NovelToon NovelToon
Antara Dia Dan Sahabat Kuu

Antara Dia Dan Sahabat Kuu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Dosen
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: dragon starr

Liliy aqila khanza, Hesti Adifa dan Wina arfa alia bersahabat sejak TK sampai bangku kuliahan. mereka menamainya Black Ladies karena mereka memiliki kesamaan tidak menyukai warna yang cerah dan itu menggambarkan kepribadian mereka. Liliy aqila khanza berusia 19 tahun dan diagnosa dan mengidap DID ( Dissociative identy Disorver) 8 tahun yang lalu. Trauma masa kecil akibat broken home membuat tempramennya sulit ditebak. Liliy jurusan seni dan tergolong pandai di kelasnya. Gitar merupakan barang kesayangannya yang selalu di bawa kemana pun dia pergi. hesty dan wina ialah sahabat yang selalu memahaminya mereka tidak membiarkan sahabatnya larut dalam kesedihan. Hingga persahabatan mereka di uji oleh seorang laki-laki tampan jurusan olahraga yang merupakan pindahan dari kota. postur tubuhnya yang kokoh membuat idola para kaum hawa di kampusnya.Kedatangannya membuat persahabatan mereka mulai retak. Apakah Black Ladies mampu mengatasi keretakan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dragon starr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Bimbang

" Jika Keraguanku membuatmu kehilangan arah, maka ingatkan aku. Saat ini, aku bingung menentukan pilihan. Aku benci memilih karena itu membuatku terpuruk dalam situasinya, kadang ku memilih justru itu berdampak buruk padamu. Aku butuh arahan darimu agar tetap bersama."

*** Ruang ganti***

  Setelah jam olahraga basketnya usai, Randy dan teman temannya menuju ke ruang ganti untuk membersihkan pakaiannya yang basah gara-gara keringat.

 Satu per satu teman temannya masuk di ruangan. Randy, kevin dan Rio duduk di depan ruang ganti untuk menunggu teman temannya selesai karena mereka tidak menyukai semua bau dari temannya bercampur di dalam ruangan tersebut.

Ketika teman temannya selesai mengganti pakaiannya dengan bersih dan keluar menuju ruangannya karena ada mata kuliah selanjutnya akan masuk. Randy Kevin dan Rio pun masuk di ruang ganti untuk membersihkan badannya. Mereka memasuki ruangan, sementara Rio mengelap keringatnya dan tiba-tiba bertanya mengenai tadi yang berhenti di depan ruang musik.

" Ren, kok tadi pagi tiba-tiba berhenti di depan ruang musik? Tadi aku lihat tuh, kamu celingak celinguk di depan pintu ruang musik gitu kaya lagi cari seseorang. Emangbkamu lagi cari siapa sih?" tanyanya Rio yang masih penasaran dengan Randy karena tingkahnya beda saat pagi tadi.

" Nggak cari apa siapa siapa, tadi tuh lagi benerin tali sepatu aku yang lepas. Kebetulan aja di depan ruang musik. Masa aku cari seseorang 'kan itu tidak mungkin." ucapnya Randy berbohong dan berusaha meyakinkan karena jangan sampai Rio salah paham dan membuat heboh satu kampus.

" Nggak percaya deh, masa benerin tali sepatu sambil celingak celinguk di pintu." Ucapnya Rio yang tidak percaya sama sekali.

" Udah lah, kalau nggak percaya," ucapnya Randy yang malas ngejelasin lama ke Rio karena nggak bakalan juga percaya.

 Rio pun bertanya kembali pada Kevin untuk memastikannya, " Vin, kamu percaya nggak kalau Randy benerin tali sepatunya yang lepas di depan ruang musik tadi?"

" Nggak tahu 'kan kamu sendirian yang nyamperin." jawab kevin sambil mengganti pakaiannya yang bersih.

" Felieng aku tuh Vin nggak pernah salah, percaya deh sama aku," ucapnya Rio dengan yakin kalau tebakannya benar.

" Hahaha, percaya sama kamu? Yang percaya sama kamu tuh semuanya sesat. Jadi, nggak bakalan ada yang percaya." Ucapnya Kevin dengan tertawa berbahak bahak dengan melirik ke arah Rio.

" Sesat? Tega yah kamu ama sahabat sendiri, masa di bilangin jalan yang sesat." ucapnya Rio dengan cemberut, " Tapi feeling aku tuh nggak pernah meleset, Vin. Kita liat aja nanti," lanjutnya kembali dengan begitu yakin.

" Hmm... iya. Sudahlah bahas itu, mending kamu cepatan dikit siap siapnya nanti dosennya selanjutnya datang duluan," ucapnya kevin yang sudah rapi dan menunggu Rio memakai baju.

" Oke, liat aja nanti," ucapnya Rio dengan yakin dengan tebakannya.

 Tidak lama kemudian, Rio selesai juga mengganti pakaiannya. Mereka buru buru menuju ke ruangannya untuk mengikuti mata kuliah lain.

 Dosennya belum juga datang, mereka menunggu dosennya sambil melamun, entah apa yang mereka lamunkan, semua sibuk dengan dunianya masing-masing, ada yang ngegosip, ada yang membaca, ada yang tidur, dan ada juga yang main game.

