Sagara Sanders merupakan duda kaya raya yang selalu berfoya-foya dan berpesta miras bersama dengan kawan-kawannya.
Hidup Sagara tiba-tiba saja berubah di karenakan harus menikahi seorang gadis yang sudah di hamili oleh keponakannya sendiri.
"Kak apa-apaan ini masak aku di suruh menikahi seorang gadis yang sudah di jamah oleh keponakanku sendiri," tolak Sagara ketika Widiya mulai membujuknya.
"Saga Kakak tidak tahu lagi harus minta tolong dengan siapa lagi, sementara keluarga dari pihak perempuan mendesak Kakak, karena memang perempuan itu pacar dari Jason," mohon Widiya dengan air mata yang berlinang di pelupuk mata.
"Anak Kakak yang berbuat kenapa harus aku yang bertanggung jawab, lagian ada-ada saja Jason itu, habis menghamili anak orang main kabur saja," ketus Sagara yang memang sulit untuk menerima semuanya.
Akankah Saga menerima perjodohan ini. saksikan kisah selanjutnya hanya di Manga Toon
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lagi-lagi Saga Mengala
Di Jakarta sana, saat ini Saga sudah mulai menemukan alamat Jason, akan tetapi orang-orang Jason masih belum melihat penghuni rumah tersebut entah kemana perginya.
"Bos, kami sudah menemukan perumahan yang di tempati Jason tapi kami masih belum bertemu dengan Jason," tulis anak buah Saga melalui chat pribadinya.
"Ya sudah kalau begitu kau tunggu saja sampai orangnya datang," balas Saga.
Kali ini pagi-pagi sekali Saga mulai terbangun akan tetapi dia tidak mendapati istri kecilnya itu berada di tempat tidurnya, sehingga membuat Saga terkejut dan khawatir kejadian kemarin akan terulang kembali.
"Astaga! Bocil kau mau kabur-kaburan lagi, awas saja ya," ucap Saga dengan rasa kesal yang meletup-meletup bagaikan pop corn yang di tuangkan di tungku panas.
Saga segera turun ke bawah dengan perasaan yang menggebu-gebu saat ini hatinya sudah dipenuhi kekesalan karena melihat istrinya yang tiba-tiba menghilang dari kamarnya.
Sesampainya di bawa Saga mulai menyapu pandangannya ke segala arah, namun dia tidak menemukan batang hidung istrinya.
"Ah! Dasar bocil sialan pagi-pagi sudah buat orang khawatir saja!" gerutu Saga lalu mulai melangkahkan kakinya ke ruang keluarga yang letaknya sedikit dekat dengan dapur.
Seketika langkah Saga terhenti karena mencium aroma masakan khas rumah yang benar-benar membuatnya geram.
"Hah! Aroma siapa yang berani masak di rumah ini!" geram Saga yang langsung berlari ke arah dapur.
Sedangkan di dapur sana para ART Saga pada ketar-ketir pasalnya mereka tahu kalau di dapur Tuan nya ini tidak boleh dibuat untuk memasak apalagi masakan rumahan yang membuat aroma dapur menyengat dengan Aroma khasnya, dan itu benar-benar membuat Saga marah.
"Non, apa sudah selesai masaknya?" tanya ART Saga.
"Belum Bik, bahkan saya masih belum bikin sambel terasi nya," sahut Alina dengan enteng, sedangkan para ART di sini semakin was-was dibuatnya.
"Nona, cepetan kalau Tuan tahu bisa marah, dia," ucap Bik Sri.
"Udah Bik tenang saja masalah Tuan, biar jadi urusanku, lagian aneh banget dapur Segede ini gak dibuat masak terus kalian semua kalau mau makan gimana coba?" tanya Alina, lalu mulai mengulek sambel.
Kami gak ada yang nginap Non, dan kerja kami hanya setengah hari saja, masalah makan kami bawa sendiri karena Tuan kami tidak suka dapurnya di sentuh oleh bumbu-bumbu dapur," terang ART tersebut.
"Oh makanya pas baru datang waktu itu rumah ini sepi banget kaya kuburan," celetuk Alina, yang susah selesai mengulek sambelnya.
Ketika Alina ingin memindahkan sambelnya ke meja makan tiba-tiba saja suara serak itu menggelegar.
"Siapa yang suruh kalian masak di sini!" Suara Saga menggelegar membuat para ART nya menunduk lain hal nya dengan Alina.
"Om, kok kamu kayak gitu sih kalau berbicara dengan Bibi-Bibi yang ada di sini," sahut Alina sambil menghampiri Saga.
