"Maafkan aku, tak bisa menepati janjiku untuk tetap setia padamu, sayang. Pada akhirnya aku kalah dengan nafssu." Jeff bersimpuh di depan istrinya, Queen Ariana. Pria itu menyesal karena tak bisa menepati janji nya pada sang istri, untuk tetap setia dengan nya.
"Aku sudah menyiapkan hatiku saat hal ini terjadi, aku cukup tau diri, Mas." Queen tersenyum manis, nyatanya sudah dari lama dia mengantisipasi hal ini.
"Aku hanya wanita pelampiasan hasrat, sadarlah Kirana. Kau tak berarti apapun bagi tuan Jeff, karena dia mencintai istrinya." Kirana Andriana, perempuan yang mengorbankan masa depan nya sendiri, demi melunasi hutang-hutang yang di tinggalkan sang ayah.
Akankah Jeff membuka hatinya untuk Kirana? Setelah banyak malam yang mereka lewati bersama, akankah perasaan nya berubah pada Kirana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 - Detik-detik
Jeff meraih tangan Kirana dan menggenggam nya erat, pria itu menyetir dengan sebelah tangan. Kirana melotot dan berusaha menarik tangan nya, tapi genggaman pria itu terlalu erat.
"Diam Kiran, nanti di hotel bukan hanya tangan mu yang aku pegang, tapi semua nya." Ucap Jeffran, membuat tubuh Kirana membeku seketika, bulu kuduk nya meremang. Dia membiarkan pria itu terus menggenggam tangan nya, hingga akhirnya mobil yang di kemudian Jeff berhenti di depan bangunan hotel mewah berbintang lima.
"Turunlah." Perintah Jeff, Kirana menurut dan turun lebih dulu.
Tak lama kemudian, Jeff keluar dari mobil dengan wajah datar nya. Kirana menelan ludah nya kepayahan, terasa ada yang mengganjal di tenggorokan nya, dia menatap pria jangkung di depan nya.
"Kenapa bengong, ayo cepat." Ucap Jeff, membuat lamunan gadis itu buyar seketika. Dengan langkah setengah berlari, dia mengejar Jeff yang sudah berada di meja resepsionis, bersiap memesan kamar.
"Satu kamar VVIP."
"Baik tuan, ini card acces nya." Resepsionis itu memberikan kartu akses masuk kamar dan Jeff membayar kamar itu dengan kartu hitam tanpa limit nya, hanya satu menit saja semua nya selesai.
Jeff menarik tangan Kirana memasuki lift, karena tubuhnya yang mungil dan pendek, pasti perempuan itu kesulitan untuk menyamakan langkah dengan nya, itulah alasan nya kenapa perempuan itu sering tertinggal. Jeff memesan kamar terbaik untuk melakukan malam panas nya dengan sang sekretaris, dengan pelayanan nomor satu.
Kirana dan Jeff sudah berdiri di depan sebuah pintu. Kirana kembali di landa kegugupan luar biasa, apalagi saat menyadari kalau Jeff sudah berhasil membuka pintu kamar itu menggunakan card acces.
"Masuk!" Kirana menurut dan masuk ke kamar lebih dulu, di ikuti Jeff di belakang nya. Baru masuk saja aura nya sudah mencekam menurut nya.
"Pergi bersihkan tubuh mu dengan baik, jangan kecewakan aku dan pakai ini." Jeff melempar sebuah paper bag ke arah Kirana, membuat nya perempuan itu refleks menangkap paperbag itu. Dengan langkah lesu Kirana mengambil paperbag itu dan membawa nya ke kamar mandi.
Saat menunggu Kirana membersihkan tubuhnya, Jeff mengirim pesan dari pelayan pribadi istri nya, kalau dia takkan pulang malam ini dengan alasan bertemu klien penting.
"Maaf aku membohongi mu sayang, tapi sungguh aku tak tahan menahan ini, aku membutuhkan pelampiasan. Meskipun aku sadar ini salah, tapi aku tak bisa mundur lagi karena aku menginginkan nya." Gumam Jeffran, sekuat apapun dirinya menahan, namun dia tetaplah manusia, pertahanan nya runtuh saat melihat kesempatan emas di depan mata.
