NovelToon NovelToon
Istriku, Dokter Pribadiku

Istriku, Dokter Pribadiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Istri ideal
Popularitas:29.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ana Al Qassam

~ Zifara Meisha Rabbah ~

" Hidup ini harus berdasarkan keyakinan bukan? bagaimana bisa aku yang seorang putri seorang Pendakwah kondang tak memakai hijab??? tidak hanya satu kali dua kali Ummi dan Abi mengingatkanku namun aku tetap merasa belum yakin akan sebuah hijab.

sehingga suatu hari Abi menjodohkanku dengan salah satu jamaahnya dari kesatuan tempat militer di mana Abi berceramah. Dari sanalah aku mengenal Ahmad Sulaiman Al Faroby. Dia mulai membuatku berubah namun dengan proses tak mudah tentunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Al Qassam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Calon Pengantin

10 bulan lamanya rencana pernikahan itu di rancang. Akan tetapi baru saja bisa akan di laksanakan sebab Calon menantu Ustad El baru datang dari kedinasan.

Di kediaman Al Faroby ...

" Kamu yakin menikahi dia?! Aku tahu kriteriamu Dek!" seru kakaknya yang tertua. Kak Sindy memang agak jutek. Tapi dia tak ingin adiknya terperangkap pada pilihan yang salah. Meskipun sejatinya dokter Zifa gadis baik.

" Yakin? Tentu saja ... " jawabnya dengan serius tanpa mimik senyum. Tapi memang Sulaiman jarang tersenyum. Kak sindy nampak tersenyum kecil melihat dan mendengar jawaban adiknya itu.

Mungkin benar mungkin tidak. Sindy tidak tahu alasan adiknya menikahi dokter Zifa. Yang jelas sindy tahu bahwa adiknya tidak menyukai alias membenci gadis tidak berhijab. Tapi ya sudah ... Dia sudah menjawab iya bukan? Itu artinya terserah pilihannya saja. Toh, hal itu sudah di tawarkan padanya terlebih dahulu.

Di sebuah Restoran megah milik keluarga Zifa. Mereka bertemu kedua belah pihak. Zifa menurut saja sebab dia tak ingin mengecewakan ayahnya. Saat semua keluarga di dalam ruangan VIP zifa masih asik di kamar mandi. Bukan gugup tapi tepatnya bingung.

" Diandra .... Aku bingung," lirih Zifa.

" Bingung beib! Iya bodoh kali sayangku menolak itu kemarin kalau sekarang namanya bunuh dirilah sayang!!!!" ejek Diandra pada sahabatnya semenjak sekolah itu.

" Aku termo Di! Jangan bercanda ... Kamu tahu aku tidak pernah menjalin hubungan dengan siapapun sebelumnya," keluhnya.

" Ya ... Sudah kali beib. Di jawab iya ... Iya ... Udah beres. Dah sana! Jangan lama - lama ngobrol di sini lama - lama gue yang serem lihat kamu jomblo," ejeknya lagi membuat Zifa sebal tapi lebih rileks.

" Dasar otak tidak sejajar!!!" seru Zifa dan mematikan ponselnya. Dia segera keluar dari kamar mandi. Saat dia menutup pintu kamar mandi dia menyenggol seseorang karena terburu - buru.

Srreekkkkk.

" Astaga! Sorry ... Gak sengaja mas," ucapnya sambil menunduk sebagai perasaan bersalah dan meminta maaf.

" Jika berjalan ... Berjalanlah dengan benar! Jika tidak semua orang akan terjatuh saat kamu senggol," entah ejekan atau hal lainnya. Yang jelas pemuda itu mungkin setengah kesal. Tanpa banyak ba bi bu dan alasan Zifa mengangguk saja.

" Iya ... Maaf sekali lagi! Permisi ... " ucapnya dengan tanpa melihat sama sekali lawan bicaranya.

Ada senyuman khas di bibir pemuda itu. Dia suka sisi lain Zifa yang demikian. Matanya tidak jelalatan seperti perempuan pada umumnya yang menyukai dirinya.

