NovelToon NovelToon
KAMPUNG TERKUTUK

KAMPUNG TERKUTUK

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Balas Dendam
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nurulina

Kirana kembali ke kampung halamannya dengan tekad bulat—menuntut balas atas kematian ibunya yang tragis. Kampung yang dulunya penuh kenangan kini telah dikuasai oleh orang-orang yang mengabdi pada kekuatan gelap, para penyembah jin yang melakukan ritual mengerikan. Ibunya, yang menjadi tumbal bagi kepercayaan jahat mereka, meninggalkan luka mendalam di hati Kirana.

Apakah Kirana akan berhasil membalaskan dendam ibunya, ataukah ia akan terjerat dalam kutukan yang lebih dalam? Bagaimana ia menghadapi rintangan yang menghadang niat balas dendamnya? Temukan jawaban dari pertanyaan ini dalam perjalanan penuh ketegangan, misteri, dan kekuatan gelap yang tak terduga.

Apakah Kirana akan keluar sebagai pemenang, atau malah menjadi bagian dari kegelapan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurulina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 31

Mereka pun terdiam mencari ide, "Gini aja, bentar lagi dzuhur kan? Kita cari mesjid, nah ada pak ustad situ kita tanya tanya dulu gimana baik nya," kata Kirana.

Mereka mengangguk setuju, setelah selesai mengisi perut, mereka pun segera beranjak dari warung itu dan mencari mesjid terdekat,

Mereka pun kembali melajukan motor, tak berapa lama tiba lah mereka di mesjid yang lumayan besar, terlihat beberapa orang di masjid itu, seperti nya mereka marbot disana,

"Assalamu'alaikum pak, saya mau tanya, disini di manakah rumah ustad disini?" tanya Azka.

"Walaikumsalam, owh mau cari ustad zaka ya dek, bentar lagi juga datang, kan 15 menit lagi adzan, nanti selesai sholat biar saya sampai kan" kata pak marbot

15 belas menit pun tiba, adzan berkumandang, tak lama muncul lah motor memasuki halaman mesjid, tampaklah seorang pria turun dari motor itu, pria masih tergolong muda usianya sekitar 35 tahunan, memakai peci dan setelan sarung serta baju koko berwarna coklat. Tak lama kemudian, satu persatu orang mulai memasuki mesjid, mereka pun siap siap untuk sholat berjamaah di mesjid itu.

Selesai sholat berjamaah, Kirana, Nisa, Rizal dan Azka pun menunggu di teras masjid, tak lama pria berbaju koko berwarna coklat tadi datang menghampiri mereka, diikuti oleh pak marbot di belakang nya, melihat itu Azka dan Rizal pun langsung menyalami ustadz Zaka.

"Perkenalkan nama saya Azka, dan ini sepupu saya Rizal ustad, dan dua wanita ini adalah Kirana dan adiknya Nisa, jadi begini ustad kedatangan kami kemari adalah"....

Azka mulai menceritakan semua nya, maksud dan tujuan mereka ke kampung itu dan keinginan mereka untuk menikahi Kirana dan Nisa agar mempermudah rencana mereka,

"Baiklah mari ikut saya, ke rumah pak Amal. Beliau penghulu di daerah sini," kata ustad Zaka,

Mereka pun menaiki motor mengikuti motor ustad Zaka yang sudah melajukan motor duluan. Tak lama sampai lah mereka di sebuah gang, dan memasuki gang itu, tak jauh masuk kedalam, terlihat lah rumah berwarna hijau, ustad Zaka memasuki halaman rumah itu, memarkirkan motor dan langsung mengucapkan salam,

"Assalamu'alaikum pak Amal"

"Walaikumsalam salam, Zaka ayo masuk" sambut lelaki paruh baya dari dalam rumah itu,

Ustad Zaka dan mereka pun duduk di sofa ruang tamu rumah itu,

Tak lama keluar istri pak Amal membawakan minuman sirup berwarna merah dan beberapa kue,

Ustaz Zaka menceritakan hajat mereka kesana, juga Azka dan Rizal juga menjelaskan kan semua nya...

"Jadi begini nak, menikah itu artinya dua wanita ini adalah tanggung jawab kalian berdua, kalian wajib melindungi dan menjaga istri kalian, dan kalian juga wajib memberi nafkah, dan...... pak Amal menjelaskan perihal ilmu rumah tangga, serta menasehati Azka dan Rizal karena akan menjadi seorang suami dari Kirana dan Nisa.

"Wali nya siapa?" tanya pak Amal lagi,

"Orang tua kami sudah tidak ada pak, kami yatim piatu, hanya ada adik dari ayah, tapi tinggal beda pulau, tapi tadi saya sudah kabari beliau, dan Alhamdulillah beliau menyerahkan kami ke wali hakim pak" jelas Kirana, yang rupanya sejak di masjid tadi sudah mengabari pamannya,

"Baiklah sekarang hubungi paman mu nak, saya akan bicara, mengenai penyerahan perwalian," perintah pak Amal.

Kirana lalu menghubungi paman nya, untung nya langsung diangkat, Kirana kemudian memberikan benda pipih itu ke pak Amal,

"Assalamu'alaikum, iya saya pak Amal, iya pak, iya, iya baiklah pak, iya pak, Walaikumsalam" pak Amal berbincang di telepon dengan paman nya Kirana, paman nya Kirana ini tinggal di lain pulau, itu sebab nya jarang bertemu, tapi mereka tetap berkomunikasi baik dengan Kirana.

"Baiklah saya akan jadi wali hakim, untuk Kirana dan Nisa sekarang kalian sediakan mahar berupa apa saja, agar kita bisa melaksanakan akad nikah, tanya lah pada mempelai wanita ingin mahar apa" kata pak Amal.

"Baiklah saya ingin mahar uang seratus ribu rupiah pak" ucap Kirana.

"Saya juga pak, ingin mahar uang seratus ribu saja" sahut Nisa kemudian.

"Baiklah ustad Zaka, anda siap jadi saksi?"

"Siap insha allah," ucap ustad Zaka.

"Alhamdulillah semua di beri kelancaran, baiklah kita langsukan niat baik ini di tempat yang baik pula, sekarang ayo kita ke masjid untuk melaksanakan ijab kabul" ucap pak Amal lagi.

Mereka pun langsung kembali lagi ke masjid tadi dan rencana nya akan melangsungkan akad siang itu juga dimasjid itu, ustad Zaka, istri pak Amal, serta pak marbot akan menjadi saksi akad nikah mereka.

1
Nganu Kae
lanjut dong kak author
yang semangat dong yang semangat dong
aku penasaran nih
Nganu Kae
bagus sih penulisanya nggak bikin bingung pembaca dan menggambarkan situasi yang terjadi
semangat terus pokoknya author saya tunggu lanjutan eps nya👍🔥🔥🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!