NovelToon NovelToon
Ella Dan Emma

Ella Dan Emma

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Alizar

Ella Dan Emma adalah anak kembar dari sepasang keluarga terpandang yaitu Arkatama. Banyak dari orang orang yang merasa iri dengan keluarga yang terlihat cemara itu, padahal nyatanya salah satu dari anak mereka selalu disiksa baik fisik maupun batinnya. Namun setelah jiwa asing masuk keraga Emma justru semuanya terbongkar satu persatu dan kemudian menjadi rebutan dua pria yaitu kakak beradik, yang manakah salah satu dari mereka yang membuat Emma luluh? Baca kelanjutannya yuk

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alizar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23

Tap!

Tap!

Tap!

"Pagi pah, " Sapa Emma ketika melihat Gustaf telah berada di meja makan.

Gustaf tersenyum lembut dan membalas sapaan putri sulungnya "pagi juga Emma. Kok udah dirumah aja, bukannya semalam kamu izin menginap dirumah teman mu? " Tanyanya

Emma duduk di kursinya sembari menjawab. "Subuh tadi sudah pulang, jadi pagi ini bisa sedikit bersantai. " Sahut Emma sekenanya

Gustaf hanya mengangguk, kemudian atensi kembali teralihkan ketika Ella tiba. Alisnya berkerut melihat penampilan Ella yang jauh kuyu dan tidak terlihat seperti biasanya.

"Ella, apa kamu sakit? " Tanya Gustaf pelan

"Ah, tidak pa. Ella sehat, hanya kurang istirahat saja. " Jawab Ella sekenanya

"Jika merasa kurang sehat, lebih baik jangan masuk sekolah dulu. " Ucap Gustaf kembali khawatir akan keadaan putrinya ini

"Nggak papa pa, Ella masih bisa sekolah kok. " Ucap Ella menyakinkan ayahnya.

Meskipun sejujurnya Ella malas sekolah, takut kejadian kemarin terulang kembali. Terlebih sekarang ia disekolah menjadi bahan bully-an kakak tingkat, membuat Ella harus masuk sekolah dari pada harus terkena hukuman kakak tingkat nya.

"Ya sudah kalau begitu, jika kau merasa tak sanggup langsung pulang saja. Biarkan pak mamat nanti yang menjemput. " Ucap Gustaf setelah menghela napas

"Iya pa, " Jawab Ella mengangguk

Sementara Emma hanya acuh tak acuh, ia mana perduli dengan keadaan Ella. Toh yang membuat Ella seperti ini adalah dirinya sendiri. Emma fokus pada makanan tanpa melihat sekitar, sedangkan Ella terlihat sesekali mencuri curi pandang pada Emma.

'Apakah seperti ini yang Emma rasakan dulu? Apa gue terlalu kejam ya, ngebiarin Emma dibully sampai sebegitunya. Gue yang dibully kakak tingkat aja udah ngerasa syok, apalagi Emma yang dihajar habis habisan oleh Clara waktu itu. 'Batin Ella melamun

***

SMA Garuda

Hari ini seluruh murid Tengah fokus pada pelajaran yang diberikan oleh guru mereka masing masing. Hingga beberapa saat kemudian jam istirahat pertama pun berbunyi membuat para murid dengan segera menuju kantin untuk kembali mengisi tenaga mereka.

Termasuk Emma sendiri. Ia tengah menikmati makan siangnya sembari bermain ponsel miliknya. Tiba tiba saja seseorang datang dan mengganggu ketenangan nya

Syet!

"Boleh gue duduk disini?, meja lain penuh soalnya. " Ucap pria itu tanpa tahu malu

Emma menatap sekitar, memang kantin ramai saat ini dan meja juga sudah terisi penuh. Dengan malas Emma pun menjawab "sebelum gue ngomong iya, lo juga udah duduk disini terlebih dahulu. " Jawabnya dengan memutar mata dengan malas

"Ya, gimana lagi namanya juga penuh. Berhubung lo sendiri disini jadi gue temenin aja. " Sahutnya santai dan memakan makanan miliknya

Emma hanya diam tak menanggapi dan memilih fokus pada makanan nya. Membiarkan orang yang berada dihadapan nya saat ini dengan urusan nya sendiri. Lagipula meja serta kursi dikantin bukanlah miliknya jadi apa salahnya berbagi bukan?

