Reinkarnasi Ke Tubuh Putri Lemah Dan Pembalasan Dendam Putri Lemah

Kemudian bayangan itu Keluar dari gudang dan menutup pintu gudang kembali tidak lupa mengunci pintu kembali, lalu bayangan itu meletakkan kunci dekat gantungan yang ada di pintu juga menempel kan catatan kecil, yaitu seperti pesan pemberitahuan mungkin untuk pemilik gudang..

Kemudian bayangan itu meleset kembali ke hutan kematian dan menghilang....

______ ______ ______

Dalam keheningan malam Bayangan itu melesat masuk kedalam gubuk nya hana dan lili, lalu menghilang di kamar hana.

Sesampai di kamar hana, dia mengganti kembali pakaian hitamnya dan kembali tidur untuk mimpi yang indah

Ya, sosok bayangan misterius itu adalah hana, untuk mengambil kembali biji biji tanaman yang mereka beli kepada suami istri di desa tadi.

Esok hari nya, di pagi yang indah sinar matahari yang bening menyinari desa tani yang asri.

Di rumah pasangan suami istri itu mereka bersiap siap untuk pergi ke gudang lama mereka yang di sewakan kepada hana. Niatnya untuk bertemu hana untuk mengembalikan uangnya kepada Hana kembali

Ketika sampai di gudang hanya kesunyian dan keheningan yang terasa, tidak siapapun di sana rupa nya hana tidak datang kesana. Mereka hana menemukan kunci yang tergantung dan kertas kecil yang di tempel di dinding gudang.

Kertas itu pesan pemberitahuan bahwa hana sudah mengambil barangnya, apabila ada kelebihan atau kekurangan dalam penjual beli ini mohon kita saling merelakan.

Pasangan suami istri itu hanya mendesah pelan dengan kebaikan Hana. Suatu saat nanti apabila mereka bertemu lagi mereka akan menjamu makanan yang terbaik untuk hana dan lili. Mereka tidak akan melupakan kebaikan Hana kepada mereka.

Istri : suami ternyata barang sudah di ambil, mungkin hana tidak mau ketemu dengan kita.

Suami: hana hanya takut kita mengembalikan kelebihan uang perak itu.

Istri: ya, kita tidak akan melupakan kebaikannya pada kita..

Suami: iya itu harus istri, apabila mereka datang lagi ke desa ini, kita sambut mereka dengan baik

°°°°°°° °°°°°°°

Sementara itu di ibu kota di kediaman Jendral Gu jin

Semenjak kepergian Gu Hana dari rumah jendral, kehidupan selir lusi (selirnya Gu jin) di ibu kota sangat gembira tidak ada lagi yang menghalangi jalannya menuju kesuksesan dan meraih mimpinya untuk menguasai seluruh harta di kediaman rumah Jendral.

kemudian di kamar yang luas nampak lah seorang wanita paruh baya kurang kurang baru berumur 40 an wanita ini masih cantik dengan baju mahal dan perhiasan yang di gunakan nya.

Beberapa pelayan sedang melayaninya ada yang memijat pundaknya ada yang mengipasi nya. Sungguh senang sekali kehidupan seperti ini.

Tiba tiba. Kesenangan itu terganggu dengan ke datangan seorang gadis yang cantik tetapi tidak secantik Gu Hana . Membuka pintu kamarnya tanpa di ketuk terlebih dahulu sambil berteriak

" Ibu...ibu... Apakah kamu ada di dalam" kata seseorang gadis yang tiba tiba datang tadi

" Jangan berteriak teriak sayang" kata selir lusi

"Kamu itu gadis bangsawan harus berbicara dengan lembut." kata lusi kembali

" Yue yue kamu itu harus terlihat lemah lembut di luar sana supaya orang orang iba kepada mu dan ingin melindungi mu dan kamu bisa mengambil hati putra mahkota, apakah kamu paham." kata lusi lagi

" Iya ibu aku paham." kata yue yue sambil tersenyum manis

Ya, gadis itu adalah Gu yue yue kakak tiri hana anak dari selir lusi. Gu yue yue sangat di manja oleh lusi apapun permintaannya selalu di kabulkan oleh lusi.

Karena itu dia merasa dirinya tinggi dari orang lain. Sebenarnya dia sangat sombong dan arogan tetapi tidak di perlihatkan di depan bangsawan lainnya. Karena untuk mendapatkan perhatian dari pangeran dia pura-pura lemah lembut di depan para bangsawan lainnya.

