NovelToon NovelToon
BUKAN DI TANGAN-ku

BUKAN DI TANGAN-ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:238
Nilai: 5
Nama Author: Ansu Arisanti

"saat aku bertemu denganmu aku mengerti. cinta itu memang sangat indah dan kesepian itu terasa sangat menyiksa dan kedua hal itu disebabkan oleh orang yang sama, ya kau."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ansu Arisanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERISTIWA YANG TIDAK BISA DI DUGA

Arsa kaget melihat orang yang berada belakang meja nya teriak. Beberapa orang yang sedang makan termasuk Arsa Raffi dan Archen pun ikut menoleh ke sumber suara, dari kejauhan Arsa melihat wajah panik dari seseorang yang membuat keributan tersebut entah apa yang terjadi dengan perempuan yang di liatnya itu. Selang beberapa saat teman di samping nya juga pun ikut berteriak, apakah ini kesurupan masal yang sering terjadi di perusahaan lamanya tapi masa iya, Arsa tidak percaya dengan pemikiran nya pasalnya tempat ini sungguh tidak memungkinkan terjadi hal seperti itu, tempat ini sangat indah dan estetik tidak ada seram suasana nya pun sangat berbeda dengan perusahaan lamanya yang sedikit bikin bulu kuduk merinding, perusahaan lamanya terbilang sangat menakutkan seperti sudah tidak terawat benda-benda tidak terpakai pun tidak tertata rapih seperti disini

Arsa mengalihkan pandangan dia memilih menghabiskan minuman namun dia masih mendengar suara orang orang semakin ricuh berlari ke sembarang tempat hal itu membuat mejanya sedikit bergerak namun gerakkannya semakin besar, kursi itu membuat minuman yang ada dalam gelas bergerak naik turun , Arsa dan dua laki-laki di samping, dan depan nya tersadar kan, bahwa saat ini sedang terjadi gempa dengan kekuatan yang cukup dahsyat.

orang-orang yang tadi dilihatnya, yang menurut pandangan Arsa sedang berbuat keributan sudah tidak ada, menyisakan Arsa Raffi dan Archen. Arsa masih melihat beberapa orang yang tergesa-gesa keluar dari kantin mungkin menuju ketempat yang lebih aman.

"gempa aaaaaa!!"teriak Archen yang baru saja sadar akan adanya gempa

"GEMPAAAAAA!!!!" Raffi berteriak, membuat orang-orang makin panik, suasana di kantin sangat ricuh orang-orang mulai fokus pergi ke tempat yang lebih aman.

Arsa pun ikut dalam keramaian itu, berlari mengikuti arah orang. Jujur saja Arsa bingung takut juga, dia bahkan tidak tahu dimana jalur evakuasi jika terjadi hal seperti ini, Arsa benar-benar belum mengetahui hal-hal seperti ini, jika saja ini terjadi saat dirinya masih di tempat yang lama , ia dengan kepercayaan penuh akan cepat menemukan jalur evakuasi, tempat yang sudah di survey akan lebih aman.

Bicara soal jalur evakuasi, saat ini Arsa tengah mengikuti langkah orang-orang dari wanita satu ke wanita lainnya, dari pria satu ke pria lainnya, Arsa sudah tidak melihat keberadaan Archen maupun Raffi. Entah dimana kedua laki-laki itu.

Menurut penglihatan nya Arsa belum menemukan titik kumpul orang-orang. Dia masih mengikuti langkah orang-orang, cukup lama hal itu malah membuatnya merasakan getaran-getaran bumi yang lebih hebat beberapa barang yang di lihatnya mulai bergetar, jendela dan lukisan-lukisan pun sama saja, beberapa buku juga ada yang berjatuhan entahlah Arsa tidak begitu mengerti.

Arsa hanya mendengar banyak sekali suara orang dibelakangnya dari suara teriak- barang-barang yang jatuh, bahkan Arsa mendengar komando dari seseorang yang menyuruhnya cepat dan hati-hati.

Saat Arsa berlari Arsa melihat beberapa buku dokumen-dokumen jatuh, entah di sebabkan karena gempa bumi atau memang secara tidak sengaja tersenggol oleh orang-orang didepan nya. Arsa mendengar suara orang-orang makin panik, diantaranya Arsa mendengar seperti seseorang menahan Isak tangis saat terjadi guncangan hebat bahkan guncangan itu hampir membuat tubuh Arsa jatuh.

Arsa benar-benar hampir tidak bisa menahan keseimbangan badannya , jika dirinya sedang di pantai mungkin ia sedang menghadap ombak yang besar dan ikut terseret.

