" Dikaa !" Neta kesal lalu ia melemparkan buku tulisnya ke arah pria itu.
Dika hanya tertawa terbahak setelah ia mengjaili Neta.
Dika yang bernama lengkap Mahardika Bimantara, siswa kelas 3 Sekolah Menengah Atas pada saat itu, ia dikenal sebagai siswa yang berprestasi namun sikapnya yang selengean dan cuek membuat ia terkadang selalu ditegur oleh beberapa guru di sekolahnya.
Ia memiliki satu teman wanita yang tidak pernah akur dengannya, yang bernama Ganeta Nayanika. Entah mengapa walaupun hampir semua guru tahu jika Dika dan Neta tidak pernah akur namun dari kelas 1 hingga kelas 3 ini mereka selalu ditempatkan di kelas yang sama.
Selain tidak akur Dika dan Neta pun bersaing secara akademis, mereka berdua tidak pernah ingin kalah satu sama lain, sampai akhirnya nya mereka berdua lulus dari sekolah menengah atas.
Selepas mereka lulus dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, Dika dan Neta belum dipertemukan kembali sampai akhirnya, keadaan yang mempertemukan mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19
Ting.. Ponsel Neta berbunyi pertanda pesan baru masuk.
Dika : "Mmh.. tidak dalam rangka apa-apa, hanya permintaan maaf, atas sikapku semalam "
Neta : " Oh ya.. gak masalah.. santai aja Ka, aku mengerti mungkin karena kamu sedang menjalankan tugas "
Neta semakin heran dengan Dika sebenarnya, ia belum paham duduk permasalahan yang sebenarnya, atas sikap Dika semalam dan sikap Dika hari ini.
" Apakah memang Dika orang aneh ? aku mengenal Dika sejak sekolah dulu, tapi aku belum tahu lebih dalam tentang Dika sebenarnya, ah sudahlah tidak perlu memikirkan yang tidak-tidak " batin Neta.
...****************...
Hari demi hari dilalui Neta dan Dika, komunikasi mereka berdua semakin sering, beberapa kali mereka pun bertemu jika Dika sedang bebas tugas. Neta pun mulai merasa nyaman dengan Dika, Dika yang mulai bisa mengimbangi sikap dan sifat Neta. Walaupun Neta belum memberikan kata-kata yang membuat Dika tenang, namun dengan sikap Neta kepada Dika itu sudah mewakili jika Neta mulai menerima Dika.
Semenjak itu pula Neta jarang bertemu Dika di perusahaan dan hingga saat ini Neta pun belum mengetahui jika Dika anak dari Pak Arman bos nya sendiri.
Teman-teman kerja Neta pun enggan untuk banyak berkomentar apalagi memberitahu Neta perihal ini, bisa-bisa ancamannya adalah pekerjaan mereka. Walaupun mereka sudah mengetahui jika Neta dan Dika mempunyai hubungan yang lain karena kedekatan mereka.
Hari ini akan diadakan rapat bersama dengan Pak Arman, untuk HRD diwakili oleh Bu Angel, Sofia dan Neta. Walaupun Neta terbilang karyawan baru namun kinerjanya perlu diacungi jempol, Pak Arman sendiri pun mengakui jika Neta masuk kedalam kategori karyawan terbaik versi MGM Grup.
" Neta, Sofia, semua file yang diperlukan untuk rapat nanti tolong persiapkan " Bu Angel ke Neta dan Sofia.
" Baik Bu " Neta dan Sofia merapikan beberapa file yang akan dibawa saat rapat nanti.
Rapat akan dimulai pukul 9 pagi, ada sekitar 30 menit lagi bagi Neta dan Sofia merapikan semua filenya.
Setelah siap, Bu Angel, Sofia dan Neta, meninggalkan ruangannya menuju ruangan rapat yang berada di lantai 14, satu lantai dengan ruangan Pak Arman.
Mereka sudah masuk keruangan rapat, disana sudah ada beberapa karyawan dari divisi lain, saat Neta masuk ruangan terakhir setelah Sofia, saat Neta berjalan, ada salah satu kaki karyawan yang sengaja di julurkan ke arah kaki Neta sehingga membuat Neta hampir terjatuh.
Buuggg...
Neta tersungkur, untung ia sempat menahan ke kursi bagian depan, sehingga tubuhnya tidak ikut jatuh. Semua orang melihat ke arah Neta.
Sofia, Bu Angel dan Gema salah satu karyawan dibagian Divisi Pemasaran, yang melihat kejadian itu disusul oleh beberapa karyawan lain menghampiri Neta lalu membantu nya.
" Kamu kenapa Net ? " tanya Bu Angel.
" Aku kesandung Bu " Neta sedikit meringis.
" Hah kesandung ? " Bu Angel langsung melihat kearah belakang dimana lokasi pertama Neta jatuh.
