NovelToon NovelToon
Aku Akan Mencintaimu Suamiku

Aku Akan Mencintaimu Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:64.5k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Nurhuda

Aku belum bisa mencintai sosok pria yang telah menikahiku. Kenapa? Karena, aku tak mengenalnya. Aku tidak tahu dia siapa. Dan lebih, aku tak menyukainya.

Pria itu lebih tua dariku lima tahun. Yah, terlihat begitu dewasa. Aku, Aira Humaira, harus menikah karena usiaku sudah 23 tahun.

Lantas, kenapa aku belum siap menikah padahal usiaku sudah matang untuk melaju jenjang pernikahan? Yuk, ikutin kisahku bersama suamiku, Zayyan Kalandra

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Nurhuda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Akan Berusaha

Begitu mobil Zayyan melewati gerbang penjagaan dan memasuki kawasan perumahan elit, pemandangan rumah-rumah megah mulai mengisi pandangan Aira. Rumah tiga lantai dengan desain minimalis bergaya modern. Tampilannya bersih dan tenang, seperti lukisan hidup.

Mata Aira membelalak. Ia menempelkan wajahnya ke jendela mobil, tak mampu menyembunyikan keterkejutannya.

Saat mobil berhenti di depan rumah itu, Aira membuka pintu dengan pelan. Tapi baru saja melangkah keluar, lututnya terasa lemas. Tubuhnya goyah, lalu terperosot jatuh ke tanah.

"Astaghfirullaah! Aira, kamu kenapa?" Zayyan panik, langsung turun dari mobil dan menghampirinya.

Aira menatap rumah itu dengan tatapan kosong, antara terkejut dan tak percaya. "Kak... ini... rumah aku?" bisiknya.

Zayyan berdiri dengan satu tangan bertolak pinggang dan mengangguk bangga. "Tentu saja. Rumah kita, Humairaku"

Aira terkagum-kagum. "Lihat, Kak... kakiku sampai gemetar." suara Aira terdengar gemetar namun polos.

Zayyan terkekeh pelan. Tanpa banyak kata, ia membungkuk dan mengangkat tubuh Aira hanya dengan satu tangan ke dalam gendongannya. "Bismillaah... kita masuk ke rumah baru kita ya."

Aira hanya mampu mengangguk pelan, pipinya memerah.

Zayyan membuka smart door lock di pintu utama dengan memasukkan kode rahasia. Pintu itu berbunyi pelan dan terbuka otomatis. Ia membawa Aira masuk, menyusuri interior mewah yang didesainnya sendiri dengan dominasi warna putih, abu-abu, dan aksen kayu.

Tanpa melepas gendongan, Zayyan menaiki tangga menuju lantai dua. Suasana rumah sunyi, hanya ada suara napas Aira yang pelan. Di ruang tengah lantai dua, Zayyan akhirnya menurunkannya perlahan ke atas sofa lembut berwarna krem.

"Aira, istirahat dulu ya." ucapnya singkat.

Nada suara itu terdengar berbeda. Lebih dingin, lebih berat. Dan sedikit sulit. Tak bisa dipungkiri, bahwa sebuah luka kecil akhirnya terbentuk di hatinya.

Aira mengernyit, hatinya terasa sedikit sesak ketika Suaminya berbalik dan berjalan ke arah balkon.

"Kak?"

Balkon kaca itu, Zayyan membuka pintu gesernya. Angin menyapa wajahnya. Dengan satu gerakan pelan, ia mengeluarkan rokok dari saku blazer besarnya dan menyalakannya.

Aira terkejut. "Dia merokok lagi."

Zayyan menatap langit sambil mengisap pelan. Tangan satunya menggenggam ponsel, lalu menempelkannya ke telinga. Seseorang meneleponnya. Mulut Zayyan bergerak, sesekali ia mengangguk kecil, tapi suara itu tidak terdengar dari dalam ruangan.

Aira hanya bisa menatap punggungnya. Punggung seorang laki-laki yang kuat… namun tampak menanggung sesuatu yang berat.

Air mata Aira jatuh lagi. Hatinya terasa seperti diremas. Penuh sesal, penuh luka. Pengkhianatan Harry, kenyataan bahwa pria yang pernah ia cintai rela mengotori diri demi uang, menyisakan luka pahit. Namun yang paling menusuk adalah tatapan dingin suaminya sendiri yang seolah tak ingin disentuh oleh luka-lukanya.

