NovelToon NovelToon
Cinta Disaat Membenci

Cinta Disaat Membenci

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Mafia / Balas Dendam / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: QUEENS RIA

Fahira harus menelan pil pahit setelah kematian ibu nya, ia harus di jodohkan dengan orang yang telah membuat ibunya meninggal dunia.

Mengandung anak bukan alasan untuk Fahira harus menjalani hubungan pernikahan (rahasia) di sekolah, Sisi lain Fahira tidak mau mengorbankan masa depan yang panjang karena ia masih kelas 3 SMA.

Seiring berjalannya waktu, kebencian Fahira berubah menjadi cinta.

Tentunya itu tidak semulus yang Fahira harapkan. Sampai Fahira harus di landa kemalangan tentang masa lalu Rey yang begitu amat berantakan dengan kedua wanita yang membuat Fahira Hamil.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29. Rindu Ibu.

"TINNNNN!!!" Suara klakson mobil milik Rey terus menerus berseru heboh, setelah itu di susul dengan suara gebrakan tubuh wanita paruh baya yang terbentur keras mengenai kap mobil.

BRUKKK!!

"Ibuuuuuu!!" Fahira menoleh dan berlari dengan langkah kaki gemetar.

"Ibu, bangun ibu!! bangun!! jangan tinggalkan Fahira sendirian BU!!" Rengek Fahira yang tersedu-sedu di samping jenazah ibu nya yang sudah tergeletak bersimbah darah di aspal jalanan.

Fahira terus memeluk kepala ibunya yang sudah tak bernyawa. Tangisan nya semakin pilu, badan nya terus bergetar, nafas nya tersengal, kepalanya pun sudah mulai sakit akibat dari kebanyakan nangis.

"Fahira bangun hey, sayang bangun" Rey berusaha membangunkan Fahira dengan mengencangkan bahu nya secara perlahan.

Fahira akhirnya membuka mata nya, gadis itu terlihat heran ketika mendapati dirinya yang sedang menangis.

Fahira langsung menekuk leher ke bawah sambil menutup wajah nya dengan telapak tangan. Disamping nya Rey terus memeluk Fahira dengan kasih sayang.

Sebab, Fahira sebelum dibangun kan selalu menyebut kata ibu dalam mimpinya.

"Kamu mimpiin ibu kamu ya?" Gumam Rey.

Fahira gak menjawab, gadis itu memilih menengok ke arah jam dinding.

02.10. Gadis itu mempunyai niat untuk sholat tahajud sekalian nunggu sholat subuh. Tapi...

"Kok?" Fahira hendak melepas pelukan sang suami, memegang tangan Rey terasa panas. "Badan Aa kok panas?" Kata Fahira langsung khawatir.

"Jangan dipikirin ya neng, pagi-pagi juga pasti sembuh." Kata Rey, Fahira menatap singkat ke wajah Rey, gadis itu langsung turun dari ranjang dan pergi ke arah dapur untuk menggodok air hangat kompres.

Tak lama sekiranya air sudah mendidih, air panas itu di netralisir dengan air bak untuk mengatur suhu.

Setelah dirasa cukup hangat, Fahira kembali ke kamar nya dengan membawa baskom kecil yang sudah diisi air hangat,

Fahira memeras kain bersih yang sudah di celupkan ke dalam air hangat. Lanjut nya kain itu ditempelkan di kening Rey.

"Dibilang jangan peluk-peluk aku kalau tidur, ketularan kan penyakit nya" Keluh Fahira. Rey pun hanya bisa terdiam tanpa kata.

Sambil nunggu jam subuh, gadis itu kembali ke dapur untuk memasak sup ayam tanpa membangunkan asisten rumah tangga nya.

Tak lama setelah sibuk dengan dapur, sop ayam yang sudah buat langsung di bawa oleh gadis itu, bersamaan dengan teh hangat yang sudah ia buat.

"Neng, Aa lagi gak nafsu makan, mau lanjut tidur dulu sambil nunggu waktu subuh" Tegas Rey.

Fahira tak kalah tegas nya "Seenggak nya isi perut dulu buat minum obat penurun demam, kebetulan obat neng yang kemarin masih ada, Aa juga semalam makan sedikit banget" Omel Fahira.

"Itu Aa lagi gak nafsu makan neng" Kata Rey.

"A, cepat dimakan... Nih" Dikala Fahira ingin melayangkan suapan, Rey langsung merebut sendoknya "Iya-iya bawel, biar Aa yang makan sendiri neng"

"Iya, cepat A dimakan" Kata Fahira. Gadis itu masih memperhatikan wajah Rey yang sudah memasukan air sop ke dalam mulutnya.

Sampai di tiga suapan, Fahira beranjak pergi untuk mengambil buah jeruk di lemari es.

Fahira berjalan lagi menuju kamar sambil mengupas kulit jeruk. Sampai di kamar, buah yang ia kupas langsung disuap-kan ke mulut Rey.

Hingga waktu sudah jam 04.30 dini hari.

Fahira sudah memakai mukenah, sekaligus Rey sudah memakai baju Koko, sarung dan peci nya. Sampai akhirnya mereka sudah memulai sholat subuh berjamaah.

Setelah sholat subuh selesai, Rey balik badan Fahira pun mencium punggung telapak tangan suami nya.

Sisanya Rey berdoa dalam hati, hanya saja dari belakang Rey mendengar Fahira berdoa dalam nada bergumam.

"Ya Allah, selalu mulia kan ibuku sebagai ratu mu surga mu ya allah, jika kau berkenan, sampai kan salam rinduku padanya. Dua puluh hari lagi puasa akan datang, Hamba rindu puasa dan Lebaran bersama ibu, kalau engkau mengizinkan... tolong turunkan ratu surga mu itu untukku ya Allah." Fahira memberi jeda ucapan untuk menyeka air mata.

"Ya Allah ya tuhanku, Hamba sangat tidak menginginkan situasi yang sekarang penuh derita dan luka dalam hidup hamba ya allah, jika ada alur hidup hamba yang lebih baik, tolong berikan semua itu padaku ya allah"

Fahira semakin menekuk leher ke bawah, ia sekarang mendadak terdiam, air mata nya terus tumpah di pipi nya.

Curhatan Fahira kepada tuhan semakin tenggelam, tanpa sadar gadis itu sudah membuat Rey yang ada di depan nya mendadak merenung dan merasakan penyesalan yang sangat berarti.

"Neng" Panggil Rey sambil membelai kening istri nya dengan lembut. Fahira kaget, gadis itu langsung menyeka air mata di setiap sudut mata nya.

"Eh, kirain Neng, Aa sudah keluar ruangan ini" Kata Fahira.

"Enggak neng" Jawab Rey singkat, pria itu langsung bangkit dari duduk dan pergi ke kamarnya untuk kembali beristirahat.

Dari belakang sana, Fahira langsung mengambil Al-Qur'an dan melanjutkan bacaan yang kemarin ia baca.

1
widiya jaishy
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!