Pembalasan Anak Yang Tidak Di Anggap

Pembalasan Anak Yang Tidak Di Anggap

Lahirnya sang buah hati

Di rumah sakit terbesar di kota ini,sepasang suami istri menanti anak pertama meraka yang akan lahir di dunia ini.

"Sakit mas.."lirih sang istri bernama Zoya Calista Edwardes merintih kesakitan dengan keringat yang bercucuran.

"Sabar sayang sebentar lagi anak kita akan lahir. Kamu yang kuat yah,aku selalu ada disamping kamu."ucap sang suami bernama Zavier pratama briar menenangkan sang istri seraya menggenggam tangan istrinya yang berkeringat dingin.

"Sedikit lagi nyonya anak anda akan keluar."ucap dokter yang bernama aminah yang berjuang mengeluarkan sang buah hati mereka.

Zoya hanya mengangguk pelan,dirinya sudah tidak tahan untuk berbicara dan terus mengikuti intruksi dokter aminah.

Beberapa saat terdengar suara tangisan bayi,zoya dan zavier bernafas lega buah hati mereka telah lahir,mereka saling memandang dan tersenyum menandakan mereka telah jadi orang tua.

"Terimah kasih sayang,kamu sudah berjuang dan memberikan aku gelar."ucap zavier mencium kening istrinya sangat lama,zoya hanya menggangguk pelan.

"Selamat tuan nyonya anak anda perempuan,sangat cantik sekali.mirip dengan nyonya"ucap dokter aminah menggendong bayi yang baru lahir dengan kulit yang masih merah.

Zavier dan zoya menatapnya tersenyum haru,hingga perawat mengambil alih bayi yang baru lahir itu.

"Kami bersihkan dulu tuan nyonya,baru anda bisa menggendongnya"sahut perawat seraya tersenyum kepada pasangan yang baru mendapatkan gelar orang tua.

Zavier mengangguk,"iya sus."ucapnya tersenyum lalu menoleh kepada sang istri.

Perawat pun membawa bayi yang baru lahir untuk di bersihkan sementara.

"Sayang kamu butuh apa?"tanya zavier pada istrinya mungkin istrinya butuh asupan setelah melahirkan buah hati mereka.

"Aku haus mas."ucap zoya dengan pelan.

Dengan sigap zavier mengambil air mineral yang ada samping istrinya lalu membantu istrinya minum dengan sedotan.

^*^*

Ceklek..Suara pintu ruanga terbuka dengan pelan. Terlihat perawat membawa box berisi bayi zavier dan zoya.

Zavier langsung menatap bayinya dengan haru,lalu menggendongnya dengan pelan. Saat bayi dalam gendongannya dia menangis haru melihat putri kecil nya,mata sipit serta bibir tipis dan hidung yang mancung.

"Assalamualaikum sayang."bisik zavier yang nyaris tak terdengar.

"Mas aku juga pengen lihat anak kita."ujar zoya yang penasaran dengan anaknya.

Zavier terkekeh dengan istrinya lalu menoleh pasa perawat untuk membantu sang istri."Suster tolong bantu istri saya bangun."ucap zavier pada perawat untuk membantu istrinya.

Perawat mengangguk cepat."Baik tuan."ucap perawat lalu membantu zoya untuk bersandar.

Zidan mendekati istrinya,memperlihatkan anak mereka yang masih dalam gendongannya."Sangat cantik bukan,seperti kamu."ucap zavier pada zoya.

Zoya mengangguk membenarkan ucapan suaminya."Iya mas,dia sangat cantik."ucap zoya menoel noel pipi putrinya."oh yah mas,kamu sudah punya nama untuk anak kita?"tanya zoya.

Zavier menggelengkan kepala."Belum sayang mas belum menyiapkannya maaf yah atau kamu sudah menyiapkan untuknya?"tanya zavier.

Zoya mengangguk,dia sudah lama menyiapkan nama untuk putri kecilnya."Sudah mas."ucap zoya tersenyum seraya menatap putri kecil mereka.

"Siapa sayang?"tanya zavier penasaran.