"Aku nggak mau kayak gini..." bisik Aira.

Tanpa pikir panjang ia bangkit, dan berlari ke arah balkon. Memeluk Zayyan dari belakang, memeluk dengan segenap rasa takut dan ingin dimaafkan.

Zayyan terkejut, "Aira... aku lagi telepon," katanya pelan, mencoba tetap tenang.

"Kak... jangan abaikan aku. Aku nggak kuat lihat kamu kayak gini."

Zayyan menarik napas panjang. Rokok di antara jarinya masih menyala, asapnya mengepul perlahan. "Aira... aku lagi merokok sekarang. Aku nggak mau kamu kena asapnya."

"Lalu kenapa kamu harus ngerokok, Kak?" suara Aira terdengar lirih dan terluka.

"Mungkin, karena kepalaku penuh. Kadang, buat pria pekerja keras, ini semacam... pelarian. Lebih baik dari minuman haram, kan?" jawabnya setengah bercanda, meski senyumnya hambar.

Aira menggeleng, memeluk lebih erat. "Kak, maafin aku, ya... Aku terlalu takut bilang yang sebenarnya. Tapi aku benar-benar pengen hidup sama Kak Zen, bukan siapa-siapa lagi."

Zayyan membuka mulutnya, hendak menjawab, namun suara dari ponsel di telinganya terdengar, "Wah wah, sepertinya Paman lagi ganggu pengantin baru nih."

Zayyan terkekeh kecil, "Tunggu, Paman. Urusan kita belum selesai. Jangan ditutup dulu—"

Tapi tiba-tiba, Aira mulai bertingkah aneh. Ia menyentuh perut suaminya pelan-pelan, menyibakkan sedikit kaosnya dan mengusap otot perutnya yang rata dengan jemari hangat. Zayyan menegang.

"A-Aira, kamu... ngapain...?" bisiknya panik.

Dari seberang, suara tawa Paman Tukimo meledak keras. "Hahahaha! Ya ampun, kalian berani juga ya main-main sambil teleponan! Jay boy, ah sekarang Jay Man. Kalau begini caranya, Paman siap mendengar sampai akhir!"

Wajah Zayyan seketika merah padam. Dia melirik istrinya, "Humaira, jangan bikin Paman Tukimo salah paham!"

Aira mengintip, "Paman Tukimo? Yang mana?"

"Aah, ponakanku sing uayu dewe. Jay Man, biarkan Paman bicara sebentar sama dia. Paman belum ketemu sama dia babar blas lo gaga-gara kamu serahin semua proyek bisnis ini ke paman."

Tuk!

Seketika Zayyan menutup telepon itu. Dan, istrinya masih saja bermain-main di sana.

"Aira, kamu pingin bangunin si badak? Hah?" tanyanya penuh godaan tapi perasaannya mulai gundah gulana.

"Eh?!" Aira langsung terkesiap. Wajahnya semerah tomat. Dia melepas pelukannya dan berdiri tegak.

"Tahu nggak, kalau si badak udah bangun, kamu nggak bakal bisa lari," Zayyan dengan cekatan membopong tubuh mungil istrinya kembali ke sofa.

Aira membatin, "Apakah harus seperti ini cara untuk memperbaiki hubungan suami istri? Kalo begitu, aku akan berusaha terus untuk godain Kak Zen."

"Karena kita cuma berdua di rumah dan nggak ada bahan makanan, kayaknya kita harus cari makan di luar deh." Kata Zayyan.

"Hm? Aaa... nggak apa-apa sih."

"Kamu lapar sekarang?"

Aira mengangguk cepat.

"Kalau gitu, kamu tunggu di rumah, ya. Biar aku aja yang beli makanan. Panas banget di luar, aku nggak mau kulit kamu gosong." katanya sambil terkekeh.

Aira cemberut manja. "Kenapa harus keluar? Kan bisa beli online aja biar kamu nggak gosong."

"Online?" Zayyan memiringkan kepala.

Aira mengangguk, lalu menunjukkan layar ponselnya. "Kita pesan di Goofood aja."

Zayyan menyipitkan mata. "Goofood? Aplikasi apa itu? Kayak nama hantu."