Hampir satu tahun hidup berdampingan dengan istri yang sakit dan tak bisa melayani kebutuhan batin nya dengan baik, membuat Danish kekurangan belaian. Dia haus kehangatan ranjang, dia pria normal yang butuh penyalur nafsuu. Dia tak bisa menahan hasraat selama nya, meski pun dia tahu ini salah.
Di dalam kamar mandi, Kirana menyabuni seluruh tubuh nya dengan sabun yang tersedia. Merendam tubuh nya dengan air hangat dan beberapa tetes aromaterapi, meski pun dia merasa terpaksa melakukan ini hanya karena semata-mata dia butuh uang dan Jeff butuh kepuasan. Tapi benar kata Jeff, pria itu membayar nya dengan harga tinggi, dia tak bisa mengecewakan nya.
Setelah selesai dengan ritual mandi nya, Kirana mengelap tubuh nya dengan handuk dan membuka paperbag itu.
Kedua mata lentik Kirana terbelalak saat tau apa isi dari paperbag itu, sebuah baju haram berwarna merah cerah lengkap dengan dalaman tipis nya.
"Pakaian macam apa ini? Tipis sekali." Gumam Kirana, sambil membulak balikan baju itu. Tak ada bagus-bagus nya, kain nya sangat tipis hingga menerawang.
"Tak ada guna nya pakai dalaman." Gumam nya lagi, dengan berbagai pertimbangan terlebih dulu, akhirnya mau tak mau dia pun memakai pakaian itu, karena hanya pakaian itu yang tersedia. Meski pun, itu tak layak disebut pakaian saking tipis nya.
Kirana membuka pintu dengan perlahan, membuat Jeff yang sedang berdiri menghadap jendela segera membalikan tubuh nya, dia melihat Kirana yang nampak begitu seksi dengan balutan pakaian tipis itu, membuat nafssu nya semakin tak terkendali.
Pria itu menatap Kirana dari atas sampai ke bawah nyaris tanpa berkedip, ternyata tubuh sekretaris nya sangat indah. Dia tak sabar untuk segera menikmati nya, mengungkung tubuh sang sekretaris di bawah tubuhnya.
"Tuan.."
"Pakaian ini sangat cocok dengan mu, Kiran." Puji Jeff, pria itu berjalan mendekat. Kirana hanya menundukan kepala nya, tak berani menatap ke arah Jeff.
"Sudah siap?" Tanya Jeff, dia mengangkag dagu Kirana dan akhirnya tatapan mereka bertemu. Wajah cantik alami tanpa polesan make up, bibir kemerahan, dan leher jenjang serta dada yang berisi, membuat junior Jeff yang sudah lama berpuasa bangkit seketika.
"Siap tak siap saya harus siap kan? Ini demi ibu saya." Jawab Kirana lirih, membuat Jeff tersenyum kecil.
"Kau ingin melakukan sesuatu terlebih dulu? Minum misalnya?"
"Tidak Tuan, saya tidak terbiasa minum minuman seperti itu." Jawab Kirana, dia melihat cairan merah di dalam gelas yang ada di atas nakas. Seumur hidup, dia belum pernah merasakan seperti apa rasa minuman berwarna merah pekat itu dan tak berniat mencoba nya.
Jeff kembali mendekat, lalu menarik Kirana dan mendudukan gadis itu di pangkuan nya dengan posisi mengangkaang.
Tangan kekar pria itu melingkar erat di pinggang ramping Kirana, mengelus punggung nya dengan lembut, membuat darah nya berdesir.
"T-uan.." Lirih Kirana saat bibir pria itu mulai mengecupi leher nya, sensasi geli seketika menyergap nya. Apalagi saat lidah Jeff menjilati leher nya dengan liar, membuat sesuatu di bawah sana berkedut.
Jeff menyeringai, nyatanya membuat wanita bernafssu adalah keahlian nya. Baru leher saja, dia sudah bisa melihat kalau lawan nya akan mudah di taklukan.
🌷🌷🌷🌷
di gantung dulu, besok lanjut yaa. Yook ramein kolom komentar nya, biar author semangat up nya😚