"Lilian Calista briar edwardes bagaimana mas apa kamu suka?kalau nggak kita cari lagi."jawab zoya.

Zavier menggelengkan kepala."Tidak usah sayang,namanya sudah sangat bagus.kita panggil dia dengan nama lili"ucap zavier menatap putri kecilnya.

"Iya mas"ucap zoya tersenyum."kamu sudah adzan kan mas?"tanya zoya.

"Belum sayang,mas adzan kan sekarang yah."jawab zavier di angguki zoya.

Allahu akbar Allahu akbar..

Suara merdu zavier mengadzankan sang buah hati membuat hati zoya tenang,semoga keluarga mereka selalu dalam lindungan tuhan ucapnya dalam hati.

^*^*

"Semoga kamu jadi anak yang kuat sayang dan bermanfaat bagi semua orang."ucap tulus zavier pada putri kecilnya yang telah dia adzankan.

Oek oek oek oek bayi lili menangis begitu nyaring. Zavier yang mendengarnya berusaha menengakan putri kecil mereka.

"Tuan bayinya ingin asi."sahut perawat yamg masih mendampingi mereka.

Zavier mengangguk lalu menyerahkan anaknya pada zoya,dengan senang hati zoya menerimanya dan mulai menyusuinya.

"Kalau begitu saya permisi tuan nyonya,kalau ada apa apa pencet bel saja."ucap perawat pamit tidak ingin menganggu pasangan yang baru dapat gelar.

Zavier dan zoya mengangguk,"Iya."ucap zavier,perawat langsung pamit.

"Bagaimana rasanya menyusui sayang?"tanya zavier.

"Rasanya sakit dan geli mas."jawab zoya terkekeh.

Zavier tersenyum dengarnya."Yah..punya daddy sekarang kamu rebut deh."ucap zavier pada putri kecil mereka yang begitu lahap menyusui.

"Sekarang ini milik lili mas,kamu dua tahun lagi."ucap zoya tertawa kecil.

"Malangnya nasib daddy mu ini nak."ucap drama zavier.

"Kamu ingin di panggil daddy yah mas?"tanya zoya mendengar panggil zavier kepada putri mereka.

Zavier mengangguk,setalah mengetahui istrinya hamil dia ingin di panggil daddy oleh sang anak."Iya sayang,nggak apa apa kan?"tanya balik zavier.

Zoya menggelengkan kepala cepat."Nggak mas,berarti aku mommy dong."ucap zoya.

"Iya mommy."ucap zavier tertawa kecil.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang manyaksikan mereka berdua dari balik jendela dengan penuh dendam.

"Kenapa mereka selalu bahagia sih,"kesal seseorang yang bernama Clara aulia yang sangat membenci zoya dari dulu. Menurutnya,zoya selalu mendapatkan apa yang dia mau,mulai dengan pendidikan dia selalu dapat prestasi dan keluarga yang selalu mendukungnya serta mempunya kekasih yang sangat sayang padanya. Clara sudah sangat lama menaruh hati pada zavier tapi tak pernah dia dapatkan di lirik pun tidak pernah. clara juga teman zoya,tapi mereka tidak terlalu dekat.

"Gak bisa di biarin aku harus lakuin sesuatu sudah saatnya kebahagian kamu berhenti zoya".ucap clara mengapalkan tangannya menatap tajam zoya dari luar ruangan.

Setelah beberapa saat zoya di pindahkan di ruangan rawat,saat ini zoya hanya bertiga di dalam ruangan. Zoya,lili dan satu perawat menemaninya. Sementara zavier keluar mencari bubur di depan rumah sakit,pesanan dari istri tercinta dan menyuruh perawat untuk menemaninya sementara.

Tok..tok..tok..tok,ketukan pintu dari luar membuat zoya menatap pintu. Perawat yang menjaganya langsung sigap membukakan pintu. Terlihat clara yang masuk ke dalam ruangan,zoya yang melihat temannya tersenyum menyambutnya.

"Clara"ucap zoya tersenyum simpul kepada clara.

