NovelToon NovelToon
PENGKHIANATAN!

PENGKHIANATAN!

Status: tamat
Genre:Selingkuh
Popularitas:11.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Hnislstiwti.

"Apa kurang dari ku, Mas? Kamu dengan tega nya berselingkuh dengan Winda" teriak Mora dengan penuh air mata.

"Kau tidak kurang apapun, sayang" lirih Aron dengan menatap manik mata Mora dengan sendu.

"Kau yang membawa ku kemari , kau yang berjanji akan memberi ku banyak kebahagian, tapi apa Mas? Kau mengkhianati ku dengan teman ku sendiri" tegas Mora.

"Pergilah dan ceraikan aku secepat nya" ucap Mora dengan penuh ketegasan.

DEG.

Aron langsung saja menatap Mora dengan tidak percaya. Wanita yang sangat di cintai nya kini tersakiti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hnislstiwti., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Aron melangkahkan kaki nya menuju ke ruangan nya, ia tidak membalas sapaan dari karyawan sama sekali, pikirannya sangat kacau.

"Masuk ke ruangan ku" ucap Aron pada Sekertaris nya.

Sekertaris tersebut langsung menganggukan kepala nya, ia mengikuti langkah kaki sang, Bos.

"Mulai saat ini kau akan menjadi Asistenku, dan carilah Sekertaris baru untuk menggantikan posisi mu" ucap Aron saat Dava sudah di hadapannya.

"Baik Tuan" balas Dava patuh.

"Kau boleh keluar" ucap Aron dengan memejamkan mata nya.

Dava menganggukan kepala nya dan pergi dari sana.

Sedangkan Aron, ia menenggelamkan kepala nya di atas meja ruang kerja.

Brak.

"Argh pusing sekali kepala ku" teriak Aron dengan frustasi.

***

Malam hari nya, Afnan dan keluarga Frans baru saja melakukan malam bersama.

Mereka duduk di halaman belakang dengan beralaskan tikar.

Semilir angin yang sejuk menerpa mereka yang memang sedang istirahat setelah selesai membersihkan Rumah nya.

"Apa kamu akan pulang, Nak?" tanya Ibu pada Afnan.

"Iyaa Bu, tapi aku akan pulang ke panti asuhan saja" jawab Afnan lembut.

"Kak , menginap saja disini sekalian aku nanti akan melihatkan hasil karya ku" bujuk Fira dengan tatapan memohon.

"Baiklah kalau begitu" balas Afnan dengan tersenyum.

"Yeay" ucap Fira dengan bahagia.

Afnan tersenyum kecil melihat ke antusiasan di wajah Fira, ia lalu menyerahkan beberapa contoh desain yang di minta klien.

Sedangkan Frans, ia sedang membantu Afnan memeriksa beberapa berkas yang memang di bawa oleh Afnan untuk di kerjakan di Rumah.

"Sayang" panggil Frans.

Afnan menengok ke arah belakang dan tersenyum kecil saat mendengar panggilan dari Frans.

"Ada apa?" tanya Afnan.

"Lihatlah, ini ada kejanggalan di berkas bagian ke uangan" jawab Frans.

Afnan meninggalkan Fira yang sedang fokus pada kertas dan pesnsil, lalu ia menghampiri Frans.

"Manaa?" ucap Afnan dengan meminta berkas tersebut.

"Lihatlah, ini lumayan banyak nya dan aku yakin bahwa mengalir ke rekening nya pribadi" jelas Frans.

Afnan melihat nya dengan teliti, ia begitu kaget saat menyadari memang ada yang janggal dengan laporan tersebut.

"Ya Tuhan, untung saja segera terbongkar kalau tidak perusahaan akan rugi besar dengan semua ini" ucap Afnan dengan lemas.

Frans tersenyum kecil, lalu ia mengambil kembali berkas tersebut dari tangan Afnan.

"Kau istirahatlah, biar aku yang cari tahu dan nanti hasil nya akan aku kasih ke kamu" ucap Frans lembut.

