Seorang pemuda yang di harapkan oleh kedua orang tuanya untuk jadi orang yang baik,malah terjerumus ke pergaulan yang tidak baik.
pemuda tersebut akhirnya keluar walaupun di paksa oleh kedua orangtuanya
yuk ikuti terus bagaimana kisahnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 32
"Huft..belum saatnya Bunda dan Zia tau Arfi Kak,insyaallah kalau Arfi dengan Zia berjodoh,nanti biar Arfi sendiri yang cerita." ucap Arfi.
"Baiklah! Kakak turuti permintaan kamu." sahut Alex.
Arfi pun langsung menoleh ke Bagus,karena merasa di lihatin Bagus pun mengerti.
"Haha tenang saja Fi! aku nggak akan bilang ke siapapun,aku juga kagum sama kamu Fi,melihat aksi kamu waktu itu keren banget." tawa Bagus sambil kagum.
"Ck.bisa kan,nggak usah membahas ini lagi." kesal Arfi.
"Baiklah! oh iya kamu tahu soal Zia,yang menginginkan Calonnya harus bisa mengalahkannya terlebih dahulu kan." ucap Alex.
"Hah! masa sih Zia sampai begitu." shock Bagus.
"Tau Kak! tapi nggak mungkin juga,aku layani kemauannya itu,lebih baik aku mundur,daripada aku harus menyakitinya." ucap Arfi.
Mendengar jawaban dari Arfi membuat Alex tersenyum dan yakin kalau Arfi pasti bisa menjaga Zia Adiknya.
"Ya udah yuk,kita ke dalam lagi." ajak Alex.
Ketiganya pun melangkah menuju ke ruang tamu,ternyata Bunda dan Zia sedang ngobrol.
"Bun! aku dan Bagus balik ke Kantor lagi yah,Assalamualaikum." pamit Alex.
"Iya Kak Waalaikumsalam." sahut Bunda Zahwa.
Alex dan Bagus pun keluar dari Rumah dan langsung pergi ke Kantor,sedangkan Arfi masih berada di Rumahnya Zia,tak lama Arfi meminta izin ke Bunda Zahwa.
"Bun! Arfi izin,untuk mengajak Menantu Bunda ini pergi yah." pinta Arfi.
"Hah! mulai lagi,mau kemana sih By?" shock Zia seraya bertanya.
"Haha ya udah Bunda izinin,tapi tolong jagain Menantu Bunda yang Cantik ini yah." tawa Bunda Zahwa mengizinkan.
"Ck.ini lagi Bunda! ngapain sih ikut-ikutan,Hubby yang menyebalkan ini sih." kesal Zia.
"Baiklah Bunda! aku akan menjaganya seperti menjaga nyawaku sendiri,kami pamit yah Bun Assalamualaikum." ucap Arfi seraya berpamitan.
"Hati-hati yah Waalaikumsalam." sahut Bunda Zahwa.
Arfi dan Zia langsung keluar dari Rumah,setelah mencium punggung tangan Bunda Zahwa secara bergantian,Bunda Zahwa pun tersenyum bahagia.
Di Perjalanan
"Hubby! sebenernya kita mau kemana sih?" tanya Zia.
"Mau ke Kota sebelah Ay,mau mengenalkan kamu ke Mama dan Papa." jawab Arfi.
"Hah!! aduh By..! Zia belum siap nih ketemu sama orangtuanya Hubby,aduh aku harus ngapain yah di sana aaaa." shock Zia sambil teriak.
"Udah sih santai saja,contoh Hubby dong ketemu Bunda kamu,santai tuh." ucap Arfi.
"Huft..baiklah Hubby nya Zia si pemaksa dan nyebelin." kesal Zia sambil menghembuskan nafas pelan.
"Hahahaha."
***
Di Rumah Orangtua Arfi
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Keduanya pun langsung mencium punggung tangan Mama Fiona secara bergantian.
"Subhanallah!! Cantik banget,ini siapa Fi?" kagum Mama Fiona seraya bertanya.
"Insyaallah! Calon Menantu Mama." jawab Arfi.
"Salam kenal Tan..." ucap Zia terpotong.
''Kalau Calon Menantu! jangan panggil Tante tapi panggil Mama,nggak ada penolakan titik." potong Mama Fiona.
"Eh iya Tan eh Mama! salam kenal Ma,namaku Fauziah biasa di panggil Zia." gugup Zia.
"Ya ampun Sayang! jangan canggung gitu,anggap saja Mama ini Mama kandung kamu yah,oh iya nama Mama Fiona." ucap Mama Fiona langsung memeluk Zia.
"Hah! beneran ini Ma." kaget Zia sambil tersenyum.
"Wah! rupanya ada yang ingin balas dendam nih." ucap Arfi.
"Maksudnya." bingung Mama Fiona.