"Zoya,benar dugaan aku itu pasti kamu"ucap clara menghampiri zoya dengan langkah yang pelan tak lupa dengan senyum khasnya."kamu sudah lahiran yah?"tanya clara memandang wajah bayi yang di box samping zoya yang tertidur lelap.

Zoya mengangguk."Iya,aku kira beberapa hari lagi ternyata jadwal hplnya maju."jawab zoya.

"Wah cantik sekali,mirip dengan kamu zoy"ucap clara memuji anak zoya yang sangat mirip dengannya."Namanya siapa zoy?"tanya clara.

"Lilian calista briar edwardes."jawab zoya seraya menatap putri kecilnya yang tertidur pulas.

"Nama yang cantik,eh suami kamu mana.kenapa kamu hanya sendiri?"tanya clara mencari zavier di sekeliling ruangan.

"Dia lagi keluar beliin aku bubur soalnya aku pengen banget."jawab zoya penuh antusias membuat clara mengepalkan tangannya,kesal dengan zoya yang selalu di ikuti kemaunnya."Oh yah cla kamu jenguk siapa di sini?"tanya zoya.

"Aku tadi jenguk teman aku zoya,tadi aku dengar suster nyebut nama kamu yang ingin di pindahkan ke ruang inap.jadi aku bertanya apakah nama kamu atau zoya yang lain.mereka jawab nama panjang kamu dan aku minta ruangan kamu deh."jawab clara dengan alasan yang bohong,padahal dia sejak tadi sudah mengikuti zoya dan zavier.

Zoya mengangguk-angguk."Kebetulan banget yah."ucap zoya tersenyum.

"Iya yah,maaaf yah aku gak bawain kamu apa apa."ucap sungkan clara.

"Gak apa apa cla."ucap zoya tersenyum pada clara.

"Ya udah aku pamit yah,kapan kapan lagi kita ketemu."ucap clara.

"Buru buru amat cla,kamu mau ke mana?"tanya zoya.

"Aku ada urusan,jadi gak bisa lama di sini."jawab clara.

"Ya udah hati hati yah tante clara."ucap zoya dengan suara anak kecil.

"By by lili,"ucap clara berpamitan pada bayi mungil yang masih terlelap tidurnya.

Setelah keluar dari ruangan clara mengepalkan tangannya,dendam nya semakin kuat ketika melibat zoya yang begitu bahagia.

"Pokoknya gue harus kasih dia pelajaran."ucap clara tersenyum miring lalu melanjutkan langkahnya sambil berfikir bagaimana caranya untuk mencelakai zoya.

Seketika langkah clara terhenti ketika dia mendengar samar samar suara seseorang yang butuh bantuan.

^*^*

[Maaf mah,mina belum bisa kasih uang.minah belum gajian bulan ini]

[Terus bagaimana dengan biaya kuliah adik kamu nak,ibu juga belum punya biaya.bapak kamu juga beberapa hari ini tidak ke ladang,kesehatannya juga menurung]

[Apa bapak sakit bu,kenapa ibu gak bawa ke rumah sakit]

[Bagaiamana ibu mau membawanya,ibu gak punya biaya nak]

[Ya tuhan,ibu yang sabar yah.minah akan cari pinjaman pada teman minah siapa tau mereka ingin kasih pinjaman pada minah]

[Iya nak,maaf yah kami selalu merepotkan kamu]

[Gak bu,ibu sudah berusaha membiaya kuliah minah sampai bisa jadi dokter seperti ini. Harusnya mina yang minta maaf kepada ibu dan bapak,mina sudah jadi dokter tapi tidak bisa merawat bapak yang sedang sakit.bu berapa biaya kuliah wawan bu?]

[Dua puluh juta nak]

[Astagfirullah sebanyak itu bu]

[Iya nak,kamu kan tau adikmu juga kuliah di jurusan kedokteran pasti biayanya mahal nak]

[Ya udah bu,minah kerja dulu.nanti aku kasih info ibu kalau minah sudah dapat pinjamannya yah]

[Iya nak,maafkan ibu yah]

Clara mendengar itu tersenyum miring,dia sudah mendapatkan apa yang dia mau.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!