nya supaya nyaman di pakai. Kalau aku tau gaun yang akan ku pakai adalah gaun murahan aku juga tidak akan sudi memakai nya. Model papan atas tubuh nya gatal gatal karena memakai gaun rancangan desainer amatiran, huh itu kan tidak lucu."
Tangis wanita itu semakin terdengar, wanita yang merupakan desainer gaun yang menurut Anin sangat indah dengan aksen gliter berwarna silver dengan belahan dada berbentuk V serta belahan di area bawah mencapai separuh paha, itu gaun yang cukup glamour dan sexy menurut Anin tidak ada yang salah dengan gaun itu.Bahkan desain nya sangat indah lebih indah dari desain nya, tapi Anin juga tidak tahu bahan kain apa yang dia pakai untuk membuat gaun glamour itu.
"Tubuh model papan cucian mu saja yang murahan, bukan salah gaun atau desaier nya yang membuat. Tubuh mu saja yang murahan, tidak tahu mana gaun mahal dan gaun loakan diskonan."
Uriena terlihat merah padam saat mendengar ucapan pedas yang di lontarkan oleh Lina. Wajah Uriena merah padam menatap tajam pada Lina yang juga terlihat tengah menatap Uriena tajam.
"Kau... Kau baru menjadi penyelenggara saja sudah berani menghinaku. Kalau tidak ada model papan atas sepertiku tidak mungkin acara mu ini berhasil dan berjalan lancar, enak saja kau mengatai tubuhku murahan, tubuh mu yang murahan."
Saling adu suara dan cemoohaan diantara mereka semakin menjadi jadi. Orang orang di sana sudah banyak yang melihat pertengkaran mereka berdua. Bahkan ada yang hendak memanggil keamanan kalau kalau kedua wanita itu akan lebih brutal lagi,adu fisik mungkin.
"Lin..!"
Anin menepuk pundak Lina.Wanita itu tengah mengatur nafas nya yang memburu penuh emosi. Nafas nya mulai teratur saat melihat siapa yang menepuk pundak nya.
"Kenapa ribut sih, ini acara besar kamu Lin jangan korban kan acara kamu hanya demi hal yang tidak bermutu."
Lina terlihat lebih rileks mendengar ucapan Anin, Sahabatnya itu benar untuk apa dia mengurusi hal yang tidak bermutu dengan meladeni model papan cucian satu ini. Kalau memang nih model tidak bisa profesional dia bisa mencari model lain untuk event nya ini.
"Okey kamu benar, aku gak seharus nya ngurusin hal yang gak bermutu. Aku balik ke depan dulu mau ngontrol semuanya, okey guys para desainer desainer dan model kita siapkan diri kalian sebentar lagi pengumuman hasil nilai yang juri berikan akan keluar."
Setelah mengatakan itu Lina keluar dari sana, berjalan menuju podium untuk mengecek acara serta para juri yang tengah menghitung poin yang di dapat oleh para desainer dari baju rancangan yang mereka tampilkan tadi.
"Hei bagaimana dengan ku, tubuh ku makin gatal gara gara gaun sialan ini."
Anin tersentak saat tiba tiba Uriena memekik di dekatnya sembari terus memggaruk garuk tangan dan leher nya.
"Kalau gatal lepas saja tidak usah banyak bicara."
Anin menarik resleting yang ada di punggung Uriena hingga menampakan punggung indah milik nya. Uriena tersentak saat mendapatkan hal yang sangat di luar dugaan nya, dia hampir di telanjangi di depan umum.
"Kau, apa yang lakukan sialan. Kau mau menelanjangiku di sini huh."
Uriena menahan gaun itu agar tidak terlepas dan tetap berada di tubuh nya. Dia menatap Anin tajam penuh amarah, sedangkan Anin menatap Uriena datar.
"Kau bilang gaun yang sedang kau pakai ini murahan bukan, membuat tubuh mu yang katanya mahal itu gatal gatal. Jadi apa yang kau tunggu, ayo lepaskan. Berikan gaun itu pada pemilik nya yang sudah susah susah merancang serta membuatnya. Kami para desainer amatiran tidak akan rugi kehilangan satu event demi harga diri kami. Karya kami adalah hidup kami, jadi anda ibu Uriena yang terhormat semoga setelah ini masih ada desainer yang akan membutuhkan tubuh mu untuk menampilkan rancangan mereka."
"Lepas kan gaun ku!"
Wanita yang terlihat menangis tadi menarik gaun glamour yang masih melekat di tubuh Uriena. Adegan saling tarik menarik pun terjadi hingga membuat gaun itu robek tak beraturan. Tubuh Uriena semakin terekspos, membuat wanita itu membulatkan matanya.
"Kenapa kau merobek gaun ku."
Anin semakin bingung melihat mereka bedua,bukan dilepas baik baik gaun nya mereka malah merobek nya sampai begitu parah. Anin tidak menunggu lagi dia segera berbalik hendak mengambil sesuatu untuk menutupi tubuh bagian atas Uriena yang terekspos tanpa penutup. Sebagai sesama wanita Anin masih punya perasaan tidak mau ada makhkuk yang bernama laki laki memanfaatkan keadaan ini.Saat Anin mendapatkan sebuah selimut tipis Anin segera meraih nya lalu berjalan cepat menuju Uriena yang masih terlihat menutupi bagian tubuh atas nya.
Namun saat jarak Anin dan Uriena beberapa meter lagi, Anin mendengar suara panggilan seseorang yang sangat familiar baginya.
"Anin."
Mata Anin membulat mendengar suara bass itu, 'astsga kak Damar ' Anin segera membalikan badan nya dan benar saja di sana ada Damar yang terlihat tersenyum manis pada nya sembari membawa buket besar.
Anin yang mengingat keadaan Uriena di belakang nya, langsung berlari ke arah Damar. Kain yang dia bawa tadi Anin gunakan untuk menutupi wajah Damar membuat laki laki itu terkejut.
"Ehh.. ngapain sih muka kakak di tutupin."
"Diem, ada sesuatu yang haram, yang gak boleh kakak lihat."
Anin menyeret Damar pergi menjauh dari area neraka jahanam penuh godaan itu.
**HOLLA UP LAGI, JANGAN LUPA GOYANG LAGI JEMPOL NYA KAWAN
BUAT NGELIKE NGEVOTE AND NGOMEN YANG SERU YA
BUAT YANG KALIAN YANG KEMAREN PADA NANYAIN "SUNDA BULE" SEMOGA HARI INI BAB NYA BISA LOLOS REIVEW YA. KEMARIN BUKANNYA GAK UP TAPI BAB NYA DI REIVEW TERUS GAK LOLOS LOLOS😭😭😭😭 PADAHAL GAK ADA KESALAHAN APA PUN DI BAB ITU.
SEE YOU NEXT PART
BABAYYYY....MUUAAACCCHHH**...