Setidaknya dia memiliki keunggulan dalam dirinya yang membuatku tidak menyesal sudah menerima tawaran menikah dengannya.

Zifa yang sudah berada di depan pintu itu diam tak menyentuhnya. Dia gugup jelas, dia ingat betapa dinginnya sikap pemuda di balik masker waktu itu. Dia menghela nafas berat. Namun derap langkah kaki dan sapaan itu membuat Zifa sedikit terkejut.

" Jangan bengong di depan pintu! Pintu itu tidak akan terbuka sendiri kecuali jika aku membukakan pintu itu untukmu," ujarnya dengan membuka pintu yang otomatis membelakangi Zifa.

Degh.

" Kamu?!" lirihnya tanpa melanjutkan apapun sebab Zifa tak melihat wajahnya. Dia masuk neyelonong begitu saja ke dalam ruangan keluarga mereka bertemu.

Apakah dia Ahmad putra Mom Rasyi??!

Tanpa banyak bicara lagi Zifa masuk ke dalam ruangan. Astaga di dalam bukan hanya mom Rasyi dan papa Ahmad akan tetapi semua keluarganya ikut. Rasanya kaki Zifa seakan keluh hanya sekedar untuk berjalan mendekat.

" Nah, itu calon mantennya sudah datang!" seru Mom Rasyi bak ibu kandung Zifa sedangkan Ummi Alia hanya tersenyum melihat betapa sayangnya calon mertua Zifa padanya.

" Assalamualaikum ... " Sapa Zifa.

" Waalaikumsalam ... " Semua orang menjawab.

Saat Zifa hendak duduk dia mendapati keponakan calon suaminya yang beberapa bulan lalu terkena duri ikan. Dia langsung duduk di pangkuan Zifa tanpa permisi sontak saja Hal itubdi komentari oleh paman si bocah.

" Hei ... Nona kecil! Om Ahmad saja belum duduk di pangkuan tante kenapa kamu dulu yang serobot, hahahah !!!" serunya dengan tawa candaan dengan puas.

Hahahahhaha.

" Bialin ajah .... Lagian om Ahmadnya jutek palah sih! Tuh, lihat ... Olangnya lagi main hp gak peduli," sindir si kecil dengan logat cedal-nya itu. Sulaiman yang mendengar sindiran itu sontak menatap keponakannya. Sejujurnya Zifa ingin melihat namun masih was - was.

Lagi - lagi semua orang tertawa mendengarnya. Sehingga pada akhirnya mereka segera memulai acara. Baik Zifa maupun yang lainnya mulai mengikuti dengan seksama.

Assalamulaikum Wr. Wb.

Bapak Adam El Kautsar, kami dari keluarga Faroby ingin menyampaikan niat baik kepada keluarga Bapak El sekeluarga. Putra kami yang bernama Ahmad Sulaiman Al Faroby ingin meminang putri Bapak yang bernama Zifara Meisya Rabbah menjadi istrinya. Agaknya inilah yang ingin kami sampaikan. Alhamdulillah Putra kami Ahmad adalah seorang abdi negara yang insyaallah mandiri dan bertanggung jawab. Agaknya niat baik kami di tanggapi oleh keluarga bapak.

Mungkin ini yang bisa saya sampaikan. Kurang lebihnya saya mohon maaf dan mungkin bisa di tanyakan pada Ahmad sendiri untuk sebuah keyakinan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Penyampaian Dad Faroby mungkin tidak banyak. Akan tetapi niat baiknya itu bisa di lihat oleh Zifa. Hanya saja Zifa ingin mendengar sesuatu dari putra Paman Faroby tentang perjodohan ini. Apakah dia setuju ataukah tidak.

Setelah hal itu nampaknya Abi menerima niat baik itu dengan tangan terbuka untuk Ahmad yang notaben-nya adalah jamaah kajiannya. Sengaja Abi Zifa tak menyebutkan hal itu agar putrinya tahu sendiri siapa calon suaminya itu.

" Nak ... Sampaikan yang ingin kamu sampaikan pada keluarga calon suamimu," ujar Abi pada Zifa. Pada kesempatan ini Zifa ingin bertanya pada calon pendampingnya itu tentang perjodohan ini.

