"ssshh..le..paass..kaan..aku tuan,hiks aku bukan ja..lang" ucap Claudia dengan terbata sambil menangis.
Alberto,seorang bos mafia yang tidak pernah tertarik dengan wanita di club itu. Biasanya dia datang karena masalah pekerjaan,mereka bertemu di ruangan vip atau markas untuk membahas penyerangan .
Yang menemani mereka disana juga ngak sembarang orang,mereka orang lama dan terpilih. Itu pun akan masuk saat mereka baru tiba ,hanya untuk menemani minum saja.
Tapi saat melihat tubuh claudia, entah kenapa alberto bergairah. Dia langsung menyeret claudia setelah semua orang diusir nya ,mereka tidak dapat membantu wanita tuna rungu itu.
"cari tau mengenai wanita CS yang tidur dengan ku tadi" ucap alberto dengan nada dingin nya
Hanya dalam waktu setengah jam,data pribadi claudia sudah berada diatas meja alberto. Dia terkejut saat mengetahui claudia bisu, padahal tadi jelas-jelas claudia berteriak .
Nah lho,ada apa dengan claudia? apa benar dia bisu?
ayo mampir dicerita baru ku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 06
🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲
Tubuh Claudia semakin membuat nya ingin lagi dan lagi,jika saat ini Claudia masih membuka mata nya. Mungkin dia akan kembali menggagahi Claudia , tapi saat Claudia memejamkan mata nya seperti ini. Kedua mata nya seolah tidak ingin lepas dari wajah cantik Claudia, dia ingin tau semua mengenai wanita ini. Entah karena apa ? Tapi yang jelas Alberto seperti menemukan sesuatu yang hilang dari hidup nya.
Tok....tok....tok....
"Masuk" perintah Alberto saat mendengar suara ketukan di pintu, dia yakin jika itu adalah Zero. Pria berkulit hitam yang selama ini menjadi orang kepercayaan nya di dunia bawah,wajah nya terbilang sangar . Tidak ada yang bisa melawan nya,dia merupakan tangan kanan Alberto.
Bisa dibilang ,Zero adalah duplikat nya Alberto. Kemampuan bertarung nya hampir sama dengan Alberto,dia juga tidak suka berinteraksi dengan sejenis wanita. Bukan karena dirinya yang suka dengan pria, hanya saja prinsipnya dengan sang tuan hampir sama. Wanita adalah makhluk yang merepotkan, jadi lebih baik dia menghindari sesuatu berjenis wanita.
Untuk urusan ranjang,dia berbeda dari Alberto. Alberto suka memakai wanita yang masih bersegel,sedangkan Zero. Dia lebih suka menghabiskan waktu untuk melatih ketangkasan nya dalam bertarung,bagi nya kehidupan nya hanya bisa dia habis kan untuk berlatih. Makanya dia tidak pernah melakukan ciuman,pelukan atau bahkan bercinta dengan wanita.
"Bagaimana ?" Tanya Alberto dengan tegas,dia melihat wajah Zero yang tenang.
"Ini tuan....Ada beberapa laporan transaksi kita minggu ini,disana juga ada file mengenai wanita itu. Anda bisa melihat nya dengan jelas" jawab Zero dengan tegas juga.
Zero menyerahkan sebuah tablet pada Alberto ,mereka mencatat semua nya di selama benda berbentuk segi empat itu. Semua data transaksi yang akan dilaporkan pada Alberto juga beberapa kpan mafia yang merupakan musuh mereka,semua nya di laporkan pada Alberto tanpa kurang sedikit pun.
Alberto menatap setiap detail mengenai Claudia,dia melihat dengan jelas kalau Claudia merupakan tuna rungu. Mata nya menatap tajam pada Zero,dia merasa kalau kali ini Zero melakukan kesalahan. Kesalahan yang baru pertama kali dia lakukan selama mengikuti Alberto,dia menatap mata Zero dengan tatapan tidak suka.
"Kau sudah tidak bisa bekerja dengan baik lagi ?" bentak Alberto dengan tatapan yang tajam membuat Zero terkejut dan menatap sekilas pria yang menyelamatkan nyawa nya ini,dia terkejut melihat kemarahan dimata Alberto kemudian dia menunduk dan rincian mendengarkan apa kesalahan nya.
Ya,Alberto yang telah menyelamatkan Zero dari amukan ayah kandung nya. Ayah nya yang berniat membunuh Zero karena mabuk dan kesal Zero tidak memberikan uang pada nya,saat itu Zero berusia Lima belas tahun dan sudah bekerja sebagai perampok jalanan.