"Hubby nya Zia sedang merajuk tuh Ma." ucap Zia sambil menjulurkan lidahnya ke Arfi.
"Hah! kamu panggil Arfi,kok Hubby." kaget Mama Fiona.
"Tanya saja tuh Ma! sama Anak Mama itu,memaksa Zi untuk memanggil Hubby." ucap Zia.
''Iya ada apa,Ayangnya Arfi." sahut Arfi.
"Haha lucu sekali,panggilan kalian berdua." tawa Mama Fiona.
Ketiganya sedang asyik ngobrol,Papa Ardan datang dan mengucapkan salam
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Mama Fiona pun menghampiri Suaminya dan langsung mencium punggung tangannya,Papa Ardan pun mencium kening Istrinya,Arfi pun menyalami tangan Papa Ardan dengan takzim,di susul Zia melakukan hal yang sama seperti Arfi.
"Wah!! ada siapa nih Ma?." tanya Papa Ardan.
"Ish! Si Papa lupa,ini kan Putri kita Pa hihi." jawab Mama Fiona sambil cekikikan.
"Hah!!" shock Papa Ardan.
"Ck.jangan mulai deh Ma." kesal Arfi.
"Haha ini Zia Calon Arfi Pa! Zia ini Papa nya Arfi,anggap saja Papa kamu juga yah." tawa Mama Fiona sambil memperkenalkan.
"Assalamualaikum Pa! aku Fauziah,salam kenal." ucap Zia.
"Waalaikumsalam Nak! salam kenal juga,nama Papa Ardan." sahut Papa Ardan.
"Ma! hmm boleh aku pinjam mukena?" tanya Zia.
"Ya ampun! jadi kamu belum Sholat Sayang,ya tentu boleh,tunggu sebentar Mama ambilkan."
Jawab Mama Fiona pun langsung masuk ke kamarnya untuk mengambil mukena,tak lama pun sudah kembali.
"Ini Sayang mukenanya,yuk Mama anterin ke kamar Arfi saja Sholatnya." ucap Mama Fiona.
"Tapi Ma..." protes Zia di potong.
"Sudah nggak apa-apa! sudah lama juga,Arfi menempati kamarnya sendiri semenjak merantau." potong Mama Fiona.
"Huft..baiklah! By izin yah,Zia masuk ke kamar Hubby." pasrah Zia sambil meminta izin,Arfi pun mengangguk,sedangkan Mama dan Papa tersenyum.
Mama Fiona pun menggandeng Zia untuk ke kamar Arfi,tak lama pun kembali,menghampiri dua laki-laki yang paling di Cintai dan di Sayangi nya sedang ngobrol santai.
"Fi! kok namanya Zia,bukankah yang pernah di ceritakan ke Mama itu,namanya Naira yah." ucap Mama Fiona.
"Kok Mama masih inget,kalau Arfi pernah cerita itu." sahut Arfi.
"Ya iya lah inget,kenapa jadi Zia Fi?" tanya Mama Fiona.
"Huft..ternyata tanpa sepengetahuan Arfi! Naira sudah ada yang meminang Ma sebelum Arfi dan sekarang mereka pun sudah menikah." jawab Arfi sambil menghembuskan nafas pelan.
"Astagfirullah! jadi kamu meminang seorang Perempuan,yang masih dalam pinangan seseorang,gitu kan maksud kamu Fi." shock Papa Ardan.
"Iya Pa! saat itu juga Arfi merasa bersalah dan langsung menjauh,meskipun waktu itu Naira belum menjawabnya." ucap Arfi.
"Ya sudahlah! nggak usah membahas itu lagi,jadi kamu serius sama Zia ini Fi?" tanya Mama Fiona.
"Iya Ma! mangkanya itu aku ke sini bersama Zia,karena ingin memperkenalkan ke Mama dan Papa,sekaligus Arfi juga mau meminta tolong ke Papa,untuk melamarkan Zia untuk Arfi." jawab Arfi seraya meminta.
"Oh begitu! kapan mau kamu Fi,Papa kerumahnya Zia?" tanya Papa Ardan.
"Secepatnya Pa kalau bisa,maaf yah Pa! Arfi mau merepotkan Papa.'' jawab Arfi.
"Fi! kamu itu ngomong apaan,justru Papa bahagia masih di anggap sama kamu,ya Papa tau itu,karena kamu memintanya ke Papa,walaupun sebenernya kamu sendiri juga bisa,melakukan hal itu sendiri,ya sudah lusa Papa sama Mama kesana." ucap Papa Ardan.
Ketika ketiganya sedang ngobrol santai,datanglah Zia yang baru selesai dengan Sholat nya.
"Zia! Sayang sini." panggil Mama Fiona.
"Iya! ini Ma mukenanya...
Bersambung
~ *See You Next* ~