Bu Angel melihat kesekeliling lantai tidak ada benda yang membuat Neta menjadi jatuh, lalu Bu Angel kembali melihat sepatu Neta, tidak ada yang aneh juga dengan model high heels yang hanya berkisar 3cm, sepertinya tidak mungkin juga tersandung jika berjalan dengan hati-hati.
Neta dibantu duduk oleh rekan kerja yang lain.
" Terima kasih, terima kasih banyak " Neta kepada karyawan yang membantunya.
" Kamu karyawan Divisi Personalia ya ? " tanya Gema.
" Iya betul Kak "
" Hmm " Gema mengangguk lalu kembali ke tempat duduk ya.
Bu Angel masih menyelidiki, pasti ada yang usil ke Neta, mata Bu Angel tertuju kepada wanita yang duduk tepat di sebelah Neta terjatuh. Bu Angel menghampiri.
" Hey.. kamu.. prisilla "
Prisilla adalah karyawan Divisi Umum, memang terkenal menyebalkan dan suka mengusili karyawan baru, sok cantik dan merasa segala bisa. Bukan tanpa alasan ia masih dipertahankan di perusahaan karena, Ayah dari Prisilla adalah salah satu penanam saham di perusahaan MGM Grup, untuk pembangunan rumah bersubsidi untuk warga yang membutuhkan tempat tinggal.
" Ada apa ya Bu Angel " Prisilla mendongkakan wajah nya.
" Neta jatuh pasti karena ulah kamu kan ? " tanya Bu Angel.
" Hmm... kok saya yang disalahin " Prisilla senyum sinis.
" Kalo bukan kamu yang melakukannya ke Neta, disaat Neta akan jatuh kenapa kamu tidak membantu, malah enak saja ongkang-ongkang kaki " Bu Angel semakin emosi sehingga membuat karyawan lain melihat ke arah Bu Angel dan Prisilla.
" Dia kan udah gede juga Bu, kalo kesandung ya bisa bangun sendiri kan ? gitu aja kok manja " Prisilla dengan gaya khas nya.
" Bener-bener ya kamu ! "
Neta pun bingung dengan apa yang terjadi, tapi dia pun yakin sepertinya ia tersandung karena kaki dari Prisilla, ia menghampiri Bu Angel.
" Bu udah, saya juga nggak apa-apa kok " Neta meraih tangan Bu Angel.
" Tapi dia harus minta maaf sama kamu Net " Bu Angel menunjuk ke arah Prisilla.
" Bu Angel, dibayar berapa sih, ngebelain karyawan baru sebegitunya "
" Jangan lancang ya kamu, Neta anak buah saya, wajar jika saya membela Neta.. " Bu Angel emosi.
" Sok pemimpin " gumam Prisilla.
" Apa kamu bilang ? ! " Bu Angel lebih maju mendekatkan tubuhnya ke arah Prisilla.
" Mau apa ? mau mukul ? " Prisilla menantang.
" Bener-bener ya kamu ! "
Disaat yang bersamaan Pak Arman dan Tio masuk ke ruangan rapat, mereka berdua merasa heran ada apa di ruangan rapat sangat riuh.
" Ada apa ini ? " tanya Pak Arman.
Semua yang berada di ruangan terdiam tanpa terkecuali Bu Angel dan Prisilla.
" Saya mengumpulkan kalian disini, untuk mengadakan rapat, bukan untuk menonton pertunjukan lenong ! " Pak Arman kepada seluruh karyawan yang berada di ruang rapat.
" Hah lenong ? "
" Pertunjukan lenong ? "
" Lenong "
Para karyawan bergumam.
" Ada apa ini Angel ? " tanya Pak Arman.
Bu Angel terdiam, ia pun tidak menyangka Bos nya datang disaat ia sedang emosi kepada Prisilla.
" Oke.. kalian kembali ke tempat duduk kalian, untuk Angel, Prisilla, Neta setelah rapat selesai kalian bertiga datang ke ruangan saya ! " Pak Arman dengan tegas.
Semua karyawan kembali ke kursinya masing-masing, Prisilla tersenyum serasa dirinya akan menang dalam perselisihan ini. Neta dan Bu Angel duduk di tempat duduknya.
" Net kamu enggak apa-apa ? " tanya Bu Angel.
" Nggak Bu, nggak apa-apa"
" Serius ? " tanya Bu Angel lagi.
" Iya Bu.. Ibu sendiri gimana ? " tanya Neta balik.
" Aman .. cuma sedikit masih kesal "
" Oke Bu, sebenarnya Prisilla itu siapa Bu, aku baru liat "
" Dia dari Divisi Umum, selebihnya nanti saya ceritakan " Bu Angel kepada Neta.
" Iya Bu " Neta mengangguk.
Rapat dimulai, semua karyawan mengikuti rapat sekitar 1 jam 15 menit. setiap Kepala Divisi memaparkan laporannya kepada Pak Arman dan jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan target, lalu di diskusikan bersama, untuk mendapatkan kesepakatan untuk memajukan MGM Grup.