Afnan menganggukan kepala nya, ia lalu duduk di samping Frans dengan menyenderkan kepala nya di bahu Frans.

Ibu menggelengkan kepala nya, ia tersenyum kecil melihat Frans dan Afnan.

Hampir tengah malam, Frans, Afnan dan Fira baru menyelesaikan pekerjaannya.

Afnan sangat puas melihat hasil desain dari Fira, ia yakin bahwa hasil nya ini akan memuaskan klien mereka.

"Istirahatlah, ini sudah malam" ucap Frans memeluk Afnan lembut.

"Heem, aku sudah mengantuk sekali dan esok pagi harus menjemput Elisa ke Bandara" balas Afnan dengan membalas pelukan Frans.

"Ya Tuhan, manja sekali" olok Fira dengan melongos pergi.

Afnan hanya terkekeh dan terus saja memeluk tubuh Frans dengan nyaman.

Ia bahkan sudah beberapa kali menguap di pelukan Frans.

"Ayo Kak Afnan, nanti saja kalau sudah menikah nemplok lagi nya" kekeh Fira dengan berlari dari sana.

"Ck, anak itu" ucap Afnan dengan menggelengkan kepala nya.

Lalu Afnan dan Frans naik ke lantai atas, Frans menyuruh Afnan agar masuk terlebih dulu ke dalam kamar nya, setelah itu baru ia yang masuk.

"Selamat malam" ucap Frans dengan lembut.

"To" balas Afnan dengan setengah sadar.

Frans terkekeh dan pergi dari kamar Adik nya tersebut, ia lalu masuk ke dalam kamar nya sendiri.

***

3 Bulan Kemudian.

Di sebuah Rumah sakit yang ternama, terlihat Aron yang sedang menunggu di depan operasi.

Winda mengalami pendarahan yang hebat , ia sampai harus di larikan ke Rs karena kondisi nya sangat lemah.

"Kenapa ini semua harus terjadi, bahkan usia kandungan Winda baru saja 7 bulan. Ya Tuhan, kenapa harus seceroboh ini Winda" gumam Aron dengan khawatir, panik dan juga emosi.

Aron mendapatkan laporan dari Art, bahwa Winda terjatuh di kamar mandi yang sampai membuatnya mengalami pendarahan.

Ceklek.

Pintu ruangan terbuka, Aron langsung saja menghampiri Dokter Lia.

"Bagaimana keadaan bayi nya, Dok?" tanya Aron dengan harap cemas.

"Baik-baik saja, Tuan. Tetapi bayi anda prematur dan harus di letakan dulu di inkubator karena terkena racun dari air ketuban" jawab Dokter Lia.

Aron langsung menunduk, ia merasa sangat geram pada Winda yang terlalu ceroboh.

"Boleh saya melihat nya?" tanya Aron.

"Boleh Tuan, silahkan ikuti perawat tersebut" jawab Dokter Lia.

Aron lalu mengikuti perawat yang akan membawa nya kepada Putri nya tersebut.

"Silahkan Tuan" ucap perawat tersebut dengan ramah.

"Hemm" balas Aron dengan langsung saja masuk ke dalam ruangan tersebut.

Aron menatap Bayi perempuan yang sangat mirip dengan nya, ia meneteskan air mata tatkala badan Bayi tersebut penuh dengan alat Rs.

"Hai cantik, kau harus berjuang demi Ayah ya. Ayah tunggu kamu sampai kuat, Nak" ucap Aron dengan lembut.

Lalu Aron keluar dari ruangan tersebut, ia akan menemui Winda yang masih belum sadar.

Aron melangkahkan kaki nya dengan gontai, ia tidak bisa memungkiri bahwa ia juga sama khawatir nya pada Winda.

Ceklek.

Aron langsung menghampiri ranjang pasien, ia menatap Winda yang masih memejamkan mata nya.

