Boqin Changing, Pendekar No 1 yang berhasil kembali ke masa lalunya dengan bantuan sebuah bola ajaib.
Ada banyak peristiwa buruk masa lalunya yang ingin dia ubah. Apakah Boqin Changing berhasil menjalankan misinya? Ataukah suratan takdir adalah sesuatu yang tidak bisa dia ubah sampai kapanpun.
Simak petualangan Sang Pendekar Dewa saat kembali ke masa lalunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Boqin Changing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membuka Dantian
Proses membuka dantian normalnya akan memerlukan waktu minimal delapan jam. Hal ini tentu tidak berlaku bagi Boqin Changing yang sudah pernah melakukannya di kehidupan pertamanya. Dia hanya butuh waktu kurang dari satu jam untuk membuka dantiannya.
Seorang anak berusia enam tahun berhasil membuka dantiannya sendiri merupakan sejarah baru dalam dunia persilatan saat ini. Boqin Changing adalah orang pertama jika mengecualikan bahwa ini adalah kehidupan keduanya.
"Ah...... akhirnya selesai juga. Kukira akan lebih lama." ucap Boqin Changing sambil menghela nafas kelegaan.
Akhirnya dia berhasil menembus ranah pendekar pertama. Di kehidupan pertamanya, Boqin Changing baru menembus ranah pendekar pertama di usia sembilan tahun dengan bimbingan gurunya. Saat ini tanpa bantuan siapapun dia berhasil melakukannya sendiri.
Boqin Changing kemudian memeriksa dantiannya. Dia ingin mengetahui apakah bola pemanggil masih ada di dantiannya? Seulas senyum kecut kemudian terukir di wajahnya.
"Bola itu benar benar tidak ada lagi." gumam Boqin Changing dengan muka kecewa.
"Berarti aku hanya mengandalkan kemampuanku saat ini untuk bertambah kuat."
Tertunduk lesu Boqin Changing kemudian melakukan meditasi kembali. Bagaimanapun juga dia harus menyetabilkan kondisi tubuhnya yang baru saja membuka dantiannya. Dengan membuka dantiannya maka dia telah dapat mengumpulkan tenaga dalam.
Boqin Changing berfikir jika bola pemanggil tidak ada di dantiannya maka alasan paling masuk akal bahwa bola itu masih di tempat awalnya. Di kehidupan pertama Boqin Changing, eiamenemukan bola itu di Hutan Santinel. Sebuah hutan yang di dalamnya terdapat banyak siluman yang mendiami.
Ketika itu dia sedang mendapatkan misi dari organisasinya untuk mengantarkan seseorang ke suatu tempat. Namun nasib buruk menimpa mereka. Mereka bertemu pendekar aliran hitam yang kuat dan formasi mereka tercerai-berai. Boqin Changing berhasil melarikan diri ke dalam hutan namun terluka parah. Dia kemudian menemukan sebuah gua untuk tempat bersembunyi yang di dalamnya terdapat bola pemanggil.
Boqin Changing berjanji akan kembali lagi ke gua itu lagi. Dia akan memastikan apakah bola itu masih ada di sana. Namun setidaknya dia harus menembus ranah pendekar raja terlebih dahulu agar siap untuk berpetualang di Hutan Santinel. Masuk ke dalam Hutan Santinel dengan kondisi di bawah ranah pendekar raja adalah hal konyol yang berakibat mati sia-sia.
...*****...
Pagi harinya Boqin Changing memutuskan untuk mengunjungi hutan yang terletak tidak jauh dari desanya. Dari pengalamannya sebelumnya, daerah hutan biasanya terdapat berbagai sumber daya untuk para pendekar.
Alasan mengapa Boqin Changing baru pergi ke hutan setelah mencapai ranah pendekar pertama karena keadaan hutan biasanya berbahaya. Ada banyak binatang buas yang berkeliaran di wilayah hutan. Di hutan-hutan tertentu bahkan dihuni oleh para siluman yang tentunya lebih kuat. Berkunjung ke sana bermodalkan ranah pendekar dasar dengan kemampuan fisik awal tentunya lebih berisiko. Untuk itu Boqin Changing menunggu sedikit lebih kuat saat mengunjungi hutan tersebut.
Setelah ayah dan ibunya pergi ke ladang, Boqin Changing bergegas ke arah hutan. Sebelum tengah hari dia harus segera kembali ke rumah agar tidak banyak pertanyaan dari orang tuanya. Dengan ilmu meringankan tubuhnya, dia berlari menuju ke arah hutan. Harapannya tentunya di sana ada banyak sumber daya yang bagus untuknya.
Jika mengandalkan membeli sumber daya atau pil, untuk kondisi sekarang dia tentu tidak sanggup. Keluarganya jauh dari kata kaya walaupun mereka tidak pernah kelaparan. Namun sumber daya pendekar harganya tentu tidak bisa dijangkau rakyat biasa.
Butuh waktu satu jam bagi Boqin Changing untuk sampai di tepi hutan. Hutan yang dia sambangi sekarang sangat gelap dan sepi di bagian luarnya. Tidak banyak orang yang mau datang ke hutan seperti ini kecuali para pendekar dan pemburu.
Boqin Changing kemudian berjalan melintasi bagian tepinya. Dia belum berani masuk ke area yang lebih dalam karena nalurinya mengatakan semakin ke dalam semakin banyak binatang buas yang mendiaminya. Apalagi jika ternyata di dalamnya ada siluman maka akan lebih berbahaya. Untuk kondisinya sekarang jangankan menang, melarikan diri dari mereka pun itu sangat sulit.
Dua jam berjalan Boqin Changing belum menemukan tanaman herbal yang bisa menjadi sumber daya untuknya. Sampai akhirnya matanya menangkap sesuatu di kejauhan yang menarik perhatiannya.
"Rumput naga" Boqin Changing berteriak gembira.
Rumput naga adalah rumput liar berbentuk acak seperti hewan naga. Di kehidupan sekarang sampai dengan dua puluh tahun ke depan rumput ini dianggap tanaman liar biasa karena tidak ada yang tahu kegunaannya. Dua puluh tahun dari sekarang, seorang tabib menemukan kegunaan rumput naga yang cocok untuk meningkatkan kualitas tulang dan pembentukan tenaga dalam.
Saat hal itu diketahui orang-orang, mereka berebut untuk mendapatkannya dan harganya kemudian melonjak sangat tinggi. Rumput naga hanya bisa tumbuh liar di hutan dan tidak bisa dikembangbiakkan di ladang.
Melihat hamparan luas rumput naga, Boqin Changing tersenyum puas.
"Sepertinya jalanku agar semakin kuat menjadi lebih mudah."