*** Kelas Lily***

 Setelah bersiap siap dari latihan, Lily dan sahabatnya menuju ke ruangan kelasnya dan menunggu dosennya. Sambil menunggu dosennya datang, Hesti bertanya pada Lily tentang penyampaian dosennya tadi pagi.

" Li, mau ikut nggak kegiatan pentas seni akhir bulan nanti? Kayaknya seru deh," Tanya Hesti sambil menatap Lily berharap mereka bertiga bisa mengikuti pentas seni itu.

" Belum tau juga," jawabnya dengan bingung sambil menaikkan pundaknya.

"Kok belum tau? Kan kamu jago main gitar sama nyanyi," ucap Hesti berusaha meyakinkan.

 " Pasti banyak yang jago di ruangan lain, jadi malas ikut," jawabnya dengan kurang percaya diri.

"Aku liat sih, kamu jago di banding mereka." Pujinya Hesti.

"Jago apaan, kalau mau ikut kegiatan itu, ikut aja. Sekalian sama Wina, kayaknya Wina tertarik sama kegiatan itu," ucapnya Lily dengan melirik Wina yang duduk santai di bangkunya.

" Win!" Teriaknya Hesti, " Mau ikut kegiatan pentas seni itu?" Tanyanya Hesti kembali pada Wina.

" Ikut dong, Aku mau kenalin suara aku ama orang orang, biar semua orang tau kalau suara aku tuh kayak harta karun yang sulit di dapatkan" Ucapnya Wina dengan sombong di depan sahabatnya.

" Kepedean amat noh, emak emak" ucap Lily dengan ekspresi datar.

" Tuh Li. Wina mau ikut pentas itu, ikut juga yuk 'kan kita bertiga jadi lengkap di angkatan kita," Rayunya Hesti sambil mengangkat kursinya di dekat Lily dan menatapnya penuh harap.

" Nanti di liat yah," Ucapnya Lily singkat yang masih bingung antara ikut atau tidak.

" Secepatnya ya kabarin kita kalau mau ikut. Biar kita bisa latihan bareng, walaupun acaranya akhir bulan depan sih, tapi kita harus mempersiapkan dengan matang" ucapnya Hesti yang sudah tidak sabaran mengikuti pentas itu.

"Iya," jawabnya kembali dengan singkat.

 Setelah beberapa menit bercerita sambil menunggu dosen, ketua tingkatnya menginformasikan kalau dosennya berhalangan datang. Jadi tidak ada lagi perkuliahan di hari itu.

 Semuanya pun bersorak ria karna dosennya tidak masuk. Maklum masa masa perkuliahan. Lily dan Wina rencana langsung pulang ke rumahnya, sedangkan Hesti mau ke perpustakaan dulu untuk mengembalikan buku yang dia pinjam minggu lalu.

*** Kelas Randy***

 Setelah beberapa lama menunggu, dosennya akhirnya datang juga. Semua yang ada dalam ruangan langsung kaget dan menghentikan semua aktivitasnya seketika. Dosennya memasuki ruangan dan menuju mejanya untuk meletakkan tas dan bukunya. Dosennya meminta maaf karena terlambat 10 menit gara-gara tadi ada kecelakaan di tengah jalan yang menyebabkan jalanan macet.

 Dosennya memulai perkuliahannya dan berjalan khidmat, semuanya menyimak dengan baik. Sebelum perkuliahannya selesai dosennya memberikan tugas terlebih dahulu dan menyampaikan kalau ada pertemuan selanjutnya akan ada evaluasi.

 Setelah dosennya memberikan tugas, dosennya pamit dan mengakhiri perkuliahannya. Randy kevin dan Rio bersiap siap untuk pulang karena mereka kecapean sudah berolahraga tadi pagi.

 Sesampai Randy di rumah, Randy langsung ke kamarnya untuk istirahat dan melemparkan tasnya begitu saja di atas kasur lalu menjatuhkan badannya juga di atas kasur.

Pikiran Randy tiba-tiba tertuju pada waktu pagi yang di ruang musik. Randy sempat melihat wajahnya tapi dia masih belum mengingatnya kalau dia pernah ketemu secara langsung saat pertama kali yang membuat Lily terjatuh berhamburan di lantai dan Randy juga melihat cewek yang pernah ia bonceng di dalam ruangan itu.

Randy menyimpulkan kalau mereka berdua sekelas. Randy yang penasaran dengan Lily, ingin mencari tau sosok Lily tersebut secara diam diam, tadi dia bingung bagaimana caranya.

Randy tidak ingin melibatkan seseorang apalagi sahabatnya karena pasti mereka menjahili dan mengejeknya habis habisan. Sebenarnya Randy bingung kenapa dia penasaran sama Lily, pikirnya Randy, dia beda dari perempuan yang pernah ia temukan itu dan Randy penasaran dengan Lily.

Randy belum ada cara untuk mencari tau Lily. Tidak lama kemudian, terlintas pikiran Randy itu terlalu cepat mencari tau siapa itu lily sebenarnya, apakah itu berlebihan? Ahh, sudahlah aku jalani aja dulu. Randy pasrah dan bingung apa yang ia pikirkan.

1
ナディン(nadin)
Suka banget sama karakter yang kamu buat thor, semoga terus berkembang.
Odette/Odile
Suspensnya bikin nagih
Arsène Lupin III
Luar biasa! 👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!