NovelToon NovelToon
Ambil Saja Suamiku Untukmu

Ambil Saja Suamiku Untukmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Pelakor jahat
Popularitas:193k
Nilai: 4.5
Nama Author: Eys Resa

Bagaimana jika di hari pernikahan setelah sah menjadi suami istri, kamu ditinggal oleh suamimu ke luar negeri. Dan suamimu berjanji akan kembali hanya untukmu. Tapi ternyata, setelah pulang dari luar negeri, suamimu malah pulang membawa wanita lain.

Hancur sudah pasti, itulah yang dirasakan oleh Luna saat mendapati ternyata suaminya menikah lagi dengan wanita lain di luar negeri.

Apakah Luna akan bertahan dengan pernikahannya? Atau dia akan melepaskan pernikahan yang tidak sehat ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misi Dimulai

Hari-hari berikutnya, Arya benar-benar tidak main-main dengan ucapannya. Dia membuktikan kesungguhan hatinya untuk mendapatkan cinta Luna melalui serangkaian perhatian kecil yang konsisten. Perubahan itu begitu terlihat, bahkan karyawan lain pun bisa merasakannya. Posisi mereka seolah terbalik. Arya kini menjadi seperti asisten Luna, dan Luna adalah bosnya.

Pemandangan di kantor menjadi sangat berbeda. Seharusnya Luna yang membuatkan kopi untuk Arya, tetapi sekarang Arya yang justru menawarkan kopi untuk Luna. Setiap pagi, seikat bunga mawar putih atau merah segar sudah tergeletak di meja Luna. Sebuah tindakan romantis yang tidak pernah dilakukan Rafi selama mereka bersama. Namun, seiring berjalannya waktu, Luna merasa risih. Dia merasa menjadi pusat perhatian dan bahan gosip.

"Luna, kopi latte untukmu," kata Arya, meletakkan cangkir kopi di meja Luna.

Luna mendongak. "Terima kasih, Pak Arya. Tapi, kamu tidak perlu repot-repot seperti ini."

Arya tersenyum. "Ini tidak merepotkan sama sekali. Aku senang melakukannya."

Tiba-tiba, Rafi muncul di pintu ruangan Luna, menatap sinis pada mereka berdua. "Wah, wah, lihat siapa ini. Bos besar jadi asisten. Dimana wibawa bapak. " ejek Rafi.

Arya menoleh ke Rafi. "Itu bukan urusanmu. Lebih baik kau urus pekerjaanmu sendiri."

"Pekerjaan saya sudah beres, pak, tapi saya ingin memastikan," kata Rafi, melirik Luna. "Apa kamu tidak risih, Luna? Dikejar-kejar seperti ini?"

"Rafi, tolong pergi," pinta Luna dengan suara lelah.

Rafi tertawa. "Kita lihat saja nanti, ,"

Setelah Rafi pergi, Luna menghela napas panjang. Ia menatap Arya. "Ini semua gara-gara kamu, Pak Arya. Mereka jadi menggosipkan kita."

"Biarkan saja," jawab Arya enteng. "Lagi pula, apa yang mereka katakan tidak salah. Jangan khawatir aku bosnya, kalau mereka Macam-macam, aku akan memecat mereka. "

"Arya..."

"Selama kamu belum menjawab pertanyaanku, aku akan tetap seperti ini," potong Arya. "Dan aku tidak akan peduli dengan apa yang orang lain katakan."

Suatu hari, Luna memutuskan untuk menemui Arya di ruangannya. Dia merasa harus menghentikan tindakan Arya yang berlebihan. Dia tahu Arya serius, tetapi dia masih belum siap untuk menjalin hubungan.

Luna mengetuk pintu ruangan Arya. "Pak Arya, bisa kita bicara?"

"Tentu," jawab Arya. "Masuklah."

Luna duduk di kursi di depan meja Arya. "Aku ingin menghentikan ini."

"Menghentikan apa?" tanya Arya, berpura-pura tidak mengerti.

"Semua ini! Perhatian berlebihan, bunga, kopi. Bapak membuatku tidak nyaman," jelas Luna. "Karyawan lain jadi salah paham."

"Aku tidak peduli," kata Arya. "Aku sudah bilang, selama kamu belum memberiku jawaban, aku akan terus seperti ini. Aku ingin menunjukkan keseriusanku."

"Tapi, aku butuh waktu. Aku tidak bisa langsung jatuh cinta padamu, Pak Arya!"

"Aku tidak memintamu langsung jatuh cinta. Aku hanya memintamu membuka hati. Aku akan menunggu, Luna. Sampai kamu siap."

Luna frustrasi. Dia tidak bisa membantah. "Baiklah. Tapi tolong, jangan berlebihan."

