Kyara harus menerima ujian pahit dalam hidupnya ketika dihadapkan dengan kenyataan harus menerima tawaran menjadi istri dari Bos tempat ia bekerja demi permintaan pria tua yang sangat ia sayangi. Membuat Kyara harus berada di posisi yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Bagaimana nasib pernikahan yang Kyara jalani tanpa ada satu orang pun yang tahu jika dirinya sudah menikah bahkan tidak dianggap?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahasia yang disembunyikan
Pagi ini Kyara berangkat bekerja lebih awal dari biasanya. N4fsu makannya semakin memburuk ketika mengetahui akan bekerja di lantai ruangan suaminya. Bertemu dengan Gerry di apartemen saja sudah membuat tubuhnya membeku. Apalagi harus seharian berada di dekat suaminya. Entahlah, rasanya nasib baik selalu jauh dari dirinya. Setelah melewati perjalanan kurang lebih 25 menit, akhirnya motor yang dikendarai Kyara sampai di perusahaan.
"Kau sekarang datang lebih cepat setelah memakai motor, Kyara." Ucap Rania yang sudah berada di samping motor Kyara.
"Astaga, Rania. Kau mengejutkanku!" Ucap kyara mengelus dadanya.
"Dasar pengejut!" Cibir Rania.
"Karena kau mengejutkanku makanya aku terkejut!" Ketus Kyara.
"Hahaha... Sepertinya aku hanya bertanya bukan mengejutkanmu, Kya. Hmm... Bahkan kau belum menjawab pertanyaanku?" Ucap Rania menggandeng tangan Kyara setelah Kyara meletakkan helmnya di atas kaca spion motor.
"Pertanyaan yang mana?"
"Ish... Sudahlah! Tapi aku masih penasaran apa motif Kakek Surya memberimu pinjaman motor. Kakek Surya begitu baik kepadamu, Kya. Aku jadi penasaran apa motif Kakek Surya melakukan semua itu."
Kyara sejenak tertegun mendengar ucapan Rania. Ia memang sudah menceritakan tentang kedekatannya dengan Kakek Surya kepada Rania, tapi tidak dengan cucunya. Ada rasa bersalah di dalam hatinya karena tidak memberitahu tentang pernikahannya dan Gerry kepada Rania. Bukannya tidak mau memberitahu Rania, hanya saja ia belum siap untuk mengatakan tentang pernikahannya yang terkesan begitu cepat.
"Rania..." Lirih Kyara. Menghentikan sejenak langkah kakinya membuat Rania ikut berhenti.
"Ya, Kya. Kau ingin mengatakan sesuatu kepadaku?" Tanya Rania menaikkan kedua alisnya.
"Sepertinya begitu. Ada hal yang ingin aku sampaikan kepadamu, Rania. Pulang bekerja nanti aku akan mengantarkan kau pulang sekalian kita ngobrol di warung sate biasa." Tawar Kyara.
Rania diam. Dalam hatinya ia bertanya-tanya tentang hal apa yang akan dibicarakan Kyara dengannya. Dari raut wajah Kyara, sepertinya obrolan mereka nanti akan menjurus ke pembicaraan serius.
"Rania, apa kau mendengarkanku?" Kyara menatap Rania yang masih diam menatap dirinya dalam.
"Tentu saja aku mendengarkanmu! Baiklah pulang bekerja aku akan pulang denganmu. Lagi pula sudah lama sekali kita tidak pulang bersama dan makan di warung sate pak Ujang."
Kyara menganggukkan kepala sebagai jawaban seraya tersenyum. Lift yang mengantarkan mereka berhenti di lantai 10. Kyara dan Rania pun berpisah. Rania tetap bekerja di lantai 10 sedangkan Kyara bekerja di lantai tertinggi perusahaan.
"Kau hati-hatilah dalam bekerja. Jika ada yang mengganggumu laporkan saja kepadaku!" Ucap Rania sebelum keluar dari lift.
Kyara mengangguk, tangannya melambai ke arah Rania yang sudah keluar dari dalam lift. "Semoga saja hari ini lebih baik." Gumam Kyara setelah keluar dari dalam lift. Langkah kakinya kian memberat berjalan ke arah ruangan presiden direktur.
Sesuai arahan yang sudah diberikan sekretaris Sinta kemarin, Kyara hanya bertugas membereskan ruangan presdir beserta jajarannya yang berada di lantai yang sama.
"Kyara, kau sudah datang?" Tanya sekretaris Sinta yang nampak diduk di balik meja kerjanya. Wanita itu menebarkan senyum manisnya ke arah Kyara yang membuat kegugupan Kyara sedikit memudar.
"Agh, iya, Bu. Saya baru saja sampai." Sahut Kyara tersenyum. "Apa ibu biasa datang sepagi ini ke kantor? Bahkan karyawan yang lain belum berdatangan." Tanya Kyara dengan kening berkerut.
"Tidak juga. Hari ini saya memang sengaja datang lebih cepat untuk mengarahkan apa saja pekerjaan kamu di sini. Terkadang saya memang datang lebih awal dari yang lainnya, Kya. Selain menjadi sekretaris, saya juga bertugas memantau ruangan presdir dan asistennya jika sedang dibersihkan." Jelas sekretaris Sinta.
***
Buat teman-teman semua, jangan lupa tinggalkan jejak di novel shy sebagai bentuk dukungan dengan cara like, komen dan votenya. Karena dukungan kalian semua sangat berarti untuk semangat shy dalam menulis dan shy juga merasa dihargai. Terimakasih:)
bab ini kata Calvin wajah Cilla mirip dengan Bianca
Eeeeee...ini masalah Citra juga lamban dalam mengatasi kecurigaan Rania. Bahkan sudah ada peristiwa berani pegang atau mau betulin dasi juga masih lamban mengatasi Citra. Tapi bukan William kalau tidak heboh dulu wkwkwk
Ato bumil...hajar tuh pelakor tanpa ampun