"Cepatlah sadar, sayang" bisik Aron dengan lembut.

Lalu Aron duduk di kursi yang ada disamping tempat tidur tersebut, ia menggenggam tangan Winda dengan lembut.

*Tok

Tok*

"Masuk" ucap Aron.

"Ada apa, Dav?" tanya Aron saat melihat Dava masuk ke ruangan sang Istri.

"Tuan, nanti sore ada meeting dengan WidiatmaGroup di Restoran X" ucap Dava dengan menundukan kepala nya.

Aron menghela nafas kasar lalu ia menganggukan kepala nya, proyek yang ia kerjasamai dengan Tuan Darma memang sudah akan selesai dan hari ini juga ia harus membuat laporan.

"Kau urus berkas laporan dan semua nya, nanti Sore jemput aku disini ya. Terus kau bawa Bibi Art di mansion untuk menjaga Winda nanti" balas Aron

"Baik Tuan, kalau begitu saya permisi dulu untuk pulang" pamit Dava sopan.

Aron menganggukan kepala nya.

Setelah itu, Aron melihat jam di lengan nya yang menunjukan angka 2.

"Ah aku lelah sekali, aku akan istirahat terlebih dulu sebelum pertemuan itu" gumam Aron.

Aron lalu melangkah ke arah sofa, ia akan tidur terlebih dulu.

*

Sore hari nya, Aron dan Dava sudah siap untuk pergi ke Restoran X.

"Bi, jika nanti Winda sadar tolong bilang kalau saya sedang rapat" jelas Aron.

"Baik Tuan muda" balas Bibi patuh.

Aron dan Dava melangkah keluar dari sana, mereka langsung saja masuk ke dalam lift untuk menuju ke basemen.

"Cepatlah membawa mobil nya , kita takut terlambat Dav" ucap Aron yang segera masuk ke dalam mobil.

"Iya Tuan" balas Dava.

Dava langsung saja melajukan mobil nya dengan kecepatan yang agak tinggi, ia melihat waktu nya yang memang sebentar lagi.

Tak lama kemudian, mereka sampai di Restoran tersebut dan langsung saja masuk ke dalam.

Setelah mengetahui ruangan yang sudah di pesan pihak Widiatma.

Ceklek.

"Maaf kami terlambat" ucap Aron dengan tak enak.

"Tidak apa Tuan, Nona muda juga masih ada di toilet" balas Roy yang langsung saja mempersilahkan Aron dan Dava duduk.

Tap

Tap

"Nona muda" ucap Roy dengan sopan.

Aron dan Dava bangkit dari duduk nya dan membalikan badannya.

Deg

Deg

"Mora" ucap Aron dengan lirih.

"Nona Mora" ucap Dava tersenyum ramah.

.

.

Jangan lupa Vote dan hadiah nyaa ya, Readers. Udah senin nih🥳

1
Maria Magdalena Indarti
karma datang. kau winda ilang jg putrimu
Maria Magdalena Indarti
rasakan karmamu
Maria Magdalena Indarti
maling teriak maling aron
Maria Magdalena Indarti
surprise
Maria Magdalena Indarti
Luar biasa
Maria Magdalena Indarti
mora anak bpk Darma n ibu Hesti
Maria Magdalena Indarti
mora sdh merasa suami ga setia
Maria Magdalena Indarti
suami ga setia. istri hamil
Diana Pratiwi
Kecewa
Anik Hidayat
Luar biasa
Dewi Dama
malas baca nya lagi...ber tele2bangat
Dewi Dama
cerita nya ber tele2bangat...
Dewi Dama
kirain Afnan itu cowok...
Dewi Dama
Luar biasa
Dani Prihantoro
Yakin sekali kalau itu anakmu
Vyta Tanti
Lumayan
Haerul Anwar
mampus Lo anjing
Khairul Azam
ttp aja si Aron itu gak baik, laki" setia gak bakal dia mudah tergoda
Wwn J
Luar biasa
whiterose91
semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!