“Damian, ah, jangan...”
"Itu geli, jangan seperti itu."
Arissa berdiri di depan ruangan kantor direktur Miracle group, dia mendengar suara Damian suaminya yang sedang bermesraan dengan wanita lain di dalam ruangan itu, suara manja wanita yang tengah bersama dengan suaminya itu seperti belati tajam yang menghujam jantungnya.
“Nyonya, direktur sekarang sedang sibuk, nanti akan saya sampaikan jika nyonya datang mengunjunginya...” Asisten pribadi Damian, Remi dengan wajah canggung dan penuh simpati menatap Arissa.
"Damian apa yang kamu...." Belum sempat Arissa menyelesaikan ucapannya, mulutnya sudah di bekap oleh bibir Damian.
Ciuman Damian kali ini lebih kasar dari sebelumnya. Seperti hendak menelan Arissa bulat-bulat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maple_Latte, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EP: 31
Arissa yang sedang bermimpi, merasa tubuhnya sangat berat, seperti ada sesuatu yang yang menekan tubuhnya, sama sekali tidak bisa bergerak.
Arissa berusaha untuk mengangkat kepala, tapi rasanya seperti ada beban yang sangat berat menekannya. Ia mencoba untuk menggerakkan tangan dan kaki, tapi tidak ada yang bisa bergerak. Ia merasa seperti terjebak dalam sebuah keadaan yang tidak bisa ia kontrol.
Saat ia mencoba untuk berteriak, suaranya tidak bisa keluar. Ia hanya bisa mendengar suara napasnya sendiri yang terdengar sangat pelan. Arissa merasa sangat takut dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Tiba-tiba, ia merasa ada sesuatu yang menghampiri dirinya. Ia tidak bisa melihat apa itu, tapi ia bisa merasakan kehadirannya. Ia merasa seperti ada sesuatu yang mengawasinya, dan itu membuatnya merasa sangat tidak nyaman.
Arissa berusaha untuk mengingat apa yang terjadi sebelumnya, tapi ia tidak bisa mengingat apa-apa. Ia hanya tahu bahwa ia sedang bermimpi, dan bahwa ia tidak bisa mengontrol apa yang terjadi dalam mimpinya.
Tiba-tiba, dia merasa ada sesuatu yang dingin di tubuhnya, membuat tubuhnya bergetar dan dingin.
Sensasi dingin itu semakin kuat dan membuat tubuhnya bergetar dengan lebih keras. Arissa merasa seperti ada sesuatu yang menyentuh tubuhnya, membuatnya merasa sangat tidak nyaman.
Tiba-tiba, ia merasa ada sesuatu yang mengangkat kepalanya, membuatnya bisa melihat sekelilingnya. Arissa melihat bahwa ia berada di dalam sebuah ruangan yang gelap dan kosong, dan tidak ada yang lain di sekitarnya. Ia merasa sangat takut dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Dia kembali mencoba memaksa untuk membuka mata.
Seketika otaknya menjadi sadar, dia terus mencoba membuka matanya.
Di dalam mimpi itu dia berhasil membuka mata, lalu melihat ada bayangan hitam di atas tubuhnya, matanya dibuka semakin lebar, dia terkejut bukan main. Dan seketika itu juga, Arissa terbangun.
Dan di saat itu, dia juga melihat dengan jelas, laki-laki asing yang menindih tubuhnya, terlebih lagi tangan orang itu sedang mencoba membuka bajunya.
"Aaaaa....!" Teriak Arissa ketakutan saat melihat pria itu, dan ia tidak tahu di mana ia berada. Ia melihat sekelilingnya, tapi tidak ada yang familiar. Ia merasa bingung, takut, dan tidak tahu apa yang terjadi.
"Sudah bangun? Bagus kalau sudah bangun, aku tidak ingin bermain dengan perempuan yang seperti boneka kayu." Ucap pria itu tidak menyangka jika Arissa bangun dengan cepat, pria itu pun, semakin antusias menarik baju
Arissa.
Arissa dengan cepat mengumpulkan kekuatan dan berusaha untuk mendorong pria itu. Ia tidak peduli bahwa ia mungkin tidak bisa mengalahkan pria itu, yang lebih kuat dan lebih besar darinya.
Dengan rasa takut dan kepanikannya, Arissa mendorong laki-laki itu dengan sekuat tenaga.
Arissa terus memberontak, lalu matanya menangkap sebuah lampu meja di samping kasur tempatnya terbaring, ia mengulurkan tangan menggenggam lampu meja, mengambil kesempatan saat pria itu membuka kemejanya, dengan keras memukulkan lampu meja ke kepala pria itu.
Lampu meja itu menghantam kepala laki-laki itu dengan keras, membuatnya terjatuh ke lantai.
"Argghhh……" Pria itu mengerang kesakitan.
Arissa tidak menunggu lebih lama, ia langsung melompat dari kasur dan berlari menuju pintu.
Ia mencoba membuka pintu namun sayangnya, pintu itu terkunci.
