Sepasang suami istri yang saling mencintai dengan ekonomi kehidupan yang telah mapan harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa sang wanita tak mampu memberi keturunan! Hal itu membuat Beril Destia kecewa atas dirinya sendiri!
Sementara sang suami Bastian Devald juga pihak keluarganya telah begitu mengidamkan sosok malaikat kecil diantara mereka! apakah Beril akan dengan sengaja membagi belahan hatinya pada wanita lain demi seorang keturunan? atau dia justru mengundurkan diri sebagai seorang istri dan merelakan segala kenangan indah bersama sang lelaki pujaan??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kau Ini Sungguh Banyak Bicara Saat Mengantuk!!!
Kak Beril, kenapa ia belum juga terlihat muncul?? ini bahkan sudah hampir makan malam! kemana sebenarnya dirimu, kak??
Ibu mertua-, dia pasti akan mengomel jika ia tak mendapatimu di rumah saat ia terbangun! padahal sebentar lagi waktunya makan malam dan kak Beril sama sekali tak membuka pesan dariku-, bagaimana ini??!!
"Ku mohon! jawab panggilan ku Kak!!!" lisan Jessica lagi-lagi meracau dengan tatapan yang tak beralih dari gawai dalam genggaman.
Haruskah aku menghubungi Tuan Devald!? tapi-,
"Ya!! lebih baik aku menghubungi nya dan meminta Tuan Devald untuk menjemput kak Beril terlebih dahulu!"
Jessica tampak melangkah mendekati pintu utama! tatapannya seketika menelisik pada pintu gerbang kediaman Bastian Devald yang masih tertutup sempurna dengan gawai yang tertempel di telinga.
T-tuan Devald??? dia justru kembali lebih awal???! bagaimana ini?? kak Beril!! kau dimana sebenarnya kak?!!!
Jessica semakin terlihat panik saat mendapati sorot lampu dari kendaraan Bastian yang tiba-tiba muncul memasuki pintu gerbang.
****
Membuka pintu kendaraan untuk sang wanita Heinrich tersenyum ramah saat Beril memasuki kendaraan miliknya.
Ibu pasti akan mengomel! huuuuffft! ini bukan pertama kalinya dirimu mendapatkan caci maki bukan!? jadi-, hadapi dengan tenang Beril!!
"Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiran mu!??" Heinrich seketika menarik seatbelt dan memasangkan nya tanpa permisi pada tubuh Beril.
"Ibu mertua-, dia pasti akan marah!" Beril sengaja memalingkan wajah saat posisi hidung Heinrich tamoak begitu dekat.
"Nyonya Mina?! apa dia tinggal bersamamu sekarang!?"
"Begitu lah ..., usia kandungan Jessica telah memasuki saat dimana hari kelahiran bayi di tentukan! jadi-, ibu jadi sering menginap!"
"Lalu bagaimana dengan mu?!"
"A-apa??!"
"Berapa usia kandungan mu sekarang!?" tatapan dalam serta belaian lembut dari telapak tangan Heinrich seketika membuat Beril tertunduk.
"I-ini ..., usia nya belum genap 4 bulan!"
Akhirnya kau tersenyum seperti ini, Desta! aku turut bahagia untuk mu,
"Bisakah aku berkenalan dan membelainya?!"
"Kau bisa berkenalan dengan nya nanti!! sekitar 5 bulan lagi, paman!!!" Beril terkekeh saat Heinrich menampilkan wajah masam dan kembali fokus pada jalanan.
"Ayolah Heinrich!!! jangan marah!! kau tahu bukan!? diriku lebih takut saat mendapati raut wajah garang mu itu daripada melihat hantu!"
"Aaaaiiissshhh!!! kau ini-, apa kau mengantuk??!"
"Tidak!!!"
"Tapi kau terlalu banyak bicara, honey!!"
"Apa kau lebih suka jika diriku diam membisu??!"
"Tidak!! bukan seperti itu maksudku! tapi-, apa Nyonya Mina telah mengetahui perihal kondisi mu?!"
"Tentu saja!"
"Kau pasti merasa tertekan!! benar kan?!"
"Tidak sepenuhnya! dia memang terlihat ketus!! tapi sebenarnya dia merupakan ibu yang baik!"
"Ibu yang baik!?? apa kau yakin!??"
"Entah lah!! aku tak mendapatkan kasih sayang dari orang tua sejak dini, jadi-, saat ayah juga ibu mertua sedikit memberikan perhatian nya padaku, aku akan sangat bahagia dan aku akan mengatakan bahwa mereka adalah orang tua terbaik! kalaupun mereka mencaci maki diriku, mungkin aku memang bertindak di luar batasan!"
Desta ...., separah itu kah trauma yang kau alami?? kau begitu takut kehilangan Bastian! karena pria itu yang terus berada di samping mu saat dirimu mengalami kesakitan! andai diriku berada di rumah saat itu-, mungkin semuanya tak akan menjadi seperti sekarang!! atau mungkin-, memang lebih baik seperti ini??
Heinrich membeku sesaat! Beril yang tersenyum manis dihadapan nya seketika membuat pria itu mengalihkan pandangan dan kembali fokus pada stir kendaraan.
"Kau akan mengantarkan ku pulang kan, dokter!??"
"Mungkin!" Heinrich berucap datar, ia melirik sepintas pada Beril yang kini menatap nya dengan wajah memelas.
"Jawablah dengan benar!!! atau diriku akan kabur darimu!!"
"Cobalah!!! aku ingin melihat seberapa jauh mau bisa menghindar dariku, Desta!"
"Jangan memanggilku dengan sebutan seperti itu, Heinrich!!!"
"Kenapa aku harus mendengarkan mu!??"
"A-apa!?? kau ini!!!"
"Lihat lah!! dirimu masih saja tak berubah dimataku, Desta!!"
"Terserah!!"
"Aku menyukai mu!"
"Hentikan!!!"
Beril berujar ketus! rasa kenyang di perut justru membuat ia tak mampu mengendalikan rasa kantuk! mata indah itu kian berat terbuka! kejadian yang cukup menguras emosi juga tenaga di Levusc'o gallery membuat Beril memilih untuk memejamkan mata meski Heinrich terus tersenyum dengan sesekali melirik ke arahnya.
"Apa kau mengantuk wahai gadis manis?!!"
"Berhentilah menggoda ku, Heinrich!"
"Why??"
"Bastian bisa memukul mu!!"
"Dia sedang tak berada disini bukan!?"
"Saat kita tiba di rumah nanti-, aku akan mengadukan perbuatanmu padanya!" Beril berucap lirih dengan mata yang kian menyipit.
Kau ini terlalu jujur dan juga tulus pada siapapun Beril! terkadang hal itulah yang membuat mu terluka lebih dalam! aku-, apa lebih baik diriku membawa mu kabur saat ini!
Heinrich tersenyum tipis, ia kembali memperhatikan paras damai dari sang wanita yang kini tampak memejamkan mata dengan sempurna.