"Aku akan mencoba," jawab Arya, tersenyum jahil.

Setelah percakapan itu, Arya tetap melakukan hal-hal yang sama. Bunga, kopi, perhatian, semua tetap sama. Luna tidak bisa marah, karena dia tahu Arya melakukannya dengan tulus.

Namun, suatu hari, segalanya berubah.

Pagi itu, Luna datang ke kantor seperti biasa. Tapi dia tidak menemukan mawar putih di mejanya. Dan tidak ada kopi latte hangat. Arya tidak ada di kantor. Luna merasa ada sesuatu yang kurang.

Luna mendapatkan panggilan dari Reza pagi itu dan Luna langsung mengangkat panggilan itu.

"Hallo, selamat pagi Pak Reza. "

"Pagi, Luna. Aku ingin mengatakan hari ini Arya tidak masuk kerja, dia tiba-tiba demam. Jika besok dia masih belum bisa datang, maka kamu harus mewakilinya. " kabar mengejutkan dari Reza

Luna tiba-tiba merasa cemas. "Sakit?" Lirihnya. xDi rumah sakit mana? "

"Dia tidak mau dibawa ke rumah sakit. Dia bilang biar saja di rawat di rumah dengan dokter keluarga," jawab Reza. "Papa dan mama sedang pergi kekuar kota, aku tidak ingin menganggu mereka, jadi hanya ada aku yang mengurusnya."

"Baiklah pak Reza, aku mengerti. Serahkan semuanya padaku. " ujar Luna.

Hari pertama tanpa Arya, semua berjalan lancar. Luna merasa lebih tenang karena tidak ada lagi gosip tentangnya dan Arya. Tidak ada lagi bunga atau kopi yang membuatnya menjadi pusat perhatian. Namun, hari kedua dan seterusnya, Luna merasa ada yang kurang. Ruangan Arya yang biasanya penuh dengan keceriaan dan senyumnya, kini kosong dan sepi. Luna merindukan kehadiran Arya. Dia merindukan senyumnya, leluconnya, dan bahkan sikap keras kepalanya.

Luna mencoba fokus pada pekerjaannya, tapi pikirannya terus melayang ke Arya. Dia membayangkan Arya yang sakit sendirian di rumah. Hatinya merasa tidak enak. Sore itu, Luna mengakhiri pekerjaannya lebih awal. Dia memutuskan untuk menjenguk Arya. Membeli buah-buahan dan obat-obatan, lalu melajukan mobilnya ke rumah Arya.

Sesampainya di sana, dia disambut oleh Reza yang terlihat lelah.

"Luna? ada apa?" tanya Reza terkejut.

"Saya...saya ingin menjenguk Pan Arya, "jawab Luna jujur. "Bagaimana keadaannya?"

"Aku tidak akan ada yang menjenguknya.Dia masih demam. Sejak kemarin tidak mau makan," kata Reza. "Sudah aku bujuk, tapi tetap saja. Maunya cuma minum air putih."

"Apa saya boleh masuk?" tanya Luna.

Reza mengangguk. "Tentu. Dia ada di kamar."

Luna melangkah masuk, hatinya berdebar-debar. Dia melihat Arya terbaring di tempat tidur dengan pandangan fokus di televisi, wajahnya pucat.

Luna mendekati ranjang Arya dan berdiri di sampingnya. "Pak Arya? Bagaimana perasaanmu?"

Arya membuka mata perlahan. Dia terkejut melihat Luna ada di sana. "Luna? Kamu... kenapa di sini?"

"Aku ingin menjenguk anda," jawab Luna, suaranya lembut tidak seperti biasanya.

"Aku tidak apa-apa," bisik Arya.

"Kamu tidak apa-apa bagaimana? Kamu tidak mau makan, tidak mau minum," kata Luna, memegang tangan Arya. "Itu membuatku khawatir, tau. kamu harus sembuh dan masuk kerja lagi. Jangan bebankan semuanya padaku."

Mendengar itu, Arya tersenyum kecut, dia pikir Luna mengkhawatirkan nya.

Luna duduk di samping Arya dan mengambil mangkuk bubur yang ada di nakas. "Ayo makan. Kamu harus makan agar cepat sembuh."

"Aku tidak lapar," kata Arya.

"Tidak ada penolakan. Aku akan suapi," kata Luna dengan nada tegas.

Arya akhirnya menurut. Luna menyuapinya pelan-pelan. Suasana di kamar itu menjadi hangat. Luna akhirnya yang merawat Arya. Dia menyadari, selama ini dia tidak hanya sekadar terbiasa dengan perhatian Arya, tetapi dia mulai ada perasaan yang menggelitik hatinya.