Arissa semakin panik, berpikir dengan cepat apa yang harus dia lakukan.
Arissa melihat pintu kamar mandi yang terbuka, dia pun segera berlari ke kamar mandi, dengan tangan yang gemetar ia mengunci pintu.
Tubuhnya pun lirih, dia terduduk Lemas di lantai kamar mandi yang dingin.
Kedua tangannya memeluk erat kakinya, kepalanya dibenamkan di kedua kakinya, tidak ada yang menolong dan ketakutan.
Kalau saja dia terlambat sadar, dia mungkin sudah.... Arissa tidak bisa membayangkan hal yang akan menimpa dirinya.
Arissa merasa sangat takut dan lemah. Ia tidak bisa bergerak atau berteriak lagi. Ia hanya bisa menunggu dengan ketakutan yang sangat besar, tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Tok! Tok! Tok!
"Buka pintunya nona manis." Ujar pria itu meminta Arissa untuk membuka pintu segera.
Mendengar suara pria itu membuat Arissa merasa semakin takut dan cemas. Ia memeluk erat kedua kakinya, berusaha untuk tidak membuat suara apa pun. Suara pintu yang diketuk dengan keras membuatnya sangat terkejut dan takut.
Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ia hanya bisa memeluk erat kedua kakinya dan berharap bahwa orang di luar pintu itu akan pergi. Tapi, suara ketukan pintu itu semakin keras dan berulang-ulang.
Arissa merasa sangat putus asa. Ia tahu bahwa pintu kamar mandi itu tidak bisa menghalangi laki-laki itu untuk waktu yang lama. Ia bisa merasakan ketakutan yang sangat besar, karena ia tahu bahwa jika pintu itu dibuka secara paksa, maka ia akan menjadi korban.
Ia mencari-cari cara untuk melarikan diri, tapi tidak ada jalan keluar. Ia terjebak di kamar mandi itu, dan tidak ada yang bisa menolongnya. Arissa hanya bisa menunggu dengan ketakutan yang sangat besar, menunggu saat pintu itu dibuka secara paksa.
Arissa melihat ke sekeliling kamar mandi, mencari tempat untuk bersembunyi. Ia berharap bisa menemukan tempat yang aman dan tidak bisa ditemukan oleh pria itu. Tatapan matanya menyapu ke semua sudut kamar mandi, dari atas ke bawah, dari kiri ke kanan, berharap bisa menemukan sesuatu yang bisa membantunya.
Sayangnya, tidak ada!
Lapor polisi!
Benar dia bisa lapor polisi.
Arissa segera merogoh ponsel dari kantongnya, Arissa merasa sangat panik dan putus asa. Ia menyadari bahwa ponselnya tidak ada di kantongnya, dan ia tidak memiliki cara untuk menghubungi polisi atau siapa pun untuk meminta bantuan. Ia merasa seperti sudah tidak ada harapan lagi untuk melarikan diri dari situasi yang sangat berbahaya itu.
"Wanita jalang, cepat buka pintunya selagi aku masih meminta secara baik-baik, atau jika tidak akan ku dobrak pintu ini dan membuatmu menyesal!" Ujar pria itu dari luar.
Air mata Arissa mulai mengalir, ia menangis. Ia merasa sangat takut, putus asa, dan tidak memiliki harapan.
Dia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, dan ia hanya bisa menangis dan berharap bahwa semuanya akan berakhir dengan baik. Tangisannya yang sedih terdengar lembut di dalam kamar mandi yang sunyi, tapi tidak ada yang bisa mendengarnya dan menolongnya.
"Wanita jalang! kamu kira dengan kamu sembunyi di dalam masalahnya akan selesai? Pelacur, lebih baik kamu sembunyi seumur hidup, karena kalau tidak Aku akan membuat kamu mencoba kehebatan ku." Ujar pria itu dengan suara tawa senang.
Arissa menutup telinga, tidak ingin mendengar suaranya senang pria itu.
Pria itu menatap pintu yang tertutup rapat, dengan kesal meludah, pandangannya menyapu ke seluruh ruangan, mencari alat untuk membuka pintu.
Pria terus mencoba membuka paksa pintu, mencoba dengan sekuat tenaga, dia sudah tidak sabar ingin mencicipi tubuh indah Arissa yang begitu menggodanya.
Brakk!
Suara yang sangat keras menghantam pintu kamar mandi.
Arissa yang ada di dalam kamar mandi, terkejut, dia yang duduk di balik pintu kamar mandi, merasakan getaran dari pintu.
Di luar, pria itu memukulkan kursi pada pintu beberapa kali, akhirnya gagang pintu kamar mandi berhasil dirusak. Pria itu tertawa dingin. Sebentar lagi dia akan bisa merasakan tubuh yang terlihat begitu nikmat itu..
kita ikuti
ceritanya thor
apakah dirimu lagi sibuk?
semoga author sehat " ya
🙏🙏🙏
di tunggu up nya...
bersatu lagi thor
bikin sebucin bucinnya
mereka ber 2
lanjut thor ceritanya
semoga iya biar terkejut