"Jangan ambil punya gue dong! Punya lo kan ada itu, " Decak Gibran pada Nanda

"Yaelah bagi dikit napa. " Kata Nanda cuek sementara Vion hanya diam tak menggubris kedua temannya yang tengah berebut kentang goreng

Ya, orang yang datang dan bergabung satu meja bersama Emma adalah Vion dan kawan kawan nya. Akan tetapi tujuan Vion sebenarnya bukan lah itu, sehingga ia memiliki kesempatan dan dengan sengaja menyentuh sudut bibir Emma membuat Emma menatap nya tajam

"Sorry, gue cuma bersihin sisa makanan yang ada di bibir lo. Lo kalau makan kaya anak kecil soalnya, belepotan. " Ucap Vion santai tak menanggapi tatapan yang Emma layangkan

Bahkan dengan sengaja Vion menjil*t jari yang tadi ia gunakan membersihkan bibir Emma. Membuat orang yang sedari tadi memperhatikan mereka mengepalkan tangan dengan erat.

Brak!

"Buset! "

Uhuk!

Uhuk!

"Eh, eh, mau kemana itu pak bos. " Ujar Samudra kaget. Pasalnya ketika ia tengah minum tiba tiba saja Alkairo bangkit dari kursinya sembari menggebrak meja membuat ia dan yang lainnya terkejut.

Bahkan para murid yang lain juga turut terkejut melihat Alkairo. Sementara Vion yang menyaksikan itu tersenyum miring seraya bergumam pelan "kena lo! "

Dengan tidak santai Alkairo berjalan mendekati meja Emma lalu dengan kasar menarik kerah baju Vion. "Apa maksud lo! " Hardik Alkairo marah

Semua murid kini sudah fokus pada pemandangan yang  tengah berlangsung. Entah apa sebabnya mereka juga tidak tahu, yang jelas drama kali ini pasti seru, pikir mereka.

Samudra dan yang lainnya turut mendekat ke meja Emma mencegah agar Alkairo tidak kelepasan. "Tenanglah Al, jangan sampai kelepasan. " Ucapnya namun Alkairo hanya diam dan masih mencengkram kuat kerah baju Vion

"Lo yang apa apaan, seharusnya gue yang nanya apa maksud lo giniin baju gue, " Kata Vion santai

"Lepasin nggak! Bisa kusut ntar, " Ucap Vion lagi dengan wajah remeh

Alkairo semakin kesal dibuatnya hingga melayang kan pukulan telak pada wajah Vion membuat para murid terkejut.

Bugh!

"Arrhgg! "

" Vion! " Teriak para murid dan kedua teman Vion. Kaget karena tanpa aba aba Alkairo melayang tinjunya oada Vion

Wajah Vion tertoleh kesamping, pukulan yang Alkairo layangkan tidaklah main main sebab mampu membuat Vion mengeluarkan ringisan kecil

"Apa maksud lo tadi ha. Ngapain lo pake acara ngelap bibir Emma! " Kata Alkairo lantang membuat mereka kini semua paham jika Alkairo marah dan cemburu karena Vion mendekati Emma.