Setelah Arya selesai makan, Luna memberinya obat agar Arya cepat sembuh.

"Luna..." bisik Arya.

"Ya?"

"Terima kasih sudah datang."

"Sama-sama. Cepat sembuh, ya. Kantor sepi tanpamu."

"Itu artinya kamu merindukanku, kan?" goda Arya.

Luna tersenyum. "Mungkin."

Luna menunggu sampai Arya benar-benar tertidur pulas. Dia menatap wajah Arya, merasakan kelegaan yang luar biasa. Hatinya berbisik,

"Tidurlah."

Luna bisa merasakan dia telah menaruh hati pada pria yang keras kepala, penuh perhatian, dan tulus ini. Usaha Arya tidak sia-sia. Dan kali ini, Luna tidak akan lari dari perasaannya sendiri.

1
FiaNasa
ya lebih baik begitu,,Rafi juga harus terus memperbaiki diri,agar dapat jodoh yg baik nanti..Dewi juga semoga segera mendapatkan pasangan juga
Rahma Inayah
akhrnyq rafi menemukan dewi juga .....q berharap klu dewii berjodoh dgn ŕafi
FiaNasa
plong rasanya Dewi udah ketemu ya fi
ChikoRamadani
⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ Sangat menarik
Alur ceritanya bagus dan konfliknya tidak begitu terlalu rumit...
pemilihan kosakata sangat baik dan mudah untuk dipahami...

terimakasih buat kk othor,
semoga sukses ❤️
FiaNasa
Dewi baik² saja kok kalian jgn khawatir,,,Dewi lagi bertani dikampungnya.
Rahma Inayah
lanjyr thor..semoga rafi dan ibunya bs bertm dgn dewi
Rahma Inayah
lanjut thor .sehat luna sma baby slmt hingga lahiran
Rahma Inayah
bkn lgi cnt tp obsesi tu pelakor ..untg sdh pergi jauh di jmpt ortunya
Rahma Inayah
gk tau df mmg wanita murahan biasa jdp di luar negri bebas .good arya moga aja kpaok tu pelakor
FiaNasa
syukurlah si pelakor udah pergi tuh jadi aman Luna & Arya,,tp harus tetap waspada ya Luna,,soalnya pelakor² lain diluaran masih banyak ya,,jadi jangan lengah.demi keutuhan rumah tanggamu
Arin
Untung segera di basmi tuh si pelakor
Marunov_25
Visumlah ke RS, sekalian minta surat kalau masih segelan.
Buat bukti di pengadilan... Mantap, tinggal tunggu tgl main buat jatuh kau Rafi
FiaNasa
emang harus tegas sama bibit² pelakor kek Siska.
Azahra Rahma: kalau gak mau balik ke LN lagi si Siska,,kirim saja sekalian ke hutan Amazon tuh
total 1 replies
Rahma Inayah
semoga dgn ketehasan luna .arya bs mengerti krn luna pernh gagal dlm rumh tangga utk tu dia tajut terulng yg ke dua kali nya
Sumar Sutinah
bagus luna harus tegas biar g ada celah pelajor masuk, greget sm arya d peluk diam aja, pengen nakol aku sm c arya 😠😠😠
Ayudya
Arya ga tegasnya sama sekali masa di peluk tiba tiba ga ada respon Mala diam aja.buat Luna kasih pelajaran buat Arya biar tau dia
Ariany Sudjana
kalau Arya ga bisa menjaga perasaan istrinya, sudahlah Luna, tinggalkan saja Arya, masih banyak pria kaya dan mapan yang bisa jadi pasangan hidup Luna.
Helen@Ellen@Len'z: andai suatu saat arya goyah sm cintanya sm luna lebih baik cerai saja sm arya dan bawa anak2mu luna jauh dr arya dan keluarga arya biar arya tau gmn rasanya utk mendapat maaf sm kamu luna dan si siska kedatanagannya bikin merosak rumahtangga arya sm luna
total 1 replies
Rahma Inayah
arya hrs nya menghindr ..pas mau di peluk. bkn mya diam sdh tqu luna lagi hamil pasti.sensitif dan jg inget arya luna pny rasa trauma terhdp pernikahmya jgn sampai rumh tqngga mu yg br se umur jagung kandas di tengah jaln
Helen@Ellen@Len'z: siska mungkin masa lalu arya ya
total 1 replies
Ariany Sudjana
Arya gimana sih? Luna lagi hamil dan ada sana juga, kok Arya mau saja membiarkan dirinya dipeluk Siska? dasar calon pelakor datang, dan Arya juga ga bisa jaga perasaan istrinya
Ayudya
Luna jangan terlihat lemah di depan arya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!