Proses perbaikan cerita 🙏🏻🙏🏻
"Jadi mas bersungguh-sungguh ingin menceraikan ku " Dinda ingin mendengar langsung dari mulut suaminya ah ralat sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya.
"Cepat tanda tangan aku tak ada waktu lagi " ucap ardian.
"Ah baik lah jika itu yang mas ingin kan akan aku lakukan, dengan cepat Dinda menerima surat perceraian dan langsung ia tanda tangani, setelah ia tanda tanda tangani langsung ia serah kan kembali pada mantan suami ny"
"Akan aku urus pembagian harta gono gini nya" tanpa melihat mantan istrinya.
"Terima kasih tuan, tapi maaf tidak perlu saya tunggu di meja pengadilan " sambil tersenyum menatap mantan suaminya. Setelah suaminya hilang di balik pintu rumah sakit ia dia baru saja melahirkan putrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 16
Mereka memandang mansion yang sangat megah lebih megah dari mansion mantan suaminya , sekali lagi Dinda mengecek alamat yang tertera di kartu nama wanita tadi takut jika dia salah alamat, tapi benar ini alamat nya . Tak hanya Dinda yang kagum putri kecil nya juga sampai sampai Ara kecil mulut kecil nya terbuka tapi untung saja tidak masuk lalat, tapi jika masuk ya seklian di telan juga gak apa-apa anggap saja obat, wkwkwkw .
"Permisi nona mencari siapa " Dinda dengan reflek mengusap dada nya saking terkejut nya, entah begitu mengagumi mansion ini sampai tak menyadari seseorang yang menghampiri mereka.
"Ah...... I.....ini pak apa benar ini rumah nya nyonya indah " ucap nya terbata-bata bagaimana tidak yang menghampiri nya seseorang berbadan kekar dan entah kenapa dia menjadi takut seperti dia akan di makan saja.
"Benar, maaf nona siapa " tanya satpam.
"Saya ingin mengantarkan pesanan kue ini " sambil menunjukan yang dia tenteng, satpam tersebut melihat kantong kresek yang di tunjukan oleh wanita muda di depan nya.
"Baik lah saya akan tanya pada nyonya , mohon untuk tunggu di sana nona " ucap nya, Dinda kagum dengan satpam mansion ini dia sangat ramah tak sesuai dengan tubuh tegap nya mungkin ini yang di katakan pepatah, jika kita ingin di hargai maka hargai lah orang lain.
Tttttiiiiiittttttt........
Belum sempat satpam itu kembali ke tempat nya. Sebuah mobil sport membunyikan plakson nya meminta untuk di buka kan gerbang, dengan cepat satpam itu membukakan gerbang, mungkin mobil itu punya tuan rumah dan untung saja mereka sudah duduk di tempat tunggu yang di sediakan orang rumah ini jadi jika tamu datang tidak akan berdiri menunggu satpam meminta izin.
"Tuan " sapa satpam dan membungkuk kan badan pertanda menghormati orang yang ada di dalam mobil. Setelah menutup kembali gerbang itu satpam tadi melanjutkan tujuan nya untuk menanyakan dinda yang datang kemari.
"Selamat datang kembali tuan muda " ucap maid menyambut Dominic.
"Ehmmm, di mana mommy dan Sasa " tanya nya setelah melihat mansion sepi.
"Ada di taman belakang tuan " jawab maid, Dominic mengngguk kepala dan berlalu untuk membersihkan diri.
"Nona silah kan, nyonya sudah menunggu dari tadi " ucap satpam setelah berapa menit berbincang-bincang dengan orang yang dia telpon. Dan membukakan gerbang kecil khusus untuk berjalan kaki.
"Terima kasih pak " ucap dinda. Ara kecil jangan di tanya dia diam seribu kata entah ada apa dengan putri kecil nya .
"Sama-sama nona " jawab nya, sambil menunjukan jalan untuk menuju pintu utama mansion tersebut. Ya jalan nya tak lurus karna yang mereka jalani terdapat taman mini yang sudah di sulap sedemikian rupa.
"Unda " akhirnya putri nya mulai bicara setelah sekian lama dia diam.
"Iya ada apa sayang " jawab dinda.
"Tenapa di cini anyak unga unda " tanya nya. Dinda tersenyum menanggapi pertanyaan dari putrinya.
"Iya, karna ini adalah taman milik orang yang punya mansion ini " jelas nya.
"Taman itu apa unda " tanya nya lagi
"Taman adalah tempat untuk kita menanam buka, tak hanya itu kita juga bisa nanam sayur di sana biar makan dengan sayur segar " ucap Dinda
"Sepelti unda yang tiap hali belkelja ya unda " di angguki kepala oleh Dinda.
"Tapi tenapa kita tidak punya taman unda " tanya nya polos.
"Karna tempat tinggal kita sempit cukup untuk tempat tinggal saja jadi itu sebab nya kita tidak mempunyai taman " jawab Dinda lagi.
"Begitu ya unda " tak terasa mereka sudah sampai pada pintu utama mansion. Dan Dinda menekan bel yang sudah di sediakan.
Ting tong .....
"Maaf dengan nona Dinda " tanya maid yang membukakan pintu untuk Dinda dan putri nya.
"Iya benar saya sendiri mbak" jawab dinda.
"Mari silahkan masuk nona, sudah di tunggu oleh nyonya dan nona muda di taman belakang " beritahu maid .
"Maaf apa taman yang kami lewati tadi " tanya Dinda lagi, maid yang bernama Tia tersenyum mendengar pertanyaan nya, apa dia salah bicara Dinda membatin.
"Tidak nona, ia benar tadi taman mini yang nyonya buat tapi jika untuk bersantai nyonya lebih menyukai taman satu nya " jelas maid. Dinda hanya mengangguk kepala menanggapi penjelasan dari maid itu.
Author hanya manusia biasa, jika masih banyak kata typo mohon masukan nya 🙏 terima kasih yang sudah setia membaca karya author 🥰🤗