" Baiklah ... Saya Zifa mungkin semua keluarga sudah mengenal saya sebab saya adalah dokter pribadi keluarga Faroby. Sebelum membahas pernikahan agaknya saya membutuhkan pendapat dia tentang perjodohan ini," ucap Zifa. Sulaiman yang sedari tadi diam seribu bahasa kini menatap perempuan itu. Dia masih saja menduduk membuat sulaiman menggelengkan kepala.

" Ahmad ... Silahkan tanggapi apa yang di sampaikan Zifa," jawab Mom Rasyi kali ini menatap putranya. Dia tidak mau sulaiman merusak acara malam ini.

Sulaiman menghela nafas dan mulai mengatakan sepatah kata yang ingin dia sampaikan.

" Perjodohan mungkin Zaman siti nurbaya dan sekarang sudah modernisasi. Tapi di sini bukan masalah perjodohannya. Tapi siapa yang di jodohkan dengan kita. Saya mengatakan ini bukan karena ingin mempermainkan dokter Zifa. Tapi, yang paling utama saya mau melakukan perjodohan ini karena saya begitu menghormati dan menyayangi Ustadz saya yang tidak lain dan bukan Ustadz El. Agaknya dengan menikah dengan putri beliau saya mendaPatkan tiket menjadi putra beliau dan sekaligus mendapatkan putri kesayangannya hal itu merupakan suatu kehormatan bagi saya. Agaknya hanya itu yang ingin saya sampaikan. Saya Sulaiman akan memastikan putri Ustadz bahagia dan menjadikan dia perhiasan Dunia," Jawab El dengan sopan. Mata Zifa kali ini sudah memberontak ingin melihat siapa calon suaminya. Dia juga jamaah Abinya. Akhirnya mau tidak mau Zifa menatap ke arah pemuda yang sedang berdiri itu.

Dia itu bukankahh ???!!!!!

Sedang El hanya mengulas senyum sedikit sebwlum kemudian duduk. Pertemuan kelurga kali ini berjalan dengan lancar dan di terima dengan tangan terbuka pula.

1
Dia Amalia
mengada² lh mas Ahmad ne istrinya slow bukan berarti tak cemburu 😂🤣😂
nadya insan
lanjut dong kak part nya
Ana Al Qassam: wait ya kak! tdi terkendala seleksi jadi nunggu seharian/Smile/
total 1 replies
Mulianti Mulianti
ular tambah 1 lagi 😄
Dia Amalia
ada walang sangit nambah daftar kawa mafaza🤣😂😂😂
nadya insan
lanjut kak cerita nya
nadya insan
lanjut kak
Ana Al Qassam: terima kasih sudah mampir kak
total 1 replies
Mulianti Mulianti
gol
Ana Al Qassam: /Chuckle/
total 1 replies
Mika Saja
nenek SM ibu Sam aja ngajarin cucunya biar ambisi jd kaya
Dia Amalia
akhirnya mas Ahmad gool 😂🤣😂😂
Ana Al Qassam: /Grin/
total 1 replies
Dia Amalia
haiii yg yaa mafaza gila mau jd kaya 🤣😂🤣
Dia Amalia
hah itu lh penyakit hati ya gk diberkah Allah mafazaaaaaa gk bisa dipeksoooo😂🤣😂🤣
Sutila Dewi
Biasa
Sutila Dewi
Buruk
Mika Saja
mafaza racun.....harus cepat2 dibasmi ini
Mulianti Mulianti
so sweet
Mulianti Mulianti
dendam amat bu 😄😄😄
Dia Amalia
aaahhh mas Ahmad mau belah duren 🤣😂😂
🌜💖Wanda💕🌛
Luar biasa/Heart//Good//Good//Good/.,... Lanjut....
....
Ana Al Qassam: makasih kak bintangnya/Drool/
total 1 replies
Mika Saja
masih menyelami hati 2 anak manusia ini
Dia Amalia
weeehhh dalam banget mas Ahmad perasaanmu ke adek zifa 😘😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!