Arsa benar-benar tertekan, sejujurnya dia juga panik takut, pasalnya gempa bumi ini cukup besar, Apa yang terjadi dengan orangtuanya di rumah, apakah mereka baik-baik saja, apakah rumahnya aman. Namun hal yang paling penting saat ini Arsa harus menyelamatkan diri nya terlebih dulu. Baru, setelah itu dia bisa memikirkan hal lain. Arsa masih celingukan mencari-cari seseorang, siapa tahu dia melihat Raffi ataupun Archen dan bisa segera berkumpul di titik aman.

Arsa terlihat sangat bahagia, pasalnya didepan sana, beberapa langkah lagi lagi terlihat banyak sekali orang-orang yang berkumpul, termasuk wanita tua yang sering mengajak Raffi berbicara. Namun sayang sekali dia terjatuh karena tubrukan dari seseorang pria dibelakang nya, Bahakan tidak hanya satu orang bebrrang orang secara tidak sengaja menginjaknya, jari jari Arsa terinjak oleh orang-orang yang melewati nya

Tubuhnya tertunduk rambut nya berantakankan, badannya beberapa kali pun seperti tertendang orang-orang. Jujur sekali saat ini dirinya menangis dalam diam, meringis kesakitan, kedua jari tangannya terinjak oleh orang-orang. Bahkan Arsa yakin salah satu orang yang menginjaknya adakah seorang wanita yang memakai sepatu hak hal itu terlihat dari jari-jari Arsa yang terluka.

Arsa menjamin luka di lututnya yang hampir kering kini kembali lagi basah, mengeluarkan darah segar wajau tidak begitu parah tapi yang namanya luka tetap saja bikin sakit dan perih bukan.

Arsa membenarkan rambut nya mengutuki dirinya sendiri, Ia mulai berdiri, di depannya Arsa melihat beberapa pulpen, kertas, cermin kecil persis seperti milik temannya Belleza, beberapa permen juga ada berserakan dibawah.

Arsa masih berada dalam ruangan itu , beberapa laki-laki di depannya berlari. Tiga langkah lagi laki laki itu sudah dipastikan aman dan bergabung dengan teman-teman nya. Sementara dirinya masih tinggal 15 langkah lagi, menuju titik aman. Arsa tidak tau, apakah di belakang nya ada orang lagi atau tidak, dia merasa dirinya lah yang menjadi orang terakhir yang bergabung di titik aman.

"Fayy Ayo buruan!" teriak Archen, disana bahaya.

"Tok! Tok!" suara pintu di ketuk beberapa kali, "Ada orang disana tolong! Tolong!!"

Arsa mendengar Archen berteriak memanggil namanya, dia juga melihat dari kejauhan bahwa Raffi menggendong nya. sejujurnya Entah apa yang mereka lakukan tapi setidaknya hak itu membuat Arsa sedikit bisa tersenyum di tengah rasa sakitnya.

Namun bersamaan teriakan Archen, samar-samar Arsa juga mendengar suara seseorang entah siapa yang berbicara namun suara itu suara meminta tolong.

"Fairaaa cepat fayyy!!" Archen kembali berteriak

Semakin Archen berteriak semkin Arsa berjalan mundur, mencari sumber suara yang sempat di dengarnya. Arsa berjalan hati-hati, sambil menahan sakit yang dirasa, sesekali dirinya menginjak beberapa keras yang berserakan di lantai bahkan Tumbler dan beberapa nametag juga dia lihat begitu saja.

Arsa sudah tidak mendengar lagi Archen memanggil namanya ,dia juga tidak mendengar rintihan orang meminta tolong saat Arsa ingin balik dan bergabung bersama teman-teman nya Arsa mendengar suara pintu yang di ketuk-ketuk.

"Hallo ada orang disini?" Mas atau mbaknya bisa mundur, Aku mau coba bantu.

Arsa beberapa kali mencoba mendobrak pintu , pintu itu seperti mustahil terbuka karena tubuhnya yang kecil, mungkin juga karena badannya yang lemes menahan perih di lutut. Arsa beberapa kali mencoba berbagai cara tapi pintu itu tidak terbuka dari ia mencoba mendobrak nya dari jauh menguncang pintu itu sebisa mungkin tapi hasilnya masih sama, saat ia kesulitan memikirkan cara apa lagi yang harus dia lakuk, secara tidak sengaja tangan dia menekan knop pintu, pintu itu dengan mulusnya terbuka, seolah seperti memang tidak masalah apapun.

Jika Arsa tahu itu dari tadi mungkin dirinya tidak akan mati-matian mendobrak pintu itu. namun bagaimana lagi hal itu sudah terlanjur di lakukan. Arsa akhirnya percaya dengan kata-kata....

..."Tidak perlu pusing mencari jawaban atas permasalahan boleh jadi jawabannya sudah ada di depan mata."...

"Tidak Apa-a...p" Arsa bertanya saat seseorang yang di tolong nya keluar dari toilet, "Aaaaaaaaaa!!!!" teriak Arsa kembali saat sadar sesuatu yang besar akan jatuh menimpa dirinya dalam hitungan detik.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!