"Ada apa kamu datang kesini" kata lusi pada anaknya

"Aku kesini mau minta uang ibu, buat jalan jalan dan beli perhiasan dan baju baru" kata Gu Yue Yue dengan manja

" Kamu ini ...kemaren kan udah beli baju lemari mu saja sudah penuh kamu Taruh di mana lagi baju baru mu, hmm..." Kata lusi dengan lembut

" Masih ada yang belum terisi ibu, lagian baju baju itu sudah pernah aku pakai, aku sudah bosan Ibu." Kata lili lagi sambil memegang tangan ibu supaya ibunya luluh.

"Kalau bosan berikan saja pada pelayan mu atau berikan pada orang orang rendah luar saja, jangan lupa sebarkan bahwa kamu melakukan amal baik" kata lusi lagi

"Apa kamu mengerti, hmm...?." Ulang lusi kembali

"Aku mengerti ibu" kata Gu yue Yue sambil tersenyum

"Lagian aku membeli baju ingin bertemu putra mahkota ibu..!." Kata Gu Yue Yue kembali

" Aku mendengar bahwa besok putra mahkota akan berkumpul dengan teman-teman nya di kedai teh, aku ingin membuat pertemuan tak terduga" katanya lagi dengan gembira

"Nah itu baru anak ibu, kamu harus berhias dengan cantik pakai baju yang terbaik dan mewah." Kata lusi juga bahagia putrinya akan bertemu putra mahkota

"Supaya kesan putra mahkota baik padamu melihat putri ibu yang cantik ini." Kata lusi lagi

"Iya ibu... Besok aku pasti pangeran akan terkesan padaku" kata yakin

"Apakah sudah tanda tanda pengeran sudah tertarik padamu" kata lusi kembali karena dia tahu seorang putra mahkota adalah orang yang dingin dan cuek dia tidak pernah dekat dengan wanita lain kecuali ibunya (permaisuri saat ini) Gu Hana kecil.

" Belum ibu, dia masih mengabaikan ku" kata Gu Yue Yue kesal apabila memikirkan ketika di abaikan oleh putra mahkota

"Tapi aku yakin besok dia pasti terpesona melihat aku, semua pria itu sama kalau melihat wanita cantik dan mempesona pasti akan tertarik" kata Gu Yue Yue dengan percaya diri

"Begitu juga dengan putra mahkota dia kan juga pria." Tambahnya lagi dengan bangga karena dia juga termasuk salah satu wanita tercantik di ibu kota ini, selama ini tidak ada lelaki yang menolaknya kecuali putra mahkota karena itu dia merasa tertantang dan terobsesi untuk memiliki putra mahkota

"Iya ibu percaya pada putri ibu yang cantik ini." Kata lusi juga percaya pada putri nya itu

" Cepat lah pergi dan bawa beberapa pelayan ." Kata lusi lagi, lalu dia mengambil sekantong koin perak dan di berikan pada putrinya

"Iya ibu" kata Gu Yue Yue dan mengambil kantong koin perak dari tangan ibunya dengan senyum bahagia lalu dia keluar memanggil pelayannya.

Kemudian setelah kepergian Gu Yue Yue kesunyian kembali melanda kamar itu, tetapi ada seseorang yang berdiri disana sendirian sambil tersenyum miring.

Lusi merasa puas karena semua musuhnya sudah dia singkirkan dia juga sudah menguasai kekayaan di kediaman jendral...

" Bagai mana Gu jin, kamu lihat sendiri kan di akhirat bagai mana aku menghancurkan keluargamu." Kata lusi menyeringai

" Gu jin ini lah akibatnya, kamu berani menolak ku waktu itu malah menikahi wanita sialan itu" kata lusi lagi sambil mengejek

"Aku sudah masuk kerumahmu menjadi selir tetap saja kamu mengabaikan ku, membenci aku." Kata lusi lagi sambil tertawa

" Hahaha...karena kamu begitu membenci aku, aku duluan yang menghabisi mu,dan juga membutuh istri kesayanganmu dan putri tercintamu aku buat menderita sehingga mati" katanya lagi masih tertawa lepas

" Gu jin, apakah kamu sudah ketemu dengan istri atau dengan anak mu, apakah kamu sedang reunian bersama" kata lusi kembali dengen tersenyum mengejek

" Oh ya pasti sudah ketemu, apakah kamu merasa bahagia, aku telah mempertemukan kamu dengan istri mu dan putrimu, pasti kamu bahagia karena kamu bertemu akhirat." Kata lusi langsung tertawa...

"Hahaha....hahaha." tawa lusi yang belum berhenti

.

.

.

.

Bersambung....