Crazy But She'S Mine

Jennifer dengan sikap profesional dia menjelaskan siapa dia dan tujuan kerjasama yang dia tawarkan dengan perusahan milik raka. Adelia mengakui jika kakak tirinya itu begitu cerdas dan juga cekatan dalam mengurusi masalah perusahaan.

"Bagaimana tuan Raka. Apakah anda berminat untuk bekerja sama dengan perusahaan kami?" tawar Jennifer dengan senyum manisnya.

Jika semua pria mampu bertekuk lutut dihadapannya karena kecantikan dan kepandaian yang dia punya. Jennifer juga berharap jika Raka memiliki pandangan yang sama seperti pria-pria lain yang pernah dia temui.

Raka membaca sekali kali berkas yang disodorkan kepadanya. Memang akan menguntungkan dirinya jika dia menerima kerjasama ini. Adelia menatap raut wajah Raka yang serius membaca berkas proposal yang dipegangnya.

Adelia berharap Raka mau menerima kerjasama itu. Agar dia bisa meminta bantuan kepada Raka untuk menyelamatkan perusahaan milik sang ayah.

"Ayolah, terimalah kerjasama ini tuan Raka," lirih Adelia berdoa sambil memejamkan kedua matanya. Berkomat-kamit berdoa agar CEO muda itu mau menerima tawaran kakak tirinya. Raka yang mendengar suara Adelia hanya tersenyum tipis.

"Baiklah," jawaban Raka membuat Jennifer dan Adelia sontak tersenyum bahagia.

"Terimakasih banyak tuan Raka," ucap Jennifer dan bersorak dalam hati karena dia bisa membuat pria dihadapannya ini bekerja sama dengan perusahaan CH.

Hal ini akan bagus nantinya untuk Jennifer bisa mempengaruhi para pemegang saham agar membuat dirinya bisa menggantikan posisi Adelia nantinya. Kalau Adelia tidak sadarkan diri atau meninggal. Maka dia yang akan mampu memimpin CH selamanya. Impian Jennifer dan ibunya selama ini maka akan segera terwujud.

Setelah kedua belah pihak melakukan tanda tangan kerjasama. Ada sesuatu yang ingin Raka tanyakan sedari tadi. Dia merasa ada yang janggal saja.

"Kenapa anda sedari tadi membiarkan salah satu rekan anda duduk di tempat yang berbeda?" pertanyaan Raka ini cukup membuat Jennifer beserta asistennya menjadi terkejut.

"Rekan yang mana maksud tuan Raka. Saya hanya membawa asisten pribadi saya," tunjuk Jennifer kepada Sarah yang duduk di sampingnya.

Raka mengerutkan keningnya bingung," lalu dia siapa?"

Sontak ketiga orang yang ada di sana menoleh ke arah yang Raka tunjuk barusan. Jennifer sampai bingung sendiri karena dia tidak melihat siapapun di sana. Bagaimana bisa CEO di hadapannya ini mengatakan hal yang lain.

"Hmmm...maaf tuan Raka tetapi saya tidak bisa melihat siapapun di sana," ujar Jennifer mengatakan apa apanya.

Begitupula asisten Jennifer yang mengatakan hal yang serupa.

"Tapi di sana ada..." Raka tidak lagi melanjutkan perkataannya karena dia sudah tidak melihat keberadaan dari Adelia.

Kemana perginya wanita itu. Secepat itukah dia meninggalkan tempat tersebut. Padahal itu adalah ruangan tertutup. Lalu bagaimana dia bisa pergi dari sana.

"Tuan, saya tidak melihat siapapun selain kita di sini. Sepertinya anda terlalu lelah hari ini," bisik asisten Deon.

Raka mendadak merasakan sesuatu yang aneh. Dia tadi dengan jelas melihat sosok gadis yang ditemuinya di lobby apartemennya. Lalu bagaimana bisa gadis itu menghilang padahal dia juga sempat mendengar gadis itu mengucapkan permohonan agar dia menerima kerjasama dengan perusahaan CH. Apakah benar dia hanya berhalusinasi saja sejak tadi.

......................

Asisten Deon mengantarkan tuan mudanya sampai di apartemennya. Setelah memastikan tuannya sampai dengan selamat dan baik di kediamannya. Asisten Deon pun meninggalkan Raka sendiri an.

Raka berjalan ke lantai dua dimana kamarnya berada. Mungkin benar apa yang dikatakan oleh Deon. Dia sepertinya butu istirahat. Banyak sekali pekerjaan yang dia kerjakan akhir-akhir ini.

Akan tetapi ketika dia memasuki kamarnya. Dia cukup terkejut akan kehadiran seseorang yang sejak kemarin membuat dia hampir saja gila.

"Astaga! kamu!" Raka melototkan kedua matanya sambil menunjuk ke arah si gadis yang berdiri tepat di hadapannya.

"Ya, ini aku, kita pernah ketemu kemarin di depan lift waktu itu."

❤️❤️❤️

TBC