Seketika Saga terkejut ternyata istri yang dia cari-cari sedang memasak di dapur dan hal itu membuat dirinya tambah kesal karena dapurnya dipenuhi dengan aroma yang menyengat.
"Dengar ya Alina mereka ini sudah saya peringati untuk tidak memasak di dapurku, dan apapun alasannya aku tidak suka dapurku dibuat kotor seperti ini!" tekan Saga.
"Tapi yang memasak di sini bukan mereka tapi aku," sahut Alina.
"Lancang sekali, kamu tahu gak aku tidak suka jika dapurku kotor, dan bau aroma yang menyengat seperti ini," ketus Saga.
"Aku tidak peduli perutku laper, kamu ini selalu saja ngerusak mood ku padahal aku sudah semangat untuk makan, tapi karena masalah sepele saja kau marah-marah tidak jelas," ucap Alina lalu mulai meninggalkan dapur.
"Alina aku masih belum selesai berbicara!" teriak Saga.
"Sana bicara sama tembok saja,' sahut Alina lalu mulai pergi ke kamarnya.
"Dasar keras kepala," dengus Saga lalu mulai mengejar istrinya.
Sedangkan para ART yang ada di sini hanya bisa saling pandang dan melempar senyuman.
"Hah! Ternyata istri Tuan Saga berani juga ya," bisik ART nya tersebut.
"Iya sebentar lagi di rumah ini akan ada suami takut istri," timpal ART satunya lagi.
Sedangkan saat ini di kamar Alina sedang murung karena rencananya ingin memakan ikan asin dan juga sambel dengan beberapa lalapan mentah yang sudah dia siapkan akhirnya kandas juga gara-gara ulah suaminya.
Sedangkan Saga yang baru sampai di kamar dia seperti serba salah melihat istrinya yang ngambek seperti ini.
"Alin, aku belum selesai berbicara Alina," ucap Saga.
"Kamu mau bicara apalagi, mau marahin aku gara-gara sudah mengotori dapur kamu, aku ini istrimu Om, jadi sudah sepatutnya dapur itu juga hak ku, aku berhak masak di dapurmu!" teriak Alina.
"Alin, aku sudah membuat peraturan di rumah ini bahkan ART sudah tahu semuanya, tapi gara-gara kamu aturan yang aku buat jadi berantakan begitu saja," sahut Saga.
"Aturan macam apa itu! Yang namanya dapur ya dibuat masak, terus misalkan kalau aku kelaparan apa aku harus beli makanan dulu di luar sana, kelamaan nunggunya kalau tangan kita bisa bikin sendiri kenapa harus beli," ujar Alina.
Saga hanya bisa terdiam, sepertinya untuk sekarang pria itu mulai menurunkan egonya, karena percuma semakin di cegah istrinya kecilnya ini semakin memberontak.
"Alin," panggil Saga.
"Mau apa lagi," sahut Alina dengan ketus.
"Ya sudah mulai sekarang kau boleh menggunakan dapur itu dengan sesuka hatimu," ujar Saga.
"Aku udah gak nafsu masak di dapurmu lagi, hatiku benar-benar sakit," ketus Alina.
"Iya sudah aku minta maaf ya, kalau begitu, kau makan dulu biar dedek bayinya dapat nutrisi," ucap Saga.
"Gak mau," tolak Alina.
"Alin, jangan seperti itu dong aku kan sudah minta maaf," ucap Saga.
"Kalau sudah begini baru minta maaf besok-besok pasti di ulangi lagi," sahut Alina.
"Enggak akan," ucap Saga lalu mulai menggendong tubuh Alina untuk dibawa turun ke meja makan.
"Iiih turunin," pinta Alina.
"Gak akan kali ini kau harus makan," tolak Saga.
Bersambung ...
Malam Kak ... Semoga suka ya!
kan kan Pak Arie dan Bu Asih sakit krn kabar pernikahan Alea Jason dan yg dmjadi wali adik bapaknya makin sakit hati dan hancur Pak Arie Bu Asih untung pengantin pengganti pria baik tulus sayang dan kulai cinta ke Alina.semoga Pak Arie Bu Asih cepat sembuh dan bahagia juga Alina Saga. lanjut Author terima kasih
sakit yg dirasakan Alina akan km rasakan juga Alea bahkan lebih sakit dr Alina krn km dan Jason hanya menikah siri dan yg jadi istri Sah Jason secara hukum negara dan agama wanita lain.