Zero tidak pernah tau yang nama nya kasih sayang orang tua,dia merasa kalau orang tua nya tidak pernah ada karena ibu nya yang sudah meninggal dan ayah nya yang hanya bisa mengambil uang miliknya .
Saat Zero hampir diambang kematian,Alberto datang sebagai malaikat nya. Memberikan pengobatan dan menjadikan nya teman,saat itu juga dia berpikir kalau Alberto tujuan nya hidup . Alberto memberikan pilihan,jika memang Zero ingin pergi maka dia akan membiarkan nya tapi jika Zero ingin tinggal maka selama nya pria itu ngak akan bisa lepas dari nya.
Alberto melihat keputusasaan di mata pria berkulit hitam itu,makanya dia memberikan dua pilihan . Dia tidak ingin memaksa Zero melakukan hal yang tidak dia suka,ayah Zero sudah dia bunuh dengan tangannya jika tidak mungkin nyawa Zero lah yang akan melayang .
Zero memilih mengabdi pada Alberto,dia berjanji akan bersedia melakukan apa pun untuk Alberto dan menyerahkan seluruh hidup nya. Alberto menerima nya dengan terbuka, hingga sampai saat ini semua nya diatur oleh Zero. Tidak ada sedikit pun yang ditutup-tutupi oleh Alberto mengenai diri nya juga dunia nya,tapi saat ini terlihat jelas kalau dia melakukan kesalahan.
"Dia tidak bisu, kau yakin mendapatkan informasi yang benar mengenai hal ini?" tanya Alberto dengan nada ditekan .
Zero menatap mata Alberto sekilas,selama ini dia tidak pernah berani menatap mata Alberto secara langsung seperti itu. Dia akan menunduk jika mereka bersitatap, dia merasa kalau dia sudah melakukan semua nya dengan baik.
"Benar tuan,setau saya. Informasi ini sangat akurat,anda bisa melihat informasi mengenai kehidupan masa lalu nona Claudia di halaman selanjut nya " jelas Zero.
Alberto membuka laman selanjutnya,dimana ada foto gadis kecil dengan kedua orang tua nya. Wajah cantik itu terlihat sama seperti wajah Claudia saat ini,tidak ada yang berubah sama sekali.
Disana terlihat jelas ,kalau Claudia sudah kehilangan suara nya saat tragedi berdarah itu terjadi. Alberto melihat dengan jelas siapa dalang dibalik semua nya,tapi karena kekuasaan uang. Maka si pembunuh dan dalang dibalik semua kehancuran kehidupan Claudia sudah di hilang kan,bahkan perusahaan milik ayah Claudia dikuasai oleh pria itu.
"Yogi" gumam Alberto dengan pelan,tapi masih terdengar jelas di telinga Zero.
Zero sengaja memanggil Claudia dengan nona,karena tidak biasanya Alberto mencari tau dengan detail mengenai seorang wanita yang tidak berarti menurut nya. Wanita asing yang dia minta sendiri,bukan disediakan untuk nya seperti biasa nya. Dia yakin jika sang tuan ,memiliki ketertarikan pada Claudia.
Walaupun dirinya tidak begitu suka dengan wanita, tapi bagi nya sangat mudah melihat perbedaan sang tuan dari tatapan mata nya menatap Claudia. Mata Alberto terlihat berbinar jika melihat wanita yang kini sedang tidur di atas tempat tidurnya,pemandangan yang sangat langka menurut Zero.
"Jadi karena aku,makanya dia kembali bersuara ?" tanya Alberto pada diri sendiri sambil tersenyum tipis dan hal itu dilihat jelas oleh Zero ,dia tidak perduli dengan keberadaan Zero.
Zero yang mendengar ucapan Alberto hanya bisa mengernyitkan dahi nya saja,perkataan Alberto membuat nya merasa bingung tapi hanya sebentar kemudian dia ikut tersenyum tipis. Dia tau kalau Claudia memiliki gangguan mental sehingga dia enggan bersuara karena kejadian yang dia alami, bisa dibilang dia memiliki trauma yang mendalam.
"Bagus lah,ini adalah kabar baik dan aku minta hanya kita yang tau " ucap Alberto tanpa melihat ke arah Zero,dia tau kalau apa yang dia katakan tadi. Semua nya jelas didengar oleh Zero,dia yakin Zero tidak akan berani menghianati nya.
"Perhatiankan setiap apa yang dia lakukan mulai saat ini" ucap Alberto dengan tegas,Zero hanya mengangguk.
Zero mengerti apa maksud dari tuan nya itu,dia tau kalau pria yang dimaksud adalah Yogi. Zero yakin kalau sang tuan akan membalaskan dendam wanita yang kini menarik perhatian beliau,dia hanya bisa menuruti hal itu.
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