"Ya ampun, Kak... deso banget sih! Ini aplikasi buat pesan makanan online. Tinggal klik, makanan dateng. Serius deh, masa nggak tau?!"

Zayyan penasaran dan langsung menyambar ponsel istrinya. Matanya membelalak. "Lho, ini HP apa warung aplikasi? Banyak banget menunya!"

"Biasa aja tuh. Dan itu sangat penting. Masa kamu nggak punya semua ini?"

Zayyan mengangguk polos. "HP-ku cuma ada aplikasi bawaan... sama WhatsApp doang, Cinta."

"Hah? Serius?" Aira makin melongo.

Matanya makin membulat saat Zayyan mengeluarkan ponsel flagship mahal dari saku celananya. "Pakai HP semahal ini, tapi isinya kayak HP Papa jaman dulu!"

Zayyan hanya mengangkat bahu. "Aku pakai HP buat kerja, bukan buat main-main."

Aira menghela napas panjang, lalu meraih tangan suaminya dan berkata manja, "Mulai sekarang, kita belajar bareng ya. Aku ajarin Kamu main Goofood, olshop, Sosmed, noveltoon, netfliks, Photoart dan Kakak ajarin aku... hmm... hal-hal suami istri yang baik."

Zayyan tertawa, mengusap kepala istrinya dengan gemas. "Nanti aku jadi malas kerja gimana nantinya," gerutunya.

"Biarin. Biar Paman Tukimo yang kerja buat kita."

"Ih, sadis ya kamu." Zayyan semakin gemas.

Setelah mereka berdua selesai memilih makanan yang mereka pesan, Aira merebahkan di sandaran sofa sambil tersenyum menatap pesanan yang akan mereka santap nanti.

Pop up WA muncul, dari Harry, "Aira, tolong maafin aku. Aku akan berubah demi kamu."

Dilema itu, kembali menyeruak.

1
R 💤
Betul itu Zay, kamu bisa di penjara trus Ai sama siapa ?
R 💤
aku tau perasaanmu Zay, kek gimana gitu kan canggungnya.. ahhh
R 💤
huuffttt legaaa
R 💤
Jahatt banget/Sob/
R 💤
CK,, kau menjijikan Harry ! /CoolGuy/
Rini Antika
semangat terus, 🌹 mendarat
Rini Antika
dulu km juga cinta mati sama s Harry
Rini Antika
heuh dasar bermuka 2
Rini Antika
wa'alaikumsalam Suamiku 🥰
Rini Antika
semangat terus cantikku, 🌹 mendarat
Rini Antika
semoga Azelique tidak kenapa"
Miu Nih.: aman teh 😉❤
total 1 replies
Rini Antika
akhirnya Ere manggil Azeli Mommy juga
Miu Nih.: harus dikasih pelajaran dulu biar sadar 🥲
total 1 replies
R 💤
iya paman cepetan jemput Airaa, keburu diperkaos Hary
R 💤
wkwkwk aku kalo jadi Azalea juga gituu... Cie cieee pamannn, pasti tak gituin hhhhh
Miu Nih.: mau donk, sampai anakny sendiri gelay... cus langsung dinikahkan 😁👉👈
R 💤: Cie, cinta paman bersemi kembali maukah ibu Kasandra menjadi pacarnya lagi /Grin/
total 3 replies
R 💤
whatt,, dasar Harry gila
Rini Antika
zayyan gak butuh harta haram kamu
Rini Antika
bukan curang, tapi pintar Ere
Miu Nih.: cerdik 😉 ,, krna gk mau mengotori tangan dengan keburukan demi istri yg sedng hamil...
total 1 replies
Rini Antika
Amin YRA, 🤲 semangat terus Cantikku 🥰
Dee
Ya jelaslah, kedekatan selama lima tahun bukan waktu yang sebentar. Aku bisa paham kenapa Aira tetap bertahan, karena cinta memang tak selalu butuh alasan logis. Tapi aku juga ngerti perasaan Papa karena orang tua selalu ingin yang terbaik buat anaknya.

Kalau dipikir-pikir, lima tahun dan dia belum juga berani datang menemui orang tuamu... itu bikin mikir juga sih. Bukan soal seberapa dalam cintanya, tapi seberapa serius dia melihat masa depan kalian.
Rini Antika
Dasar orang Gila, sepertinya semua itu kelakuan s Rafardhan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!