Sementara Emma yang sedari tadi diam kini menatap Alkairo. "Gue nggak ngapa ngapain, gue cuma ngebersihin sisa makanan yang ada disudut bibirnya. Apa gue salah? " Tanya Vion santai

"Salah, apa yang lo lakuin itu salah! " Ucap Alkairo kembali

Vion tersenyum remeh. "Dimana letak salahnya? Lo pacar Emma? " Tanyanya kembali dengan tersenyum sinis

Alkairo terdiam, kini matanya tertuju pada Emma yang juga tengah menatap nya. Ia bingung harus berkata seperti apa. Bahkan aksinya tadi juga spontan, entah kenapa ia merasa cemburu melihat Vion bertingkah seperti tadi membuat dirinya tak tahan dan akhirnya melayang kan satu pukulan pada wajah Vion

"Emma, gue-" Belum selesai Alkairo berbicara Emma sudah lebih dulu menyela

"Nggak jelas lo pada, " Ucapnya kemudian pergi dari sana dengan tangan yang menyilang didada

Alkairo yang melihat itu dengan segera menyusul Emma meninggal teman teman nya dikantin.

Vion yang melihat itu tersenyum sinis, lalu melenggang pergi diikuti oleh kedua temannya.

"Lo pada paham nggak sih apa maksudnya tadi? " Tanya Raden pada yang lainnya.

"Nggak sih, tapi dari yang gue tangkep kayanya si bos suka sama Emma terus cemburu ngeliat Emma didekatin cowo lain. Terlebih cowo itu Vion. " Kata Aniq yang membuat mereka kini paham

"Susulin Al yok, " celetuk Raden

"Lo aja deh, gue mau lanjutin makan. Laper soalnya, " Balas Archio kembali duduk di mejanya

Samudra dan juga Aniq turut melakukan hal yang sama. Sedangkan Raden yang melihat itu pun mau tak mau kembali ke mejanya dan melanjutkan makan yang tadi sempat tertunda.

Padahal ia berniat menyusul Alkairo kepo apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi ia urungkan melihat semua teman nya tidak ada satupun yang ingin ikut bersama.

***

Kembali ke sisi Alkairo dan Emma saat ini, "Emma, tunggu! " Kata Alkairo mencegah Emma

Emma berdecak "apa sih, "

"Gue mau ngomong sama lo. Tapi nggak disini, ayo ikut gue, " Ucap Alkairo menarik lengan Emma

Emma menyentak lengannya yang dipegang oleh Alkairo, "jangan sentuh gue! Kalau mau ngomong ya, ngomong aja nggak usah pake acara pegang pegang tangan gue. " Kata Emma memperingati

"Sorry, tapi gue perlu ngomong sama lo dan gue nggak bisa ngomong disini. " Ucap Alkairo memohon

Emma yang melihatnya memutar bola mata dengan malas. "Ngomong atau nggak sama sekali. "Ucap Emma datar

Alkairo pun menghela nafasnya dengan lelah, ia memperhatikan sekitar yang terlihat sepi lalu tanpa aba aba ia menggenggam kedua tangan Emma.

"Emma gue suka sama lo. Lo mau nggak jadi pacar gue? " Kata Alkairo to the point membuat Emma terperangah

Hei apa apaan ini? Kenapa justru bocah ini mengatakan perasaan nya. Yang benar saja? meskipun Alkairo tampan tapi Alkairo bukanlah tipenya dan lagi pula Alkairo juga masih anak anak SMA yang umurnya jauh berbeda dengan dirinya.

Ya walaupun ia juga masih SMA tapi kan itu hanya tubuh saja, sedangkan jiwanya tetap lah Hanna yang berusia 23 tahun. Dan lagipula Alkairo adalah orang yang selalu membuat Emma asli menderita dulunya selalu dibully oleh fans fanatik Alkairo meskipun pria itu tidak tahu sama sekali, tapi tetap saja Hanna tidak menyukainya

"Gue nggak mau! Dan lo juga bukan tipe gue, " Ujar Emma mantap lalu pergi meninggalkan Alkairo sendiri

"Gue akan terus berusaha, " Gumam Alkairo pada dirinya sendiri lalu pergi menuju kelasnya tanpa tahu jika sedari tadi ada orang yang melihat nya sembari menyeringai

"Ditolak hmm, seperti nya bermain dengan lo boleh juga Alkairo. Mari kita bersaing, " Ujar orang itu lalu pergi dengan senyum yang tidak hilang dari bibir tebalnya

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!